Anda di halaman 1dari 2

Nama : Riska Ramadani

Nim : 2203510001
Sastra Indonesia B

SOAL
1.Apakah semantik hanya mengkaji makna kata? Paparkan alasan Anda!
2.Mengapa ayam berkokok dipahami manusia sebagai tanda hari mulai pagi?
3.Bagaimana hubungan semantik dengan sastra dilihat dari puisi berikut ini?

Dengan Puisi, Aku


Taufik Ismail

Dengan puisi aku bernyanyi


Sampai senja umurku nanti

Dengan puisi aku bercinta


Berbatas cakrawal

Dengan puisi aku mengenang


Keabadian yang akan datang

Dengan puisi aku menangis


Jarum waktu bola kejam mengiris

Dengan puisi aku mengutuk


Napas zaman yang busuk

Dengan puisi aku berdoa


Perkenankanlah kiranya

4.Buatlah contoh aspek makna perasaan dan nada, kemudian bandingkan contoh
tersebut untuk mengetahui perbedaannya!
5.Setujukah Anda jika pemaknaan terhadap kata atau ekspresi bahasa lainnya harus
ditandai dengan adanya saling mengerti antar pemakai bahasa? Mengapa demikian?

JAWAB
1. Semantik dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari makna yang ada dalam
semua sistem lambang dan tanda. Bidang studi dalam linguistik yang mempelajari
makna-makna yang terdapat dalam satuan bahasa. Semantik disebut juga sebagai
bidang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda linguistik yang terdiri
dari komponen penanda dan komponen petanda dengan hal-hal yang ditandainya
atau dengan kata lain.
2. Alasan mengapa suara Kokok ayam ditandai sebagai pagi hari karena suara Kokok
ayam itu merupakan sebuah tanda dimana suara tersebut menandakan bahwa Surya
telat terbit dan juga mengandung sebuah makna yang bisa diartikan dan menun-
jukkan bahwa hari sudah mulai pagi. Selain itu Kokokan ayam sebelum fajar
adalah karena respon mereka terhadap perubahan level cahaya. Hal ini seba-
gaimana yang mereka lakukan ketika mereka disinari lampu mobil atau sumber ca-
haya buatan.
3. Hubungan semantik dengan sastra yang terlihat dari puisi itu adalah dari diksi-diksi
nya, dari puisi tersebut dipakai kata Cakrawala, Jarum Waktu Bola Kejam, Men-
giris yang akan dikaji oleh semantik dengan mencari maknanya.
4. a. Nilai rasa (feeling)
Contoh:
” Saya akan pergi “ ( menunjuk pada dorongan )
“ Engkau Malas “ ( menunjuk pada penilaian )

Kata kata : saya, pergi, malas mempunyai nilai rasa.

Dalam kehidupan sehari-hari selamanya kita berhubungan dengan rasa dan perasaan,
Katakanlah kita dingin, jengkel, terharu, gembira, dan untuk menggambarkan hal-hal
yang berhubungan dengan aspek perasaan tersebut, kita gunakan kata-kata yang
sesuai. Tidak mungkin kita berkata,
1. “Marilah kita bersenang hati atas meninggalnya teman kita!” Atau
2. “Ah, betapa  panasnya teh es ini!”
Jelaslah, kita harus menggunakan kata-kata yang mempunyai makna yang sesuai den-
gan perasaan yang hendak kita kemukakan.

b. Nada (tone)
Nada suara turut menentukan makna kata yang digunakan. Contoh kata pulang. Kalau
seorang berkata, “Pulang!” Kata ini menandakan bahwa pembicara jengkel atau
dalam suasana tidak ramah. Kalau seseorang berkata “Pulang?” Itu menandakan
bahwa pembicara menyindir. Itu sebabnya makna kata dapat dilihat dari nada yang
menyertainya.
5. Setuju karena dalam pekmanaan suatu percakapan terhadap kata dengan bahasa as-
ing jika tidak saling mengerti bahasa tersebut dapat mengakibatkan kecanggungan
atau kesalahan paham dengan kita tidak mengerti arti kata bahasa asing tersebut maka
kita tidak mendapatkan makna percakapan tersebut, oleh sebab itu saya setuju di
ulasan diatas kita harus paham agar dapat memperoleh feed back dan mengerti inti
atau makna kata tersebut agar kita dapat mengekspresikan arti dari kalimat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai