Anda di halaman 1dari 1

Nama : Riska Ramadani

Nim : 2203510001
Sastra Indonesia B

1. Jelaskan definsi dan lingkup kajian Pragmatik


2. Jelaskan hubungan Pragmatik dengan Sosiolinguistik.
3. Jelaskan konsep tindak tutur dan jenis tindakan yang dilakukan oleh penutur.
4. Jelaskan 5 (lima) aspek tuturan menurut Geoffrey Leech.

JAWAB :
1. a. Dieksis adalah penunjukan. Penunjukan tersebut menjelaskan suatu hal di luar bahasa. Den-
gan begitu, dapat menjelaskan yang dimaksud dengan tuturan melalui penunjukan tersebut. Se-
lain itu, dapat juga menunjuk kata yang mengacu kepada individu, waktu, serta tempat ter-
jadinya tuturan.

b. Peranggapan adalah pendapat yang muncul sebelum tuturan. Artinya praanggapan timbul
dari penutur dan belum pasti kebenarannya.

c. Implikatur adalah maksud yang ada pada ucapan penutur. Maksud tersebut disampaikan
tidak secara langsung, melainkan secara tersembunyi. Dengan demikian, lawan tutur harus
memahami apa yang diucapkan dengan makna ucapan tersebut. Hal tersebut dikarenakan
makna dari tuturan tersebut berbeda dengan apa yang dituturkan.

d. tindak tutur merupakan komponen bahasa dan di luar bahasa yang berkaitan dengan pe-
serta percakapan. Tindak tutur termasuk ke dalam peristiwa tutur dan peristiwa tutur bagian
dari situasi tutur.

2. Hubungan pragmatik dengan sosiolinguistik adalah Bisa kita simpulkan bahawa Hubungan Sosi-
olinguistik dengan Pragmatik terlihat dari beberapa Fakta-fakta ini dimanfaatkan oleh sosiolinguis-
tik untuk menjelaskan variasi-variasi bahasa atau ragam bahasa. Pragmatik sangat menekankan as-
pek tujuan dalam berkomunikasi, seperti yang dikemukakan oleh Searle dalam tindak tuturnya.

3. Konsep tindak tutur dan tindakan dilakukan penuturnyaTindak tutur adalah bagian dari prag-
matik. Tindak tutur merupakan pengujaran kalimat untuk menyatakan agar suatu maksud dari pem-
bicara diketahui pendengaran. Tindak tutur (speech atcs) adalah ujaran yang dibuat sebagai bagian
dari interaksi social.  Ada empat jenis tindak tutur yang digunakan siswa,
yakni
(1) tindak tutur asertif berupa tindak menyatakan, melaporkan, dan menyebutkan
(2) tindak tutur komisif berupa tindak berjanji dan berikrar;
(3) tindak tutur direktif berupa tindak memohon; dan
(4) tindak tutur ekspresif berupa menolak, berterima kasih.

4. Dengan mendasarkan pada gagasan Leech (1983) konteks yang semacam itu dapat disebut den-
gan konteks situasi tutur (speech situational contexts). Konteks situasi tutur menurutnya mencakup
aspek-aspek berikut:
1) penutur dan lawan tutur,
2) konteks tuturan,
3) tujuan tuturan,
4) tuturan sebagai bentuk tindakan atau aktivitas, dan
5) tuturan sebagai produk tindak verbal.

Anda mungkin juga menyukai