NIM : 19101120018
A. BATUAN
Batu atau batuan dikelompokkan menjadi tiga yaitu: batuan beku, batuan sedimen, batuan
malihan atau metamorfis. Dengan berjalannya waktu serta perubahan keadaan, maka terjadilah
perubahan- perubahan yang disertai dengan pembentukan kelompok – kelompok lainya,
merupakan suatu siklus yang dinamakan “daur batuan”. Konsep daur batuan ini merupakan
landasan utama dari geologi fisik yang diutarakan oleh James Hutton. Dalam daur tersebut
batuan beku terbentuk sebagai akibat dari pendinginandan pembekuan magma. Pendinginan
magma ini yang berupa lelehan silikat, akan diikuti oleh proses penghamburan yang dapat
berlangsung dibawah atau diatas permukaan bumi melalui erupsi gunung berapi.
Melalui proses ini batuan akan mengalami proses penghancuran. Batuan yg telah hancur
kana dipindahkan dari titik awal oleh gaya berat, air yang mengalir diatas atau dibawah
permukaan, angin yang tertiup gelombang dipantai. Dan gletser dipegunungan-pegunungan
tinggi. Bahan – bahan yang diangkutnya baik itu berupa fragmen- fragmen atau bahan yang larut,
kemudian akan diendapkan ditempat tempat tertentu disebut sedimen.
B. BATUAN BEKU
Batuan beku atau batuan igneus “api” adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma
yang mendingan dan mengeras dengan atau tanpa proses Kristalisasi, dibawah permukaan
sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun diatas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Sturktur batuan beku :
Garbo adalah batuan beku dalam dimana sebagian besar mineral-mineralnya adalah olivine
dan piroksin. Sedangkan felsparnya terdiri dari flespar plagioklas Ca. teksturnya kasar atau
phanerik, karena mempunyai waktu oendingin yang cuukup lama didalam litosfir. Jadi garbon
dan basalt keduannya mempunyai susunan mineral yang sama tetapi teksturnya berbeda.
Demikian pula granit dan ryolit atau diorite dan andesit. Granit dan diorite mempunyai tekstur
kasar, sedangkan ryolit dan andesit, halus. Basalt dan andesit adalah batuan beku yang banyak
dikeluarkan gunung berapi, sebagai hasil pembekuan lava.
Vulkanisme dapat didefinisikan sebagai temapat atau lubang diatas muka bumi dimana dari
padanya dikeluar bahan atau bebatuan yang pijar atau gasnya yang berasal dari bagian dalam
bumi kepermukaan, yang kemudian produknya akan disusun dan membentuk kerucut atau
gunung. Gejala fulkanisme juga dapat terjadi ditempat tempat dimana astenosfir melalui
polarekahan dalam litosfir naik dengan cepat dan mencapai permukaan. Tidak semua gunung
berapi yang sekarang ada dimuka bumi memperlihatkan kegiatannya dengan cara mengeluarkan
bahan-bahan dari dalam bumi. Gunung berapi yang digolongkan kedalam yang hamper mati,
adalah gunung-gunung berapi yang tidak memperlihatkan kegiatannya saat ini, tetapi diduga
bahwa gunung api itu kemungkinan besar masih akan aktif dimasa mendatang.
Gas dan uap yang dikeluarkan oleh gunung berapi beberapa dari padanya berasal dari
permukaan bumi. Air yang berasal dari permukaan atau dekat permukaan bumi, akan diubah
menjadi uap pada saat ia bersentuhan dengan permukann magma dan berkembang menjadi
letusan yang hebat.
Proklastika atau rempah-rempahgunung berapi “phyro” berate pijar dan klastika adalah
bentuk fragmental. Proklastika terdiri dari fragmen-fragmen pijar berukuran halus (debu) hingga
berukuran bongkah-bongkah besar yang disemburkan pada saat terjadi letusan. Proklastika dapat
dapat diangkut oleh udara yang kasar kemudian dijatuhkan disekitar tubuh gunugn berapi,
sedangkan yang halus akan dibawa oleh angin ketempat yang lebih jauh bahkan dapat berada
diudara diudara hingga mencapai beberapa hari. Proklastika dikempokan berdasarkan: susunan
secara umum, cara terjadinya, ukuran fragmen, keadaan pada saat disemburkan dan jatuh
kepermukaan bumi dan berdasarkan tingkat konsolidasinya.
LAHAR
Lahar adalah istilah Indonesia yang digunakan terhadap produk gunung api yang
diangkut oleh media air hujan atau berasal dari danau kepundan. Lahar umumnya dijumpai
digunung berapai yang secara periodik memperlihatkan kegiatanya dan mengeluarkan bahan
piroklastika. Lahar dibagi menjadi 2:
1) Lahar dingin : rempah rempah gunung berapi yang masih belum terkonsolidasi,
yang terkumpull dibagian puncak dan lereng pada saat atau beberapa saat setelah
erupsi kemudian terjadi hujan, maka bahan bahan proklastika tersebut akan
diangkut dan bergerak kebawah sebagai aliran pekat dengan densitas tinggi.
2) Lahar panas : beberqapa gunung berapi, dasar kepundanya bersifat kedap air
sehingga sejumlah air hujan akan terkumpul sehingga akan terbentuk sebuah danau.
BATUAN PROKLASTIK
Adalah batuan beku ekstrusif yang terbentuk dari hasil erupsi gunung api. Tuff adalah
batuan gunung api yang terbentuk dari suatu campuran fragmen fragmen mineral batuan gunung
api dalam matrik debu gunung api. Tuff terbentuk dari kombinasi debu, batuan dan fregmen
mineralyang dilemparkan ke udara dan kemudian jatuh kepermukaan bumi sebagai suatu
endapan campuran. Batuan proklastik secara umum dikelompokan berdasarkan ukuran butir
sepertihalnya batuan klastik lainnya/ batuan terrigenous lainya.
D. BATUAN SEDIMEN
Kata sedimen sebenarnya berasal dari bahasa latih “sedimentum” yang berarti endapan.
Sedimen merupakan bahan atau pertikel yang terdapat dipermukaan bumi yang telah mengalami
proses pengangkutan dari saru tempat ke tempat lainnya. Air dan angin merupakan pengangkut
yang utama. Batas batas yang ada pada batuan sedimen adalah bidang lemah yang ada pada
batuan dimana batu bisa pecah dan fluida bisa mengalir.
Factor factor yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi, vegetasi
dan juga susunan yang ada pada batuan. Sedimen dapat diangkut dengan 3 cara:
Suspension : ini umumnya terjadi pada sedimen-sedimen yang sangat kecilukurannya.
Bedload : ini terjadi pada sedimen yang relative besar.
Saltation : yang dalam bahasa latinya artinya meloncat umumnya terjadi pada
sedimen berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan
mengangkur sedimen pasir sampai akhir.
Material penyusun batuan sedimen : pasir, lumpur, kerikil, kerakal dan sebagainya. Ciri-ciri
batuan sedimen adalah berlapis, umumnya mengandung fosil, memiliki struktur sedimen, Batuan
sedimen terbentuk dengan dua cara :
1) Batuan sedimen yang terbentuk dalam cekungan pengendapan atau dengan kata lain
tidak mengalami proses pengangkutan. Batuan ini biasanya disebut batuuan sedimen
autochthonous.
2) Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi, sedimen yang berasal dari luar
cekungan yang ditransport dan diendapkan didalam cekungan. Batuan ini biasanya
disebut dengan batuan sedimen allochthonous.
1) Terrigenous (klasti) merupakan batuan yang berasal dari suatu tempat yang
kemudian tertansportasi dan diendapkan pada suatu cekungan.
2) Sedimen kimiawi atau biokimia adalah batuan hasil pengendapan dari peoses
kimiawi suatu larutan atau organism cangkang atau yg mengandung silica atau fosfat.
3) Batuan volkanoklastik yang berasal dari aktivitas gunung berapi.
Batu lempung adalah batuan sedimen klastik yang ukuran butirnya ukuran butiran
lempung. Batu lanau adalah batuan sedimen klastik yang berukuran lanau, batu pasir adalah
batuan sedimen klastik yng ukuran butirannya se butiran pasir, sedangkan konglomerat dan
breksi adalah batuan sedimen klastik yang ukuran butirnya mulai dari lempung hingga bongkah.
TURKTUR SEDIMEN
1. Sturktur sedimen yang terbentuk sebelum proses pembatuan (lithifikasi). Sturktur
sedimen ini merupakan hasil kikisan, scour marks, flutes,grooves, tool marking
dan sebagainya.
2. Struktur sedimen yang terbentuk pada proses sedimentasi (struktur primer).
3. Struktur yang terbentuk setelah proses pengendapan, struktur ini terbentuk selepas
sedimen terendap, ini termasuk struktur beban.
BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK
Adalah batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil dari proses kimiawi ataupun hasil dari
proses organic.
a. Batuan sedimen evaporit : terbentuk sebagai hasil proses penguapan air laut.
Proses penguapan ini memerlukan sinar matahari yang cukup lama.
b. Batuan sedimen karbonat : terbentuk dari hasil proses kimiawi dan juga prosen
biokimia. Kelompok batuan karbonat anatara lain adalah batu gampung dan
dolomite.
c. Batuan silica : tersusun dari mineral silica. Kelompok batuan silica adalah
diatomite (seperti kapur), rijang.
d. Batuan organic : terdiri daripada kumpulan material organic yang akhirnya
mengeras menjadi batu. Ex: batu bara.
E. BATUAN METAMORF
Adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil dari proses metamorfosa, baik itu berupa
metamorfosa termal, metamorfosa dynamo, ataupu metqamorfosa dynamo-termal pada batuan
batuan yang telah ada. Tipe metamorfosa :
DERAJAT METAMORF
Berdasarkan tekanan temperaturyang berada diatas kondisi diagenesa, maka ada tingkatan
derajat metamorfosa yang dapat dikenal yaitu derajat reendah, sedang, dan tinggi.
Metamorfosa derajat rendah terjadi pada temperature antara 200℃ - 320℃ dan tekanan
yang relative rendah. Metamorfosa derajat tinggi terjadi pada temperature lebih besar dari
320℃ dan tekanan yang relative tinggi.