Anda di halaman 1dari 1

Dan Nabi SAW bersabda seperti yang dikutip dalam Lubab al-Hadits oleh Imam Jalaluddin al-Suyuthi,

“Barangsiapa memuliakan orang berilmu (guru), maka sungguh ia telah memuliakan aku.
Barangsiapa memulikan aku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah. Barangsiapa memuliakan
Allah, maka tempatnya di surga”.

‫ َوال َيسْ َتْأث َِر‬،ُ‫ َفه َُو َم ْوالهُ ال َي ْن َبغِي لَ ُه َأنْ َي ْخ ُذلَه‬،ِ ‫ب هَّللا‬ َ ِ ‫ َقا َل َرسُو ُل هَّللا‬:‫َعنْ َأ ِبي ُأ َما َم َة َقا َل‬
ِ ‫” َمنْ َعلَّ َم َعب ًْدا آ َي ًة مِنْ ِك َتا‬:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ ْم‬
‫”علَ ْي ِه‬.
َ
Artinya:

“Dari sahabat Abi Umamah, beliau berkata: Rasulullah Saw., bersabda: “Barangsiapa mengajar satu
ayat dari Kitabullah kepada seorang hamba, maka orang itu menjadi jujungan hamba tersebut,
hamba tidak boleh merendahkan orang tersebut, dan tidak boleh mendahuluinya (harus
memuliakannya)”.

)) ‫ (( َفضْ ُل ال َعال ِِم َعلَى ال َع ِاب ِد َك َفضْ لِي َعلَى ْأد َنا ُك ْم‬:‫ َقا َل‬، – ‫ أنَّ رسول هللا – صلى هللا عليه وسلم‬: – ‫وعن َأبي ُأ َما َمة – رضي هللا عنه‬
َ‫ض َح َّتى ال َّن ْملَ َة في جُحْ ِر َها َو َح َّتى الحُوت‬ ِ ْ‫ت َواَألر‬ َ َّ‫ (( إن‬: – ‫ُث َّم َقا َل رسول هللا – صلى هللا عليه وسلم‬
َ ‫هللا َو َمالَِئ َك َت ُه َوأهْ َل الس‬
ِ ‫َّماوا‬
))‫ ((حديث حسن‬:‫ وقال‬،‫ رواه الترمذي‬.)) ‫اس الخي َْر‬ َ َّ ِّ َ
ِ ‫ون َعلى م َُعلمِي الن‬ َ ‫ُصل‬ُّ َ ‫لَي‬.

Artinya:

“Dari sahabat Abi Umamah R.a.: sesungguhnya Rasulullah Saw., bersabda: “keutamaan Orang Alim
di bandingkan dengan orang yang ahli beribadah (tapi tidak alim), seprti keutamaanku di banding
orang paling rendah kalian”, kemudian Rasulullah Saw., bersabda: “Sesungguhnya Allah, malaikatnya
dan makhluk (yang berada) di langit dan bumi sampai semut di lobangnya sampai ikan, mendoakan
selamat pada orang yang mengajar kebaikan pada manusia”

HR. Imam Turmudzi, dan beliau berkata: “ini adalah hadist hasan”.

Bersyukur akan kehadiran guru adalah keharusan atas segala pengorbanan dan jasa guru yang
telah mendidik kita, karena tanpa bimbingan mereka kita tidak dapat berbuat sesuatu yang berarti
baik di dunia maupun di akhirat nanti. Perbedaan ibu dan guru adalah, ibu mengeluarkan kita dari
kegelapan rahim menuju kegelapan dunia sedangkan guru mengeluarkan kita dari kegelapan
kebodohan menuju cahaya ilmu dunia hingga akhirat.

‫قال رسول هللا إنما أنا مثل الوالد لولده بأن يقصد انقاذهم من نار اآلخرة وهو أهم من انقاذ الوالدين ولدهما من نار الدنيا ولذلك صار‬
‫حق المعلم أعظم من حق الوالدين فإن الوالد سبب الوجود الحاضر والحياة الفانية والعلم سبب الحياة الياقية ولو ال المعلم النساق ما‬
‫حصل من جهة األب إلى الهالك الدائم‬

Artinya:

Rasulullah Saw., bersabda: “Sesungguhnya Aku laksana orang tua bagi anaknya”, yang mempunyai
tujuan menyelamatkan dari api neraka, dan ini lebih penting daripada para orang tua yang
menyelamatkan anaknya dari api dunia (ekonomi), dan dari situ hak pengajar ilmu agama lebih
agung daripada kedua orang tua, karena orang tua sebagai sebab keberadaan anak di dunia fana,
sedangkan Ilmu sebab mendapatkan kehidupan kekal (Akhirat), dan andai tidak ada pengajar, maka
sesuatu yang timbul dari ayah (meneyelamatkan dari api dunia/ekonomi) akan menggiring pada
kerusakan selamanya.

Anda mungkin juga menyukai