Anda di halaman 1dari 23

Home
 Best Seller
 Pelajaran
 New Updates
 Pendidikan
 Promo
Type your search query and hit enter:


 


 


 


All Rights Reserved

Type your search query and hit enter:


 H OMEP AG E
 B UK U SEJ AR AH
 S EJA RA H MU SI K D AN GD UT : P ER KE MB AN GA NN YA DA N SU B- GE NR EN YA
Buku Sejarah

Sejarah Musik Dangdut: Perkembangannya dan Sub-genrenya


PUBLISHED BY

M. Hardi
2 BULAN AGO
 Sumber: indonesia.go.id

Sejarah musik dangdut – Dangdut adalah salah satu genre musik populer
tradisional di Indonesia yang khususnya memiliki unsur musik Hindustan
atau India Utara, Melayu serta Arab. Musik dangdut pada umumnya
memiliki ciri khas pada dentuman tabla yaitu alat musik perkusi dari India
serta gendang. Dangdut juga sangat dipengaruhi oleh lagu-lagu dan musik
tradisional India maupun Bollywood.
Musik dangdut adalah musik lokal khas Indonesia hasil dari perpaduan
musik dari film India dengan Malaysia dan musik rock dari Barat.
Perpaduan gaya musik ini digunakan pertama kali di Jakarta pada sekitar
akhir tahun 1960-an.

Lalu, gaya musik dangdut pun mencapai popularitasnya pada sekitar tahun
1970-an hingga tahun 1980-an. Hingga saat ini, musik dangdut masih
banyak digemari oleh berbagai kalangan, namun bagaimana awal mula
kemunculan dangdut dan bagaimana sejarah musik dangdut? Simak
penjelasannya berikut ini untuk mengetahui sejarah musik dangdut!

Table of Contents

 Sejarah Musik Dangdut


 Musik yang Mempengaruhi Musik Dangdut
o 1. Qasidah
o 2. Gambus
o 3. Musik Melayu Deli
o 4. Irama Amerika Latin
 Perkembangan Musik Dangdut di Indonesia
o 1. Era tahun 1950 hingga 1960-an
o 2. Era tahun 1960 hingga 1970-an
o 3. Era tahun 1970 hingga 1990-an
o 4. Era tahun 2000-an
 Subgenre Musik Dangdut
o 1. Dangdut Rohani
o 2. Dangdut Koplo
 Penutup
o
 Buku Terkait Musik
 Artikel Terkait Lirik Lagu
 Buku Terkait Musik
 Artikel Terkait Musik
Sejarah Musik Dangdut

sumber:kompas.com
Penyebutan dari istilah dangdut adalah sebuah onomatope dari suara
permainan tabla atau disebut pula dengan nama gendang. Bunyi dari alat
musik gendang adalah dang dan dut.

Pada mulanya, musik dangdut dikenal dengan nama orkes Melayu atau
OM setelah perubahan musik oleh M. Mashabi dan lainnya. Sebetulnya,
istilah dangdut pernah digunakan pada orkes Melayu oleh Rhoma Irama
dengan perilisan album dengan judul yang sama yaitu Dangdut di tahun
1971. Pada album tersebut, Rhoma Irama memasukan unsur
musik rock ke dalam musik orkes Melayu.
Kemudian nama dangdut pun disematkan pada Orkes Melayu oleh Putu
Wijaya dalam majalah Tempo yang rilis pada 27 Mei tahun 1972, ia
menjelaskan bahwa lagu Boneka dari India merupakan campuran dari lagu
Melayu, irama padang pasir serta dang ding dut India. Sebutan ini
kemudian diringkas menjadi dangdut saja serta oleh majalah Tempo
digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang dipengaruhi oleh
lagu-lagu India.
Setelah mengetahui asal usul istilah penamaan musik dangdut, kemudian
bagaimana sejarah dan awal kemunculan dari musik dangdut? Berikut
penjelasan tentang sejarah singkat musik dangdut.

Sejarah musik dangdut muncul karena terpengaruh oleh musik India


melalui sebuah film Bollywood oleh Ellya Khadam dengan lagunya berjudul
Boneka India, lagu tersebut populer pada sekitar tahun 1950-an.

Dari kepopuleran lagu tersebutlah, kemudian bermunculan artis-artis Orkes


Melayu seperti Rhoma Irama pada tahun 1968 sebagai salah satu tokoh
utama yang mengusung jenis musik dangdut. Namun, istilah dangdut baru
dikenal dengan luas di sekitar tahun 1970-an.

Karakter musik dangdut sangat kental dengan nuansa musik dari India,
terutama dalam penggunaan alat musik tabla juga pengaruh dari musik
Arab dengan cengkok maupun harmonisasi.

Perkembangan zaman pada sekitar tahun 1960-an pun turut memiliki andil
dalam membuka pintus dari arus pengaruh musik Barat dengan masuknya
berbagai macam alat musik modern serta bentuk pemasaran dari musik.

Kemudian, pada sekitar tahun 1970-an, musik dangdut bisa dibilang telah
cukup matang dalam bentuk musik yang modern. Sebagai salah satu
genre musik populer, dangdut memiliki sifat yang sangat terbuka pada
pengaruh dari jenis musik lainnya. Seperti keroncong, rock, pop. gambus,
langgam bahkan hingga house music.
Pada era tersebut hingga saat ini, musik dangdut terus mengalami
perkembangan dan mengikuti zaman maupun selera masyarakat.
Musik yang Mempengaruhi Musik Dangdut

sumber:pikiranrakyat.com
Akan tetapi, secara lebih dalam, sejarah dari musik dangdut tidak dapat
dilepaskan begitu saja dari bentuk musik lainnya yang terbentuk lebih awal.
Contohnya seperti musik India, irama dari Arab maupun Melayu. Berikut
beberapa musik yang mempengaruhi musik dangdut.

1. Qasidah
Qasidah masuk ke Nusantara sejak agama Islam dibawa oleh para
saudara Arab di tahun 635 serta para saudara Gujarat pada tahun 900
hingga 1200 dan saudagar Persia pada tahun 1300 hingga 1600. Kasidah
merupakan seni suara yang bernafaskan agama Islam, di mana pada syair
qasidah umumnya mengandung nilai dakwah Islam serta ajakan pada
kebaikan.
Pada umumnya, syair qasidah dinyanyikan dengan penuh kegembiraan
serta iramanya sangat identik nuansa Timur Tengah. Alat musik yang biasa
digunakan adalah rebana, alat musik tradisional yang berupa kayu dengan
bentuk lingkaran yang telah dilubangi bagian tengahnya, lalu pada bagian
tengah tersebut ditutup dengan menggunakan kulit binatang yang telah
disamak.
Pada zaman modern, lagu-lagu qasidah juga ada yang dinyanyikan
dengan menggunakan bahasa Indonesia. Grup qasidah modern biasanya
akan membawa seorang penyanyi utama yang dibantu oleh paduan suara
perempuan.

Perintis dari musik qasidah modern ialah grup Nasida Ria dari Semarang
dengan lagu fenomenalnya berjudul Perdamaian. Qasidah menjadi salah
satu musik yang mempengaruhi terbentuknya musik dangdut.

2. Gambus
Gambus adalah salah satu cikal bakal yang memberi pengaruh pada musik
dangdut. Gambus merupakan sebuah alat musik dari Arab yang berupa
gitar, tetapi menghasilkan suara dengan nada-nada rendah.

Diperkirakan bahwa alat musik gambus masuk ke Nusantara pada tahun


1879 hingga 188 bersamaan dengan migrasi dari marga Arab Hadramaut
serta Mesir. Lalu memasuki abad ke-20, penduduk Arab-Indonesia pun
mulai menyukai lagu gambus.

Lalu, pada tahun 1930, grup orkes gambus pertama didirikan oleh Syech
Albar yaitu ayah dari Ahmad Albar di Surabaya. Ia membuat sebuah
rekaman piringan hitam dengan Columbia dan rekaman tersebut laku keras
di pasar Malaysia serta Singapura.

3. Musik Melayu Deli


Musik Melayu merupakan suatu aliran musik tradisional yang muncul serta
berkembang di sekitar wilayah pantai timur Sumatera, Kalimantan serta
Semenanjung Malaya.
Ciri khas dari musik Melayu ada pada lirik yang disesuaikan dengan
kehidupan sehari-hari dan penuh dengan pesan moral, musik Melayu juga
dinyanyikan teknik vokal khas Melayu yaitu dengan cengkok serta memiliki
aransemen yang tersusun dengan rapi.

Pada mulanya, alat musik yang digunakan dalam musik Melayu adalah
biola, gambus, rebana, gong, serunai dan akordion atau alat musik yang
mendapatkan pengaruh dari budaya Arab serta Eropa tradisional.
Seiring dengan perkembangan zaman, alat musik tersebut lalu diganti
dengan alat musik modern seperti keyboard, gitar dan lainnya. Pada masa-
masa musik populer menginvasi Nusantara, musik Melayu mengalami
penurunan dikarenakan gaya musiknya telah bercampur dengan aliran
musik rock, pop dan menjadi cikal bakal dari musik dangdut.

4. Irama Amerika Latin


Irama musik dari Amerika Latin juga ikut mempengaruhi perkembangan
dari musik dangdut. Di tahun 1950-an musik Amerika Latin mulai masuk ke
Indonesia oleh beberapa komponis dari Amerika Latin. Musik-musik
tersebutlah yang kemudian menjadi sangat lekat dengan masyarakat
Indonesia dan ikut memberi pengaruh pada unsur musik dangdut.

Perkembangan Musik Dangdut di Indonesia


Sumber: Kompas.com
Setelah muncul di Indonesia, musik dangdut terus mengalami
perkembangan dan bahkan memiliki banyak penggemar dari segala usia.
Bagaimana perkembangan musik dangdut dari masa ke masa? Simak
penjelasannya berikut ini.

1. Era tahun 1950 hingga 1960-an


Pada era ini, film Bollywood yang berasal dari India sangat populer di
kalangan masyarakat Indonesia. Pada film-film Bollywood tersebut,
biasanya menonjolkan lagu yang ada pada setiap scene filmnya, sehingga
lagu tersebut ikut andil dan berpengaruh pada perkembangan musik
dangdut di Indonesia.

Terutama pada era tersebut, orkes Melayu pun juga mulai berkembang di
beberapa daerah di Jakarta dan seringkali memainkan lagu-lagu Melayu
Deli yang khas dari Sumatera.

Di tahun tahun 1950-an, muncul seorang penyanyi yang bergabung


dengan sebuah Orkes Melayu Kelana Ria bernama Ellya Khadam.
Kemunculan dari Ellya Khadam ini rupanya berhasil membuat lagu dangdut
populer di Nusantara dan digemari oleh orang-orang ibukota ada saat itu.
Beberapa lagu dari Ellya Khadam yang cukup populer adalah Bonek dari
India, Pergi Tanpa, Termenung dan Djanji. Kemunculan dari artis Ellya
Khadam ini disebut-sebut sebagai awal dari kehadiran musik dangdut di
Indonesia.

2. Era tahun 1960 hingga 1970-an


Pada era ini, musik dangdut telah berkembang. Selain itu, musik dangdut
tidak hanya mendapatkan pengaruh dari musik India saja, tetapi juga
mendapat pengaruh dari musik Arab, terutama pada bagian teknik vokal
berupa cengkok penyanyi serta harmonisasi nada.

Pada masa tersebut, mulai bermunculan penyanyi dangdut selain Ellya


Khadam seperti Rhoma Irama, Meggy Z, A. Rafiq dan masih banyak lagi
penyanyi dangdut lainnya.

Bahkan para penyanyi dangdut tersebut telah berhasil mengembangkan


musik dangdut menjadi aliran musik yang lebih bervariatif, contohnya
penyanyi A. Rafiq yang menambahkan unsur musik Rock Amerika sebagai
ciri khasnya ketika bernyanyi dan mendapatkan julukan sebagai Elvis
Presley Indonesia.

Lalu, tepat pada akhir tahun 1960-an, akibat adanya arus dari perubahan
politik di Indonesia, maka musik-musik barat pun ikut masuk ke Indonesia
dan muncul alat musik gitar elektrik. Setelah itu, alat musik gitar elektrik ini
seri dijadikan dengan unsur penambah bagi para penyanyi dangdut.

3. Era tahun 1970 hingga 1990-an


Di awal tahun 1970, musik dangdut semakin berkembang dengan pesat di
Indonesia. Perkembangan tersebut dapat dilihat dengan adanya banyak
konser dangdut, penjualan kaset hingga penggemar dangdut yang
meningkat.

Bahkan tidak jarang pula para penyanyi dangdut Indonesia mengadakan


konser di luar negeri, seperti Rita Sugiarto dan Rhoma Irama yang
mengadakan konser di Melbourn, Manila hingga Tokyo.

Pada tahun 1979, majalah Tempo menyebutkan bahwa tahun tersebut


adalah tahun dangdut, karena musik dangdut mampu menguasai industri
musik Indonesia. Oleh sebab itu, pada era tersebut musik Indonesia
didominasi oleh Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih.
4. Era tahun 2000-an
Pada era tahun 2000-an, musik dangdung mengalami beberapa
perubahan, terutama pada aransemennya. Hal ini karena muncul rasa
jenuh karena musik dangdut original dari pendengarnya, oleh karena itu
para musisi dangdut di Jawa Timur pun mulai mengembangkan subgenre
dari musik dangdut yang disebut dengan dangdut koplo.

Dangdut koplo menjadi subgenre karena memiliki perbedaan pada irama


gendangnya yang khas. Selain irama gendang yang khas, ciri lain dari
dangdut koplo adalah penampilan para penyanyi yang biasanya
mengenakan pakaian terbuka, hingga memunculkan kontroversi.

Dangdut koplo biasanya menggunakan permainan irama gendang 4/4,


sehingga musik dangdut koplo terdengar lebih padat serta cepat. Hal inilah
yang membuat pendengar dangdut koplo menjadi merasa hanyut dan ikut
bergoyang.

Subgenre Musik Dangdut


Sumber: Kompas.com
Seperti halnya genre musik yang lain, ketika aliran musik dangdut mulai
populer, maka para musisi pun ikut mengembangkan musik dangdut,
sehingga muncul berbagai macam variasi atau biasa disebut dengan
subgenre. Pada musik dangdut, ada dua subgenre yaitu dangdut rohani
dan dangdut koplo. Berikut penjelasannya.

1. Dangdut Rohani
Dangdut rohani dianggap sebagai arah lirik khusus. Ketika sebagian besar
dari lagu dangdut yang ada pada saat itu menceritakan mengenai
hubungan pacar, dangdut rohani tertuju pada Tuhan.

Sumbangan utama dari munculnya subgenre dangdut rohani dibuat oleh


Rhoma Irama dengan beberapa albumnya berjudul Takbir Lebaran Haji,
Baca, Haji, Haram dan Shalawat Nabi. Dari album-album tersebutlah,
dangdut pun menjadi media dakwah dan musik rohani yang memiliki lirik
lagu rohani.

Lirik-lirik dari dangdut rohani diciptakan dan dikeluarkan sendiri oleh


Rhoma Irama. Contoh lain dari dangdut rohani adalah Suratan Diri oleh Ria
Amelia, Rezeki Takkan Tertukar oleh Bebizie, Surga Dunia oleh Dewi
Persik, Hidayah dan Takdir oleh Dinda Permata, Mari Bertaqwa dan Nabi
Muhammad Mataharinya Dunia oleh Nella Kharisma dan lain sebagainya.

2. Dangdut Koplo
Seperti yang telah dijelaskan di awal, bahwa pada tahun 2000-an mulai
muncul subgenre dari musik dangdut yaitu dangdut koplo yang identik
dengan ketukan gendang dan tarian dari para penyanyinya.

Dangdut koplo ini sempat menimbulkan pro dan kontra di kalangan


masyarakat Indonesia pada saat itu. Pada mulanya dangdut koplo adalah
subgenre musik dangdut, tetapi dangdut koplo ini semakin berkembang
dan populer setelah kemunculan Inul Daratista yang hadir dengan gerakan
bor ikoniknya.

Pro dan kontra dari dangdut koplo tersebut sempat terjadi pada sebuah
seminar yang diadakan oleh Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia
(PAMMI) yang diketuai oleh Rhoma Irama. Pada seminar tersebut, Rhoma
menyebutkan bahwa dangdut koplo tidak termasuk dalam musik dangdut.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Rhoma usai kemunculan Inul di tahun


2003 dan populer karena Goyang Ngebornya. Inul dan goyang ngebor
tersebut dianggap telah mencemari dangdut yang berkembang pada era-
era sebelumnya.

Sebelum muncul dangdut koplo, musik dangdut memang digunakan


sebagai salah satu media dakwah yang banyak mengusung nilai moral,
sedangkan penampilan Inul justru bertentangan dan dianggap
memunculkan kesan seronok dan erotis.

Akan tetapi, dengan perkembangan zaman, mulai bermunculan berbagai


macam penelitian yang membahas mengenai dangdut koplo dan menelisik
apakah dangdut koplo termasuk dalam subgenre musik dangdut ataupun
tidak.

Kata koplo sebenarnya berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah
bodoh atau dungu. Jadi, dapat dikatakan bahwa dangdut koplo dapat
membuat pendengar merasa mabuk karena zaman edan di masa tersebut.

Para musisi dangdut koplo pun telah mencoba ‘menyelamatkan’ para


pendengarnya dari kegilaan sosial dengan meredam tingkat stress
masyarakat pada saat itu, dikarenakan dampak dari sosial politik pasca
Orde Baru.

Bahkan, sempat ada kutipan dari Weintraub dalam karya ilmiahnya


berjudul The Sound and Spectacle of Dangdut Koplo: Genre and Counter
Genre in East Java, Indonesia yang mendukung bahwa dangdut koplo
bukanlah genre yang berbeda dari dangdut. Meskipun terlihat cenderung
erotis dan memiliki tempo lebih cepat.

Penutup
Itulah sejarah musik dangdut dan perkembangannya di Indonesia.
Apabila Grameds tertarik dengan materi musik seperti dangdut, maka
Grameds bisa mempelajari dan mengulik lebih lanjut dengan membaca
buku.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia.com menyediakan berbagai
macam buku musik untuk Grameds. Membaca banyak buku dan artikel
tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan
informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Penulis: Khansa
Baca juga:

Buku Terkait Musik


 Buku Belajar Gitar
 Buku Belajar Piano
 Buku Seni Musik
Artikel Terkait Lirik Lagu
 Lirik Lagu Happier
Buku Terkait Musik
 Buku Belajar Gitar
 Buku Belajar Piano
 Buku Seni Musik
 Merek Gitar Terbaik
Artikel Terkait Musik
 Alat Musik Bali
 Alat Musik Melodis
 Alat Musik Petik
 Alat Musik Ritmis
 Alat Musik Sasando
 Alat Musik Tradisional
 Daftar Lagu Daerah & Alat Musik  Khas Daerah di Indonesia
 Daftar Lagu Galau Inggris
 Daftar Lagu Romantis Indonesia
 Genre Musik
 Harga Gitar di Nusantara
 Harga Ukulele di Gramedia
 Irama
 Jenis Alat Musik
 Lagu Bahasa Inggris Yang Mudah
 Macam Alat Musik
 Mengenal Alat Musik Keyboard Piano & Rekomendasi Terbaik
 Merek Gitar Terbaik
 Rekomendasi Merek Piano Terbaik
 Profil Guyon Waton

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung


konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan
digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah,
universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
 Custom log
 Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
 Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
 Tersedia dalam platform Android dan IOS
 Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
 Laporan statistik lengkap
 Aplikasi aman, praktis, dan efisien

NEXTRekomendasi Merek Kertas A4 Terbaik yang Perlu Kamu Tahu »

PREVIOUS« Mengenal Ragam Makanan Khas Kalimantan yang Wajib Kamu Coba
SHARE


 

 

 

 

 

 
RELATED POST

17 Kerajinan Tangan dari Kardus yang Murah, Mudah, dan Awet!


Lirik Suci Dalam Debu Beserta Chord Gitarnya


Biografi Denny Caknan dan Profil Lengkapnya


 

RECENT POSTS

 TOP 10

10 Negara Terkaya di Dunia


Negara terkaya di dunia - Pertanyaan negara terkaya di dunia adalah pertanyaan yang akan
selalu…
20 jam ago

 TRIVIA

Daftar Suku Papua Beserta Keunikannya dalam Mempertahankan Tradisi


Papua merupakan salah satu pulau yang terletak di ujung timur Indonesia. Wilayah ini dulunya
disebut…
20 jam ago

 TRIVIA

Apa Itu Anime? Berikut Penjelasan dan Rekomendasinya


Apa itu anime - Tidak mungkin di era sekarang ada orang yang tidak mengetahui anime.…
21 jam ago

 TRIVIA
Kenali Cara Daftar Shopee Food Sebagai Driver dan Merchant
Cara daftar shopee food - Karena perkembangan teknologi yang cukup pesat, saat ini masyarakat
mendapatkan…
21 jam ago

 BUKU MIMPI

Arti Mimpi Punya Anak Perempuan Bisa Jadi Pertanda Kedatangan Rejeki
Nomplok
Pernahkah Grameds mimpi punya anak perempuan meskipun Grameds belum menikah? Atau
Grameds mungkin pernah mimpi…
21 jam ago

 TRIVIA

Pahami Cara Daftar PeduliLindungi dan Cara Menggunakannya


Cara daftar pedulilindungi - Selama masa pandemi Covid-19, seluruh kegiatan masyarakat pun
dibatasi demi menekan…
21 jam ago

All Rights ReservedView Non-AMP Version

Ayo Gabung Gramedia Affiliate


Dapatkan Komisi Hingga 10%
Belanja Sekarang!

Anda mungkin juga menyukai