Anda di halaman 1dari 15

Skip to content

MUHAMMADULILBLOG
Makalah Lengkap Sistem Kemudi
Posted on February 3, 2016 by muhammadulilblog

Makalah Lengkap Sistem Kemudi


Hanung Bayu AdjiAdd Comment
 
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kendaraan dituntut untuk dapat dioperasikan dengan mudah dan nyaman oleh pengemudi di
berbagai kondisi jalan. Banyak sekali jenis sistem kemudi yang mungkin belum di ketahui
banyak orang serta kelebihan dan kekuranganya. Misalnya sistem kemudi konvensional biasa
dengan sistem kemudi yang telah menggunakan power steering atau sistem kemudi yang
lebih baru lagi yaitu Electric Power Steering. Sistem kemudi yang dapat di jalankan dengan
mudah tentu dapat memberi rasa aman dan kemudahan bagi pengemudi dalam
mengendalikan mobil yang dikendarainya.
Dari pendahuluan di atas, sesuai dengan yang akan di bahas yaitu tentang sistem kemudi.
Oleh karena itu makalah ini akan membahas secara rinci yang erat kaitannya dengan sistem
kemudi

Rumusan Masalah
Mengetahui Lebih Detail Mengenai Sistem Kemudi dan jenis-jenisnya

Tujuan
Tujuan Penulisan Laporan
Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan,keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan dan
mengetahui lebih detail tentang Sistem Kemudi
LANDASAN TEORI
Pengertian Sistem Kemudi dan Fungsinya

Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
Ø Nomor 1 Steering wheel
Ø Nomor 2 Steering coulomn
Ø Nomor 3 Universal joint
Ø Nomor 4 Housing steering rack
Ø Nomor 5 Booth steer
Ø Nomor 6 Tie rod
Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah kendaraan atau berfungsi untuk membelokan
roda. Jika pengendara membelokan Steering wheel (lihat gambar) maka steering coulumn
akan meneruskan puntiran ke steering gear. Kemudian steering gear akan memperbesar
tenaga puntiran hingga menghasilkan momen puntir yang lebih besar yang akan diteruskan ke
steering linkage, kemudian steering linkage akan meneruskan puntiran dari steering gear ke
roda kendaraan.
Jenis-Jenis Sistem Kemudi
Sistem Kemudi Manual
Dengan diproduksinya mobil-mobil baru sekarang ini penggunaan Sistem kemudi secara
manual sudah mulai ditinggalkan. Pada sistem ini dibutuhkan adanya tenaga yang besar
untuk mengemudikannya. Akibatnya pengemudi akan cepat lelah apabila mengendarai mobil
terutama pada jarak jauh.
Tipe Sistem Kemudi Manual
Recirculating ball
Cara kerjanya :
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang dihubungkan dengan roda
kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja dari gigi cacing dam mur pada bak
roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke
gerakan mundur maju lengan pitman ( pitman arm ).

Lengan-lengan penghubung (linkage), mulai dari batang penghubung ( relay rod ), tie rod,
lengan idler ( idler arm ) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung pitman arm.
Sambungan tersebut memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan dengan
memutar ball joint pada lengan bawah ( lower arm ) dan bantalan atas untuk peredam kejut.
Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau komersial.
Keuntungan :
1. Komponen gigi kemudi relative besar, dapat digunakan untuk kendaraan sedang, mobil
besar, dan kendaraan komersial.
2. Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan.
Kerugian :
1. Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak langsung
2. Biaya perbaikan lebih mahal
Jenis rack and pinion
Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan menggerakkan
rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke lengan nakel pada roda-roda
depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda tertarik, hal ini menyebabkan
roda-roda berputar pada arah yang sama.

Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk mengendalikan roda-
roda depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros
intermediate, berkaitan denngan rack.
Keuntungan :
1. Konstruksi ringan dan sederhana
2. Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
3. Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan
Kerugian :
1. Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil atau
sedang.
2. Lebih cepat aus
3. Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan
Sistem Kemudi Jenis Power Steering
Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan memutar sistem
kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang ringan tanpa membutuhkan
tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi. Dalam perkembangannya power steering
terbagi menjadi 2, yaitu : Hidrolik Power Steering dan Elektronik Power Steering.

HYDRAULIC POWER STEERING


Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston dan
rack assembly. Di dalamnya ada satu rotary valve yang mengarahkan aliran minyal power
steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha daya yang
diperlukan untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh
adanya berat dari kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyababkan torsion bar di dalam
rotary valve menjadi agak cenderung melenceng. Hal ini akan merubah posisi valve spool
dan sleeve, karena itulah diperlukan pengarahan pelumas bertekanan ke proper end yang
terdapat pada power cylinder. Perbedaan tekanan pada sisi piston (yang dipasang pada rack)
membantu menggerakkan rack untuk mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam
power cylinder yang berlawanan didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir.
Ketika steering effort berhenti, maka control valve akan diketengahkan oleh gaya melintir
dari torsion bar, tekanan pada kedua sisi piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke
posisi lurus ke depan.

KONSTRUKSI SISTEM

Rack-and-pinion power steering system terdiri dari:


· Rack and pinion steering gear box
Rack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari kemudi atas kemudian di
teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel atau kaki-kaki kendaraan
(tie rod, rack end, idle arm dll). Di dalam system RackPinion/Gearbox terdapat piston dan
valve(katup) yang bekerja sesuai tekanan olie yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu
terdapat juga seal-seal yang berguna menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.
· Power steering oil pump Pompa PS berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli
yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui
Selang Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi Vane Pump selalu berada di bagian atas dari
RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya system Power Steering
dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh karena itu bila terdapat kerusakan pada
Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya juga tidak akan jalan alias rusak
· Oil reservoir
Oil reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S.
· Tubes/Hose (selang)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari Vane Pump ke bagian
Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat maka dapat menimbulkan
efek bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.
PRINSIP KERJA POWER STEERING HIDROLIS
Sistem power steering menggunakan tekanan hidrolis yang dibangkatkan oleh power steering
pump gunanya adalah untuk mengurangi langkah usaha yang diperlukan untuk memutar
kemudi. Power steering pump dipasang di depan engine. Pompa yang dipakai adalah tipe
vane-type, dan digerakkan oleh crankshaft melalui drive belt.
Minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat mesin dalam keadaan hidup.
Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan control valve yang letaknya di dalam
power steering pump.

ELECTRIC POWER STEERING


Sistem Electronic Power Steering (EPS) termasuk di dalamnya komponen yang sama seperti
pada sistem power steering konvensional. Sebagai tambahannya adalah sebuah solenoid
valve pada power steering gear box, dan satu control unit dekat dibawah audio yang terletak
di panel farcia tengah. Untuk mengontrol aliran oli pada steering gear box, disediakan satu
solenoid yang bekerja berdasarkan arus dari control module yang menerima sinyal dari VSS
(Vehicle Speed Sensor) dan TPS.
CARA KERJA ELECTRIC POWER STEERING
Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke posisi ON,
Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by, bersamaan dengan itu
indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera
menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun
langsung menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada
steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar.
Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan
seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module segera mengirim
arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan
begitu proses memutar setir menjadi ringan. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil
mulai melaju. Sensor ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan
kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan
dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini
mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja.
Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga
mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen
akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module
menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir.
Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via
batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan
terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.
Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:
1.Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2.Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
3.Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module
tentang kecepatan mobil.
4.Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module
jika setir mulai diputar oleh pengemudi.
5.Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk menghubungkan
dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6.Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau
tidak.
7.On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika
ada masalah sengan sistem EPS.

KEUNGGULAN EPS
EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol
tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada pada
gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering effort vs.
tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan
karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.
· Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
· Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
· Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk menambah
kestabilan dan kenyamanan kemudi.
· Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati posisi netral,
fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih stabil.
· Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat, meskipun
ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi arah control
kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi tinggi sama seperti
power steering konvensional.
· Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal, temasuk
control unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih bisa di dapat.

KOMPONEN SISTEM KEMUDI


A. STEERING COULUMN
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama. Steering column terdiri
dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube
yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan
bergerigi, dan roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur.
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong
dari pengemudi pada saat tabrakan.
Ada dua tipe steering column yaitu :
1. Model Collapsible

Model ini mempunyai keuntungan :


Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan yang
kuat, maka main shaft column atau bracket akan runtuh sehingga pengemudi terhindar dari
bahaya.
Kerugiannya adalah :
1. Mainsfatnya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau mobil
ukuran kecil
2. Konstruksinya lebih rumit
Waktu Tabrakan
Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen plastik dan
menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi terdorong maju, sementara tabung-
tabung atas dan bawah dihubungkan oleh bola-bola baja.
Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong badan pengemudi.
3. Model Non collapsible
Model ini mempunyai keuntungan :
1. Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar atau mobil-
mobil kecil
2. Konstruksinya sederhana
Kerugiannya adalah :
Apabila berbenturan dengan keras, kemudian tidak dapat menyerap goncangan sehingga
keselamatan pengemudi relative kecil
B. STEERING GEAR
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam waktu yang
bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi
menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut perbandingan
steering gear, dan biasanya perbandingannya antara 18 sampai dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan, tetapi
jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah

Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil
komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai
sedang.
Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut putar sector dengan
gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ° ke kiri atau ke kanan gear ratio
masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut putar sektor 37° gear ratio
menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat membelok kemudi menjadi ringan.

STEERING GEAR BOX


Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya :
1. Model Worm dan Sector Roller
Worm gear berkaitan dengan sectorroller dibagian tengahnya. Gesekannya dapat mengubah
sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan menggelinding.
2. Model Worm dan Sektor
Pada model ini worm dan sektor berkaitan langsung.

Model Screw Pin


Pada model ini pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear
Model screw dan nut

Model ini di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan


sebuah nut terpasang padanya. Pada nut terdapat bagian
yang menonjol dan dipasang kan tuas yang terpasang
pada rumahnya.
Model recirculating ball
Pada model ini, peluru-peluru terdapat dalam lubang-lubang nut untuk membentuk hubungan
yang menggelinding antara nut dan worm gear.Mempunyai sifat tahan aus dantahan
goncangan yang baik

Model rack and pinion


Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack menjadi gerakan mendatar. Model rack and
pinion mempunyai konstruksi sederhana, sudut belok yang tajam dan ringan, tetapi
goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan ke roda depan.
STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke
roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan
ke roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan
konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat
mempengaruhi kestabilan pengendaraan.

Bagian-bagian Steering Linkage Steering Linkage

Steering linkage untuk suspensi rigid

Steering linkage untuk suspensi independen


http://www.bloggersakti.com/2015/09/makalah-lengkap-sistem-kemudi.html

Share this:

 Twitter
 Facebook

Leave a comment
Post navigation
makalah tentang rem
TRANSMISI MANUAL PADA MOBIL

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment 

Name * 
Email * 
Website 

 Notify me of new comments via email.

 Notify me of new posts via email.

Search for:

RECENT POSTS

 Sistem Penggerak Roda Pada Mobil (FF, FR, 4WD/AWD, MR dan RR)

 Makalah Lengkap Tentang Kopling


 TRANSMISI MANUAL PADA MOBIL
 Makalah Lengkap Sistem Kemudi
 makalah tentang rem
RECENT COMMENTS

ARCHIVES

 February 2016
CATEGORIES

 Uncategorized
META

 Register

 Log in
 Entries feed
 Comments feed
 WordPress.com
Search for:
RECENT POSTS

 Sistem Penggerak Roda Pada Mobil (FF, FR, 4WD/AWD, MR dan RR)

 Makalah Lengkap Tentang Kopling


 TRANSMISI MANUAL PADA MOBIL
 Makalah Lengkap Sistem Kemudi
 makalah tentang rem
RECENT COMMENTS

ARCHIVES

 February 2016
CATEGORIES

 Uncategorized
META

 Register

 Log in
 Entries feed
 Comments feed
 WordPress.com
Blog at WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai