Anda di halaman 1dari 122

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn.

A
DENGAN HEPATITIS DI RUMAH Tn. A
KEPUH KIRIMAN DALAM MASJID

DISUSUN OLEH :
VITCAL KHARIS
201704021

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2020
i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas anugerah-Nya
tugas asuhan keperawatan yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA KELUARGA Tn. A DENGAN HEPATITIS DI RUMAH
Tn. A KEPUH KIRIMAN DALAM MASJID” ini dapat selesai.
Adapun tujuan penyusunan asuhan keperawatan ini adalah untuk
memenuhi tugas stase Gerontik dan syarat untuk dapat mengikuti ujian akhir
stase.
Namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan pendahuluan
ini masih terdapat banyak kekurangan, karena itu kami sangat mengharapkan
berbagai kritik dan saran yang membangun sebagai evaluasi demi penyempurnaan
asuhan keperawatan ini selanjutnya.
Semoga laporan Asuhan Keperawatan ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sidoarjo, Juli
2020

Penulis

ii
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Keluarga

1. Definisi Keluarga

Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat

oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga

selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011).

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di

bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).

Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit dari masyarakat dan

merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam

masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat

menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di

perhitungkan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu sebuah

ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah ataupun adopsi),

tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta saling ketergantungan.

2. Fungsi Keluarga

Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :

a. Fungsi Afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang

merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk

1
2

pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak pada

kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Komponen

yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif adalah

(Friedman, M.M et al., 2010) :

1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan, saling

menerima, saling mendukung antar anggota keluarga.

2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui

keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan

iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.

3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan sepakat

memulai hidup baru.

b. Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat

individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan

menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam hal ini

keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak, Membentuk norma-

norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan Menaruh

nilai-nilai budaya keluarga.

c. Fungsi Reproduksi

Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber

daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk

memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk

keluarga adalah meneruskan keturunan.


3

d. Fungsi Ekonomi

Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota

keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan

keperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat

anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas

kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan. Tahap-Tahap

Perkembangan Keluarga

Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan keluarga

dibagi menjadi 8 :

1) Keluarga Baru (Berganning Family)

Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas

perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membina hubungan

intim yang memuaskan, menetapkan tujuan bersama, membina hubungan

dengan keluarga lain, mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB,

persiapan menjadi orangtua dan memahami prenatal care (pengertian

kehamilan, persalinan dan menjadi orangtua).

2) Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing)

Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan menimbulkan

krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain

yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga, mempertahankan hubungan yang

memuaskan dengan pasangan, membagi peran dan tanggung jawab,


4

bimbingan orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta

konseling KB post partum 6 minggu.

3) Keluarga dengan anak pra sekolah

Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan kebutuhan

pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan

kontak sosial) dan merencanakan kelahiran berikutnya.

4) Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun)

Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan

keluarga seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah,

mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual, dan

menyediakan aktifitas anak.

5) Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan

terhadap remaja, memelihara komunikasi terbuka, mempersiapkan

perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi

kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

6) Keluarga dengan anak dewasa

Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup

mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan

sumber yang ada dalam keluarganya.

7) Keluarga usia pertengahan (middle age family)

Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai lebih

banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu
5

santai, memulihkan hubungan antara generasi muda-tua, serta persiapan

masa tua. Keluarga lanjut usia

Dalam perkembangan ini keluarga memiliki tugas seperti penyesuaian tahap

masa pensiun dengan cara merubah cara hidup, menerima kematian pasangan,

dan mempersiapkan kematian, serta melakukan life review masa lalu.

Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah sebagai berikut :

 Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

 Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan

 Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang

sakit

 Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat

meningkatkan kesehatan

 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di

lingkungan setempat

B. Definisi Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang dapat disebabkan oleh

berbagai kausa, termasuk infeksi virus atau pajana ke bahan – bahan toksik. Pada

hepatitis virus, Peradangan hati yang berkepanjangan atau berulang, yang

biasanya berkaitan dengan alkoholisme kronik, dapat menyebabkab sirosis, suatu

keadaan berupa penggantian hepatosit yang rusak secara permanen oleh jaringan

ikat. Jaringan hati memiliki kemampuan mengalami regenerasi, dan dalam

keadaan normal mengalami pertukaran sel yang bertahap. Apabila sebagian

jaringan hati rusak, jaringan yang rusak tersebut dapat diganti melalui peningkatan
6

kecepatan pembelahan sel – sel yang sehat. Tampaknya terdapat suatu faktor

dalam darah yang bertanggung jawab mengatur proliferasi sel hati, walaupun sifat

dan mekanisme factor pengatur ini masih merupakan misteri. Namun, seberapa

cepat hepatosit dapat diganti memiliki batas. Selain hepatosit, di antara lempeng –

lempeng hati juga ditemukan beberapa fibroblast ( sel jaringan ikat ) yang

membentuk jaringan penunjang bagi hati. Bila hati berulang – ulang terpajan ke

bahan – bahan toksik, misalnya alcohol, sedemikian seringnya, sehingga hepatosit

baru tidak dapat beregenerasi cukup cepat untuk mengganti sel – sel yang rusak,

fibroblast yang kuat akan memanfaatkan situasi dan melakukan proliferasi

berlebihan. Tambahan jaringan ikat ini menyebabkan ruang untuk pertumbuhan

kembali hepatosit berkurang.

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat

disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta

bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999). Hepatitis adalah peradangan dari sel-

sel liver yang meluas/ menyebar , hepatitis virus merupakan jenis yang paling

dominan. Luka pada organ liver dengan peradangan bisa berkembang setelah

pembukaan untuk sejumlah farmakologi dan bahan kimia dari inhalasi, ingesti,

atau pemberian obat secara parenteral (IV) . Toxin dan Drug induced Hepatitis

merupakan hasil dari pembukaan atau terbukanya hepatotoxin, seperti : industri

toxins, alkohol dan pengobatan yang digunakan dalam terapi medik.

Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver).

Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan,

termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A,
7

hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut

( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik (hepatitis B,C) dan adapula yang

kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ). hepatitis  yang biasanya

disebabkan oleh obat-obatan, alkohol (hepatitis alkoholik), dan obesitas serta

gangguan metabolisme yang menimbulkan nonalkoholik steatohepatitis (NASH)

disebut Hepatitis Nonvirus.

2 Epidemologi

Insiden hepatitis virus yang terus meningkat semakin menjadi masalah

kesehatan masyarakat. Penyakit tersebut penting karena mudah ditularkan,

memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari

sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60% sampai 90% kasus–kasus

hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-

kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus–kasus yang ringan dan

kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang

dari keadaan sebenarnya. Meskipun kurang lebih 50% orang dewasa di Amerika

Serikat telah memilki antibodi terhadap virus hepatitis A, banyak orang tidak

mengingat kembali episode atau kejadian sebelumnya yang memperlihatkan

gejala hepatitis

3 etiologi

1. Virus hepatitis A, B, C, D, E dan G yang masing-masing menyebabkan tipe

hepatitis yang berbeda.

2. Alkohol

3. Keracunan Obat-obatan
8

4 Klasifikasi

1. Virus Hepatitis yang Ditularkan secara Parenteral dan Seksual

Hepatitis B

Hepatitis B adalah virus yang sering dipelajari karena dapat diuji, prevalensi

dari penyakit. Morbiditas dan mortalitas berhubungan dengan penyakit.

Infeksi hepatitis B terdapat diseluruh dunia, menyebabkan 250.000 kematian per

tahun. Sejak 1982, vaksin efektif dari hepatitis B tersedia dan adanya kampanye

penurunan penyakit akan memungkinkan penurunan dampak penyakit ini di masa

depan.

Penularan. Daerah dimana penyakit ini endemik ( Kutub, Afrika, Cina, Asia

Selatan dan Amazon ), bentuk penularan yang sering adalah secara perinatal dari

ibu terinfeksi pada bayinya. Di Negara berkembang dengan prevalensi penyakit

lebih rendah, rute utama penularan adalah seksual dan parenteral. Di Amerika

Serikat, populasi risiko tinggi meliputi laki – laki homoseksual, pengguna obat

intravena, petugas perawatan kesehatan dan mereka yang mendapat transfusi

darah.

Patofisiologi. Virus harus dapat masuk ke aliran darah dengan inokulasi

langsung, melalui mebran mukosa atau merusak kulit untuk mencapai hati. Di

hati, replikasi perlu inkubasi 6 minggu sampai 6 bulan sebelum penjamu

mengalami gejala. Beberapa infeksi tidak terlihat untukmereka yang mengalami

gejala, tingkat kerusakan hati, dan hubungannya dengan demam yang diikuti

ruam, kekuningan, arthritis, nyari perut, dan mual. Pada kasus yang ekstrem,
9

dapat terjadi kegagalan hati yang diikuti dengan ensefalopati. Mortalitas dikaitkan

dengan keparahan mendekati 50%.

Infeksi primer atau tidak primer tampak secara klinis, sembuh sendiri dalam 1

sampai 2 minggu untuk kebanyakan pasien. Kurang dari 10% kasus, infeksi dapat

menetap selama beberapa dekade. Hepatitis B dipertimbangkan sebagai infeksi

kronik pada saat pasien mengalami infeksi sisa pada akhir 6 bulan. Komplikasi

berhubungan dengan hepatitis kronik dapat menjadi parah, dengan kanker hati,

sirosis dan asites terjadi dalam beberapa tahun sampai dengan puluhan tahun

setelah infeksi awal.

Diagnosis. Tes serologik untuk hepatitis akan member informasi diagnostik

dan informasi tentang tingkat penularandan kemungkinan tahap penyakit. Tes

dilakukan langsung berhubungan dengan virus dan antibodi yang dihasilkan

penjamu dalam merespons protein tersebut. Virus mempunyai inti dan bagian luar

sebagai pelindung. Protein behubungan dengan bagian antigen inti dan antigen

permukaan. Tes laboratorium untuk antigen inti tidak tersedia, tetapi antigen

permukaan sering menunjukan HBsag, yang dapat didetekasi, dalam beberapa

minggu awal infeksi. Peningkatan titer selama beberapa minggu dan juga terjadi

penurunan pada tingkat yang tidak dapat dideteksi. Adanya HBsag menadakan

infeksi saat itu dan tingkat penularan relative tinggi. Antigen lain yang merupakan

bagian dari virus disebut e antigen ( HBeag ). HBeag adalah penanda ketajaman

yang sangat sensitive karena dapat dideteksi dalam perkiraan terdekat pada waktu

penyakit klinis dan pada saat di mana tampak risiko menjadi lebih besar untuk

menular.
10

Vaksin. Vaksin hepatiis B dihasilkan dengan menggunakan antigen hepatitis B

untuk menstimulasi produksi antibodi dan untuk memberikan perlindungan

terhadap infeksi, keamanan, dan keefektifannya mendekati 90% dari vaksinasi.

Karena virus hepatitis B mudah ditularkan dengan jarum suntik di area perawatan

kesehatan. Penurunan infeksi perinatal dan risiko penularan terjadi setelah

kelahiran, vaksin hepatitis B diberikan secara rutin pada bayi setelah lahir.

Vaksinasi individual ( yang sebelumnya tidak terinfeksi ) akan memiliki serologi

hepetitis B yang positif hanya pada HBsab. Ini menjamin kekebalan yang

dihasilkan olah vaksin yang dapat dibedakan dari produksi alami, saat inti antbodi

juga ada.

Hepatitis C

Sampai saat ini, hepatitis Non- A, Non- B menunjukan gambaran virus

hepatitis yang bukan hepatitis A, B atau agens penyebab lain. Banyak dari

hepatitis Non- A, Non- B ditularkan melalui parenteral. Hal ini sebelumnya tidak

diketahui dan virus ini juga tidak diketahui dan sekarang teridentifikasidan disebut

hepatitis C. Kemudian, tes antibodi untuk memeriksa pasien terhadap agens ini

telah tersedia.

Patofisiologi. Hepatitis C sekarang diperkirakan dapat menginfeksi sekitar

150.000 orang per tahun di Amerika Serikat. Hal ini dianggap menjadi penyakit

yang ditularkan hampir selalu melalui transfusi darah. Namun, ada bukti bahwa

virus ditularkan melalui cara perenteral lain ( menggunakan bersama jarun yang

terkontaminasi oleh pengguna obat intravena dan tusukan jarum yang tidak
11

disengaja dan cedera lain pada petugas kesehatan ). Terdapat bukti lanjut dimana

virus ditularkan melalui kontak seksual.

Diagnosis. Tes serologik saat bisa dilakukan untuk mendeteksi virus hepatitis

C dengan antibodi yang diinterpretasi secara terbatas. Banyak pasien yang

memiliki gejala klinik dari virus hepatitis perlu dilakukan tes.

Tes fungsi hati digunakan untuk mendapat status hepatitis. Penyakit ini tidak

terlalu dipahami pada saat ini, tapi peningakatan dan biasanya ditemukan

penurunan berulang enzim hati. Dengan informasi ini dan tanda klinis lain,

dipercaya bahwa sebanyak separuh dari semua pasien mengalami infeksi hepatitis

C yang berkembang menjadi infeksi kronik. Hal ini telah menunjukan penyebab

utama penyakit hati kronik dan sirosis di Amerika Serikat.

Penatalaksanaan. Saat ini, tidak diketahui terapi, vaksin atau agens profilaktik

pasca pemajananyang diakui untuk hepatitis C. Petugas perawatan kesehatan

harus mengikuti prinsip kewaspadaan umum untuk meminimalkan risiko

penularan karena pekerjaan. Prinsip ini didasarkan pada pemahaman bahwa

populasi yang terinfeksi adalah carrier penyakit ini. Perhatian terhadap jarum dan

kewaspadaan yang tepat harus digunakan pada semua pasien.

Hepatitis D

Hepatitis D adalah virus yang bergantung pada virus hepatitis B yang lebih

kompleks untuk bertahan. Hepatitis D hanya merupakan risiko untuk mereka yang

mempunyai antigen permukaan hepatitis B positif

Hepatitis D dicurigai ketika pasien sakit akut dengan gejala baru atau berulang

dan sebelumnya telah mengalami hepatitis B atau sebagai carrier hepatitis B.


12

Tidak ada tindakan spesifik untuk hepatitis. Pencegahan untuk virus ini dicapai

sebagai keuntungan sekunder dari vaksin hepatitis B. Perilaku preventif terhadap

virus darah ini ( tidak menggunakan jarum bergantian dan menggunakan kondom

pada saat berhubungan seksual ) harus ditekankan pada orang yang terinfeksi

hepatitis B yang tidak terinfeksi hepatitis D.

2. Virus hepatitis yang Ditularkan melalui Rute Fekal – Oral

Hepatitis A

Hepatitis A adalah virus yang hampir selalu ditularkan melalui rute fekal –

oral. Virus ini menimbulkan hepatitis akut tanpa keadaan kronik atau menetap

seperti yang ditunjukan oleh virus hepatitis darah.

Pada anak,penyakit ini sering tidak dikenali atau tampak dengan keluhan tidak

parah. Gejala lebih terlihat pada orang dewasa dan dapat berupa kelemahan

sampai dengan demam, ikterik, mual dan muntah. Penyakit ini baisanya

berlangung 1 sampai 3 minggu. Pasien jarang membutuhkan perawatan di rumah

sakit dan pada saat gejala timbul, sangat kecil kemungkinan menular pada orang

lain.

Karena dapat ditularkan dengan makanan dan air yang terkontaminasi, hepatitis

A dapat menjadi potensi epidemic di Negara dengan penanganan yang buruk.

Petugas penyiapan makanan yang terinfeksi mempunyai potensi penularan

penyakit pada orang lain jika kebersihan diri tidak dilakukan dengan baik.

Tes antibodi hepatitis A yang tersedia mendeteksi IgM yang menunjukan infeksi

akut atau yang baru terjadi.atau IgG yang menunjukan infeksi yang sudah

sembuh.
13

Hepatitis E

Hepatitis E adalah infeksi virus yang menyebar melalui kontaminasi makanan

dan air melalui jalur fekal – oral. Sampai dengan saat ini, infeksi disebut dengan

hepatitis enteric Non- A Non- B. Diagnosa dibuat dengan menyingkirkan hepatitis

A, B, dan C dan menentukan yang paling mungkin dari sumber makanan atau air

yang terkontaminasi. Sekarang tes untuk antibodi untuk hepatitis E telah tersedia,

studi epidemologi akan sangat terfasilitasi

Hepatitis E telah jarang ditemukan di Amerika Serikat, tetapi berhubungan

dengan epidemic dari air yang terkontaminasi di Asia, Afrika, dan Republik

Soviet. Di Amerika Serikat, hepatitis E harus dipertimbangkan pada beberapa

orang yang telah melakukan perjalanan keluar negeri dan mempunyai gejala virus

hepatitis tetapi serologic negative untuk virus hepatitis lain.

5. Gambaran klinis

Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai

penyakit mencolok, kegagalan hati dan kematian. Terdapat tiga stadium pada

semua jenis hepatitis: stadium prodromal, stadium ikterus, dan periode

kovalensasi (pemulihan)

1. Stadium prodromal, disebut periode praikterus, dimulai setelah periode

masa tunas virus selesai dan pasien mulai memperlhatkan tanda-tanda

penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus belum muncul.

Individu akan sangat infeksius pada stadium ini. Antibody terhadap virus

biasanya belum dijumpai. Stadium ini berlangsung 1-2 minggu ditandai

oleh :
14

 Malese umum

 Rasa lelah

 Gejala-gejala infeksi saluran napas atas

 Mialgia (nyeri otot)

 Keengganan terhadap sebagian besar makanan

2. Stadium ikterus adalah stadium kedua hepatitis virus, dan dapat

berlangsung 2-3 minggu atau lebih. Pada sebagian besar orang, stadium ini

ditandai oleh, seperti diisyaratkan oleh namanya, timbulnya ikterus.

Manifestasi lain adalah :

 Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodormal

 Pembesaran dan nyeri hati

 Splenimogali

 Mungkin gatal (pruritus) di kulit

3. Stadium pemulihan dalah stadium ketiga hepatitis virus dan biasanya

timbul dalam4 bulan untuk hepatitis B dan C dan dalan 2-3 bulan untuk

hepatitis A. Selama periode ini :

 Gejala-gejala mereda, termasuk ikterus

 Nafsu makan pulih

6 Patofisiologi

Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat

pada hepatocytes oleh sel mononukleous. Proses ini menyebabkan degrenerasi

dan nekrosis sel perenchyn hati.


15

Respon peradangan menyebabkan pembekakan dalam memblokir sistem

drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis

empedu (biliary) dan empedu tidak dapat diekresikan kedalam kantong empedu

bahkan kedalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai

hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatoceluler

jaundice.

Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik samapi dengan timbunya sakit dengan

gejala ringan. Sel hati mengalami regenerasi secara komplit dalam 2 sampai 3

bulan lebih gawat bila dengan nekrosis hati dan bahkan kematian. Hepattis dengan

sub akut dan kronik dapat permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi hati.

Individu yang dengan kronik akan sebagai karier penyakit dan resiko berkembang

biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati.

1. Pemeriksaan Diagnostik

1. Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dari normal). Catatan : merupakan

batasan nilai untuk membedakan hepatitis virus dengan nonvirus

2. AST(SGOT atau ALT(SGPT) : awalnya meningkat. Dapat meningkat satu

sampai dua minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun

3. Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup

SDM (gangguan enzim hati atau mengakibatkan perdarahan)

4. Leucopenia : trombositopenia mungkin ada (splenomegali)

5. Diferensial darah lengkap : lekositosis, monositosis, limfosit atipikal, dan

sel plasma

6. Alkali fosfatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)


16

7. Fesses : warna tanak liat, steatorea (penurunan fungsi hati)

8. Albumin serum : menurun

9. Gula darah : hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fusngsi hati)

10. Anti-HAV IGM : Positif pada tipe A

11. HBSAG : dapat positif (tipe B) atau negative (tipe A). catatan : merupakan

diagnostic sebelum terjadi gejala kinik

12. Massa protrombin : mungkin memanjang (disfungsi hati)

13. Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100mm (bila diatas 200mg/mm, prognosis

buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)

14. Tes eksresi BSP : kadar darah meningkat

15. Biaosi hati : menentukan diagnosis dan luasnya nekrosis

16. Scan hati : membantu dalam perkiraan beratnya ketrusakan parenkim

17. Urinalisa : peninggian kadar bilirubin;protein/hematuria dapat terjadi

8 Penatalaksanaan

Pengobatan hepatitis virus terutama bersifat suportif dan mencangkup :

 Istirahat sesuai keperluan

 Pendidikan mengenai menghindari pemakaian alcohol atau obat lain

 Pendidikan mengenai cara penularan kepada mitra seksual dan anggota

keluarga
17

 Keluarga dan pasien hepatitis ditawarkan untuk menerima gama globulin

murni yang spesifik terhadap HAV atau HBV yang dapat memberikan

imunitas pasif terhadap infeksi. Imunitas ini bersifet sementara

 Baru-baru ini FDA memberikan izin untuk penberian vaksin hepatitis A.

vaksin ini dibuat dari virus hepatitis inaktif. Penelitian-penelitian

menunjukan bahwa vaksin ini 96% efektif setelah pemberian satu dosis.

 Tersedia vaksin untuk HBV, Karena sifat virus yang sangat menular dan

berpotensi menyebabkan kematian, maka sangat dianjurkan bahwa semua

individu yang termasuk dikelompoknya beresiko tinggi, termasuk para

tenaga keshatan atau orang-orang yang terpajan ke produk darah,

vaksinasi. Yang juga dianjurkan untuk divaksinasi dalah orang-orang yang

beresiko terhadap virus, termasuk kaum homoseksual atau heteroseksual

yang aktif secara seksual, pecandu oabat bius, dan bayi.

 Vaksinasi terhadap HBV dihasilkan melalui penyuntikan intramuskulus

DNA rekombinaan sebanyak tiga kali pada interval –interval yang telah

ditentukan. Dosis pertama dan kedua diberikan terpisah satu bulan, dan

dosis ketiga diberikan 6 bulan setelah dosis ke dua. Vaksinasi ini 85%

efektif dalam membentuk kekebalan.

9 Komplikasi

Komplikasi hepatitis adalah timbulnya hepatitis kronik yang terjadi apabila

individu terus memperlihatkan gejala dan antigen virus menetapkan lebih dari 6

bulan. Gambaran klinis hepatitis aktif kronik atau fulminan mungkin mencengkup
18

gambaran kegagalan hati diatas, dengan kematian timbul dalam 1 minggu sampai

beberapa tahun kemudian.

10 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

HEPATITIS

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Hepatitis

I. Data umum

1. Nama Kepala Keluarga : Tn


2. Alamat : alamat rumah keluarga tinggal
3. Komposisi keluarga
19

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendidikan


Kelamin dengan KK
1
2
3

4. Tipe keluarga
Keluarga tipe nuclear family, extended, recontituded, dua carier,
commuter married, dst.

5. Suku

Suku asli keluaraga


6. Agama
Agama yg dianut keluarga
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status social dan ekonomi keluaga
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas yg dilakukan keluarga ketika waktu senggang

II. Riwayat Dan Tahapan Perkembangan Keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan balita dengan tugas perkembangan keluarga:
- Menanamkan nilai2 dan norma kehidupan.
- Mulai menanamkan keyakinan beragama.
- Mengenalkan kuitur keluarga.
- Memenuhi kebutuhan bermain anak.
- Membantu anak dlm sosialisasi dgn ling. Sekitar.
- Menanamkan tanggung jawab dlm lingkup kecil.
20

- Memberikan stimulus bagi pertumbuhan dan perkembangan anak


10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
keluarga memakai KB, keluarga berobat ke puskesmas kemana, anggota
keluarga menderita hepatitis dan dia mengatakan tidak pernah control ke
puskesmas.
11. Riwayat keluarga inti
Tidak ada data
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada data

III. Lingkungan

13. Karakteristik rumah


Situasi lingkungan ; Rumah semi permanen terdapat satu buah jendela di
sebelah pintu masuk, terdiri dari dua kamar tidur yang hanya memiliki satu
pintu saja, dinding samping berhimpitan dengan tetangga dan udara dalam
rumah lembab. Pembuangan sampah : Tak ada data, hanya sampah mainan
yang berserakan di dalam rumah . Sumber air minum, tempat pembuangan
tinja dan tempat pembuanga limbah : Tak ada data

14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Kehidupan antar anggota keluarga setiap keputusan ada di tangan kepala


keluarga dan tanpa memerlukan persetujuan dari anggota keluarga yang
lain

15. Mobilitas geografis keluarga

Tidak ada data

16. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan masyarakat


21

Tn. E jarang berinteraksi dengan tetangganya.

17. Sistem pendukung keluarga

Tidak ada data

IV. Struktur keluarga

18. Pola komunikasi keluarga

Setiap keputusan ada di tangan kepala keluarga dan tanpa memerlukan


persetujuan dari anggota keluarga yang lain.

19. Struktur kekuatan keluarga

Tidak ada data

20. Struktur peran

Tidak ada data

21. Nilai atau norma budaya

Tidak ada data

V. Fungsi Keluarga

22. Fungsi Afektif

Tidak ada data

23. Fungsi Sosialisasi

Keluarga berkomunikasi/jarang dengan tetangganya

24. Fungsi Perawatan Kesehatan


22

Imunisasi : stats imunisasi keluarga dan persepse tentang imunisasi

VI. Stres dan Koping Keluarga

25. Stressor Jangka Panjang Dan Jangka Pendek

Maslah yg dapat / tidak dapat diselsekan keluarga

26. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah

Setiap keputusan diambil dengan cara seperti apa

27. Strategi Koping

Setiap keputusan ada ditangan keluarga dan tanpa memerlukan persetujuan


dari anggota yang lain

28. Strategi Adaptasi Disfungsional

Dari hasil pengkajian didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi


masalah secara maladaptive.

VII. Harapan Keluarga

Harapan keluraga tentang keluarganya saat ini

VIII. Data Tambahan

1. Nutrisi

Status nutrisi keluarga


23

2. Istirahat Tidur

Pola istirahat tidur keluarga

3. Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas sehari – hari keluarga

4. Merokok

Anggota keluargga yang merokok

IX. Pemeriksaan Fisik

Data pemeriksaan fisik

 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 Data subyektif ketidaktahuan Resiko terjadinya
keluarga gangguan penyakit yang
Data obyektif : bisa dicegah dengan
imunisasi pada
2 Data subyektif ketidakmampuan Kurang pengetahuan
keluarga Tn E Keluarga.
Data Obyektif:- menggunakan
fasilitas pelayanan
24

kesehatan di
sekitarnya

 Diagnose keperawatan keluarga dan scoring


Diagnose keperawatan keluarga actual, resiko, potensial

1. Actual (terjadi deficit/ gangguan kesehatan)

2. Resiko (ancaman kesehatan)

3. Potensial (keadaan sejahtera/ wellness)

Diagnose yang biasa muncul pada keluarga yang ada hepatitisnya

1. Resiko terjadinya gangguan penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi


pada An L (1 th) di keluarga Tn E b/d ketidaktahuan keluarga Tn E
mengenal masalah kesehatan keluarga

no Criteria Score pembenaran

1 Sifat masalah : resiko 2/3 x 1 Masalah ini belum terjadi


namun terdapat data bahwa
An.L belum diimunisasi.

2 Kemungkinan masalah untuk 2/2 x 2 Masalah masih mudah untuk


diubah :mudah diubah, dengan cara
memberikan penyuluhan
tentang pentingnya imunisasi.

3 Potensial masalah untuk di cegah : 3/3 x 1 Masalah gangguan penyakit


tinggi belum terjadi, jadi bisa
dilakukan perawatan kesehatan
mulai dari sekarang dan
melakukan imunisasi pada
kehamilan berikutnya.

4 Menonjolnya masalah : tidak segera ½x1 Karena masalah belum terjadi


diatasi maka tidak perlu segera di atasi
namun harus dilakukan.

Total 4 1/3
25

2. Kurang pengetahuan Keluarga Tn E b/d ketidakmampuan keluarga Tn E


menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya.

no Criteria Score Pembenaran

1 Sifat masalah : actual 1/3 x 1 Keluarga tidak pernah berobat


ke Puskesmas dan jika salah
satu anggota keluarga yang sakit
hanya menggunakan obat –
obatan alami atau membeli di
warung.

2 Kemungkinan masalah untuk diubah 2/2 x 2 Masalah mudah untuk diubah


: mudah dengan cara memberikan
penyuluhan tentang pelayanan
kesehatan puskesmas.

3 Potensial masalah untuk di cegah : 3/3 x 1 Walaupun masalahnya sudah


tinggi terjadi, tetapi jika ada salah satu
keluarga yang sakit dan ibu
hamil lagi bisa langsung dibawa
ke puskesmas setelah keluarga
tahu fungsi puskesmas.

4 Menonjolnya masalah : ada masalah ½x1 Masalah sudah terjadi, tapi


tidak perlu segera ditangani keluarga menganggap ini bukan
masalah yang serius jadi tidak
segera ditangani.

Total 3 5/6

3. Koping keluarga Tn E tidak efektif b/d ketidakmampuan Tn E


memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga

no Criteria score Pembenaran

1 Sifat masalah : actual 1/3 x 1 Setiap keputusan ada di tangan


kepala keluarga dan tanpa
memerlukan persetujuan dari
anggota keluarga yang lain
Tn E jarang berinteraksi dengan
tetangganya.

2 Kemungkinan masalah untuk ½x2 Masalah masih mungkin untuk


diubah : sedang diubah, walaupun agak susah
mengubah koping negative ke
positif.
26

3 Potensial masalah untuk dicegah : 2/3 x 1 Masalah sudah terjadi, tetapi


cukup keluarga masih belum mampu
mengambil keputusan yang
tepat untuk kesehatan mereka.

4 Menonjolnya masalah : ada masalah ½x1 Keluaga merasakan ada


tidak perlu segera ditangani masalah, tapi menurut mereka
tidak serius, jadi tidak perlu
segera ditangani.

Total 2 1/2

4. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah b/d ketidakmampuan keluarga


Tn E memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan keluarga.

No Kriteria Skore Pembenaran

1 Sifat masalah: 3/3 x1 Rumah semi permanen terdapat satu buah jendela
di sebelah pintu masuk, terdiri dari dua kamar
aktual tidur yang hanya memiliki satu pintu saja, dinding
samping berhimpitan dengan tetangga dan udara
dalam rumah lembab, hanya sampah mainan yang
berserakan di dalam rumah
2 Kemungkinan 2/2 x 2 Masalah mudah diubah, jika semua anggota
masalah dapat di keluarga ikut berpartisipasi dalam menjaga
ubah: kebersihan lingkungan rumah.

mudah

3 Potensial masalah 2/3 x 1 Masalah masih dapat dicegah agar tidak berlanjut
untuk dicegah: dengan menjaga kebersihan lingkungan, tapi
pengubahan struktur bangunan masih berkendala
Cukup dengan factor ekonomi mengingat Tn. E tidak
mempunyai pekerjaan yang tetap.

4 Menonjolnya 2/2 x 1 Keluarga merasakan betul adanya masalah


masalah: pemeliharaan rumahnya yang bias menyebabkan
timbulnya masalah kesehatan, jadi harus segera
Masalah berat dan ditangani.
harus segera ditangani

Total 4 2/3
27

 Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah b/d ketidakmampuan
keluarga Tn E memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan
keluarga.
2. Resiko terjadinya gangguan penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi
pada An L (1 th) di keluarga Tn E b/d ketidaktahuan keluarga Tn E
mengenal masalah kesehatan keluarga
3. Kurang pengetahuan Keluarga Tn E b/d ketidakmampuan keluarga Tn E
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya
4. Koping keluarga Tn E tidak efektif b/d ketidakmampuan Tn E
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.
28
29

INTERVENSI
1. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah b/d ketidakmampuan keluarga Tn E memodifikasi lingkungan untuk
menjamin kesehatan keluarga.

Diagnosa keperawatan Tujuan Umum Tujuan khusus Evaluasi Evaluasi standar Intervensi
kriteria

1. kerusakan Setelah diberikan 2. selama 1x60 menit kunjungan Respon Rumah yang 1.1.1 diskusikan bersama keluarga
penatalaksanaan askep keluarga keluarga mampu memelihara verbal sehat adalah tentang pengertian rumah sehat
pemeliharaan rumah b/d keadaan rumah rumah dengan baik kondisi fisik, 1.1.2 tanyakan kembali kepada
ketidakmampuan menjadi baik Dengan cara : kimia, , biologi keluarga tentang pengertian rumah
keluarga Tn. E 1.1 Menyebutkan pengertian didalam rumah sehat
memodifikasi rumah yang sehat dan perumahan 1.1.3berikan pujian atas jawaban
lingkungan untuk sehingga yang tepat
menjamin kesehatan memungkinkan
keluarga penghuni atau
masyarakat
memperoleh
derajat kesehatan
yang optimal

1.2.Menyebutkan ciri-ciri rumah Respon 1.2.1 diskusikan dengan keluarga


1. Sirkulasi udara
yang sehat verbal tentang ciri-ciri rumah sehat
yang baik.
2. Penerangan 1.2.2diskusikan bagaimana
memodifikasi rumah sehat agar
yang cukup.
sesuai dengan ciri-ciri rumah sehat
3. Air bersih
30

1.2.3berikan pujian kepada


terpenuhi
keluarga atas pertanyaan yang tepat
4. Pembuangan
air limbah diatur
dengan baik agar
tidak
menimbulkan
pencemaran.
5. Bagian-bagian
ruang seperti
lantai dan dinding
tidaklembabserta
tidak terpengaruh
pencemaran
seperti bau,
rembesan air
kotor maupun
udara kotor

1.3. Keluarga mampu Respon Rumah yang 1.3.1diskusikan dengan keluarga


menyebutkan akibat yang verbal kurang sehat akan akibat tidak menjaga kebersihan
ditimbulkan dari rumah yang menimbulkan rumah
tidak sehat berbagai akibat 1.3.2berikan pujian atas tindakan
yaitu dapat yang telah dilakukan keluarga
menimbulkan
beragai macam
penyakit, kurang
memberikan
31

kenyamanan pada
anggota keluarga

1.4. keluarga mampu Respon Keluarga dapat 1.4.1ajak keluarga menjaga


memperbaiki kondisi rumahnya afektif melakukan kebersihan rumah dimulai dari
perubahan halaman rumah
terhadap kondisi
Respon rumahnya agar 1.4.2.ajak keluarga memperbaiki
psikomotor sesuai dengan bagian-bagian rumah yang tidak
rumah yang sehat baik
dan memberikan
kenyamanan
Respon kepada keluarga 1.4.3.motivasi keluarga untuk
afektif memelihara rumah agar selalu
tercipta kenyamanan bagi anggota
keluarga
32

2. Resiko terjadinya gangguan penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi pada An L (1 th) di keluarga Tn E b/d ketidaktahuan
keluarga Tn E mengenal masalah kesehatan keluarga

N Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


o Keperawatan

Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar

24 Risiko terjadinya Setelah 1. Selama 1x60 menit Respon Imunisasi adalah pemberian -Berikan pengetahuan
gangguan penyakit diberikan askep kunjungan Keluarga verbal kekebalan tubuh terhadap suatu keluarga tentang
yang bisa dicegah pada keluarga Tn.E mampu mengenal penyakit dengan memasukkan imunisasi
dengan imunisasi pada Tn.E , tidak masalah kesehatan yang sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh -Diskusikan dengan
An.L (1th) di keluarga terjadi terjadi pada An.L yang tahan terhadap penyakit yang sedang keluarga, tujuan
Tn.E b/d ketidaktauan gangguan tidak mendapatkan mewabah atau berbahaya bagi keluarga harus
keluarga Tn.E penyakit pada imunisasi. seseorang. melakukan imunisasi
mengenal masalah An.L Dengan cara: -Diskusikan dengan
kesehatan keluarga -Menyebutkan keluarga pentingnya
pengertian imunisasi Tujuan imunisasi : Tujuan dari imunisasi bagi anak
-Menyebutkan tujuan diberikannya suatu imunitas dari untuk mencegah
imunisasi imunisasi adalah untuk mengurangi penyakit
-Menyebutkan akibat angka penderita suatu penyakit yang -Berikan penjelasan
jika anak tidak sangat membahayakan kesehatan apabila anak tidak
33

diimunisasi bahkan bisa menyebabkan kematian mendapat imunisasi


pada penderitanya. -Puji keluarga atas
jawaban atau tindakan
yang tepat
Akibat jika anak tidak di imunisasi:
Tidak mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit

2. keluarga Tn.E mampu Respon Macam – macam imunisasi: -Beri penjelasan pada
memutuskan imunisasi verbal imunisasi BCG, DPT, Polio, keluarga Tn.E tentang
yang tepat bagi Campak, Hepatitis dll macam-macam
kesehatan An.L imunisasi
Dengan cara: Efek pemberian imunisasi: -Diskusikan dengan
-Menyebutkan macam- 1.BCG: bisul kecil yang kemudian keluarga Tn.E efek
macam imunisasi menjadi luka dan berbekas, jika ada pemberian imunisasi
-Memberikan bekas imunisasi ini berhasil bagi An.L
penyuluhan tentang efek 2.DPT: anak menderita panas pada -Beri kesempatan
pemberian imunisasi sore hari setelah di imunisasi keluarga untuk
bagi kesehatan An.L 3.campak: panas dan kemerahan mendiskusikan tentang
4.Hepatitis: umumnya tidak ada imunisas

-Motivasi keluarga
untuk menjadi akseptor
34

imunisasi
-Jelaskan baik
buruknya dari
bermacam-macam
imunisasi yang dikenal
oleh keluarga

Respon
afektif

3. keluarga Tn.E mampu Respon Tempat mendapatkan imunisasi: -Jelaskan beberapa


menggunakan fasilitas psikomotor 1.Di Pos Pelayanan Terpadu tempat pelayanan
kesehatan (Posyandu) kesehatan yang
Dengan cara: 2.Di Puskesmas, Rumah Sakit melayani imunisasi
- Memanfaatkan Bersalin, BKIA, Rumah Sakit -Libatkan ayah dan ibu
fasilitas kesehatan Pemerintah. untuk mengambil
terdekat untuk 3.Di Praktek Bidan/Dokter keputusan imunisasi
akseptor imunisasi yang terbaik untuk
anaknya
-Libatkan ayah dan ibu
untuk mendiskusikan
35

tentang imunisasi

3. Kurang pengetahuan Keluarga Tn E b/d ketidakmampuan keluarga Tn E menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di
sekitarnya

no Diagnosa Keperawatan TUJUAN EVALUASI INTERVENSI

TUPAN TUPEN KRITERIA STANDAR

32 Kurang pengetahuan Setelah diberikan Setelah diberikan askep GA dalam 1 Verbal Keluarga mampu 1.1 diskusikan
keluarga Tn E b/d Askep GA selama kali kunjungan dan durasi waktu 30 mengenal fasilitas bersama keluarga
ketidakmampuan 1x kunjungan menit keluarga mampu : kesehatan seperti tetang penggunaan
fasilitas pelayanan
keluarga Tn E keluarga 1. Mengenal fasilitas kesehatan. pelayanan medis,
kesehatan disekitarnya.
menggunakan fasilitas mengetahui dan kesejahteraan
pelayanan kesehatan mampu sosial dan
disekitarnya menggunakan transportasi.
fasilitas pelayanan
kesehatan

2. Mengunakan fasilitas psikomotor Keluarga mampu 1.2 keluarga mampu


kesehatan memanfaatkan mendapatkan perawatan
fasilitas kesehatan segera dengan
disekitarnya seperti mengunakan fasilitas
puskesmas, kesehatan yang ada.
posyandu,dll
36

4. Koping keluarga Tn E tidak efektif b/d ketidakmampuan Tn E memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

N Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


o

Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar

5 Koping keluarga Setelah diberikan Selama 1x60 menit Respon verbal Keluarga mampu berdiskusi -Diskusikan bersama
Tn.E tidak efektif askep keluarga kunjungan koping dengan anggota keluarga yang keluarga tentang
b/d mampu memutuskan keluarga efektif lain. tindakan kesehatan yang
ketidakmampuan tindakan kesehatan Dengan cara: tepat bagi anggota
Tn.E memutuskan yang tepat bagi Keluarga mampu saling keluarga
tindakan kesehatan keluarga berdiskusi tetang
yang tepat bagi tindakan kesehatan
keluarga. yang tepat bagi anggota
keluarganya.
37

Keluarga mampu Respon psikomotor Keluarga berinteraksi dengan - berikan keluarga


berinteraksi dengan tetangga dan lingkungan sekitar kesempatan untuk
tetangga dan bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar tetangga dan lingkungan
sekitar

Keluarga mampu Respon afektif Keluarga mampu memutuskan -motivasi keluarga untuk
memutuskan untuk untuk menggunakan pelayanan mau menggunakan
menggunakan kesehatan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan - libatkan suami dan istri
yang tepat bagi untuk mengambil
keluarga keputusan menggunakan
pelayanan kesehatan
yang terbaik bagi
keluarga
38
39

 Pelaksanaan Tindakan (Implementasi)

1) Pengkajian lanjutan untuk memastikan bahwa intervensi yang direncanakan

masih sesuai dan dapat dilaksanakan saat ini.

2) Memulai strategi implementasi sesuai budaya keluarga yang mendukung

keadaan kesehatannya, dilanjutkan dengan negosiasi budaya dan

restrukturisasi budaya yang sangat diperlukan sesuai kondisi kesehatannya

saat ini.

3) Melakukan terapi keperawatan keluarga meliputi aspek berikut.

a. Kognitif, keluarga mampu meningkatkan pengetahuan.

b. Afektif, keluarga mampu menilai keberhasilan atau adanya tanda-tanda

bahaya dalam diri mereka sendiri dan menentukan skap untuk bertindak.

c. Psikomotor, keluarga mampu mendemonstrasikan, menunjukkan perilaku

atau budaya sehari-hari yang harus dilakukan sebagai gaya hidupnya.

4) Pemanfaatan potensi sumber-sumber pendukung lokal yang dimiliki

keluarga dan keluarga besarnya termasuk lingkungan sekitarnya (fisik,

sosial, simbolik) dengan arif dan bijaksana.

5) Memerhatikan tumbuh-kembang keluarga, struktur keluarga, dan keinginan

keluarga.

6) Meminimalkan risiko hambatan yang dapat menimbulkan komplikasi atau

putus obat.

7) Menerapkan manajemen risiko terhadap terapi keperawatan yang diberikan

kepada keluarga.
40

 Evaluasi

1) Tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai keluaraga.

2) Keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala dari masalah kesehatan yang

dihadapi.

3) Keluarga mampu memprediksi komplikasi yang akan terjadi.

4) Keluarga telah merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan

kesehatan.

5) Keluarga telah memodifikasi lingkungan (fisik, sosial, simbolik) sehingga

mendukung upaya kesehatan.

6) Keluarga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah

kesehatannya.

7) Keluarga memiliki perilaku hidup bersih, sehat, dan berbudaya.

8) Keluarga dapat mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya.


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HEPATITIS PADA
KELUARGA TN A.
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

NamaPuskesmas No. Register


Nama Perawat Tanggal Pengkajian 26 Juni 2020
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn A Bahasa sehari-hari Indonesia, Jawa

Alamat Rumah & Telp Kepuh Kiriman dlm rt04/01 Yankesterdekat, Jarak Puskesmas

Pekerjaan Swasta Alat transportasi Spd motor

Agama & Suku Katholik/ Jawa Status KelasSosial Menengah kebawah

DATA ANGGOTA KELUARGA


No Nama Hub Umur JK Suku Pendidika Pekerjaan Status Gizi (TB, TTV Status
dgn n Terakhir Saat Ini BB, BMI) (TD, N, S, P) Imunisasi
KK Dasar
1 Antonius s kk 57 jawa sd swata 18bmi 120/70 / 84 / 36
/18
2 Lasini c istri 50 jawa sd swata 20 bmi 140/90/ 86 / 36/ 19

3 Yohanes anak 23 jawa smk swata 17 bmi 110/70 /76 /37 /17 lengkap

4 Yulius d anak 20 jawa smk swata 20 bmi Kerja saat lengkap


pengkajian

LANJUTAN
Status Kesehatan
No Nama Alat Bantu/ Protesa Riwayat Penyakit/ Alergi
Saat ini
Sehat Liver
Sehat HT

Sehat Liver

Sehat Liver

AnalisisMasalahKesehatanINDIVIDU : pola nafsu makan anak pertama sangat susah diatur jadi bi rendah
hanya 17

B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Perkembangan Klg Saat Ini ________________________________________
Tugas Perkembangan Keluarga : Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan : .............................................................................................................
C. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik
Disfungsional

41
42

Peran Dalam Keluarga : Tdk Ada Masalah Ada


Masalah
Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai Ada
Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : ________________________________________
D. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
E. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme koping : Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga :___________________________________________

DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga
 Kondisi Rumah  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Type rumah : permanen/semi permanen* Ya/ Tidak* ............................................................................
Lantai : tanah/plester/keramik,lainnya….  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa*  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
 Ventilasi : Ya/ Tidak* ..............................................................................
Baik (10-15% dari luas lantai): ya/tidak*  Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak* karena kerja Ya/ Tidak* .....beli
PencahayaanRumah : air..........................................................................
Baik/ Tidak*  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Baik tapi jarang dibuka Ya/ Tidak* ..air
 Saluran Buang Limbah : sumur................................................................................
Tertutup/terbuka*  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
…………………got tertutup………………… Ya/ Tidak* ....sebelum makan/ setelah
Air Bersih : aktivitas.............................................................
Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain-lain*,  Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
sebutkan... beli air Ya/ Tidak* .......dibuang oleh
Kualitas air: …jernih tdiak berbau tidak berwarna desa.............................................................................
 Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
 Jamban Memenuhi Syarat : ya/tidak
Kepemilikan jamban : ya/tidak* ...........................................................................................
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* (observasi dan validasi)
Jarak septic tank dengan sumber air : ……<10 m……..  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
…………………………… Ya/ Tidak* ..................................suka konsumsi mie
intant.................................
 Tempat Sampah:  Menggunakan jamban sehat :
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* Ya/
Jenis : Tertutup/Terbuka * Tidak* ...........................................................................................
Menggunakan kantung  Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
plastik…………………………… Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup)
...................................dikuras 1 mgg 2 kali..............................
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah  Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak Tidak* .......................tidak mau......................
kos – kos an………………………  Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/
Tidak* ......................kerja berat...................
Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/ Tidak........tn A.
43

merokok.
Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak

KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA


KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada  Tidak karena ..........................jika
ada yang sakit dibawa kef askes
terdekat....................................................................................................................................
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya  Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:
 Ya  Tidak , ………anggota keluarga tidak boleh kecapean…………………………………………..
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
 Ya  Tidak , …………nafsu makan terun, demam, mata kuning…………………………………..
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak
diobati/dirawat :
 Ya  Tidak
………………………………………akan lebih parah……………………………………………….
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Keluarga  Tetangga , …………………tanya – tanya tetangga…………………………
 Kader  Tenaga kesehatan, yaitu……………………………………………………………
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
(bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
 Ya  Tidak,jelaskan .......................tempat cucian piring masih kotor, pola makan kurang dijaga, gaya
hidup tidak sehat..............................
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota
keluarganya :
 Ya  Tidak , Jelaskan...................tau butuh dibawa ke faskes terdekat............
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya: 
Ya  Tidak, jelaskan .................................keluarga masih belum menyadari hidup
sehat........................................................
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan....................kelurga menjaga pola keseharian seperti tidak terlalu capek disislain
tempat cucian piring masih kotor, pola makan kurang dijaga, gaya hidup tidak sehat.
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan :
 Ya  Tidak, jelaskan .......... tempat cucian piring masih kotor, pola makan kurang dijaga, gaya hidup
tidak sehat...................
13) Apakahkeluargamampumenggali dan memanfaatkansumber di
44

masyarakatuntukmengatasimasalahkesehatananggotakeluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan.......keluarga mau bertanya bagaiman cara mengatsi masalah kesehatan yg dialami
keluarganya.....................

KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1 s.d 7
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif
Kategori :
Kemandirian I Kemandirian II

Kemandirian III Kemandirian IV


45

LAMPIRAN
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU
AnggotaKeluarga 1 2 3 4 k
Nyeri spesifik: Tida Tidak tidak Tidak Akral Dingin Tida Tidak tidak Tidak
k k
Lokasi Tida Tidak tidak Tidak Diaporesis Tida Tidak tidak Tidak
k k
Tipe Tida Tidak tidak Tidak Jaundice Tida Tidak tidak Tidak
k k
Durasi Tida Tidak tidak Tidak Luka Tida Tidak tidak Tidak
k k
Intensitas Tida Tidak tidak Tidak Mukosa mulut Tida Tidak Saria Tidak
k kering
k wan
Status mental: 1 2 3 4 Kapiler refil time Tida Tidak tidak Tidak
Bingung Tida Tidak tidak Tidak lebih 2 detik
k
k Sistem Pernafasan 1 2 3 4
Cemas Tida Tidak tidak Tidak Stridor Tida Tidak tidak Tidak
k k
Disorientasi Tida Tidak tidak Tidak Wheezing Tida Tidak tidak Tidak
k k
Depresi Tida Tidak tidak Tidak Ronchi Terd Tidak tidak Tidak
k apat
Menarik diri Tida Tidak tidak Tidak Akumulasi sputum Terd Tidak tidak Tidak
k apat
Sistem integumen: 1 2 3 4 Sistem 1 2 3 4
Cianosis Tida Tidak tidak Tidak perkemihan:
Disuria Tida Tidak tidak Tidak
46

k k
Hematuria Tida Tidak tidak Tidak Nyeri perut Tida Tidak tidak Tidak
k k
Frekuensi Tida Tidak tidak Tidak Muntah darah Tida Tidak tidak Tidak
k k
Retensi Tida Tidak tidak Tidak Flatus Tida Tidak tidak Tidak
k k
Inkontinensia Tida Tidak tidak Tidak Distensi abdomen Tida Tidak tidak Tidak
k k
Sistem 1 2 3 4 Colostomy Tida Tidak tidak Tidak
muskuloskeletal
k
Tonus otot kurang Tida Tidak tidak Tidak
Diare Tida Tidak tidak Tidak
k
k
Paralisis Tida Tidak tidak Tidak
Konstipasi Tida Tidak tidak Tidak
k
k
Hemiparesis Tida Tidak tidak Tidak
Bising usus Tida Tidak tidak Tidak
k
k
ROM kurang Tida Tidak tidak Tidak
Terpasang Sonde Tida Tidak tidak Tidak
k
k
Gangg.Keseimb Tida Tidak tidak Tidak
Sistem 1 2 3 4
k
persyarafan:
Sistem 1 2 3 4 Nyeri kepala Tida Tidak tidak Tidak
pencernaan:
k
Intake cairan Tida Tidak tidak Tidak
kurang Pusing Tida Tidak tidak Tidak
k
k
Mual/muntah Tida Tidak tidak Tidak
Tremor Tida Tidak tidak Tidak
47

k
Reflek pupil Tida Tidak tidak Tidak
anisokor
k
Paralisis : Lengan Tida Tidak tidak Tidak
kiri/ Lengan kanan/ k
Kaki kiri/
Kaki kanan
Anestesi daerah Tida Tidak tidak Tidak
perifer k
Riwayat 1 2 3 4
pengobatan
Alergi Obat
Jenis obat yang amplo
dikonsumsi diphin
e

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan 1 2 3 4 5
Laboratorium
GDP/2JPP/acak Acak
110mm
ol/dl
Asam Urat
Cholesterol
Hb
48

B. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1 Data subyektif ketidaktahuan Resiko terjadinya
- Ny. L mengatakan anggota keluarganya keluarga tentang gangguan penyakit
suka menonsumsi mie instant informasi makanan pencerrnaan
- Ny. L mengatakan keluarganya jarang sehat
makan sayuran

Data obyektif :
- Banyak bungkus mie instant di tempat
sampah
2 Data subyektif Kurang Resiko kekambuhan
- Ny. L mengatakan Tn. A dan kedua pengetahuan penyakit hepatitis pada
anakanya pernah menderita penyakit Keluarga terhadap Tn A dan kedua
hepatitis penanganan penyait anaknya
- Ny. L mengatakan Tn. A dan kedua hepatitis
anaknya jarang control rutin
- Ny. L mengatakan antisipasinya hanya
menjaga pola aktivitas dan pola makan.

Data Obyektif:-
3 Data subyektif ketidakmampuan Kurang pengetahuan
- Ny. L mengatakan Tn. A dan kedua keluarga Tn A Keluarga
anaknya jarang control rutin menggunakan
- Ny. Juga jarang mengontrolkan fasilitas pelayanan
hipertensinya kesehatan di
sekitarnya
Data Obyektif:-
4 Data subyektif Ktidakmapuan Koping keluarga Tn A
- Ny. L mengatakan Tn. A dan kedua keluarga terhap tidak efektif
anaknya jarang control rutin perawatan terhadap
- Ny. L mengatakan anggota keluarganya anggota keluarga
yng mempunyai
suka menonsumsi mie instant
riwayat penyakit
- Setiap keputusan ada di tangan kepala
keluarga dan tanpa memerlukan
persetujuan dari anggota keluarga yang
lain

Data Obyektif:
- Tempat cucian piring terlihat kotor kotor
49

C. Diagnose keperawatan keluarga dan scoring

4. Resiko terjadinya gangguan penyakit pencerrnaan pada krlarga Tn A b/d


ketidaktahuan keluarga tentang informasi makanan sehat.
no Criteria Score Pembenaran

1 Sifat masalah : resiko 2/3 x 1 Keluarga tidak pernah control


ke Puskesmas dan keluarganya
suka menonsumsi mie instant
2 Kemungkinan masalah untuk 2/2 x 2 Masalah mudah untuk diubah
diubah : mudah dengan cara memberikan
penyuluhan tentang makanan
sehat.

3 Potensial masalah untuk di cegah : 3/3 x 1 Walaupun masalahnya sudah


tinggi terjadi, tetapi jika ada salah satu
keluarga yang sakit dan bisa
langsung dibawa ke puskesmas
setelah keluarga tahu fungsi
puskesmas.

4 Menonjolnya masalah : masalah 0/2x 1 Masalah sudah terjadi, tapi


tidak dirasakan keluarga menganggap ini tidak
masalah.

Total 3 2/3

5. Resiko kekambuhan penyakit hepatitis pada Tn A dan kedua anaknya b/d


Kurang pengetahuan Keluarga terhadap penanganan penyait hepatitis.

no Criteria Score Pembenaran

1 Sifat masalah : resiko 2/3 x 1 Keluarga tidak pernah kontrol


ke Puskesmas dan antisipasinya
hanya menjaga pola aktivitas
dan pola makan.
2 Kemungkinan masalah untuk 2/2 x 2 Masalah mudah untuk diubah
diubah : mudah dengan cara memberikan
penyuluhan tentang perawatan
penyakit hepatitis.

3 Potensial masalah untuk di cegah : 3/3 x 1 Walaupun masalahnya sudah


tinggi terjadi, tetapi jika ada salah satu
keluarga yang sakit dibawa ke
puskesmas setelah keluarga tahu
50

fungsi puskesmas.

4 Menonjolnya masalah : ada masalah ½x1 Masalah sudah terjadi, tapi


tidak perlu segera ditangani keluarga menganggap ini bukan
masalah yang serius jadi tidak
segera ditangani.

Total 4 1/3

6. Kurang pengetahuan Keluarga Tn A b/d ketidakmampuan keluarga Tn A


menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya.

no Criteria Score Pembenaran

1 Sifat masalah : actual 3/3 x 1 Keluarga tidak pernah kontrol


ke Puskesmas
2 Kemungkinan masalah untuk 2/2 x 2 Masalah mudah untuk diubah
diubah : mudah dengan cara memberikan
penyuluhan tentang pelayanan
kesehatan puskesmas.

3 Potensial masalah untuk di cegah : 3/3 x 1 Walaupun masalahnya sudah


tinggi terjadi, tetapi jika ada salah satu
keluarga yang sakit dan anggota
keluarga yang sakit bisa
langsung dibawa ke puskesmas
setelah keluarga tahu fungsi
puskesmas.

4 Menonjolnya masalah : ada masalah ½x1 Masalah sudah terjadi, tapi


tidak perlu segera ditangani keluarga menganggap ini bukan
masalah yang serius jadi tidak
segera ditangani.

Total 6 1/2

7. Koping keluarga Tn A tidak efektif b/d Ktidakmapuan keluarga terhap


perawatan terhadap anggota keluarga yng mempunyai riwayat penyakit.

no Criteria Score Pembenaran

1 Sifat masalah : actual 3/3 x 1 Setiap keputusan ada di tangan


kepala keluarga dan tanpa
memerlukan persetujuan dari
anggota keluarga yang lain
Tidak saling mengingatkan
51

bahaya mie instant jadi anggota


keluarganya suka menonsumsi
mie instant
2 Kemungkinan masalah untuk diubah 1/2 x 2 Masalah masih mungkin untuk
: sebagian diubah, walaupun agak susah
mengubah koping negative ke
positif.

3 Potensial masalah untuk di cegah : 2/3 x 1 Masalah sudah terjadi, tetapi


cukup keluarga masih belum mampu
mengambil keputusan yang
tepat untuk kesehatan mereka

4 Menonjolnya masalah masalah tidak 0x1 Masalah sudah terjadi, tapi


dirasakan keluarga menganggap ini bukan
masalah.

Total 2 2/3

Prioritas Diagnosa

1. Kurang pengetahuan Keluarga Tn A b/d ketidakmampuan keluarga Tn A

menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya.

2. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah b/d ketidakmampuan

keluarga Tn A memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan

keluarga

3. Resiko kekambuhan penyakit hepatitis pada Tn A dan kedua anaknya b/d

Kurang pengetahuan Keluarga terhadap penanganan penyait hepatitis

4. Koping keluarga Tn A tidak efektif b/d Ktidakmapuan keluarga terhap

perawatan terhadap anggota keluarga yng mempunyai riwayat penyakit


52
53

Intervensi

1. Kurang pengetahuan Keluarga Tn A b/d ketidakmampuan keluarga Tn A menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di

sekitarnya.

Diagnosa Keperawatan TUJUAN EVALUASI INTERVENSI

TUPAN TUPEN KRITERIA STANDAR

Kurang pengetahuan Setelah diberikan Setelah diberikan askep keluarga Verbal Keluarga mampu 3.1 diskusikan bersama
keluarga Tn A b/d Askep keluarga dalam 1 kali kunjungan dan durasi mengenal fasilitas keluarga tetang
ketidakmampuan selama 1x waktu 30 menit keluarga mampu : kesehatan seperti penggunaan fasilitas
pelayanan kesehatan
keluarga Tn A kunjungan keluarga 3. Mengenal fasilitas kesehatan. pelayanan medis,
disekitarnya.
menggunakan fasilitas mengetahui dan kesejahteraan
pelayanan kesehatan mampu sosial dan
disekitarnya menggunakan transportasi.
fasilitas pelayanan
kesehatan

4. Mengunakan fasilitas psikomotor Keluarga mampu 1.2 keluarga mampu


kesehatan memanfaatkan mendapatkan perawatan
fasilitas kesehatan segera dengan
disekitarnya seperti mengunakan fasilitas
puskesmas, kesehatan yang ada.
posyandu,dll
54

2. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah b/d ketidakmampuan keluarga Tn A memodifikasi lingkungan untuk

menjamin kesehatan keluarga

Diagnosa keperawatan Tujuan Umum Tujuan khusus Evaluasi Evaluasi standar Intervensi
kriteria

Kerusakan Setelah diberikan 2. selama 1x60 menit kunjungan Respon Rumah yang 1.1.1 diskusikan bersama keluarga
penatalaksanaan askep keluarga keluarga mampu memelihara verbal sehat adalah tentang pengertian rumah sehat
pemeliharaan rumah b/d keadaan rumah rumah dengan baik kondisi fisik, 1.1.2 tanyakan kembali kepada
ketidakmampuan menjadi baik Dengan cara : kimia, , biologi keluarga tentang pengertian rumah
keluarga Tn A 1.2 Menyebutkan pengertian didalam rumah sehat
memodifikasi rumah yang sehat dan perumahan 1.1.3berikan pujian atas jawaban
lingkungan untuk sehingga yang tepat
menjamin kesehatan memungkinkan
keluarga penghuni atau
masyarakat
memperoleh
derajat kesehatan
yang optimal

1.2.Menyebutkan ciri-ciri rumah Respon 1.2.1 diskusikan dengan keluarga


1. Sirkulasi udara
yang sehat verbal tentang ciri-ciri rumah sehat
yang baik.
2. Penerangan 1.2.2diskusikan bagaimana
55

memodifikasi rumah sehat agar


yang cukup.
sesuai dengan ciri-ciri rumah sehat
3. Air bersih 1.2.3berikan pujian kepada
terpenuhi keluarga atas pertanyaan yang tepat

4. Pembuangan
air limbah diatur
dengan baik agar
tidak
menimbulkan
pencemaran.
5. Bagian-bagian
ruang seperti
lantai dan dinding
tidaklembabserta
tidak terpengaruh
pencemaran
seperti bau,
rembesan air
kotor maupun
udara kotor

1.3. Keluarga mampu Respon Rumah yang 1.3.1diskusikan dengan keluarga


menyebutkan akibat yang verbal kurang sehat akan akibat tidak menjaga kebersihan
ditimbulkan dari rumah yang menimbulkan rumah
tidak sehat berbagai akibat 1.3.2berikan pujian atas tindakan
yaitu dapat yang telah dilakukan keluarga
menimbulkan
56

beragai macam
penyakit, kurang
memberikan
kenyamanan pada
anggota keluarga

1.4. keluarga mampu Respon Keluarga dapat 1.4.1ajak keluarga menjaga


memperbaiki kondisi rumahnya afektif melakukan kebersihan rumah dimulai dari
perubahan halaman rumah
terhadap kondisi
Respon rumahnya agar 1.4.2.ajak keluarga memperbaiki
psikomotor sesuai dengan bagian-bagian rumah yang tidak
rumah yang sehat baik
dan memberikan
kenyamanan
Respon kepada keluarga 1.4.3.motivasi keluarga untuk
afektif memelihara rumah agar selalu
tercipta kenyamanan bagi anggota
keluarga
57

3. Resiko kekambuhan penyakit hepatitis pada Tn A dan kedua anaknya b/d Kurang pengetahuan Keluarga terhadap penanganan

penyait hepatitis

Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi


Keperawatan

Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar

Resiko kekambuhan Setelah Setelah dilakukan Respon Hepatitis adalah penyakit peradangan -Berikan pengetahuan
penyakit hepatitis pada diberikan askep tindakan keperawatan, verbal hati yang dapat disebabkan oleh keluarga tentang
Tn A dan kedua pada keluarga diharapkan: berbagai kausa, termasuk infeksi hepatitis
anaknya b/d Kurang Tn.A , tidak 1.Keluarga mampu virus atau pajana ke bahan – bahan -Diskusikan dengan
pengetahuan Keluarga terjadi mengenal hal-hal tentang toksik keluarga, tujuan
terhadap penanganan kekambuhan resiko penyebab infeksi keluarga harus
penyait hepatitis penyakit hepatitis kambuh Gambaran klinis hepatitis virus dapat melakukan hepatitis

hepatitis pada berkisar dari asimtomatik sampai -Diskusikan dengan

Tn A dan kedua penyakit mencolok, kegagalan hati keluarga pentingnya

anaknya dan kematian. Terdapat tiga stadium menjaga pola


58

pada semua jenis hepatitis: stadium hiduupsesprti


prodromal, stadium ikterus, dan kebersihan, nutrisi
periode pemulihan. untuk mencegah
penyakit

Hepatitis bisa kambuh jika kecapean, -Puji keluarga atas


tidak menjaga kebersihan makan dan jawaban atau tindakan
kakus, kurang nutrisi yang tepat

2.Keluarga mampu Respon 1.ajak keluarga bersihkan tempat -Jelaskan cara menjaga
menangani penyebaran psikomotor cucian piring kebersihan tempat cuci
infeksi. 2.ajak ibu untuk mengetahui piring
makanan sehat. -Libatkan ayah ibu
untuk mengenal jenis
makan sehat
59

4. Koping keluarga Tn A tidak efektif b/d Ktidakmapuan keluarga terhap perawatan terhadap anggota keluarga yng mempunyai

riwayat penyakit

Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi

Keperawatan Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar


60

Koping keluarga Tn Setelah diberikan Selama 1x60 menit Respon verbal Keluarga mampu berdiskusi -Diskusikan bersama
A tidak efektif b/d askep keluarga kunjungan koping dengan anggota keluarga yang keluarga tentang
Ktidakmapuan mampu memutuskan keluarga efektif lain. tindakan kesehatan yang
keluarga terhap tindakan kesehatan Dengan cara: tepat bagi anggota
perawatan terhadap yang tepat bagi Keluarga mampu saling keluarga
anggota keluarga keluarga berdiskusi tetang
yng mempunyai tindakan kesehatan
riwayat penyakit yang tepat bagi anggota
keluarganya.
Keluarga mampu Respon psikomotor 1.ajak keluarga bersihkan tempat - Jelaskan cara menjaga
menangani penyebaran cucian piring kebersihan tempat cuci
infeksi sebagai 2.ajak ibu untuk mengetahui piring
perawatan terhadap makanan sehat -Libatkan ayah ibu
anggota keluarga yng untuk mengenal jenis
mempunyai riwayat makan sehat
penyakit

Keluarga mampu Respon afektif Keluarga mampu memutuskan -motivasi keluarga untuk
memutuskan untuk untuk menggunakan pelayanan mau menggunakan
menggunakan kesehatan pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan - libatkan suami dan istri
yang tepat bagi untuk mengambil
keluarga keputusan menggunakan
61

pelayanan kesehatan
yang terbaik bagi
keluarga
62

E. Implementasi

No Diagnosa keperawatan Implementasi


1 Kurang pengetahuan Tgl 12 Juli 2020
Keluarga Tn A b/d - Mengucapkan salam
ketidakmampuan keluarga - Memvalidasi keadaan keluarga
Tn A menggunakan fasilitas - Mengingatkan kontrak
pelayanan kesehatan di - Menjelaskan tujuan
sekitarnya.
TUK I
- Mendiskusikan bersama keluarga tetang penggunaan
fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya dengan
menggunakan lembar balik.

- Menanyakan kembali kepada keluarga tentang


penggunaan fasilitas kesehatan.

TUK 2
Memotivasi keluarga untuk menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan
2 Kerusakan penatalaksanaan Tgl 12 Juli 2020
pemeliharaan rumah b/d -menvalidasi keadaan keluarga
ketidakmampuan keluarga -mengingatkan kontrak
Tn A memodifikasi -menjelaskan tujuan
lingkungan untuk menjamin
kesehatan keluarga. TUK 1
1.2.1 Mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian
rumah sehat

1.2.2 Menanyakan kembali kepada keluarga tentang pengertian


rumah sehat

- Mendiskusikan dengan keluarga tentang ciri-ciri rumah


sehat

- Mendiskusikan bagaimana memodifikasi rumah sehat


agar sesuai dengan ciri-ciri rumah sehat.

- Mendiskusikan dengan keluarga akibat tidak menjaga \


kebersihan rumah.

- Mengajak keluarga menjaga kebersihan rumah dimulai


dari halaman rumah

- Mengajak keluarga memperbaiki bagian-bagian rumah


yang tidak baik

- Memotivasi keluarga memelihara rumah agar selalu


tercipta kenyamanan bagi anggota keluarga

- memberikan pujian atas jawaban yang tepat


3 Resiko kekambuhan Tgl 12 Juli 2020
63

penyakit hepatitis pada Tn A -menvalidasi keadaan keluarga


dan kedua anaknya b/d -mengingatkan kontrak
Kurang pengetahuan -menjelaskan tujuan
Keluarga terhadap TUK 1
penanganan penyait hepatitis - memberikan pengetahuan keluarga tentang hepatitis

- mendiskusikan dengan keluarga, tujuan keluarga harus


melakukan pencegahan hepatitis

- mendiskusikan dengan keluarga pentingnya menjaga pola


hiduupsesprti kebersihan, nutrisi untuk mencegah
penyakit

- -memuji keluarga atas jawaban atau tindakan yang tepat

TUK 2
- menjelaskan cara menjaga kebersihan tempat cuci piring

- melibatkan ayah ibu untuk mengenal jenis makan sehat


4 Koping keluarga Tn A tidak Tgl. 12 Juli 2020
efektif b/d Ktidakmapuan - Memvalidasi keadaan keluarga
keluarga terhap perawatan
terhadap anggota keluarga - Mengingatkan kontrak
yng mempunyai riwayat - Menjelaskan tujuan
penyakit

TUK 1:
- Mendiskusikan bersama keluarga tentang tindakan kesehatan
yang tepat bagi anggota keluarganya
- Memberikan keluarga kesempatan untuk bersosialisasi
dengan tetangga dan lingkungan sekitar

- Memotivasi keluarga untuk mau menggunakan sarana


pelayanan kesehatan

- Melibatkan suami dan istri untuk mengambil keputusan


menggunakan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi keluarga
64

F. Evaluasi

No Tanggal, jam Evaluasi


Dx
1 12 Juli 2020 S:
- Keluarga menjawab salam
- Keluarga mengatakan paham akan penggunaan fasilitas
kesehatan.
- Kelurga menyetujui pertemuan saat ini selama 30 menit.
- Kelurga mengatakan paham tentang penggunaan fasilitas
kesehatan.
- Keluarga mampu menjelaskan kembali tentang penggunaan
fasilitas kesehatan.
O:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat dijelaskan
- Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan
A:
- Keluarga paham tentang penggunaan fasilitas kesehatan
P :
Lanjutkan ke TUK berikutnya
2 12 Juli 2020 S:
- keluarga mengatakankeadaan rumahnya masih seperti semula
- keluarga menyetujui pertemuan saat ini selama 60 menit
- Keluarga mengatakan mengerti tentang diskusi yang dilakukan.
- Keluarga mengatakan pengertian rumah sehat adalah kondisi,
fisik, kimia, biologi di dalam rumah dan perumahan sehingga
memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat
kesehatan yang optimal.
- Keluarga menyebutkan ciri-ciri rumah yang sehat yaitu
sirkulasi udara yang baik.Penerangan yang cukup. Air bersih
terpenuhi Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak
menimbulkan pencemaran. Dan Bagian-bagian ruang seperti
lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh
pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara
kotor
- Keluarga menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari rumah
yang tidak sehat yaitu rumah yang kurang sehat akan
menimbulkan berbagai akibat yaitu dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit, kurang memberikan kenyamanan
pada anggota keluarga
- keluarga mengatakan mau menjaga kebersihan rumah
keluarganya.
- Keluarga mengatakan akan memperbaiki kondisi rumahnya
seperti keluarga dapat melakukan perubahan terhadap kondisi
rumahnya agar sesuai dengan rumah yang sehat dan
memberikan kenyamanan kepada keluarga.
- Keluarga menyetujui untuk memelihara rumahnya untuk
seterusnya.
- Keluarga mengatakan merasa senang.

O:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat diberikan penjelasan
- Keluarga mendengarkaan penjelasan yang diberikan
65

A:
Keluarga mampu menyebutkan pengertian dan ciri-ciri rumah sehat,
Keluarga menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari rumah yang tidak
sehat, keluarga mengatakan mau menjaga kebersihan rumah keluarganya
dan akan memperbaiki kondisi rumahnya. Keluarga juga menyetujui
untuk memelihara rumahnya untuk seterusnya

P : Ingatkan kembali keluarga untuk tetap menjaga dan


mempertahankan lingkungan rumahnya

3 12 Juli 2020 S;
- Keluarga mengatkan pengertia hepatitis. Hepatitis yang berarti
peradangan dalam hati dapat diakibatkan oleh berbagai macam
hal, seperti infeksi bakteri, racun, ataupun karena sistem imun
di dalam tubuh sendiri yang dapat menyerang hati. Meskipun
ada beberapa jenis hepatitis, pada umumnya ada 3 macam
hepatitis yang disebabkan oleh virus dan sering terjadi yaitu
hepatitis A, B, ataupun C.
- Keluarga menjelaskan bahwa hepatitis harus dicegah karena
berbahaya dalm kesehatan dan dapt menular
- Keluraga mengatakan makan apasaj yg dapat dikonsumsi
O
- Tempat cuci piring bersih
A
Keluarga mampu menyebutkan pengertian hepatitis dan cara
pencegahannya
P
Ingatkan kembali keluarga untuk tetap menjaga dan mempertahankan
kesehatan anggota keluargaya
4 12 Juli 2020 S:
- Keluarga mengatakan keputusan ada ditangan kepala keluarga dan
jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar
- Keluarga menyetujui pertemuan saat ini selama 60 menit tentang
pengambilan keputusan
- Keluarga mendengarkan
- Keluarga paham tentang pelayanan kesehatan
- Keluarga mau berdiskusi dengan anggota keluarga yang lain untuk
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi anggota
keluarganya
- Keluarga mampu berinteraksi dengan tetangga dan lingkungan
sekitar
- Keluarga mengatakan mau menggunakan sarana pelayanan
kesehatan
- Keluarga mengatakan akan melibatkan keluarga dalam mengambil
keputusan menggunakan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi
keluarga

O:
- Keluarga kooperatif dan aktif saat dijelaskan
- Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan

A:
66

- Keluarga mau berdiskusi dengan anggota keluarga yang lain.


- Keluarga mampu berinteraksi dengan tetangga dan lingkungan
sekitar
- Keluarga mengatakan mau menggunakan sarana pelayanan
kesehatan dan akan melibatkan keluarga dalam mengambil
keputusan menggunakan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi
keluarga
P:
Ingatkan kembali keluarga dalam pengambilan keputusan harus
melibatkan semmua anggota keluarga
67

Daftar Pustaka

Daft Chandrasoma, parakrama. 2006. Patologi Anatomi. Jakarta:Buku Kedokteran

EGC.

Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:Buku

Kedokteran EGC.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Smeltzer, suzzane C. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2 Jakarta:Buku

Kedokteran EGC.

http://dilihatya.com/207/ini-dia-contoh-makalah-hepatitis

Andarmoyo, 2012. Keperawatan Keluarga. Jogjakarta:Graha Ilmu.

Harmako.2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Komang Ayu, 2012. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.

Jakarta:Sagung seto.

Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang Pelayanan Keperawatan Keluarga

Sudiharto. 2005. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan

Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC.


68

Lampiran SAP Hepatitis

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


HEPATITIS

Disusun Oleh:
Vitcal Kharis
201704021

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES BINA SEHAT PPNI KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN AJARAN 2020
69

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga


Topik : Hepatitis
Sasaran : Keluarga Tn. A
Tempat : Rumah Tn. A
Hari/Tanggal : Minggu / 12 Juli 2020
Waktu : 1x30 menit
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
warga binaan dapat mengerti tentang penyakit hepatitis dan
mengetahui cara pencegahannya
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Keluarga Tn. A
1. Pengertian hepatitis

2. Penyebab hepatitis
3. Tanda dan gejala hepatitis
4. Pencegahan hepatitis
5. Sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan kualitas
kesehatan
III. Materi (terlampir)
1. Pengertian hepatitis

2. Penyebab hepatitis
3. Tanda dan gejala hepatitis
4. Pencegahan hepatitis
70

5. Sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan kualitas


kesehatan

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. Leaflet
VI. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
VII. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1 5 Pembukaan:
menit 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan mengucap salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang 3. Mendengarkan
akan diberikan
4. Mendengarkan

2 15 Pelaksanaan:
menit 1. Pengertian hepatitis 1. Mendengarkan
2. Mendengarkan
2. Penyebab hepatitis 3. Mendengarkan
3. Tanda dan gejala hepatitis 4. Mendengarkan

4. Pencegahan hepatitis 5. Mendengarkan


5. Sumber
makanan/minuman yang
dapat meningkatkan
71

kualitas kesehatan

3 10 Evaluasi:
menit 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab
peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan dan
reinforcement kepada
peserta yang dapat
menjawab pertanyaan
2. Mengucapkan terima 2. Mendengarkan
kasih atas peran serta
peserta
3. Mengucapkan salam 3. Menjawab salam
penutup

VIII. Lampiran Materi

1. Pengertian hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Hepatitis bisa disebabkan

oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh kondisi atau penyakit lain, seperti

kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, atau penyakit

autoimun. Jika disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular. (alodokter,

2020)

2. Penyebab hepatitis

Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun,

penyebab yang paling sering adalah infeksi virus. Berikut adalah beberapa jenis

hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus:

Hepatitis A
72

Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A

ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses penderita

hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A.

Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B

dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis

B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah,

cairan vagina, dan air mani.

Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C

juga ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa terjadi saat berhubungan

seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis

C. Jika ibu hamil menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular penyakit ini saat

melewati jalan lahir ketika persalinan.

Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D

merupakan jenis hepatitis yang jarang terjadi, tetapi bisa bersifat serius. Virus

hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya

hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.


73

Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E

mudah menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah

satunya melalui kontaminasinya pada sumber air.

Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh

beberapa hal kondisi berikut:

Konsumsi alkohol secara berlebihan

Konsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada

hati (hepatitis) dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati, sehingga

fungsi hati akan terganggu. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi

gagal hati dan sirosis.

Obat-obatan tertentu

Penggunaan obat-obatan melebihi dosis dan paparan racun juga dapat

menyebabkan peradangan pada hati. Kondisi ini disebut toxic hepatitis.

Penyakit autoimun

Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun

tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan

kerusakan sel.

Faktor Risiko Hepatitis


74

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita

hepatitis adalah:

a. Kurang menjaga kebersihan, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan

b. Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus hepatitis atau makanan

yang tidak dimasak hingga matang

c. Berbagi penggunaan barang pribadi dan jarum suntik dengan orang lain

d. Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan penderita hepatitis akibat

infeksi virus

e. Memiliki penyakit infeksi akut dan kronis

f. Memiliki penyakit autoimun

g. Memiliki riwayat hepatitis dalam keluarga

h. Sering menerima transfusi darah, terutama bila darah yang didonorkan

tidak melalui pemeriksaan ketat atau alat yang digunakan tidak bersih

3. Tanda dan gejala hepatitis


Pada tahap awal, penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala apa pun,
sampai akhirnya penyakit ini menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi hati.
Pada hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus, gejala akan muncul setelah
penderita melewati masa inkubasi. Masa inkubasi tiap jenis virus hepatitis
berbeda-beda, yaitu sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang muncul pada penderita hepatitis:
a. Mual
b. Muntah
c. Demam
d. Kelelahan
e. Feses berwarna pucat
f. Urine berwarna gelap
75

g. Nyeri perut
h. Nyeri sendi
i. Kehilangan nafsu makan
j. Penurunan berat badan
k. Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan atau penyakit kuning
4. Pencegahan hepatitis
Langkah yang dapat menurunkan risiko terjadinya hepatitis dengan

melakukan beberapa langkah berikut:

a. Cuci tangan secara teratur dengan air dan sabun, terutama setelah

beraktivitas di luar ruangan dan sebelum makan.

b. Lakukan hubungan seks yang aman, misalnya dengan menggunakan

kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan.

c. Hindari berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti sikat gigi atau

handuk, termasuk juga peralatan makan.

d. Jaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga

secara teratur, dan beristirahat yang cukup.

e. Jangan mengonsumsi alkohol dan NAPZA.

f. Hindari mengonsumsi makanan yang belum dimasak hingga matang dan

air minum yang tidak terjamin kebersihannya atau belum direbus hingga

mendidih.

g. Lakukan vaksinasi hepatitis sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter.

Jika sudah terkena hepatitis beerikut langkah – agkan penangannanya;

Pengobatan Hepatitis
76

Pengobatan hepatitis akan disesuaikan dengan jenis hepatitis, tingkat

keparahan infeksi, serta kondisi pasien. Hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh

dengan sendirinya jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik.

Pengobatan hepatitis akibat infeksi virus bertujuan untuk mengatasi infeksi,

meredakan gejala, dan mencegah terjadinya komplikasi. Secara umum,

pengobatan yang dilakukan meliputi:

Pemberian obat interferon

Meski beberapa jenis hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh dengan

sendirinya, pemberian obat-obatan perlu dilakukan ketika jumlah virus penyebab

hepatitis cukup banyak. Dokter akan memberikan obat interferon untuk

menghentikan penyebaran virus dan mencegahnya kambuh. Obat ini biasanya

diberikan melalui infus setiap minggu selama 1 tahun.

Pemberian obat imunosupresan

Untuk mengatasi hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, dokter

dapat memberikan obat imunosupresan, terutama golongan kortikosteroid, seperti

prednisone dan budesonide. Selain itu, pasien penderita hepatitis autoimun juga

dapat diberikan azathioprine, mycophenolate, tacrolimus, dan cyclosporin.

Pemberian obat antivirus

Pada beberapa kondisi, misalnya pada hepatitis B atau hepatitis C yang kronis,

dokter juga bisa memberikan obat antivirus, seperti entecavir, famciclovir,


77

lamivudine, ribavirin, ritonavir, atau tenofovir. Obat-obatan ini bisa menghambat

pertumbuhan dan perkembangan virus dengan mekanisme yang berbeda-beda.

Transplantasi hati

Bila hepatitis sudah menyebabkan kerusakan hati yang berat, dokter mungkin

akan menyarankan transplantasi hati atau penggantian hati. Melalui prosedur ini,

hati penderita hepatitis yang rusak akan diganti dengan hati yang sehat dari

pendonor.

Pemantauan kondisi fisik pasien selama masa penyembuhan hepatitis sangat

diperlukan agar proses pemulihan bisa berjalan dengan baik. Aktivitas fisik yang

melelahkan harus dihindari selama masa penyembuhan hingga gejala mereda.

Selain itu, penderita hepatitis tidak boleh mengonsumsi alkohol, terutama jika

hepatitisnya disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih. Jika penyebabnya adalah

penggunaan obat-obatan tertentu, dokter akan melakukan penghentian atau

penggantian obat agar peradangan hati tidak semakin parah. (alodokter, 2020)

5. Sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan

a. Alpukat

Makanan yang mengandung protein baik seperti alpukat mampu mencegah

hepatitis menyerang tubuh manusia. Ini karena protein dalam alpukat mampu

meningkatkan sistem imun dan metabolisme dalam tubuh manusia.


78

Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian tepercaya juga telah membuktikan

bahwa mengonsumsi alpukat secara rutin, dikaitkan dengan penurunan berat

badan secara signifikan dan meningkatkan fungsi kerja hati manusia. Selain itu,

orang yang makan alpukat juga lebih cenderung memiliki indeks massa tubuh

yang lebih rendah.

b. Ikan salmon

Ikan yang memiliki banyak minyak baik, seperti salmon, juga mampu

meningkatkan fungsi hati manusia. Ikan salmon dapat membantu mengurangi

peradangan dan penumpukan lemak pada hati. Selain itu, ikan salmon juga

mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan juga

otak manusia.

c. Minyak zaitun

Tidak hanya buah alpukat dan ikan salmon, minyak zaitun atau yang lebih

dikenal dengan olive oil juga mampu mengurangi penyakit hati dan penyakit

kardiovaskular pada tubuh. Mengonsumsi minyak zaitun dalam jangka panjang

bisa mengurangi LDL atau kolesterol jahat, serta lemak dalam darah.

d. Kacang kenari

Protein dari kacang-kacangan, termasuk kacang kenari, juga bisa

meningkatkan fungsi hati manusia. Kacang kenari memiliki kandungan

antioksidan yang tinggi serta memiliki omega-6 dan omega-3 yang berfungsi

baik untuk meredakan peradangan pada hati.


79

Aneka makanan sehat di atas sangat pas untuk menjaga kesehatan liver

sekaligus mencegah hepatitis. Selain melalui makanan, pencegahan juga dapat

dilakukan dengan menghindar dari kontak darah penderita serta mendapatkan

vaksin hepatitis. Terapkan juga pola hidup sehat. Dengan pola hidup sehat, daya

tahan tubuh Anda akan kuat menangkal aneka jenis penyakit. (Anastasia, 2019)
80

DAFTAR PUSTAKA

alodokter. ( 2020, JunI 9). hepatitis. Retrieved from alodokter :


https://www.alodokter.com/hepatitis

Anastasia, T. (2019, juli 27 ). 4Makanan Sehat untuk Mencegah Hepatitis. Retrieved from
klik dokter: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3630623/4-makanan-
sehat-untuk-mencegah-hepatitis#:~:text=%E2%80%9CMakanan%20yang
%20mengandung%20protein%20baik,%2C%20%E2%80%9D%20ujar%20dr.
%20Theresia.
81

Lampiran SAP Covid 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN COVID 19

Disusun oleh :
VITCAL KHARIS
NIM :201704021

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


82

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. BIDANG STUDI : Keperawatan Keluarga


2. POKOK BAHASAN : Covid 19
3. SUB POKOK BAHASAN : Pemahaman tentang covid 19
5. SASARAN : Keluarga Tn. A
5. WAKTU PERTEMUAN :
- Hari/Tanggal : Minggu / 12 Juli 2020
- Waktu : 1x30 menit
6. TUJUAN
6.1 Tujuan umum :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang covid 19 pada kerja , diharapkan
Keluarga Tn. A mampu mengerti dan memahami tentang Covid 19.

6.2 Tujuan khusus :


Diakhir penyuluhan diharapkan Masyarakat Dengan Masalah Covid 19 di
Keluarga Tn. A dapat:
a. Menyebutkan tentang pengertian Covid 19
b. Menyebutkan penyebab Covid 19
c. Menyebutkan tanda dan gejala Covid 19
d. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Covid 19
e. Mampu menyebutkan tindakan untuk mengatasi Covid 19

7. SETTING TEMPAT : Rumah Tn. A


83

8. MATERI
1. Pengertian Covid 19
2. Penyebab Covid 19
3. Tanda dan Gejala Covid 19
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Covid 19
5. Tindakan untuk mengatasi Covid 19
9. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan klien Metode
Pembukaan Salam pembuka Mendengarkan Ceramah/
(1 menit) Memperkenalkan diri keterangan penyaji
Menjelaskan maksud dan
tujuan
Membagikan leaflet

Penyajian Menyampaikan materi : Memperhatikan Leaflet


( 1 menit ) 1. Menjelaskan pengertian dan mendengarkan
Covid 19 keterangan penyaji
2. Menjelaskan penyebab
Covid 19
3. Menjelaskan tanda dan
gejala Covid 19
4. Menjelaskan faktor yang
mempengaruhi Covid 19
5. Menjelaskan tindakan
untuk mengatasi Covid
19
Penutup dan Melakukan tanya jawab Mendengarkan dan Ceramah
evaluasi Menutup pertemuan bertanya dan diskusi
( on wa chat )

10. METODE
Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan Program Penyuluhan
menggunakan metode ceramah dan diskusi kepada Masyarakat Dengan
Masalah Covid 19 Keluarga Tn. A.

11. MEDIA / ALAT BANTU


a. Leaflet
84

12. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Seluruh warga yang hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Keluarga Tn. A
c. Sebagai MC
d. Moderator
e. Sebagai Penyaji
f. Sebagai Notulen
g. Sebagai Observer
2. Evaluasi proses
 Media telah disiapkan
 Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan.
 Masyarakat tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan
selesai.
 Masyarakat kooperatif dalam kegiatan penyuluhan.
 Tidak ditemukan kendala dalam proses pelaksanaan
Penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
Masyarakat mengerti tentang penyakit Covid 19, dapat menyebutkan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat
penyakit Covid 19. Menyebutkan upaya untuk mengatasi asam urat.
Menyebutkan sumber makanan/minuman yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi oleh penderita Covid 19.

13. MATERI (Terlampir)


85

MATERI
COVID 19

A. Pengertian

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit

ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius

seperti MERS dan SARS. Penularannya dari hewan ke manusia (zoonosis)

dan penularan dari manusia ke manusia sangat terbatas. Untuk 2019-nCoV

masih belum jelas bagaimana penularannya, diduga dari hewan ke manusia

karena kasus-kasus yang muncul di Wuhan semuanya mempunyai riwayat

kontak dengan pasar hewan Huanan(Prawira, 2019).

B. Penyebab Covid 19

Diduga dari hewan ke manusia karena kasus-kasus yang muncul di Wuhan

semuanya mempunyai riwayat kontak dengan pasar hewan Huanan.

Tetapi sekarang sudah melalui manusia ke manusi, anatara ain penybabnya

adalah

1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19

2. Memegang mulut atau menangani tanpa terlebih dahulu setelah melibatkan


benda yang melibatkan cipratan air liur penderita COVID-19
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan
atau berjabat tangan
(Prawira, 2019)

C. Tanda-Tanda Gejala Umum


86

1. Gejalanya demam >380C,

2. Batuk

3. Sakit tenggorokan

4. sesak napas yang membutuhkan perawatan di RS.

Gejala ini diperberat jika penderita adalah usia lanjut dan mempunyai penyakit

penyerta lainnya, seperti penyakit paru obstruktif menahun atau penyakit

jantung(Prawira, 2019).

D. Cara Pencegahan

1. RUTIN MENCUCI TANGAN

dengan air dan sabun atau handsanitizer setelah beraktivitas di luar rumah atau

di tempat umum

2. JANGAN MENYENTUH

mata, mulut, dan hidung sebelum mengangkat tangan dikonsumsi

3. GUNAKAN MASKER

Saat beraktivitas di tempat umum atau keramalan

4. HINDARI BERPERGIAN

ke tempat-tempat umum yang ramai dikunjungi

5. TUTUP MULUT DAN HIDUNG

dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah

E. Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Ada Gejala Penyakit⁇⁇

1. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan perawatan


87

2. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi Anda sampai masa isolasi

selesai

3. Jangan lakukan rapat dengan orang yang sedang sakit

4. Pakai masker dan sarung tangan saat berada di tempat umum

5. Periksakan diri ke dokter memenuhi kriteria PDP (pasien dalam pengawasan)

F. Social Distancing

Penjajaran sosial adalah pertemuan masyarakat untuk menghadiri pertemuan

besar atau kerumunan orang Contoh dari penjajaran sosial yang memungkinkan

Anda untuk menghindari kerumunan yang lebih besar atau ruang ramai adalah,

sebagai berikut(Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2020);

1. Bekerja, belajar, didalam rumah

2. Menunda atau membatalkan konvrensi besar

3. Beralih ke kelas online atau daring

4. Bertemu orang dengan video call


88

DAFTAR PUSTAKA

Prawira, Y. (2019). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関


する共分散構造分析 Title. SSRN Electronic Journal, 5(564), 1–19.
https://doi.org/10.4324/9781315853178

Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri. (2020). Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19
Bagi Pemerintah Daerah : Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
89

Lampiran Leaflet Heaptitis


90

Lampiran Leaflet Covid 19


91

Lampiran Laporan Kegiatan Hepatitis


LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI HEPATITIS
DI KELUARGA TN A

1.1 LATAR BELAKANG


Hati memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat
gizi (karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding usus
kemudian akan diangkut ke dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai fungsi
untuk menetralkan racun termasuk obat-obatan yang membahayakan, hormon dan
lain-lain. Mengingat pentingnya fungsi hati maka dapatlah dimengerti bahwa bila hati
rusak maka dapat terjadi penyimpangan dalam pengolahan zat gizi. Berdasarkan data
di atas, kami tertarik untuk melakukan promosi kesehatan mengenai hipertensi di
Keluarga Tn. A.
1.2 TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA
92

- Bidang Studi : Keperawatan Keluarga


- Topik : Hepatitis
- Sasaran : Keluarga Tn. A
- Tempat : Rumah Tn. A
- Hari/Tanggal : Minggu / 12 Juli 2020
- Pelaksana : Mahasiswa D3 keperawatan PPNI Mojokrto

1.3 METODE PENYULUHAN


Penyuluhan dilakukan dengan menjelaskan dan membagikan leaflet yang
berisi tentang informasi singkat mengenai Hipertensi
Kegiatan Penyuluhan :

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media


1. Pembukaan  Memberi salam  Warga leaflet
(2 menit)  Memperkenalkan memahami
diri maksud dan
 Menyampaikan tujuan
tujuan penyuluhan
2. Pelaksanaan  Menyampaikan  Mendengarkan  Leafle
(2 menit) materi materi t
 Sesi tanya jawab penyuluhan
yang di
sampaikan
 Grup wa
memperhatika
n jalannya
penyuluhan.
 Keluarga
bertanya.
3. Penutup  Menyimpulkan  Menjawab
dan rencana salam.
93

tindak lanjut ke
depan
 Menutup dengan
salam

1.4 MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

2. Pengertian hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Hepatitis bisa disebabkan

oleh infeksi virus, bisa juga disebabkan oleh kondisi atau penyakit lain, seperti

kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, atau penyakit

autoimun. Jika disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular. (alodokter,

2020)

2. Penyebab hepatitis

Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun,

penyebab yang paling sering adalah infeksi virus. Berikut adalah beberapa jenis

hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus:

Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Hepatitis A

ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feses penderita

hepatitis A yang mengandung virus hepatitis A.

Hepatitis B
94

Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B

dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita hepatitis

B. Cairan tubuh yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah,

cairan vagina, dan air mani.

Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C

juga ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa terjadi saat berhubungan

seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis

C. Jika ibu hamil menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular penyakit ini saat

melewati jalan lahir ketika persalinan.

Hepatitis D

Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D

merupakan jenis hepatitis yang jarang terjadi, tetapi bisa bersifat serius. Virus

hepatitis D tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya

hepatitis B. Hepatitis D ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lainnya.

Hepatitis E

Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E

mudah menular pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah

satunya melalui kontaminasinya pada sumber air.

Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh

beberapa hal kondisi berikut:


95

Konsumsi alkohol secara berlebihan

Konsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada

hati (hepatitis) dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati, sehingga

fungsi hati akan terganggu. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi

gagal hati dan sirosis.

Obat-obatan tertentu

Penggunaan obat-obatan melebihi dosis dan paparan racun juga dapat

menyebabkan peradangan pada hati. Kondisi ini disebut toxic hepatitis.

Penyakit autoimun

Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun

tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan

kerusakan sel.

Faktor Risiko Hepatitis

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita

hepatitis adalah:

i. Kurang menjaga kebersihan, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan

j. Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus hepatitis atau makanan

yang tidak dimasak hingga matang

k. Berbagi penggunaan barang pribadi dan jarum suntik dengan orang lain
96

l. Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan penderita hepatitis akibat

infeksi virus

m. Memiliki penyakit infeksi akut dan kronis

n. Memiliki penyakit autoimun

o. Memiliki riwayat hepatitis dalam keluarga

p. Sering menerima transfusi darah, terutama bila darah yang didonorkan

tidak melalui pemeriksaan ketat atau alat yang digunakan tidak bersih

4. Tanda dan gejala hepatitis


Pada tahap awal, penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala apa pun,
sampai akhirnya penyakit ini menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi hati.
Pada hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus, gejala akan muncul setelah
penderita melewati masa inkubasi. Masa inkubasi tiap jenis virus hepatitis
berbeda-beda, yaitu sekitar 2 minggu sampai 6 bulan.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang muncul pada penderita hepatitis:
l. Mual
m. Muntah
n. Demam
o. Kelelahan
p. Feses berwarna pucat
q. Urine berwarna gelap
r. Nyeri perut
s. Nyeri sendi
t. Kehilangan nafsu makan
u. Penurunan berat badan
v. Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan atau penyakit kuning

5. Pencegahan hepatitis
97

Langkah yang dapat menurunkan risiko terjadinya hepatitis dengan

melakukan beberapa langkah berikut:

h. Cuci tangan secara teratur dengan air dan sabun, terutama setelah

beraktivitas di luar ruangan dan sebelum makan.

i. Lakukan hubungan seks yang aman, misalnya dengan menggunakan

kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan.

j. Hindari berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti sikat gigi atau

handuk, termasuk juga peralatan makan.

k. Jaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga

secara teratur, dan beristirahat yang cukup.

l. Jangan mengonsumsi alkohol dan NAPZA.

m. Hindari mengonsumsi makanan yang belum dimasak hingga matang dan

air minum yang tidak terjamin kebersihannya atau belum direbus hingga

mendidih.

n. Lakukan vaksinasi hepatitis sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter.

Jika sudah terkena hepatitis beerikut langkah – agkan penangannanya;

Pengobatan Hepatitis

Pengobatan hepatitis akan disesuaikan dengan jenis hepatitis, tingkat

keparahan infeksi, serta kondisi pasien. Hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh

dengan sendirinya jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik.

Pengobatan hepatitis akibat infeksi virus bertujuan untuk mengatasi infeksi,


98

meredakan gejala, dan mencegah terjadinya komplikasi. Secara umum,

pengobatan yang dilakukan meliputi:

Pemberian obat interferon

Meski beberapa jenis hepatitis akibat infeksi virus bisa sembuh dengan

sendirinya, pemberian obat-obatan perlu dilakukan ketika jumlah virus penyebab

hepatitis cukup banyak. Dokter akan memberikan obat interferon untuk

menghentikan penyebaran virus dan mencegahnya kambuh. Obat ini biasanya

diberikan melalui infus setiap minggu selama 1 tahun.

Pemberian obat imunosupresan

Untuk mengatasi hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, dokter

dapat memberikan obat imunosupresan, terutama golongan kortikosteroid, seperti

prednisone dan budesonide. Selain itu, pasien penderita hepatitis autoimun juga

dapat diberikan azathioprine, mycophenolate, tacrolimus, dan cyclosporin.

Pemberian obat antivirus

Pada beberapa kondisi, misalnya pada hepatitis B atau hepatitis C yang kronis,

dokter juga bisa memberikan obat antivirus, seperti entecavir, famciclovir,

lamivudine, ribavirin, ritonavir, atau tenofovir. Obat-obatan ini bisa menghambat

pertumbuhan dan perkembangan virus dengan mekanisme yang berbeda-beda.

Transplantasi hati
99

Bila hepatitis sudah menyebabkan kerusakan hati yang berat, dokter mungkin

akan menyarankan transplantasi hati atau penggantian hati. Melalui prosedur ini,

hati penderita hepatitis yang rusak akan diganti dengan hati yang sehat dari

pendonor.

Pemantauan kondisi fisik pasien selama masa penyembuhan hepatitis sangat

diperlukan agar proses pemulihan bisa berjalan dengan baik. Aktivitas fisik yang

melelahkan harus dihindari selama masa penyembuhan hingga gejala mereda.

Selain itu, penderita hepatitis tidak boleh mengonsumsi alkohol, terutama jika

hepatitisnya disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih. Jika penyebabnya adalah

penggunaan obat-obatan tertentu, dokter akan melakukan penghentian atau

penggantian obat agar peradangan hati tidak semakin parah. (alodokter, 2020)

6. Sumber makanan/minuman yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan

e. Alpukat

Makanan yang mengandung protein baik seperti alpukat mampu mencegah

hepatitis menyerang tubuh manusia. Ini karena protein dalam alpukat mampu

meningkatkan sistem imun dan metabolisme dalam tubuh manusia.

Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian tepercaya juga telah membuktikan

bahwa mengonsumsi alpukat secara rutin, dikaitkan dengan penurunan berat

badan secara signifikan dan meningkatkan fungsi kerja hati manusia. Selain itu,

orang yang makan alpukat juga lebih cenderung memiliki indeks massa tubuh

yang lebih rendah.


100

f. Ikan salmon

Ikan yang memiliki banyak minyak baik, seperti salmon, juga mampu

meningkatkan fungsi hati manusia. Ikan salmon dapat membantu mengurangi

peradangan dan penumpukan lemak pada hati. Selain itu, ikan salmon juga

mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan juga

otak manusia.

g. Minyak zaitun

Tidak hanya buah alpukat dan ikan salmon, minyak zaitun atau yang lebih

dikenal dengan olive oil juga mampu mengurangi penyakit hati dan penyakit

kardiovaskular pada tubuh. Mengonsumsi minyak zaitun dalam jangka panjang

bisa mengurangi LDL atau kolesterol jahat, serta lemak dalam darah.

h. Kacang kenari

Protein dari kacang-kacangan, termasuk kacang kenari, juga bisa

meningkatkan fungsi hati manusia. Kacang kenari memiliki kandungan

antioksidan yang tinggi serta memiliki omega-6 dan omega-3 yang berfungsi

baik untuk meredakan peradangan pada hati.

Aneka makanan sehat di atas sangat pas untuk menjaga kesehatan liver

sekaligus mencegah hepatitis. Selain melalui makanan, pencegahan juga dapat

dilakukan dengan menghindar dari kontak darah penderita serta mendapatkan

vaksin hepatitis. Terapkan juga pola hidup sehat. Dengan pola hidup sehat, daya

tahan tubuh Anda akan kuat menangkal aneka jenis penyakit. (Anastasia, 2019)
101

TANYA JAWAB
1. Apakah hepatitis ini berbahaya⁇

Jawab ; hepatitis sangat berbahaya jika tidak ditangani, akan berlanjut ke

pengerasan hati atau serosis hepatis, dan jika hepatitis karena virus dapat

menularkan

2. Solusi jika tidak terbiasa makan sehat⁇

Jawab ; dibiasakan diselipkan ada makan sayur atau buah yang disuka,

teruama buah alpukat karena baik untuk penderita hepatitis dan hargannya

juga tidak terlalu mahal


102

Leaflet
103

Bagian Depan
104

Bagian Belakang
105

Dokumentasi
106

Lampiran Lapoean Kegiatan Covid 19

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN


PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI COVID 19
Di Keluarga Tn.A
1.5 LATAR BELAKANG
virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan
pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang,
termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.
Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar
hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan
lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak
asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu
menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap
sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi
tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia. Penularan
sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus
Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020).
WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona
secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19
dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136
ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus
ada di wilayah China daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa yang terdampak
virus Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu kasus.
Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap diremehkan
pasien. Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau COVID-19
berjalan cepat, apalagi pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya.
Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 Batuk, Letih, Sesak
napas dan ngilu di seluruh tubuh, Secara umum merasa tidak enak badan.Gejala berat
kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:Kesulitan,bernapas, Infeksi
pneumonia,Sakit di bagian perut,Nafsu makan turun.
107

Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-


10 hari setelah kontak dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal
Coronavirus dan gejalanya baru muncul sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-ciri
awal Corona dan flu biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:1. Dalam
14 hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus Corona2. Sempat
kontak dengan pasien yang mengalami infeksi Corona. Kasus infeksi virus Corona
atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah dengan cara yang sederhana.
Berikut empat cara pencegahan virus Corona atau COVID-19
Berdasarkan data di atas, kami tertarik untuk melakukan promosi kesehatan
mengenai COVID-19 di Rt. 04 Rw. 01 Dsn. Kepuh Kiriman Dalam Masjid Ds.
Kepuh Kiriman Kec. Waru Kab. Sidoarjo.
1.1 TEMPAT/WAKTU KEGIATAN/PESERTA
a. Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
b. Topik : Covid 19
c. Sasaran : Keluarga Tn. A
d. Tempat : Rumah Tn. A
e. Hari/Tanggal : Minggu / 12 Juli 2020
f. Waktu : 1x30 menit
g. Pelaksana :Mahasiswa D3 keperawatan PPNI Mojokrto

1.2 METODE PENYULUHAN

Penyuluhan dilakukan dengan menjelaskan dan membagikan leaflet yang


berisi tentang informasi singkat mengenai COVID-19
Kegiatan Penyuluhan :

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Media


1. Pembukaan  Memberi salam  Warga leaflet
(1 menit)  Memperkenalkan memahami
diri maksud dan
 Menyampaikan tujuan
tujuan
penyuluhan
108

2. Pelaksanaan  Menyampaikan  Mendengarkan  Leafle


(1 menit) materi materi t
 Sesi tanya jawab penyuluhan
yang di
sampaikan
 memperhatikan
jalannya
penyuluhan.
 bertanya.

3. Penutup  Menyimpulkan  Menjawab


dan rencana salam.
tindak lanjut ke
depan
 Menutup dengan
salam

1.2 MATERI PENYULUHAN

G. Pengertian

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit

ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius

seperti MERS dan SARS. Penularannya dari hewan ke manusia (zoonosis)

dan penularan dari manusia ke manusia sangat terbatas. Untuk 2019-nCoV

masih belum jelas bagaimana penularannya, diduga dari hewan ke manusia

karena kasus-kasus yang muncul di Wuhan semuanya mempunyai riwayat

kontak dengan pasar hewan Huanan(Prawira, 2019).


109

H. Penyebab Covid 19

Diduga dari hewan ke manusia karena kasus-kasus yang muncul di Wuhan

semuanya mempunyai riwayat kontak dengan pasar hewan Huanan.

Tetapi sekarang sudah melalui manusia ke manusi, anatara ain penybabnya

adalah

4. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
5. Memegang mulut atau menangani tanpa terlebih dahulu setelah melibatkan
benda yang melibatkan cipratan air liur penderita COVID-19
6. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan
atau berjabat tangan
(Prawira, 2019)

I. Tanda-Tanda Gejala Umum

5. Gejalanya demam >380C,

6. Batuk

7. Sakit tenggorokan

8. sesak napas yang membutuhkan perawatan di RS.

Gejala ini diperberat jika penderita adalah usia lanjut dan mempunyai penyakit

penyerta lainnya, seperti penyakit paru obstruktif menahun atau penyakit

jantung(Prawira, 2019).

J. Cara Pencegahan

6. RUTIN MENCUCI TANGAN

dengan air dan sabun atau handsanitizer setelah beraktivitas di luar rumah atau

di tempat umum
110

7. JANGAN MENYENTUH

mata, mulut, dan hidung sebelum mengangkat tangan dikonsumsi

8. GUNAKAN MASKER

Saat beraktivitas di tempat umum atau keramalan

9. HINDARI BERPERGIAN

ke tempat-tempat umum yang ramai dikunjungi

10. TUTUP MULUT DAN HIDUNG

dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah

K. Apa Yang Harus Dilakukan Ketika Ada Gejala Penyakit⁇⁇

6. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan perawatan

7. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi Anda sampai masa isolasi

selesai

8. Jangan lakukan rapat dengan orang yang sedang sakit

9. Pakai masker dan sarung tangan saat berada di tempat umum

10. Periksakan diri ke dokter memenuhi kriteria PDP (pasien dalam pengawasan)

L. Social Distancing

Penjajaran sosial adalah pertemuan masyarakat untuk menghadiri pertemuan

besar atau kerumunan orang Contoh dari penjajaran sosial yang memungkinkan

Anda untuk menghindari kerumunan yang lebih besar atau ruang ramai adalah,

sebagai berikut(Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2020);

5. Bekerja, belajar, didalam rumah

6. Menunda atau membatalkan konvrensi besar

7. Beralih ke kelas online atau daring


111

8. Bertemu orang dengan video call

TANYA JAWAB
1. Jika rapid positif apakah sudah pasti covid⁇
Jawab ; jika repid test positif belum tentu positif corona karena
hanya mengetahui ditubuhnya tedapat virus atau tidak, langkah
tindak lanjutnya harus test swab agar tahu positif corona atau tidak
112

PENUTUP

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat
dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan tinjauan tugas penyuluhan ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabat beliau, amin.

Penyuluhan kesehatan mengenai COVID 19 di lakukan di DI Keluarga


Tn. A pada tanggal 12 JULI 2020, peserta merupakan DI Keluarga Tn. A.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada


dokter yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penyusun
sehingga penyuluhan kesehatan ini dapat terselesaikan. Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam tinjauan kepustakaan ini


banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan. Oleh karenanya penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan tinjauan kepustakaan
ini.
113

LEAFLET

Tampak Depan
114

Tampak Belakang
115

Dokumentasi
116

Lampiran Bukti Penyuluhan Keluarga Tn. A

Bukti Penyuluhan HE Keluarga Tn A


117

Leaflet Hepatitis

Penyuluhan
118

Penerapan PHBS

Leaflet Covid 19
119

Pembagian Masker

Anda mungkin juga menyukai