PROPOSAL KELAS IBU BALITA - Bu Aris1
PROPOSAL KELAS IBU BALITA - Bu Aris1
Disusun Oleh:
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya dengan judul “Proposal Kelas Ibu Balita”
dengan semaksimal mungkin. satuan acara penyuluhan ini disusun dalam rangka untuk
memenuhi tugas Stase Asuhan Kebidanan Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta
membantu dan mendukung tersusunnya tugas ini. Oleh karena itu kami
mempersembahkan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Herawati Mansur. SST., M.Pd. M.Psi Selaku Ketua Jurusan kebidanan
2. Ika Yudianti, SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
3. Nur Eva Aristina, S.ST., M.Keb selaku Pembimbing Institusi
Karena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki, saya menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam menyusun Proposal ini. Oleh karena itu, saya mohon
kritik dan saran yang membangun agar saya lebih baik lagi dalam meyusun proposal
untuk menyempurnakan proposal selanjutnya.
.
Penyusun
VISI DAN MISI
2020 – 2024
Mencetak Lulusan Profesi Bidan yang Beradab, Berdaya Saing Global, Serta Unggul
dalam Pemberdayaan Perempuan dibidang Kesehatan Ibu dan Anak di Keluarga dan
Masyarakat.
iv
DAFTAR ISI
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Memberikan gambaran penerapan peran ibu dalam mengoptimalkan
kesehatan balita.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Ibu dapat membuat dan memberikan MPASI sesuai usia
2. Ibu dapat membuat kudapan sehat untuk anak
3. Ibu dapat menstimulasi tumbuh kembang anak
4. Ibu dapat memberikan imunisasi secara rutin pada anak
1.4 Manfaat
Memberikan asah asih dan asuh sehingga balita tumbuh dan berkembang menjadi
anak yang sehat dan bahagia.
2
1.5 Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang digunakan antara lain ceramah, tanya jawab, curah
pendapat, demonstrasi serta simulasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
pertumbuhan dan perkembangan anak. Jadi makanan tambahan diharapkan
dapat menambah energi, protein, vitamin, mineral serta menambah serat
makanan.
C. Manfaat makanan pendamping ASI
1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang
2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam
makanan dengan berbagai macam rasa dan bentuk
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi
D. Syarat-syarat makanan pendamping ASI
Makanan tambahan untuk anak sebaiknya memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Nilai energi dan kandungannya yang tinggi
2. Proteinnya tinggi
3. Memiliki nilai suplementasi yang baik, vitamin dan mineral
4. Dapat diterima oleh alat pencernaan anak dengan baik
5. Harganya relatif murah
6. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersediasecara local
7. Bersifat padat gizi
E. Cara pemberian makanan pendamping ASI
1. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dalam bentuk encer kemudian
lebih kental secara berangsur-angsur.
2. Makanan diperkenalkan secara satu persatu sampai bayi benar-benar dapat
menerimanya.
3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan
harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur. Cara pemberiannya yaitu
kuning telurnya terlebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi maka pada
hari berikutnya dapat diberikutnya boleh diberikan putih telurnya.
4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa sebaiknya diberikan pada saat
bayi lapar.
F. Cara pemberian makanan pada bayi 0-24 bulan yang baik dan benar
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan kemampuan
bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24 bulan dibagi
menjadi 4 tahap :
1. Makanan Bayi Umur 0 – 6 Bulan
a) Hanya ASI saja (ASI Eksklusif)
Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama
pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah
makanan terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu.
Dengan menyusui akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan
anak. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah
ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali setiap hari.
b) Berikan kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan
zat kekebalan yang tinggi.
INGAT!
• Beri ASI saja sampai umur 6 bulan, berikan kolostrum
2. Makanan Bayi Umur 6 – 9 Bulan
a) Pemberian ASI diteruskan
b) Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena
itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari.
c) Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit
demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak
kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan
bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan
vit A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.
d) Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit
sbb:
Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan
Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
6
Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan
“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”
3. Makanan Bayi Umur 9 – 12 Bulan
a) Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan
keluarga secara bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke
makanan keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur
secara berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan
makanan keluarga.
b) Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang
bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar
makanan selingan dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.
c) Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan.
Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan
sayuran secara berganti-ganti. Pengenalan berbagai bahan makanan
sejak usia dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang
sehat dikemudian hari.
INGAT!
1) Teruskan pemberian ASI
2) Berikan makanan lunak 3 kali sehari dengan takaran yang cukup
3) Berikan makanan selingan 1 kali sehari
4) Perkenalkan bayi dengan beraneka ragam bahan makanan
4. Makanan Anak Umur 12 – 24 Bulan
a) Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah
berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.
b) Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali
sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan.
Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.
c) Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan
Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll.
Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam
diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti
dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.
d) Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba.
Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.
INGAT!
1) Teruskan pemberian ASI
2) Berikan makanan keluarga 3 kali sehari
3) Berikan makanan selingan 2 kali sehari
4) Gunakan beraneka ragam bahan makanan setiap harinya.
8
makanan jajanan tidak jauh dari istilah junk food, fast food, dan street food karena
istilah tersebut merupakan bagian dari istilah makanan jajanan (Adriani dan
Wirjatmadi, 2012). Jajanan anak sekolah sedang mendapat sorotan khusus, karena
selain banyak dikonsumsi anak sekolah yang merupakan generasi muda juga
banyak bahaya yang mengancam dari konsumsi pangan jajanan. Keamanan
pangan jajanan sekolah perlu lebih diperhatikan karena berperan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah. Makanan yang sering menjadi
sumber keracunan adalah makanan ringan dan jajanan, karena biasanya makanan
ini merupakan hasil produksi industri makanan rumahan yang kurang dapat
menjamin kualitas produk olahannya (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).
Makanan jajanan sering kali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan
hanya sedikit mengandung protein, vitamin, atau mineral. Karena ketidaklengkapan
gizi dalam makanan jajanan, maka pada dasarnya makanan jajanan tidak dapat
mengganti sarapan pagi atau makan siang. Anak-anak yang banyak mengkonsumsi
makanan jajanan perutnya akan merasa kenyang karena padatnya kalori yang
masuk dalam tubuh. Sementara gizi seperti protein, vitamin, dan mineral masih
sangat kurang. Dampak positif dari makanan jajanan itu sendiri dapat
menggatinkan energi yang hilang saat beraktifitas disekolah, adapun dampak
negatif dari makanan jajanan yaitu timbulnya diare dan keracunan akibat
kebersihan kurang terjamin. Salah satu contoh kudapan/ jajanan yang sehat untuk
anak adalah olahan Puding Buah. Berikut ini adalah resep olahan puding buah
tersebut:
Alat
1. Kompor
2. Panci
3. Cetakan
4. Sendok pengaduk
Bahan
1) Susu Kental Manis (SKM)
2) Agar-agar plain
3) Air
4) Buah-buahan
Cara Pembuatan
1) Masukan air ke dalam panci
2) Masukan susu kental manis dan agar –agar plain, masak sampai mendidih
sambil diaduk
3) Tunggu beberapa saat, lalu tuang agar-agar layer pertama ke cetakan
4) Diamkan beberapa saat hingga agar-agar mengeras dan tambahkan potongan
buah
5) lalu tambahkan agar-agar layer kedua diatas buah.
6) Diamkan agar-agar hingga mengeras sepenuhnya.
Kemudian simpan kedalam kulkas agar adonan menjadi dingin
10
2. Jenis kelamin
3. Ras
4. Kebangsaan
5. Faktor lingkungan
a. Lingkungan prenatal
b. Pengaru budaya
c. Status sosial dan kehidupan ekonomi keluarga
d. Nutrisi
e. Iklim atau cuaca
f. Olahraga atau latihan fisik
6. Faktor internal
a. Kecerdasan
b. Pengaruh hormone
c. Pengaruh emosi
7. Ciri Perkembangan Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri yang saling
berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.
a. Perkembangkan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setia
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya
c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
yaitu:
(1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian
menuju ke arah anggota tubuh
(2) Perkembangan terjadi lebih dahulu pada kemampuan gerak kasar
diikuti kemampuan gerak halus.
(3) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
8. Tahapan perkembangan anak menurut umur
a. Usia 0 – 3 bulan
1) Mampu menggerakkan kedua tungkai
2) Memberi reaksi dengan melihat
3) Mengeluarkan suara
4) Membalas senyuman
b. Usia 2-6 bulan
1) Mengangkat kepala dengan tegak pada posisi telungkup
2) Dapat menggenggam bendah yang di sentuhkan pada
punggung/ujung jari
3) Mencapai sumber suara yang keras
4) Membalas senyuman
c. Usia 6-9 bulan
1) Mampu duduk bila didudukkan dapat mempertahankan posisi duduk
dengan kepala tegak
2) Merai benda yang menarik
3) Tertawa atau berteriak bila melihat benda yang menarik
4) Takut pada orang yang belum di kenal
d. Usia 9-12 bulan
1) Mampu berdiri dengan berpegangan
2) Dapat mengambil benda kecil
3) Dapat mengatakan “PAPA, MAMA”
4) Bermain cilup ,Ba
e. Usia 12 – 18 bulan
1) Berjalan sendiri tanpa jatuh
2) Dapat mengambil benda kecil sebesar biji jagung, dengan ibu jari dan
telunjuk
3) Dapat mencupkan keinginan secara sederhana
4) Minum dari gelas sendiri tanpa jatuh atau tumpah
f. Usia 18 – 24 bulan
12
1) Dapat menendang bola
2) Mencoret coret dengan alat tulis
3) Menunjuk bagian tubuh dengan benar
4) Meniru pekerjaan rumah tangga
g. Usia 2-3 tahun
1) Berjalan baik turun tangga
2) Mempu melepas pakaian sendiri
3) Menyebut nama sendiri
4) Makan dan minum sendiri
h. Usia 3-4 tahun
1) Berdiri diatas satu kaki
2) Menggambar bentuk lingkaran
3) Menyebut nama orang lain
4) BAB dan BAK sendiri pada tempatnya
i. Usia 4-5 tahun
1) Melompat dengan satu kaki
2) Bermain sendiri
3) Bisa bercerita
9. Usaha peningkatan kualitas tumbang anak
Ada beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan tumbang anak
Pemberian gizi yang sesuai untuk anak usia 3 tahun adalah
a. Makanan tidak terlalu keras, tidak terlalu pedas
b. Jenis makanan yang tidak disukai jangan di paksakan, tapi diusahakan
dengan cara lain yang menarik perhatian anak
c. Jadwal pemberian makan adalah 3 kali sehari dan makanan selingan
d. Makanan berupa nasi, lauk , sayur dan buah buahan
e. Beri tambahan susu 2 gelas sehari
10. Pemberian stimulasi
Stimulasi tumbuh kembang pada anak balita merupakan kegiatan
merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh kembang secara
optimal. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh orang tua, yang
merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak,
anggota keluarga lain dan orang dewasa lainnya. Kurangnya stimulasi dapat
menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang
menetap. Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah
adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak motorik halus,
kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan
kemandirian.
a. Personal sosial : latih anak menyebutkan nama temanya, memakai
baju,menggosok gigi dan menggambar makanan
b. Adaptif, motorik halus : latih anak menggaris garis vertikal, membuat
menara dari kubus, menggoyangkan ibu jari, menggambar lingkaran
c. Bahasa : berilkan latihan pada anak tentang arti kata sifat, warna,
kegunaan benda, menghitung
d. Motorik kasar : berikan latihan berdiri , berjalan dan melompat
14
c. Berkeringat malam tanpa aktifitas.
2. Penyakit..Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil.
Ditandai dengan :
a. Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan
hidung sehingga menyumbat jalan napas
b. Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat
c. Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.
3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari
Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak.
Ditandai..dengan..:
a. Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 - 14 hari. Kemudian
diikuti batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 - 30 kali
disertai tarikan napas dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah
sampai biru dan mata berair.
b. Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang.
Penyakit ini dapat menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan
otak sehingga dapat menyebabkan kejang, pingsan
sampai..terjadi..kematian.
4. Penyakit..Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah
yang cukup besar di Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat
penyakit tersebut. Ditandai dengan :
a. Kejang/kaku..seluruh..tubuh.
b. Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.
c. Kejang..dirasakan..sangat..sakit.
d. Pada bayi yang baru lahir (5 - 28 hari) mendadak tidak dapat menetek
karena mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan.
e. Penyakit..Polimielitis
Polimielitis sangat cepat menular di daerah perumahan padat dan
lingkungan..kumuh...Ditandai..dengan..:
f. Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit
kepala,..otot..badan..dan..kaki..terasa..kaku.
g. Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang
dapat menyebabkan kematian.
5. Penyakit..Campak
Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.
Tanda-tanda..campak..:
a. Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.
b. Mulut dan bibir kering serta merah
c. Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang
telinga, leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini
adalah radang telinga sampai tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan,
diare dan menyebabkan radang paru-paru serta radang otak yang dapat
menyebabkan kematian.
6. Hepatitis..Virus..B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.
Tanda-tanda..:
a. Mual, muntah serta nafsu makan menurun.
b. Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.
D. Jenis-jenis imunisasi
1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
4. Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.
5. H B : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B
6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.
E. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan
Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan..:
16
1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang
sakit..TBC..dan..panas..tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.
F. Sasaran imunisasi
1. Bayi 0 - 24 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, campak, dan
imunisasi booster
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
G. Reaksi yang timbul setelah imunisasi
Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing
imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini.
1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah
di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut /
luka yang membekas.
2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan
imunisasi, tetapi akan turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan merah dan
bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh
sendiri.
3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 - 10 hari
setelah penyuntikan.
H. Cara mengatasi reaksi yang timbul setelah imunisasi
1. Orang tua dilarang panik
2. Membuat anak cukup beristirahat
3. Memberi obat penurun panas jika diperlukan sesuai anjuran tenaga
kesehatan
4. Mengupayakan agar anak mengkonsumsi air putih yang cukup
5. Jika terdapat rasa nyeri di tempat bekas suntikan, usahakan tetap gerakan
dan gunakan lengan anak.
6. Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi
dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini.
7. Jika demam, dapat dikompres dengan air hangat dibagian leher, ketiak,
atau selangkangan
8. Apabila demam tidak turun selama 3 hari, dapat dibawa ke fasilitas
kesehatan terdekat
I. Tempat pelayanan imunisasi
Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :
1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Bidan / dokter praktek
4. Rumah bersalin
5. Rumah sakit
18
BAB III
METODOLOGI
20
3.2 Pengorganisasian Jadwal Kegiatan (PoA/Planing of Action).
No. Rencana Tujuan Sasaran Meotode Materi Waktu dan Pembicara Penanggung
Kegiatan Kegiatan Tempat Jawab
1. Melakukan Memberikan Ibu Balita Luring Memberikan 17 Maret Mahasiswa Mahasiswa
pertemuan gambaran gambaran 2022 Profesi Profesi Bidan
persiapan mengenai mengenai Bidan
pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu (Posyandu)
Kelas Ibu program Kelas Balita
Balita. Ibu Balita
22
DAFTAR PUSTAKA
Adriani dan Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Kencana
Kementrian Kesehatan. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi .
Savitri A. 2018. Buku Pintar 365 Hari MPASI Terlengkap. Yogyakarta : Ide Segar.
Suririnah. 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 bulan. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Utami F A. 2018. Best of The Best MP ASI Gizi Tepat. Yogyakarta : Penerbit
Oxygen.
WHO. 2017. Modul 1 Introduksi Keamanan Vaksin