A. IDENTAS PASIEN
a. Nama : Tn.J
b. Jenis Kelamin : Laki- laki
c. Umur : 20 tahun
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : belum menikah
f. Pekerjaan : Mahasiswa
g. Pendidikan terakhir : SMA
h. Alamat : Jln Usman Kel lekobalo
i. No.RM : 184395
j. DiagnostikMedis : TB
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Yanto
b. Umur : 45 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Petani
e. Alamat : Jln Usman Kel lekobalo
B. RIWAYATKEPERAWATAN
1. RIWAYAT KESEHATANPASIEN
a. Keluhan utama : Batuk berdahak selama 1 bulan terakhir, sesak nafas
b. Riwayat keluhan utama : pasien mengeluh batu berdahak kurang lebih sudah 12 hari yang
lalu, selama batuk dari tanggal 13 februari 2021 -22 februari 2021 pasien tidak pernah
memeriksa penyakitnya ke fasilitas Kesehatan yang ada.
c. Pemeriksaan Data
Data subjektif : pasien mengatakan batuk berdahak sejak 1 bulan terakhir, dahak
susah untuk keluar, pasien mengatakan sesak nafas, saat batuk susah untuk
bernafas karna dahak susah untuk di keluarkan, pasien mengatakan tidak nafsu
makan sejak seminggu terakhir (jika makan terasa pahit), merasa ingin muntah,
pasien mengatakan berat badannya menurun.
Data objektif : pasien tampak sesak dan demam, porsi makan yang diberikan
tampak tidak di makan, pasien juga tampak kurus.
Ttv : - TD : 100/80 mmHg
- S : 39,2 derajat
- Nadi : 90 x/m
- R : 28 x/m
- Berat badan sebelumnya : 52 kg
- Berat badan sekarang : 46 kg
- Hasil pemeriksaan LAB :
Hb : 10 mg/Dl (nilai normal 12,0 – 16,0)
Hematokrit : 42%, (nilai normal 37,0-47,0)
Leukosit : 14.000 mm3
BTA : P/S/S (-/+/+)
- Sebelumnya mendapat therapy :
IVFD : NaCl 20 tpm
Ranitidine : inj.25 mg/ml : 2x1 (amp) IV
Injeksi ceftriaxone 1x1 gr IV
AOT kategori 1 paket (obat tb merah) (rifampicin 150 mg,
isoniazid 75 mg, pyrazinamide 400 mg, ethambutole 275 mg):
1x1 pagi hari sebelum makan, pada saat perut kosong.
Mucohexyine syr : 3x3 mg
Vitamin B6 : 2x1 tab
2. Diagnosa Keperawatan :
- Bersihan jalan napas tidak efektik b/d sekresi yang tertahan
- Defisit nutrisi b/d faktor psikologis
Analisis Data
Data Penyebab Masalah
DS : - pasien mengatakan Sekresi yang tertahan Bersihan Jalan Nafas
batuk berdahak, sesak nafas Tidak Efektif
DO : - pasien tampak sesak
dan demam dengan TTV
pasien TD : 100/80 mmHg
S : 39,2 derajat,
R : 28 x/m, N: 90 x/m
-Hasil LAB : Hb : 10
mg/Dl (nilai normal 12,0-
16,0), Hematokrit : 42%
(nilai normal 37,0-47,0),
Leukosit 14000 mm3
BTA : P/S/S (-/+/+)
DS : - Pasien mengatakan Faktor Psikologis Defisit Nutrisi
tidak nafsu makan sejak (keengaan untuk makan)
seminggu terakhir (jika
makan terasa pahit dan juga
pasien mengatakan berat
badannya menurun).
DO : - Porsi makan yang
diberikan tampak tidak
dimakan, pasien juga
tampak kurus,
BB sekarang 46 kg, BB
sebelum sakit 52 kg
3. Intervensi
SDKI SLKI SIKI
Bersihan jalan Setelah dilakukan 1. Observasi
napas tidak asuhan Identifikasi
efektif keperawatan kemampuan batuk
Monitor adanya
selama 3x24 jam
retensi sputum
bersihan jalan Monitor tanda dan
napas meningkat gejala infeksi saluran
dengan kriteria napas
hasil : - batuk Monitor input dan
efektik meningkat output cairan ( mis.
(5) jumlah dan
karakteristik)
-Dispnea 2. Terapeutik
meningkat (5) Atur posisi semi-
Fowler atau Fowler
Pasang perlak dan
bengkok di pangkuan
pasien
Buang sekret pada
tempat sputum
3. Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
Anjurkan tarik napas
dalam melalui hidung
selama 4 detik,
ditahan selama 2
detik, kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8
detik
Anjurkan mengulangi
tarik napas dalam
hingga 3 kali
Anjurkan batuk
dengan kuat langsung
setelah tarik napas
dalam yang ke-3
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektoran, jika
perlu
4.Implementasi
Hari Pertama
Implementasi Evaluasi
Identifikasi kemampuan S : - Pasien mengatakan batuk berdahak dan
batuk sesak nafas
Atur posisi semi-Fowler O : - Pasien tampak sesak
atau Fowler
-Pasien demam
Jelaskan tujuan dan
A : Bersihan jalan nafas tidak efektif tidak
prosedur batuk efektif teratasi
Anjurkan tarik napas P : Lanjutkan Intervensi
dalam melalui hidung Identifikasi kemampuan batuk
selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, Atur posisi semi flower atau fowler
kemudian keluarkan dari Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
mulut dengan bibir Anjurkan Tarik napas dalam melalui
mencucu (dibulatkan) hidung selama 4 detik, ditahan selama 2
selama 8 detik detik, kemudian keluarkan dari mulut
Anjurkan mengulangi
dengan bibir mencucu (dibulatkan)
tarik napas dalam hingga
3 kali selama 8 detik
Anjurkan batuk dengan Anjurkan mengulangi Tarik napas dalam
kuat langsung setelah hingga 3 kali
tarik napas dalam yang Anjurkan batuk dengan kuat langsung
ke-3 setelah Tarik napas dalam yang ke-3
Kolaborasi pemberian
Kolaborasi pemberian mukolitik atau
mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu ekspektoran jika perlu.
Hari Ketiga
Implementasi Evaluasi
Identifikasi S : Pasien sudah tidak mengeluh batuk dan
kemampuan batuk sesak nafas
Atur posisi semi- O : -Pasien tidak sesak
Fowler atau Fowler -pasien tidak demam
Jelaskan tujuan dan A : Bersihan jalan napas teratasi
prosedur batuk efektif P : Intervensi dihentikan.
Anjurkan tarik napas
dalam melalui hidung
selama 4 detik,
ditahan selama 2
detik, kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8
detik
Anjurkan mengulangi
tarik napas dalam
hingga 3 kali
Anjurkan batuk
dengan kuat langsung
setelah tarik napas
dalam yang ke-3
Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektoran, jika
perlu
Identifikasi status S : -Pasien mengatakan nafsu makan
nutrisi membaik
Identifikasi makanan -pasien mengatakan berat badan membaik
yang disukai O : -Porsi makan yang diberikan tampak
Identifikasi kebutuhan dimakan,
kalori dan jenis
nutrient -Berat badan pasien membaik
Monitor asupan -BB sekarang 53 kg,
makanan
-BB sebelum sakit 52 kg
Monitor berat badan
Lakukan oral hygiene A : Defisit nutrisi teratasi
sebelum makan, jika P : Intervensi dihentikan.
perlu
Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
Berikan makan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein
Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu