Anda di halaman 1dari 8

Askep Keluarga

FORMAT PENGKAJIAN PADA KELUARGA

Tempat Praktek :
Nama Mahasiswa : WINDA ASTUTI DG. JUFRI
NIM : 75144012125
Tanggal pengkajian : Kamis, 31 Agustus 2023

PENGKAJIAN

1. Data Umum

1. Kepala keluarga (KK) : JUFRI


2. Alamat dan telepon : RT/ 003,RW/003 Ds, Libuo, Kec, Dungingi
3. Pekerjaan KK : Wiraswasta
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :

NO Nama Jenis Hub. Umu Pendi Status Imunisasi Ket.


. Kelami Kel. r Dika
n KK n BC Polio DPT Hepatiti Campa
G s k
1. Ny. PR Istri 42 th SLTP Seha
W t
2. An. PR Ana 24 th S.H √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Seha
W k t
3. An. I LK Ana 23 th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Seha
k t
4. An. I LK Ana 9 th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Seha
k t
GENOGRAM

6. Tipe keluarga : Nuclear


7. Suku bangsa : Gorontalo
8. Agama : Islam
9. Status ekonomi keluarga:Penghasilan keluarga kurang lebih Rp.2,000,00,- per bulan yang
diperoleh dari hasil jualan kain keliling.
10. Aktivitas rekreasi keluarga : Menonton televisi

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga.


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Anak tertua berusia 24tahun,saat ini belum mendapatkan pekerjaan Jadi keluarga berada pada
tahap keluaraga dengan usi remaja,dengan tugas perkembangan pengembangan terhadap
remaja,memelihara komunikasi terbuka,memelihara hubungan intim dalam
keluarga,mempersiapkan perubahan sistem peran.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum terpenuhi.Namun,tugas
keluarga yang belum dicapai saat ini adalah kurangnya pemeliharaan komunikasi yang
terbuka,hubungan intim dalam keluarga dan kurangnya persiapan perubahan sistem peran.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Menurut ibu ”w” riwayat masing-masing anggota keluarganya yaitu bapak ”J” dalam keadaan
sehat,tidak pernah sakit serius.Sedangkan ibu ”R” keadaannya juga sehat,tidak pernah sakit
serius.anak ”W” sedang mengalami nyeri perut karena menstruasi.Dan anak yang kedua,anak
”W” keadaanya juga sehat dan tidak pernah mengalami sakit serius.Sedangkan anak yang
ketiga,yaitu anak ”S” saat ini sehat,status imunisasi saat balita lengkap semua dengan
memanfaatkan fasilitas kesehatan posyandu yang ada didesanya.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
 Riwayat keluarga dari pihak bapak ”J” : Bapak dari bapak ”J” sudah meninggal 2 tahun yang
lalu karena menderita DM.Ibu bapak ”J” sehat dan sekarang tinggal bersama kakak perempuan
bapak ”J” di desa lain.
 Riwayat keluarga dari pihak ibu ”W” : Bapak dari ibu ”W” .Masih hidup tetapi mempunyai
penyakit rematik Sedangkan ibunya ibu ”W” dalam keadaan sehat,tinggal bersama ibu ”W”.

III. Data Lingkungan


1. Karakteristik rumah
Status rumah yang ditempati adalah rumah milik sendiri

Denah Rumah

Keterangan denah :
1. Ruang tamu
2. Kamar anak ”W”
3. Kamar anak ”W”
4. Kamar bapak ”M”,Ibu ”R” dan anak ”J”
5. Dapur
6. Ruang makan
7. Kamar mandi
8. Tempat penjemuran pakaian
9. Tempat Televisi

2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Tetangga sebelah kanan dan kiri rumah bapak ”J” kuranng begitu akrab dengan keluarga bapak
”J”,karena bapak ”J” jarang dirumah (menjual kain keliling) dan ibu”W” jarang keluar
rumah,keluar rumah jika berbelanja saja.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini tidak pernah pindah tempat tinggal sejak menikah (1993),menetap di
Jatipelem.Bapak ”J” mempunyai usaha bengkel dirumah .Ibu ”W” sehari-hari bekerja sebagai
ibu rumah tangga,mengasuh ke 3 anaknya dengan dibantu anak ”W”mengerjakan pekerjaan
rumah tangga yaitu menyetrika baju .Anak”W” masih kuliah,berangkat pagi hari dan pulangnya
sore hari.Sedangkan anak ”J masih sekolah dasar

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.


Keluarga bapak ”J” tidak pernah mengikuti kegiatan sosialisasi dilingkungan sekitarnya.
5. Sistem pendukung keluarga
Saat ini anggota sehat,anak ”W”Sehat ,ibu ”W” berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizi anak
”J” selain itu juga mendapat bantuan dari program posyandu (PMT)

IV. Srtuktur Keluarga


1. Struktur peran
Peran kepala keluarga mencari nafkah,tugas istri merawat anak,pendidikan anakdilakukan
bersama.Model peranyang dianut lebih dominan di ibu dan terjadi sedikit konflik peran karena
jarangnya berkomunikasi antar anggota keluarga terutama anak ”J” dan Ibu”W”.
2. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku dikeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan
norma yang berlaku di lingkungannya.Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah
bila ada keluarga yang sakit hanya dibelikan obat diwarung/toko terdekat.Sedangkan anak yang
paling kecil dibawa ke posyandu.Dalam setiap hari keluarga menjalani hidup dengan tuntunan
agama islam.
3. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka,bahasa yang dipakai setiap hari adalah
bahasa jawa. Frekuensi komunikasi antar anggota keluarga cukup baik,tetapi anak ”W” dan ibu
”W” jarang berkomunikasi dikarenakan ibu ”W” selalu mengatakan tidak boleh,tidak baik
dsb.Sedangkan ayahnya jarang dirumah karena berjualan kain keliling dan kalau pulang sudah
kelihatan capek.
4. Struktur kekuatan keluarga
Pengendali keluarga adalah bapak ”J” sebagai kepala keluarga,keputusan diambil seharusnya
oleh kepala keluarga.akan tetapi karena kesibukan bapak ”J” maka pengambilan keputusan yang
mendesak diambil alih oleh ibu ”W”.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari,
2. Fungsi mendapatkan status sosial
Keluarga tidak mempermasalahkan status sosialnya dimasyarakat,dengan kondisi yang seperti
itu.
3. Fungsi pendidikan
Orang tua hanya mampu menyekolahkan anak pertama sampai tingkat SI saja.
4. Fungsi sosialisasi
Interaksi antar anggota dalam keluarga jarang dilakukan karena kesibukan masing-masing
anggota keluarga.Begitu juga dengan masyarakat sekitarnya.Dan anak J” juga jarang bergaul
dengan teman-teman sekitarnya.
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan kesehatan)
a. Mengenal masalah kesehatan
Tidak ada masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Tidak ada masalah kesehatan
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga hanya dapat merawat anggota keluarga yang sakit dengan semampunya karena kondisi
ekonomi yzng kurang. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan yang sehat
Keluarga beranggapan bahwa dengan hanya menyapu saja rumah sudah dianggap bersih dan
sehat.Kamar mandi dibersihkan 1 kali seminggu sudah dianggap bersih dan terbebas dari jentik-
jentik nyamuk yang bisa menyebabkan penyakit DBD. Kemampuan menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan
Keluarga tidak mau membawa anggota keluarga yang sakit ketempat pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi (puskesma/rumah sakit)karena jaraknya yang terlalu jauh.
6. Fungsi Religius
Kelurga biasa berdoa untuk meminta kesehatan dan lain-lain setelah selesai menjalankan ibadah
sholat.
7. Fungsi Rekreasi
Keluarga jarang melakukan rekreasi di dalam maupun luar kota tempat tinggalnya secara
bersama-sama, mereka pergi ke luar kota hanya pada saat lebaran. Sehari-hari hanya menonton
Televisi bersama.
8. Fungsi Reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. Tetapi ibu “W” tidak mengikuti KB.
Jumlah anak 3 orang, wanita 3, jarak anak pertama dan kedua 4 tahun, jarak anak kedua dan
ketiga 8 tahun.
9. Fungsi Afeksi
Keluarga mengajarkan agar anak tertua memperhatikan adik-adiknya yang masih sekolah untuk
membantu keluarga. Sikap saling menghormati antar anggota keluarga masih tetap diajarkan.

VI. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan panjang
Ibu “W” mengatakan masalah yang membebaninya sekarang adalah ‘’W’’
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga hanya mengatasi dengan memenuhi kebutuhan gizi semampunya dengan kondisi
ekonomi yang minimal.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah ibu “W” membicarakannya dengan bapak “J” untuk di musyawarahkan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Bila anak “J” sulit untuk dinasehati ibu “W” kadang-kadang langsung masuk kamar dan bila ada
masalah berat ibu “W” sering sakit kepala dan kadang-kadang menangis tetapi bila masalah
sudah dibicarakan bersama, biasanya ibu “W” tenang kembali.
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
 Ayah “J”
: Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga
bersih dan simetris.
: Tidak ada pembesaran vena jugularis.
: Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak
mengalami riwayat penyakit paru-paru ).

atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan kotor.


bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki kotor, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas
bawah.
: Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system
pencernaan.

 Ibu “W”
: Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih
dan simetris.
: Tidak ada pembesaran vena jugularis.
: Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak
mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas
bawah.
: Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system
pencernaan.
: Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.

 Anak “W”
: Rambut Bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih
dan simetris.
: Tidak ada pembesaran vena jugularis.
: Bentuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak
mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas
bawah.
: Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system
pencernaan.
: Bersih, mengalami disminorhea pada waktu menstruasi.

 Anak “J”
: Rambut bersih, mata simetris, hidung simetris dan bersih, mulut ( lidah,gigi ) bersih, telinga bersih
dan simetris.
: Tidak ada pembesaran vena jugularis.
: Betuk simetris, jantung ( tidak mengalami riwayat penyakit jantung ), paru-paru ( tidak
mengalami riwayat penyakit paru-paru ).
atas : Jari-jari tidak sianosis, kuku tangan bersih.
bawah : Jari-jari tidak sianosis, kuku kaki bersih, tidak ada riwayat penyakit pada ekstremitas
bawah.
: Simetris, tidak ada kelainan dalam system pencernaan, tidak ada riwayat penyakit system
pencernaan.
: Bersih, tidak ada riwayat penyakit pada alat reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai