Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PSIKOLOGI DAKWAH

“ PSIKOLOGI DAKWAH DIMEDIA MASA “

DOSEN PENGAMPU : Drs. H. Nurbini, M.Si

Disusun Oleh :

Umul Siti Wahyuni (2001036027)

Shinta Nuriyah (2001036028)

MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO-SEMARANG

2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Dakwah sebagai salah satu misi Islam berkembang dengan cepat melalui media tradisional
sampai modern. Dengan demikian seorang da’i harusnya faham betul dengan perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi, sehingga bisa dikatakan siapa yang mampu menguasai
teknologi itulah yang mampu menggenggam dunia.
Dakwah Islam dimulai dari hal yang sangat sederhana dan bersifat normative sampai
berkemabang saat ini dengan menggunakan berberapa metode dan media dalam berdakwah.
Sehingga sampai saat ini bisa dilihat, perubahan yang terjadi di masyarakat mampu mewarnai
penyampaian pesan agama dengan berbagai cara untuk mampu masuk ke segala lini
masyarakat.Dengan kemajuan yang dicapai peranan media massa saatini bukan hanya
terbatas pada alat komunikasi massa, penyampai
Berita dan hiburan saja, akan tetapi sebagian media massa telahmenggunakan acara siaran
yang diprogramkan untuk menyampaikanpesan agama, khususnya media televisi. Dalam
program acaradisebuah stasiun televisi berbagai kemasan acara yang disusun
untukmenyampaikan pesan agama, baik itu melalui sinetron, acara siramanrohani, dan lain
sebagainya. Dengan demikian media massa telah
Ambil bagian untuk mengkomunikasikan penyampaian pesan agamapada masyarakat luas.

Media massa merupakan sumber informasi utama mengenaikejahatan dan sistem peradilan,
termasuk televisi memberikansumbangan yang relatif besar dalam membentuk kesan
(impression)terhadap kenyataan kejahatan di tengah masyarakat. Pengaruh positif media
massa terhadap masyarakat, masyarakat dapat

Menerima siaran berita dan informasi, dapat menambah wawasanpengentahuan, unsur


hiburan yang dibutuhkan masyarakat dapatterpenuhi melalui siaran televisi, maupun berita
di koran ataupunmajalah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa DefinisiDakwah Media Massa Beserta Macamnya?
2. Bagaimana Karakteristik Media Massa?
3. Bagaimana Dakwah Melalui Media Massa?
4. Bagaiamana Upaya Membangun Paradigma Komunikasi Dakwah?

5. Apa Saja Problematika Dakwah Media Massa dan Bagaimana Solusinya?


BAB II
PEMBAHASAN
A. DefinisiDakwah Media Massa Beserta Contohnya
Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu da’a yad’u, da’wan, du’a yang
artinya mengajak atau menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan pemintaan.Pada
tataran praktik dakwah harus mengandung dan melibatkan tga unsur yaitu penyampai pesan,
informasi yang disampaikan, dan penerima pesan. Namun dakwah mengandung pengertian
yang lebih luas dari istilah-istilah tersebut, karena istilah-istilah tersebut, karena istilah
dakwah mengandung makna sebagai aktivitas menyampaikan ajaran Islam, menyuruh
berbuat baik dan mencegah perbuatan mungkar, serta memberi kabar gembira dan
peringatan bagi manusia.
Komunikasi massa dan media massa sangat erat hubungannya. Menurut Bittner,
“communicated though a mass medium to a large number of people” (komunikasi masa
adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Pada
dasarnya komunikai massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa
dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak
luas. Baik melalui televisi, Koran, majalah, radio dan internet. Komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa (media cetakk dan elektronik). Awal perkembngan
komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media
komunikasi massa).
Media massa terdiri dari dua kata yaitu media dan massa. Media adalah bentuk jamak dari
medium yang berarti tengah atau perantara. Sedangkan massa berasal dari bahasa inggris
yaitu mass yang berarti kelompok atau kumpulan. Dengan demikian, media massa adalah
perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain.
Media massa merupakan media yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan dalam hal
pesan keagamaan kepada khalayak penerima dakwah. Ciri utama media massa elektronika
ialah kesempatan. Sebuah media elektronika disebut media massa apabila khalayak secara
serempak bersama-sama menyerap pesan yang sama yang dikomuikasikan oleh sebuah
stasiun penyiaran pada saat yang sama.
Jadi, yang dimaksud dengan dakwah media massa yaitu mengajak, menyeru, atau memanggil
manusia untuk menuju ke jalan Allah dan istiqomah dijalan-Nya serta berjuang bersama
meninggikan agama Allah melalui media untuk menyampaikan informasi Islam kepada
khalayak.
Macam-macam Dakwah Media Massa :
A. Dakwah melalui media elektronika
Media elektronika merupakan media yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan dalam
hal keagamaan kepada khalayak dakwah. Ciri media massa elektronika adalah kserempakan
(simultanitas). Sebuah media elektronika disebut media massa apabila khlayak secara
serempak bersama-sama menyerap pesan yang sama yang dikomunkasikan oleh sebuah
stasiun penyiaran pada saat yang sama.

1. Dakwah Melalui Media Radio


Dakwah melalui radio itu cukup efektif karena besarnya jumlah pendengar yang mengkuti
acara kuliah subuh dengan nomen katur yang beraneka.Bentuk acaranya ada yang bersifat
dialogis (berbincang-bincang) ada juga yang bersifat monologis (seorang da’i sendirian tampil
di corong radio).Sebagai media komunikassi, radio siaran dapat dikatakan efektif dalam
menyampaikan pesan-pesan komunikasi kepada pendengar. Hal ini karena:
a. Memiliki daya langsung
b. Memiliki daya Tembus
c. Memiliki daya Tarik

3. Dakwah Melalui Media Televisi


Televisi merupakan salah satu media massa yang mempunyai pengaruh cukup efektif sebagai
penyebar pesan-pesan kepada khalayak ramai. Media televisi adalah media dengar pandang
atau sambil didengar langsung dapat dilihat. Media televisi bersifat realistis, yaitu
menggambarkan apa yang nyata.
2. Dakwah Melalui Media Cetak
Media cetak adalah merupakan media komunikasi masa yang mempunyai pengaruh cukup
besar bagi penyebaran pesan-pesan atau informmasi.Berdakwah menggunakan sarana media
cetak memerlukan bakat mengarang karena media cetak merupakan sarana komunkasi
tulisan.
B. Karakteristik Media Massa
Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak
yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Menurut Rakhmat, “komunikasi massa
merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat. Sedangkan Menurut Elizabeth-Noelle Neuman yang
dikutip Jalaludin Rakhmat8, ada empat tanda pokok dari komunikasi massa yakni : (1) bersifat
tidak langsung, artinya harus melewati media teknis; (2) bersifat satu arah, artinya tidak ada
interaksi antara peserta komunikasi (para komunikan); (3) bersifat terbuka, artinya ditujukan
pada publik yang tidak terbatas dan anonim; (4) mempunyai public yang secara geografis
tersebar.
Harold D. Lasswell yang dikutip oleh Efendy mengemukakan pendapatnya mengenai fungsi
komunikasi, yang beberapa diantaranya adalah :
– Pengamatan terhadap lingkungan , penyingkapan ancaman dan kesempatan
yang mempengaruhi nilai masyarakat dan bagianbagian unsur di dalamnya.
– Korelasi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan.
– Penyebaran warisan sosial, disini berperan para pendidik, baik dalam
kehidupan berumah tangga maupun di sekolah, yang meneruskan warisan
sosial kepada generasi berikutnya.
Sebagai media komunikasi publik, media massa mempunyai kekuatan pengaruh yang cukup
besar dalam kehidupan social masyarakat. Salah satu dampak kehadiran media massa
menurut Mc Combs dan Shaw yang dikutip Rakhmat mengemukakan, adanya kemampuan
untuk menimbulkan perubahan kognitif di antara individu-individu – telah dijuluki sebagai
fungsi agenda setting dari komunikasi massa. Disinilah terletak efek komunikasi massa yang
terpenting, kemampuan media untuk menstruktur dunia buat kita.

Kelahiran televisi sebagai bagian dari media massa, dapat ditelusuri lewat karya Alexander
Edmund Becquerel dan penemuan elektro kimia tentang cahaya, sebab meskipun teknologi
komunikasi massa telah banyak mendorong perkembangan radio, tetapi masih belum sampai
pada penemuan media audio visual. Televisi mulai diperkenalkan pada publik dalam acara
pameran dunia tahun 1939.perjalanannya terus melaju sehingga pada tahun 1950-an dikenal
sebagi television golden era. Sejalan dengan sebutan masa keem asan itu, TV semakin
berkembang pesat dan semakin popular di masyarakat. Kemajuan teknologi yang diikuti
dengan kemajuan dunia elektronik seperti televsi dengan beberapa kelebihan dan kelemahan
yang ada padanya dapat digunakan sebagai media dakwah, karena di zaman sekarang televisi
hampir dimiliki dan siarannya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, dari
masyarakat kota sampai masyarakat desa dan masyarakat pelosok sekalipun.
Media massa, baik media cetak maupun media elektronik mempunyai beberapa karakteristik
tersendiri dalam menyampaikan pesan, baik berupa pesan berita secara langsung ataupun
melalui pertunjukan film, sinetron dan lain sebagainya kepada kahalayak. Salah satu
karakteristik media massa sebagai alat komunikasi massa adalah kecepatan penyampaian,
dan keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari
komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.
Sebuah kekuatan yang dimiliki dan menjadi karakteristik media massa adalah, mampu
menjangkau khalayak secara luas, dan serentak tanpa terhalang oleh waktu. Media massa
merupakan sebuah kekuatan yang dapat merubah sikap dan pendapat masyarakat (publik).
Perkembangan teknologi informasi yang mendukung media massajuga mempunyai dampak
positiif dan negatif. Segi positifnya adalah jarak, ruang dan waktu bukan menjadi pennghalang
bagi terselenggaranya erita yang actual, dan informasi, dunia menyaksikan peranan
telekomunikasi dan media elektronik yang sangat fantastic. Dunia semakin menjadi
kosmopilitan dan manusia saling mempengaruhi dalam berbagai hal perlaku.
C. Dakwah Melalui Media Massa
Pada tataran praktek kegiatan dakwah harus mengandung dan melibatkan tiga unsur yaitu
da’i (penyampai pesan), maddah (informasi yang disampaikan), dan mad’u (penerima
pesan).Aspek penting lainnya adalah wasilah dakwah atau sering disebut sebagai media
dakwah. Yaitu alat yang dipergunakan untuk meyampaikan materi dakwah (ajaran islam)
kepada mad’u. Adapun macam-macam wasilah atau media dakwah bisa berupa lisan, tulisan,
lukisan, audio visual dan dapat juga langsung menggunakan akhlak perbuatan.Perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi mengalami kemajuan dan perubahan. Khususnya wasilah
dakwah yang berkaitan dengan alat atau media. Yang mana media tersebut sudah menjelma
menjadi sebuah tatanan kehidupan masyarakat. Masyarakat modern menyebutnyadengan
media masssa, baik cetak maupun elektronik.Salah satu peranan media adalah
mempengaruhi sikap dan perilaku orang atau public.
Louis Wirth dan Talcott Parsons menekankan pentingnya media massa sebagai alat control
social.
a. Media massa mengubah cara berfikir masyarakat
Awalnya masyarakat hanya berfikir sederhana terhadap suatu permasalahan, namun dengan
adanya media massa sekarang masyarakat lebih agresif mencarri tahu mengeanai suatu
permasalahan dan perkembangannya.
b. Lebih banyak mengetahui kehidupan social dan budaya lain
Media massa yang sifatnya informative memungkinkan membuka cakrawala masyarakat
bahwa masih ada peradaban yang lebih maju dan memotivasi masyarakat untuk berbuat
sesuatu. Dengan ini media massa akan menginformasikan budaya atau peradaban serta
pengetahuan yang baru kepada masyarakat.
c. Dalam Bidang Politik

Dapat dilihat dari media massa yang menjadi alat propaganda seperti yang terjadi di beberapa
neagra di Inonesi. Yaitu media massa digunakan sebagai alat untuk menghancurkan
kekuasaan atau sebagai alat untuk memperkokoh kekuasaan.
D. Dalam Bidang Ekonomi
Media massa data djadikan alat pemasaran produk, seperti yang kita lihat sehari-hari. Hamper
semua media massa banyak diisi dengan iklan produk. Selain itu media massa juga dapat
menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi seperti pemberitaan ekonomi
yang sedang menurun.
Dakwah melalui media massa dimulai sejalan dengan perkembangan teknologi mulai
berkebangan yakni sejak abad ke-21. Dahulu dakwah dilakukan dengan tatap muka langsng
secara personal maupun berkelompok. Sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi
informasi kiini dakwah bias dinikmati tidak hanya pada satu tempat atau oleh seluruh dunia
dan kalangan.
Agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk saling mengasihi dan menyayangi, serta
bersatu padu membina kerukunan hidup.Sehingga kebahagiaan dunia akhirat dapat tercapai.
Menurut Nottingham, “agama mempersatukan kelompoknya sendiri sehingga apabila tidak
dianut oleh seluruh atau sebagian anggota masyarakat, ia bisa menjadi kekuatan yang
mencerai beraikan, memecah-belah dan bahkan menghancurkan”. Perintah Allah untuk
selalu bersatu dan menjaga keutuhan umat, terdapat dalam Al-Quran Surah Ali Imran ayat
10319 : “Dan berpegang teguhlah kamu kepada tali (Agama) Allah dan janganlah kamu
bercerai berai…”. Asmuni Syukir mengelompokkan macam-macam masyarakat menjadi tiga
kelompok, yaitu: “masyarakat primitif, masyarakat desa, dan masyarakat kota. Masyarakat
desa lebih religius dan masih sangat patuh pada agama dan kepercayaan yang
dianutnya”.Mencermati pendapat Syukir tersebut di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa
masyarakat desa secara realitas memang cenderung lebih religius di bandingkan dengan
masyarakat desa dan masyarakat primitif.Suasana religius di desa lebih terasa dengan adanya
kebersamaan dalam mengamalkan ajaran agama, hal ini terlihat masih banyaknya
masyarakat desa yang mengaji, shalat berjamaah secara bersama-sama.
Menurut Maftuh yang dikutip oleh Muhyidin, karaktermasyarakat desa dan metode dakwah
yang dapat digunakan padamereka adalah sebagai berikut :
1. Komunitas desa relatif sederhana, taat pada tradisi dan agama.
2. Adanya kontrol sosial yang kuat.
3. Menggunakan pendekatan bahasa, struktur, dan kultur yang relevan dengan masyarakat
pedesaan (bilisani qaumihi), sederhana, dapat dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan.
4. Melalui pendekatan dan kerjasama dengan tokoh panutannya
5. Menggunakan bahasa lisan yang komunikatif dalam penjelasantentang sesuatu untuk
terciptanya kondisi pemahaman, persepsi, dan sikap.

6. Menggunakan metode pendekatan karya nyata (amal) dengan memprioritaskannya


kebutuhan yang mendesak dan menyentuh kebutuhan real masyarakat secara umum.
7. Melalui pemanfaatan sikap dan karakteristik yang positif yang dimiliki masyarakat
pedesaan, yaitu ketaatan, gotong royong dan kepedulian.

8. Membantu dalam mencari solusi dari problema sosial, budaya, dan ekonomi yang sedang
dihadapi.
Terdapat karakteristik dakwah melalui media massa, diantaranya:
1. Arus informasi dakwah melaluui meda massa tidak dipengaruhi oleh reaksi khalayak mad’u
tetapi terkendali oleh da’i. Oleh karena itu, seorang programmer dakwah media massa
dituntut bias membaca kecenderungan umum di masyarakat yang dapat dipertimbangkan
dalam meyajikan menu siaran sehingga siaran dakwah banyak disukai.
2. Dalam dakwah melalui media masssa reaksi mad’u terbatas melalui beberapa hal seperti
surat pembaca, telepon dari pendengar radio/tv, bbrbeda dengan dakwah melalui tatap muka
yang diterima secara langsung.
3. Dalam dakwah melalui media massaa suara dan dakwah dan pemikiran (bahasa dan logika)
menjadi yang terpenting karena berbeda denga dakwah mealui tatap muka atau langsung
yang lebih mementingkn hubungan interpersonal (kedekatan batin/emosional) kepada mad’u
ssehingga denngan sedikit materi namun hubungan dengan mad’u sudah dekat maka mad’u
bias secara mudah dipengaruhi.
D. Upaya Membangun Paradigma Komunikasi Dakwah
Perluasan penggunaan media dakwah untuk menjangkau masyarakat luas melalui media
massa perlu peningkatan kualitas dan kuantitasnya. Tak mudah menyatukan idealisme dan
efektivitas saat berbicara soal media massa islami. Dalam masyarakat yang ambigu, kita tidak
dapat membuat media massa islami dan berharap media itu efektif
Memberi pengaruh luas kepada umat. Sudah bukan rahasia lagi jika media massa islami selalu
kalah bersaing dengan media lainnya. Artinya, media massa yang mengaku menjunjung tinggi
nilai-nilai Islam saat ini memiliki pembaca yang jauh lebih sedikit dari media massa lain.
Hal ini tentu tak dapat dilepaskan dari kecenderungan masyarakat. Mereka memilih sebuah
media karena merasa apa yang mereka butuhkan dapat dipenuhi oleh media tersebut. Media
papan atas rata-rata adalah media yang mampu membaca kebutuhan pembaca yang luas.
Akan tetapi, media massa Islam atau yang mengaku Islam cenderung menyuplai kebutuhan
kelompok tertentu. Keadaan ini bukan merupakan suatu kesalahan tapi kenyataannya
mempersempit pasar pembaca.Akibatnya, pengaruhnya pun ikut
menyempit.Menyeimbangkan antara idealisme dan efektivitas memang sulit, tetapi mau tak
mau itu harus dilakukan jika ingin nilai-nilai Islam dapat menyentuh masyarakat luas.
Keberadaan dan komitmen media massa islami amat dibutuhkan dalam rangka membentuk
proses komunikasi islami. Komunikasi islami adalah sistem komunikasi Islam.Pengertian yang
sederhana ini menunjukkan bahwa komunikasi Islam lebih fokus pada sistemnya dengan latar
belakang filosofi (teori) yang berbeda dengan perspektif komunikasi non-Islam. Dengan kata
lain, sistem komunikasi Islam didasarkan pada Alquran dan Hadis. Sudah tentu filosofi atau
teori yang menjadi landasan sistem komunikasi Islam mempunyai implikasi-implikasi tertentu
terhadap makna proses komunikasi, model komunikasi, media massa, etika, hokum, dan
kebijakan media (media law and media policy). Mengenai makna komunikasi islami, secara
singkat dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan antara manusia yang
didasarkan ajaran Islam. Pengertian ini menunjukkan cara komunikasi yang bersifat islami.
Lebih jauh bagaimana dengan media massa Islam? Bagaimana sistem hukum dan etikanya?
Bagaimana mengenai pers Islam, telematika Islam, muslimcyber media? Apakah komunikasi
Islam identik dengan komunikasi dakwah?Semua macam komunikasi Islam tersebut pada
dasarnya tidak berbeda dengan komunikasi non-Islam dalam hal model, proses, dan
efeknya.Yang membedakannya lebih pada landasan filosofinya.Dengan sendirinya
komunikasi Islam terikat pada pesan khusus. Mengenai model proses komunikasi secara
ilmiah tentu berlaku universal. Komunikator dalam perspektif Islam pada hakikatnya adalah
saluran pesan.Artinya, komunikator adalah orang yang menyampaikan firman-firman Tuhan
dan Hadis Nabi.Dengan demikian, proses komunikasi islami harus terikat dengan
normanorma dan etika Islam. Demikian seharusnya gambaran yang harus ada dalam media
massa Islam. Media massa ini diharapkan dapat benar-benar menjadi media komunikasi
dakwah. Di sana paradigma dakwah diperluas menyentuh semua lini kehidupan dan kegiatan
manusia. Demikian pula media massa diharapkan mampu tetap kental dengan nilai-nilai Islam
di setiap pemberitaan ataupun tayangan. Komunikasi dakwah melalui media massa Islam ini
tidak lagi sekadar bermakna sebuah retorika,lembaga dakwah tidak hanya berpusat di masjid,
atau forum diskusi,tetapi dakwah harus mengalami desentralisasi kegiatan-kegiatan dalam
media massa Islam.

E. Problematika Dakwah Media Sosial Beserta Solusinya


Problematika dakwah yaitu hambatan-hambatan dan tantangan-tantangan dakwah yang
besumber dan berasal dari berbagai kalangan pihak umat manusia di lingkup kaum muslim
baik yang bersifat eksternal maupun internal.

1. Beberapa contoh permasalahan Dakwah Media Sosial adalah sebagai Berikut:


a. Permasalahan pada Media Televisi
Salah satu bentuk pengaruh tayangan televisi adalah adanya anak-anak yang menjadi korban
Smack Down. Tayangan smack down yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta
di Indonesia pada tahun 2006 silam, disinyalir memakan banyak korban terutama pada anak-
anak. Begitu besar pengaruh tayangan smack down tersebut, sebagaimana yang diberitakan
oleh koran harian Media Indonesia berikut ini:
1.MEDAN (media): Nur Syahrizal, 15, pelajar kelas satu SMP Budi Satria mengalami patah
tulang akibat dibanting oleh Saudara sepupunya. Bantingan itu membuat lengan kirinya
terpaksa digips karena patah dibagian pertengahan antara siku dan pergelangan tangan.
Menurut orangtua Syahrizal,59, anaknya menjadi korban kekerasan saudaranya yang
Mempraktekkan gulat bebas ala smack down. Peristiwa itu Terjadi pada Minggu (26/11).
Kejadiannya berwal dari tubuh Zulkarnain yang lebih besar mengangkat tubuh Syahrizal
hingga melewati kepala, dan selanjutnya dibanting ke belakang. Ia kini dirawat di rumah.
“anak dan keponakan sayamemang Kereanjungan nonoton smack down di televisi,”Ujarnya..
2.Di Sulawesi Tenggara, para guru di SMP Negeri 3 Kendari melakukan razia terhadap para
siswa setelah ditemukan korban Smack down di lingkup sekolah tersebut. Korban bernama
Muhammad Hadianto, 11, mengalami cedera pada bagian kepala hingga mengeluarkan darah
dan muntah-muntah.
Berbagai dampak dan pengaruh dapat ditimbulkan oleh media massa sebagai media
komunikasi yang universal, dengan media massa berita dan hal- hal positotif seperti kemajuan
teknologi dan peradapan dapat disebarluaskan melalui media massa. Namun bukan hanya
hal-hal yang positif yang terdapat di media massa tersebut, ada juga sisi negatifnya. Seperti
penyampaian adegan kekerasan baik melalui berita ataupun film dan sinetron merupakan
penyumbang kekerasan nomor dua di televisi setelah sinetron.
Berdasarkan pernyataan pemberitaan di atas, jelas menunjukkan bahwa gejala sebagai
sumber terjadinya kekerasan di masyarakat adalah media televisi. Namun fenomena yang ada
pada masa sekarang menunjukkan bahwa, ada sebagian stasiun televisi swasta yang mencoba
memproduksi sinetron atau acara yang dapat dikatakan bernuansa “Islami” seperti kebijakan
siaran dakwah yang ada sekarang ini. Dalam siaran ini terkadang terdapat beberapa
permasalahan seperti terasa kurangnya dari segi volume, penempatan jam tayang yang kuang
tepat serta siaran dakwah yang hanya marak pada bulan ramadhan juga merupakan kebijakan
pengelola stasiun televise yang sangat mempertimbangkan unsur bisnis.
b. Permasalahan pada Media Cetak
Kita harus sadar bahwa ada saling keterkaitan antara hal yang satu dengan hal yang lain dalam
alas an mempertahankan masa depan media cetak sendiri. Media massa seolah-olah
bergabung atau sering disebut dengan konglomerasi media. Namun hal utama yang diraih
dari konglomerasi tersebut tidak lain ialah profit. Media cetak saat ini telah menyediakan
porsi yang besar kepada iklan yang menjadi pemasukan finansial bagi mereka secara tidak
langsung ini menurunkan perfoma kuantitas berita yang menjadi komoditi utama sebuah
media cetak. Contoh permasalahan dalam media cetak ini yaitu:
Koran Merapi (konglomerasi KR) misalnya, Koran yang memiliki segment atau rubric berita-
berita gaib, dimana dalam Koran tersebut kita tidak bias membuktikan hal-hal yang
diberitakan adalah benar, sesuai fakta atau hanya akal-akal para penulis dan lain sebagainya.
Hal tersebut karena tidak ada hal-hal gaib yang bisa dijelaskan secara rasioanal dan logis.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Penyampaian pesan agama (dakwah) melalui media massa,meskipun dibutuhkan penelitian
lebih lanjut terkait dengan keberadaan dan hubungannya belum memberikan kejelasan
secaraspesifik apakah ada hubungan antara kesejahteraan keluarga masyarakat. Persoalan
penyampaian pesan agama melalui media massa terhadap keluarga sakinah muncul saat
objek dakwah (masyarakat umum) beranggapan kalau penyampaian pesan agama di media
massa sama dengan acara hiburan lain yang diprogramkan oleh sebuah media massa, satu
hal yang layak dianalisa adalah intensitas masyarakat menikmati pesan agama melalui media
massa
Dalam penyampaiannya, seorang da’i harus bisa merancang dan menyusun maddah dengan
teliti sehingga bisa diterima dengan baik oleh mad’u. Media massa maupun elektronik
menjadi sasaran yang dinilai efektif dalam penyampaian pesan dakwah. Sifat pesan dari
media massa terutama media-media modern adalah lebih luas serta tidak dibatasi oleh ruang
dan waktu. Sehingga para mad’u dapat dengan mudah memperoleh materi dakwah kapan
saja. Jadi, para mad’u harus tanggap dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi
sehingga mampu memanfaatkan media yang da terutama media massa modern dalam
menyebarkan agama islam.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam.Jakarta: Amzah. 2008
Munir, M & Wahyu Ilahi.Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. 2006
Journal.stainkudus.ac.id/index.php/komunikasi/article/download/2911/2085

Ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/jurnaldakwah/article/view/316
Download.portalgaruda.org/article.php?article=membangunkomunikasidakwahmelaluimedi
a massa

Anda mungkin juga menyukai