Anda di halaman 1dari 16

Evaluasi Dalam Proses

Keperawatan

Ns. Satriya Pranata, M.Kep, PhD

Universitas Muhammadiyah Semarang


2022
Evaluasi dalam proses keperawatan
Apa dan tujuannya?
Tujuan:
Bandingkan perubahan dengan
tujuan yang ditentukan
1. Meneruskan rencana tindakan
keperawatan yang sudah di
tetapkan
2. Memodifikasi rencana
Evaluasi dalam tindakan yang sudah
keperawatan ditetapkan sesuai dengan
KEADAAN PASIEN
kondisi dan progress
kesembuhan pasien
Bandingkan perubahan
Dinilai dengan tkriteria yang dibuat 3. Mengakhiri rencana tindakan
saat perencanaan
keperawatan jika tujuan dan
kriteria yang telah ditetapkan
sudah tercapai
Apa saja yang mesti diukur saat melakukan
evaluasi?
• Perubahan fungsi tubuh
(sel, endokrin, organ, sistim organ)
• Fugsi kognitif
• Fungsi afektif
• Fungsi psikomotor
Examination of retinopathy Foot examination and neuropathy
Perubahan fungsi tubuh ➔ hasil regularly every once a year. examination
pemeriksaan kinis, pemeriksaan regularly every once a year.
fisik, laboratorim, observasi, Ankle brachial index (ABI), R-R interval
interview variability (RRIV).

sympathetic skin response (SSR)

DAN-cerebrovascular reactivity (DAN-


CVR)
• Fugsi kognitif ➔
interview, aplikasi
fakta, pertanyaan
tertulis, pertanyaan
komprehensif
• Fungsi afektif ➔
observasi, feedback
dari sumber lain
(nakes, keluarga dsb)
• Fungsi psikomotor ➔
observasi
Kondisi yang muncul saat evaluasi
• Apabila setelah dilakukan intervensi atau pelaksanaan
keperawatan, kondisi atau kesehatan klien telah mencapai
hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka
kriteria hasil sudah terpenuhi.
• Jika klien masih dalam proses mencapai hasil yang
ditentukan, maka pencapaian hasil terpenuhi sebagaian,
dengan demikian klien belum dapat mencapai hasil yang
ditentukan.
• Apabila hanya sebagian kecil atau tidak ada sama sekali dari
kriteria hasil yang dapat dipenuhi, dapat juga terjadi kondisi
klien semakin buruk sehingga timbul masalah yang baru.
Jenis evaluasi dalam proses keperawatan
Evaluasi formatif
• Evaluasi yang dilakukan setelah selesai tindakan, berorientasi pada
etiologi, dilakukan secara terus –menerus sampai tujuan yang telah
ditentukan tercapai
Evaluasi sumatif
• Evaluasi yang dilakukan setelah akhir tindakan keperawatan secara
paripurna, berorientasi pada masalah keperawatan, menjelaskan
keberhasilan/ketidakberhasilan, rekapitulasi dan kesimpulan status
kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan.
Kapan evaluasi pasien di rumah sakit harus
dilakukan?
Ingat

• Evaluasi proses itu dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai


dengan perubahan klien
• Evaluasi klien dan evaluasi hasil dilakukan pada akhir
pencapaian tujuan
• Beberapa rumah sakit menetapkan kebijakan yang
berbeda, evaluasi hasil diukur tiap shift jaga
• Ada rumah sakit lain yang melakukan evaluasi proses
ditetapkan tiap 24 jam sekali, kecuali untuk kasus gawat
darurat dan intensive care
• Khusus untuk pasien gawat darurat dan intensif care, pada
prinsipnya, semakin cepat perubahan yang terjadi pada
klien baik ke arah perbaikan atau penurunan, semakin
sering evaluasi proses itu dilakukan.
Formula yang sering digunakan oleh perawat
pada proses evaluasi pasien di rumah sakit
Komponen Definisi operasional dari kegiatan masing-masing komponen
S: Subjektif Keluhan yang diucapkan atau disampaika oleh pasien yang masih dirasakan setelah
dilakukan tindakan Keperawatan
O: Objektif Data berdasarkan hasil pengukuran atau hasil observasi perawat secara langsung kepada
klien
A: Analisis • Interpretasi dari data subjektif dan data objektif.
• Analisis merupakan suatu masalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi atau
juga dapat dituliskan masalah/diagnosis baru yang terjadi akibat perubahan status
kesehatan klien yang telah teridentifiksasi datanya dalam data subjektif dan Objektif
P: Planning • Perencanaan keperawatan yang akan dilakukan (bisa dihentikan, dimodifikasi atau
ditambahkan)
• Tindakan yang sudah menunjukkan hasil yang sesuai dengan kriteria dan tujuan
perawatan biasanya dihentikan
• Ada juga beberapa perawat yang ikut menambahkan formula
implementasi, evaluasi dan reassessment pada formula di evaluasi
• Ini tidak hanya dikenel sebagai SOAP tapi SOAPIER
Komponen Definisi operasional dari kegiatan masing-masing komponen

I : Implementasi • Tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan instruksi yang


telah teridentifikasi dalam komponen P (perencanaan)
• Jangan lupa menuliskan tanggal dan jam pelaksanakan pada poin
implementasi
E : Evaluasi Respon klien setelah dilakukan tindakan keperawatan

R: Reassessment/ • Apa perubahan yang dibutuhkan untuk rencana keperawatan


revision selanjutnya
• Dari hasil reassessment maka dapat diputuskan apakah rencana
tindakan perlu dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan.
Contoh evaluasi SOAP
No Masalah Tanggal Catatan perkembangan Paraf
keperawatan Jam

Nyeri akut 05-04/2022 S: - Masih mengeluh “nyeri kepala, malah


14.00 WIB bertambah hebat, skala 8. ”
O: - Tensi meningkat 160/100mmHg, nadi
100x/mnt, kuat.Memegangi kepala
sambil meringis menahan sakit.
A: - Nyeri akut, atau nyeri nyeri akut belum teratasi.
P: - Rencana tindakan 1 dihentikan
- Rencana tindakan 2, 3 dan 4 dilanjutkan
Lakukan modifikasi relaksasi dan message di
daerah tengkuk dan oksipital.
Contoh evaluasi SOAPIER
No Masalah keperawatan Tanggal Catatan perkembangan Paraf
Jam
Nyeri akut 05-04/2022 SOAP SEPERTI TABEL SEBELUMNYA
14.00 WIB I:- Membatasi pengunjung dengan memberithu
kaluarga tentang pentingnya ketenangan untuk
klien dan memberi tulisan didepan pintu.
- Melakukan massage dan meminta klien untuk
melakukan teknik ralaksasi.
- Mengukur skala nyeri.
E: - Keluaraga mampu menyebutkan tujuan
pembatasan kunjungan.
Klien dapat menerapkan Teknik Relaksasi dengan
irama pernapasan lambat.
Tekanan darah 150/100mmHg, nadi
88x/mnt
- Skala nyeri 6
R: masalah keperawatan teratasi sebagian/tujuan
tercapai sebagian, rencana tindak lanjut ……………
Tugas
Ny. Y memperhatikan bahwa suaminya Tn X usia 61 tahun selalu merasa haus dan sering ke
kamar mandi untuk BAK pada malam hari. Tidak ada yang bisa mengingat sudah berapa
lama sejak perubahan pada Tn X ini dimulai. Ny Y menyatakan bahwa kejadian itu sudah
lama berlangsung dan tampak semakin buruk sehingga mereka memilih untuk membawa
suaminya ke IGD hari ini. Ditambah lagi dengan adanya luka dengan bau khas di plantar
kaki Tn X, setelah dilakukan pengukuran luka tersebut panjngnya 5 cm, lebar 3 cm dengan
dalam 2 cm. luka terasa perih saat dikaji dengan skala nyeri 5, seperti tertusuk jarung, nyeri
terasa saat luka tersentuk. Luka berwarna merah, kuning dan sedikit tampak kecoklatan,
dari hasil analisis perawat luka masuk dalam grade 2 luka diabetes. Tn X mengeluh mual
dan muntah selama dua hari. Glukosa darahnya 380 mg/dL. Jadi Tn. X baru saja didiagnosa
menderita diabetes. hemoglobin A1C-nya adalah 8,3%. Dengan tinggi badan 158 cm dan
berat badan 80 kg maka Tn X masuk dalam kategori obesitas tingkat 2. Tn X mengaku
bahwa dia tidak melakukan olahraga secara teratur. Dia belum mengikuti diet khusus
selama di rumah selama ini. Dia menyatakan bahwa, “Saya makan apa pun yang istri saya
taruh di meja makan. Tn X dihadapkan pada pilihan oleh dokter untuk mengkonsumsi obat
oral atau insulin untuk menurunkan gula darahnya. Selain itu perawat menyarankan agar Tn
X melakukan perubahan gaya hidup ke arah gaya hidup sehat.
Tugas
Soal
1. Tentukan 3 diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn X
2. Dari 3 diagnosa keperawatan tersebut kemudian tentukan tujuan dan kriteria
yang ingin dicapai serta rencana keperawatannya
3. Gunakan kemampuan analisis serta imajinasi anda untuk menyusun evaluasi
SOAP pada Tn X tersebut
Petunjuk
• Silahkan dikerjakan kemudian akan diacak satu mahasiswa untuk membaca
hasilnya
• Setelah selesai diskusi, tugas di bawa pulang untuk disempurnakan kembali baru
kemudian dikumpulkan 7 hari setelah mata kuliah berlangsung
• Tugas dikumpulkan dalam bentuk hard copy dan dikumpulkan di meja dosen
pengampu mata ajar
Good luck

Anda mungkin juga menyukai