OLEH: KELOMPOK 2
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 24 Maret 2022 pukul 08.00 di RSUD
TABANAN dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi
(rekam medis)
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
(suami)
Nama : Ny.D T.n.A
Umur : 45 tahun 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Laki -laki
Status Perkawinan: Sudah Kawin Kawin
Suku /Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan :S1 S1
Pekerjaan : Pegawai swasta PNS
Alamat : Br. Sangketan. Penebel Br. Sangketan. Penebel
Alamat Terdekat : Br. Sangketan. Penebel Br.Sangketan.Penebel
Nomor Telepon : 082126xxxxxx 082144xxxxxx
Nomor Register : 32110570416 -
Tanggal MRS : 24 Maret 2022 -
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh luka diabetes pada kakinya tak kunjung sembuh
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan luka diabetes pada kakunya tak kun jung sembuh, merasa
lemas, sering minum dan makan secara terus menerus
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD TABANAN untuk memeriksakan luka yang tak kunjung
sembuh tersebut Sebelumnya pasien didiagnosa diabetes militus. Saat ini lukapada
kaku pasien sangat dalam bahkan sampai terlihat bentuk tulang dan memerah dan
sedikit luka basah, saat ini hasil tanda-tanda vital TD:160/90mmHg, N:90x/menit,
R: 18x/menit, S:37.0C.
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan bernafas dengan normal, tidak ada
gangguan saan mearik dan menghembuskan nafas
Saat Pengkajian :, Pasien mengatakan bernafas dengan normal, tidak ada
gangguan saan mearik dan menghembuskan nafas
3) Eliminasi
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan BAB lancar 1 x sehari di setiap pagi,
dan BAK 3-5x dalam sehari
Saat Pengkajian : BAB frekuensi (1x/hari), teratur, konsistensi
(lembek),Warna ( kuning), berbau khas, BAK frekuensi (3-
5x/ hari), warna (kuning jernih),Bau (berbau khas),
jumlah/volume (1000cc/hari), lancer
6) Kebersihan diri
Sebelum Pengkajian: Pasien tidak memiliki masalah pada kebersihan diri
Saat Pengkajian : Mandi, frekuensi 2x/hari, di kamar mandi, dengan
memakai sabun dan air hangat,Cuci rambut, frekuensi
2x/minggu, memakai shampoo, Pemeliharaan mulut dan
gigi, frekuensi sikat gigi 2 x/hari sebelum dan sesudah
makan dan memakai pasta gigi. Berpakaian, frekuensi ganti
baju 2 x/hari. Kebersihan kuku: bersih. Kemampuan
membersihkan diri pasien mandiri,
8) Rasa nyaman
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan merasa nyaman tidak ada nyeri pada
luka
Saat Pengkajian : pasien mengatakan merasa nyaman tidak ada nyeri pada
luka
9) Rasa aman
Sebelum Pengkajian: pasien tidak memiliki masalah pada rasa amannya
Saat Pengkajian : Prestasi yang pernah dicapai tidak ada, pasien juga
megatakan penyakitnya tidak berpengaruh dalam pekerjaan
12) Rekreasi
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan jika dirinya bosan dirumah dia akan
mengunjungi keluarganya di desa sebelah dan untuk menghibur dirinya pasien
biasa bermain dengan anak, bercerita dengan tetangga
14) Ibadah
Sebelum Pengkajian: Pasien selalu sembahyang setiap hari
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : composmentis/sadar penuh
b) Bangun Tubuh : sedang
c) Postur Tubuh : tegak,
d) Cara Berjalan : terganngu karena merasa lemas
e) Gerak Motorik : normal,
f) Keadaan Kulit
Warna : pucat
Turgor : elastis
Kebersihan: bersih
Luka : terdapat luka diabetikum pada kaki
Gambar :
Depan Belakang
2) Kepala
a) Kulit kepala : bersih
b) Rambut : tidak ada kerotoka, warna hitam dan terdapat sedikit uban
c) Nyeri tekan : tidak ada nyeri
d) Luka : tidak ada luka
Data lainnya…………………………………………………………………
3) Mata
a) Konjungtiva : merah muda
b) Sklera : putih
c) Kelopak mata : lingkaran hitam dibawah mata
d) Pupil :reflek pupil baik
4) Hidung
a) Keadaan :Bersih
b) Penciuman :Baik,
c) Nyeri : tidak ada nyeri
d) Luka :Tidak ada luka
5) Telinga
a) Keadaan :Bersih,
b) Nyeri : tidak nyeri
c) Pendengaran : baik/normal
6) Mulut
a) Mukosa bibir :mukosa kering
b) Gigi : bersih
c) Lidah : bersih
d) Tonsil : normal
7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan :baik/normal
b) Palpasi : kelenjar limfe tidak membesar, kelenjar parotis tidak membesar, Tidak
ada pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak teraba massa/tumor
8) Thorax
a) Inspeksi
Bentuk :simetris,
Gerakan dada:bebas
Payudara : simetris, tidak ada bengkak, tidak ada luka
b) Palpasi
Pengembangan dada :simetris
Vibrasi tactile premitus :simetris
Nyeri tekan: tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi
Suara paru :Sonor/resonan
d) Auskultasi
Suara paru : vesikuler/normal
Suara jantung:Regular
9) Abdomen
a) Inspeksi
Pemeriksaan :simetris
Luka: terdapat luka post operasi di bagian kanan bawah perut
b) Auskultasi
Peristaltic usus: 20x/mnt
c) Palpasi : adanya nyeri tekan, tidak ada massa
d) Perkusi : tympani
10) Genetalia
a) Keadaan :Bersih
b) Letak Uretra : Normal
c) Prosedur invasife : Tidak ada
11) Anus
Keadaan : Bersih
12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas : pergerakan bebas.CRT >2 detik dan tidak ada luka
b) Ektremitas Bawah : pergerakan terganggu, dan ada luka diabetetik pada kaki
4444 4444
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
No. Hari/Tanggal/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Lab Pemeriksaan
f. Analisa data
h. Analisa Masalah
a) P : gangguan integritas kulit
E : kelembaban
S : Pasien mengeluh luka diabetikum pada kaki tak kunjung sembuh,
Terdapat luka diabetikum pada kaki pasien TD :160/90 mmhg,N :
90x/mnt,S :37.0C,RR :18 x/mn
Proses terjadinya :ini terjadi karena serangan bakteri pada jaringan tubuh
yang mengalami luka tersebut. Akibatnya, area tubuh yang terluka pun jadi
membengkak, mengeluarkan bau tak sedap, terlihat basah, bahkan hingga
mengeluarka
Akibat jika tidak ditanggulangi: akan terjadinya komplikasi dan
ngangguan citra diri
b) P : resiko infeksi
E : penyakit kronis
S : Pasien Mengatakan luka diabetikumnya dalam hingga terluat
bentuk tulang, luka sedikit basah, Terdapat luka diabetikum pada kaki ,
terlihat basah dan kemerahan WBC : 15.0 10^3/ul,Gula sewaktu 450/dl
Proses terjadinya: ika kadar gula di dalam darah tinggi, maka bakteri
akan semakin mudah berkembang. Padahal, kemampuan sistem imun
penderita diabetes untuk melawan bakteri sudah sangat menurun.
Berkembangnya bakteri bisa menyebabkan infeksi pada luka.
Akibat tidak ditanggulangi: akan timbulnya nyeri dan komplikasi
c) P :deficit nutrisi
E : ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
S : Pasien mengatakan sering minum dan makan secara terus
menerus, pasien mengatakan lemas, Pasien terlihat lemas, Bb awal : 84 kg,
Bb saat pengkajian :42 kg
2. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kelembaban dibuktikan
dengan Pasien mengeluh luka diabetikum pada kaki tak kunjung sembuh,
Terdapat luka diabetikum pada kaki pasien TD :160/90 mmhg,N :
90x/mnt,S :37.0C,RR :18 x/mn
2. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis dibuktikan dengan
Pasien Mengatakan luka diabetikumnya dalam hingga terluat bentuk tulang,
luka sedikit basah, Terdapat luka diabetikum pada kaki , terlihat basah dan
kemerahan WBC : 15.0 10^3/ul,Gula sewaktu 450/dl
3. Deficit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan mengabsorbsi nutrient
dibuktikan dengan Pasien mengatakan sering minum dan makan secara terus
menerus, pasien mengatakan lemas, Pasien terlihat lemas, Bb awal : 84 kg,
Bb saat pengkajian :42 kg
3.Perencanaan
Prioritas masalah keperawaran
Untuk merencanakan prioritas diagnosa keperawatan penulis menggunakan
teori dari Hirarki Maslow (1970) yang mana beliau mengatur tingkat
kebutuhan dasar yang terdiri dari 5 tingkat prioritas. Tingkat yang paling
pertama mencangkup oksigen air dan makanan, tingkat kedua mencangkup
kebutuhan keselamatan dan keamanan, tingkat ketiga mengandung kebutuhan
dicintai dan dimiliki, tingkat keempat mencangkup rasa dihargai dan harga diri
dan tingkat paling akhir adalah kebutuhan aktualiasi diri. Selain itu penulis
juga memprioritaskan masalah keperawatan yang actual. Berikut adalah
prioritas masalah sesuai dengan teori Hirarki Maslow.
1. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
Rencana Keperawatan Pasien Ny. D dengan masalah resiko infeksi pada
pasien diabetes militus di Ruang Jepun RSUD TABANAN Tanggal 24
MARET 2022 s/d 26 MARET 2022
4.Pelaksanaan
Pelaksanaan Keperawatan Pasien Tn.B dengan masalah infeksi pada
pasien diabetes militus di Ruang Jepun RSUD TABANAN Tanggal 24
maret 2022 s/d 26 maret 2022
13.00 1 Melakukan diet rendah gula DS: pasien mengtakan masieh juni
lemas
DO : pasien terlihat lemas
18.00 1 Mengkaji gula darah dan WBC DS : -
pasien DO : WBC:13.0 10^3/ul,Gula sinta
sewaktu 400 /dl
20.00 1 Memeberi KIE untuk perawatan DS : pasien mengatakan mengerti alit
luka secara mandiri tentang KIE yang diberkan
DO : pasien sudah terlihat
memahaminya
3 Rabu/ 1 Memonitor KU dan tanda-tanda DS:- ita
26/03/202 vital pasien DO: KU baik
2 TD: 120/80mmHg
Pukul Suhu : 37.0C
08.30 Nadi :82x/m
Rr : 20x/ menit
15.00 1 Mengkaji gula darah dan WBC DS : dwik
pasien DO : WBC:10.0 10^3/ul,Gula
sewaktu 300 /dl
15.30 1 Memeberi KIE untuk perawatan DS : pasienmengatakan mengerti salma
luka secara mandiri tentang KIE yang diberkan
DO : pasien sudah terlihat
memahaminya
17.00 1 memeberikan salep antidiabetik di DS : pasien mengatakan ingi esa
sekitar luka melakukan sendiri
DO : perawata membantu pasien
memeberikan salep
20.00 1 Melakuakan perwaran luka DS : pasien mengatakan luka lili
sudah mengering
DO: perawat memberikan
perawatan luka pada pasien
22.30 1 Kolaborasi dalam pemeberian DS : pasien mengatakan merasa alit
antibiotik nyaman
DO : perawat memeberikan
antibiotik
5. Evaluasi
Evaluasi Keperawatan Pasien Tn.B dengan masalah
Resiko infeksi pada pasien diabetes militus
di Ruang Jepun RSUD TABANAN Tanggal 26 januari 2022
1 Senin/24 maret Resiko infeksi berhubungan S: pasien mengatakan luka masih basah
2022/ 09.00 dengan penyakit kronis
WITA O: KU cukup
TD: 160/90mmHg
Suhu : 37.0C
Nadi :90x/m
Rr : 18x/ menit
P: lanjutkan intervensi
TD: 150/80mmHg
Suhu : 37,5C
Nadi :82x/m
Rr : 20x/ menit
P : lanjutkan intervensi