Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

Ny. D DENGAN MASALAH RESIKO INFEKSI PADA PASIEN


DIABETES MILITUS

DI RUANG JEPUN RSUD TABANAN

TANGGAL 24 MARET 2022 S/D 26 MARET 2022

OLEH: KELOMPOK 2

1. Gek Ayu Dewinta Sari (2014201010)


2. Kadek Salma Windrayani (2014201024)
3. Ni Kadek Alit Widiani (2014201033)
4. Ni Kadek Tiya Yunadi Ningsih (2014201042)
5. Ni Luh Gede Diana Wati ( 2014201044)
6. Ni Luh Ita Anggreni ( 2014201045)
7. Ni Luh Putu Lili Darmayanti (2014201046)
8. Ni Putu Ririn Meliyaningsih (2014201053)
9. Putu Esa Anika Permatasari (2014201056)
10. Pande Ni Putu Novita Sinta R. (2014201055)
11. Luh Putu Juni Antari (2014201029)
12. Ni Kadek Dwi Intari (2014201037)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2021/2022
FORMAT PENGUMPULAN DATA KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 24 Maret 2022 pukul 08.00 di RSUD
TABANAN dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi
(rekam medis)

1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
(suami)
Nama : Ny.D T.n.A
Umur : 45 tahun 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Laki -laki
Status Perkawinan: Sudah Kawin Kawin
Suku /Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan :S1 S1
Pekerjaan : Pegawai swasta PNS
Alamat : Br. Sangketan. Penebel Br. Sangketan. Penebel
Alamat Terdekat : Br. Sangketan. Penebel Br.Sangketan.Penebel
Nomor Telepon : 082126xxxxxx 082144xxxxxx
Nomor Register : 32110570416 -
Tanggal MRS : 24 Maret 2022 -

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh luka diabetes pada kakinya tak kunjung sembuh
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan luka diabetes pada kakunya tak kun jung sembuh, merasa
lemas, sering minum dan makan secara terus menerus
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD TABANAN untuk memeriksakan luka yang tak kunjung
sembuh tersebut Sebelumnya pasien didiagnosa diabetes militus. Saat ini lukapada
kaku pasien sangat dalam bahkan sampai terlihat bentuk tulang dan memerah dan
sedikit luka basah, saat ini hasil tanda-tanda vital TD:160/90mmHg, N:90x/menit,
R: 18x/menit, S:37.0C.

4) Riwayat penyakit sebelumnya


Keluarga mengatakan mengatakan sebelumnya pasien didiagnosa diabetes militus
5) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan ada keluarnyanya yang mengalami hal yang sama yaitu
diabetes yang di idap oleh ayahnya yang meninggal karena komplikasi dan sejak
kecil pasien mengalami gizi lebih (obesitas)
6) Genogram

c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan bernafas dengan normal, tidak ada
gangguan saan mearik dan menghembuskan nafas
Saat Pengkajian :, Pasien mengatakan bernafas dengan normal, tidak ada
gangguan saan mearik dan menghembuskan nafas

2) Makan dan minum


Sebelum Pengkajian : pasien mengatakan sebelum sakit  pasien bisa makan 3x
sehari dengan menghabiskan seporsi makanan dan minum air putih  6 gelas
(1200ml)/hari.

Saat Pengkajian : frekuensi makan (5x/hari), jenis makanan bubur, makanan


pantangan tidak ada, alergi makanan(tidak ada), porsi makan sehari (1 porsi),
minuman yg biasa diminum (air putih), tidak meroko, jumlah minum sehari
(10gelas/hari)

3) Eliminasi
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan BAB lancar 1 x sehari di setiap pagi,
dan BAK 3-5x dalam sehari
Saat Pengkajian : BAB frekuensi (1x/hari), teratur, konsistensi
(lembek),Warna ( kuning), berbau khas, BAK frekuensi (3-
5x/ hari), warna (kuning jernih),Bau (berbau khas),
jumlah/volume (1000cc/hari), lancer

4) Gerak dan aktivitas


Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan beraktivitas dengan normal
Saat Pengkajian :Pasien mengatakan merasa lemas
5) Istirahat dan tidur
Sebelum Pengkajian : Pasien tidak memiliki masalah pada istirahat tidurnya
Saat Pengkajian : Jumlah jam tidur 6-7 jam/hari, tidak ada gangguan pada
malam hari

6) Kebersihan diri
Sebelum Pengkajian: Pasien tidak memiliki masalah pada kebersihan diri
Saat Pengkajian : Mandi, frekuensi 2x/hari, di kamar mandi, dengan
memakai sabun dan air hangat,Cuci rambut, frekuensi
2x/minggu, memakai shampoo, Pemeliharaan mulut dan
gigi, frekuensi sikat gigi 2 x/hari sebelum dan sesudah
makan dan memakai pasta gigi. Berpakaian, frekuensi ganti
baju 2 x/hari. Kebersihan kuku: bersih. Kemampuan
membersihkan diri pasien mandiri,

7) Pengaturan suhu tubuh


Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan meriang dan tubuhnya teraba panas

Saat Pengkajian : suhu tubuh pasien normal 37.0c

8) Rasa nyaman
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan merasa nyaman tidak ada nyeri pada
luka
Saat Pengkajian : pasien mengatakan merasa nyaman tidak ada nyeri pada
luka

9) Rasa aman
Sebelum Pengkajian: pasien tidak memiliki masalah pada rasa amannya

Saat Pengkajian: pasien tidak merasa cemas dan takut.

10) Data sosial


Sebelum Pengkajian: Pasien masih menjalin hubungan baik dengan keluarga
maupun masyarakat
Saat Pengkajian : Jenis keluarga inti, peran dalam keluarga ayah sekaligus
tulang punggung keluarga, pengambil keputusan dalam
keluarga adalah pasien.
Keharmonisan keluarga : sangat harmonis,
Hubungan dengan tetangga sangat baik, Lingkungan
prumah : kondisi lingkungan rumah dipedesaan jauh dari
perkotaan.
Kemampuan ekonomi keluarga sangat cukup
Hubungan dengan pasien lain sangat baik
Hubungan dengan perawat sangat baik

11) Prestasi dan produktivitas


Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan sangat produktif dalam menjalanani
suatu pekerjaan

Saat Pengkajian : Prestasi yang pernah dicapai tidak ada, pasien juga
megatakan penyakitnya tidak berpengaruh dalam pekerjaan

12) Rekreasi
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan jika dirinya bosan dirumah dia akan
mengunjungi keluarganya di desa sebelah dan untuk menghibur dirinya pasien
biasa bermain dengan anak, bercerita dengan tetangga

Saat Pengkajian : hobi pasien adalah membuat jajanan tradisional


13) Belajar
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan sering mendengarkan mengenai
penyakit yang diderita
Saat Pengkajian : pasien paham mengenai penyakitnya

14) Ibadah
Sebelum Pengkajian: Pasien selalu sembahyang setiap hari

Saat Pengkajian : Agama /kepercayaan yg dianut adalah Agama Hindu


Kebiasaan beribadah biasanya setiap sore dan pada saat ada odalan di Pura

d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : composmentis/sadar penuh
b) Bangun Tubuh : sedang
c) Postur Tubuh : tegak,
d) Cara Berjalan : terganngu karena merasa lemas
e) Gerak Motorik : normal,
f) Keadaan Kulit
Warna : pucat
Turgor : elastis
Kebersihan: bersih
Luka : terdapat luka diabetikum pada kaki
Gambar :
Depan Belakang

g) Gejala Kardinal : TD :190/90 mmhg


N : 90x/mnt
S :37.0C
RR 18 x/mn

h) Ukuran lain : BB awal :84 kg


BB saat pengkajian : 42 kg
TB :160 cm
LL :20 cm

2) Kepala
a) Kulit kepala : bersih
b) Rambut : tidak ada kerotoka, warna hitam dan terdapat sedikit uban
c) Nyeri tekan : tidak ada nyeri
d) Luka : tidak ada luka

Data lainnya…………………………………………………………………

3) Mata
a) Konjungtiva : merah muda
b) Sklera : putih
c) Kelopak mata : lingkaran hitam dibawah mata
d) Pupil :reflek pupil baik
4) Hidung
a) Keadaan :Bersih
b) Penciuman :Baik,
c) Nyeri : tidak ada nyeri
d) Luka :Tidak ada luka

5) Telinga
a) Keadaan :Bersih,
b) Nyeri : tidak nyeri
c) Pendengaran : baik/normal

6) Mulut
a) Mukosa bibir :mukosa kering
b) Gigi : bersih
c) Lidah : bersih
d) Tonsil : normal

7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan :baik/normal
b) Palpasi : kelenjar limfe tidak membesar, kelenjar parotis tidak membesar, Tidak
ada pembengkakan kelenjar tiroid dan tidak teraba massa/tumor
8) Thorax
a) Inspeksi
 Bentuk :simetris,
 Gerakan dada:bebas
 Payudara : simetris, tidak ada bengkak, tidak ada luka

b) Palpasi
 Pengembangan dada :simetris
 Vibrasi tactile premitus :simetris
 Nyeri tekan: tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi
 Suara paru :Sonor/resonan
d) Auskultasi
 Suara paru : vesikuler/normal
 Suara jantung:Regular
9) Abdomen
a) Inspeksi
 Pemeriksaan :simetris
 Luka: terdapat luka post operasi di bagian kanan bawah perut
b) Auskultasi
 Peristaltic usus: 20x/mnt
c) Palpasi : adanya nyeri tekan, tidak ada massa
d) Perkusi : tympani

10) Genetalia
a) Keadaan :Bersih
b) Letak Uretra : Normal
c) Prosedur invasife : Tidak ada

11) Anus
Keadaan : Bersih

12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas : pergerakan bebas.CRT >2 detik dan tidak ada luka
b) Ektremitas Bawah : pergerakan terganggu, dan ada luka diabetetik pada kaki

c) Kekuatan Otot 5555 5555

4444 4444

e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
No. Hari/Tanggal/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Lab Pemeriksaan

1 24 januari 2022 HEMATOLOGI


08.15 wita
Leukosit 15.0 10^3/ul 4,0-10.0
Eritrosit 4,74 10^6/ul 4.20-5.40
Haemoglobin 13.9d/dl 12,5-16,1 d/dl
Hematokrit 42% 16.0-47,0 %
MVC 83,2 % 81,0-96.0
MHC 27.2 pg 27.0-36,0
MCHC 23.7g/l 31.0-37.0
Trombosit 238 10^6/ul 150-400
RDW-SD 38.9 fL 37-54
RDW-CV 13.3% 11.0-16.0
PDW 9.1fL 9.0-17.0
MPV 8.7fL 9.0-13.0
P-LCR 14.8% 13,0-43.0
PCT 0.41% 0.17-0.35
Neutrophil 86.9% 50-70
Limfosit 6.9% 20-40
Monosit 5.9% 2-8
Eosiofil 0,1% 0-4
Basophil 0,2% 0-1
IG -% 0-0.60
KIMIA DARAH

SSPT 6 U/L 0-42


SGOT 17 U/L 0-37
Glukosa sewaktu 450 mg/dL 80-100
Kreatinin darah (cr) 1,16Mg/dl 0,60-1,20Mg/dl
Ureum darah 40Mg/dl <50 Mg/dl
ELEKTROLIT

Natrium 132 mEq/L 135-147 mEq/L


Kalium 4,47 mEq/L 3,30-5,40 mEq/L
Klorida 91,6 mEq/L 94.0-111,0
mEq/L

f. Analisa data

Analisa Data Pasien Ny D dengan masalah resiko infeksi pada pasien


diabetes militus di Ruang Jepun RSUD TABANAN
Tanggal 24 maret 2022

Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan


1. Pasien Terdapat luka Gangguan integritas
mengeluh luka diabetikum pada kaki jaringan
diabetikum pasien
pada kaki tak
TD :160/90 mmhg
kunjung
sembuh N : 90x/mnt
S :37.0C
RR :18 x/mn

2. Pasien Terdapat luka Resiko Infeksi


Mengatakan diabetikum pada kaki ,
luka terlihat basah dan
kemerahan
diabetikumnya
WBC : 15.0 10^3/ul
dalam hingga Gula sewaktu 450/dl
terluat bentuk
tulang, luka
sedikit basah

3. Pasien Pasien terlihat lemas Deficit nutrisi


mengatakan Bb awal : 84 kg
sering minum Bb saat pengkajian :42
dan makan kg
secara terus
menerus, pasien
mengatakan
lemas

g. Rumusan Masalah Keperawatan


1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kelembaban
2. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
3. Deficit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan mengabsirbsi nutrien

h. Analisa Masalah
a) P : gangguan integritas kulit
E : kelembaban
S : Pasien mengeluh luka diabetikum pada kaki tak kunjung sembuh,
Terdapat luka diabetikum pada kaki pasien TD :160/90 mmhg,N :
90x/mnt,S :37.0C,RR :18 x/mn
Proses terjadinya :ini terjadi karena serangan bakteri pada jaringan tubuh
yang mengalami luka tersebut. Akibatnya, area tubuh yang terluka pun jadi
membengkak, mengeluarkan bau tak sedap, terlihat basah, bahkan hingga
mengeluarka
Akibat jika tidak ditanggulangi: akan terjadinya komplikasi dan
ngangguan citra diri

b) P : resiko infeksi
E : penyakit kronis
S : Pasien Mengatakan luka diabetikumnya dalam hingga terluat
bentuk tulang, luka sedikit basah, Terdapat luka diabetikum pada kaki ,
terlihat basah dan kemerahan WBC : 15.0 10^3/ul,Gula sewaktu 450/dl
Proses terjadinya: ika kadar gula di dalam darah tinggi, maka bakteri
akan semakin mudah berkembang. Padahal, kemampuan sistem imun
penderita diabetes untuk melawan bakteri sudah sangat menurun.
Berkembangnya bakteri bisa menyebabkan infeksi pada luka.
Akibat tidak ditanggulangi: akan timbulnya nyeri dan komplikasi

c) P :deficit nutrisi
E : ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
S : Pasien mengatakan sering minum dan makan secara terus
menerus, pasien mengatakan lemas, Pasien terlihat lemas, Bb awal : 84 kg,
Bb saat pengkajian :42 kg

Proses Terjadinya : ini disebabkan karena ketidakmampuan dalam


mendapat dan mengolah makanan, kurang pengetahuan mengenai gizi
esensial dan diet seimbang, tidak nyaman selama atau setelah Page 3 9
makan, disfagia, anoreksia (kehilangan nafsu makan), mual atau
muntah, dan sebagainya.
Akibat tidak ditanggulangi : karena dapat menggangu pencernaan dan
beratbadan akan semakin turun, kurangnya gizi dan lelemahan otot

2. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kelembaban dibuktikan
dengan Pasien mengeluh luka diabetikum pada kaki tak kunjung sembuh,
Terdapat luka diabetikum pada kaki pasien TD :160/90 mmhg,N :
90x/mnt,S :37.0C,RR :18 x/mn
2. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis dibuktikan dengan
Pasien Mengatakan luka diabetikumnya dalam hingga terluat bentuk tulang,
luka sedikit basah, Terdapat luka diabetikum pada kaki , terlihat basah dan
kemerahan WBC : 15.0 10^3/ul,Gula sewaktu 450/dl
3. Deficit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan mengabsorbsi nutrient
dibuktikan dengan Pasien mengatakan sering minum dan makan secara terus
menerus, pasien mengatakan lemas, Pasien terlihat lemas, Bb awal : 84 kg,
Bb saat pengkajian :42 kg

3.Perencanaan
Prioritas masalah keperawaran
Untuk merencanakan prioritas diagnosa keperawatan penulis menggunakan
teori dari Hirarki Maslow (1970) yang mana beliau mengatur tingkat
kebutuhan dasar yang terdiri dari 5 tingkat prioritas. Tingkat yang paling
pertama mencangkup oksigen air dan makanan, tingkat kedua mencangkup
kebutuhan keselamatan dan keamanan, tingkat ketiga mengandung kebutuhan
dicintai dan dimiliki, tingkat keempat mencangkup rasa dihargai dan harga diri
dan tingkat paling akhir adalah kebutuhan aktualiasi diri. Selain itu penulis
juga memprioritaskan masalah keperawatan yang actual. Berikut adalah
prioritas masalah sesuai dengan teori Hirarki Maslow.
1. Resiko infeksi berhubungan dengan penyakit kronis
Rencana Keperawatan Pasien Ny. D dengan masalah resiko infeksi pada
pasien diabetes militus di Ruang Jepun RSUD TABANAN Tanggal 24
MARET 2022 s/d 26 MARET 2022

No Hari/Tgl/ Diagnosa Rencana Tujuan Rencana Tindakan Rasional


Jam Keperawatan
1 Senin/ 24 Resiko infeksi Setelah diberikan Asuhan 1. Observasi tanda- 1)Mengetahui
maret berhubungan Keperawatan 3x24 jam tanda vital kondisi pasien
2022/ dengan diharapkan luka diabetikum pasien sehingga dapat
pukul penyakit kronis pasien mengering dan 2. Kaji gula darah menentukan
09.00 tertutup hasil: dan WBC pasien rencana
1. luka pasien mongering 3. Melakuakan selanjutkan
2. wajah tidak pucat perwaran luka 2)untuk
3. WBC normal (4,0-10) 4. Melakukan diet mengetahui
4. Gula darah noemal (80- rendah gula perubahan gula
130mg/dl) 5. Memeberi KIE darah dan WBC
5. Luka tidak memerah lagi untuk perawatan 3) agar luka
luka secara tidak
mandiri terkontaminasi
6. Pemeberian dan kembali
salep basah
antidiabetik di 4) agar tidak
sekitar luka meningkatkan
7. Kolaborasi kadar gula
dalam darah
pemeberian 5) agar pasien
antibiotik dapat
melakukan
perawatan
sevara mandiri
dirumah
6) memebantu
proses
pengeringan
luka
7)Mempercepat
proses
penyembuhan
akibat bakteri

4.Pelaksanaan
Pelaksanaan Keperawatan Pasien Tn.B dengan masalah infeksi pada
pasien diabetes militus di Ruang Jepun RSUD TABANAN Tanggal 24
maret 2022 s/d 26 maret 2022

No Hari/Tgl/ No. Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf


Jam DX
1 Senin/ 1 Memonitor KU dan tanda-tanda DS: - ayu
24/03/202 vital pasien DO: KU sedang
2/ pukul TD: 160/90mmHg
09.00 Suhu : 37.0C
Nadi :90x/menit
Rr : 18x/ menit
11.00 1 Mengkaji gula darah dan WBC DS : pasien mengeluh lemes esa
pasien DO : WBC:15.0 10^3/ul,Gula
sewaktu 450/dl
14.00 1 Melakuakan perwaran luka SD: pasien mengtakantidak ririn
nyaman pada lukanya
DO : perawat melakukan
perawatan luka
16.30 1 Melakukan diet rendah gula SD: diana
DO : memberikan pasien makanan
pengganti nasi seperti kentang
18.00 1 memeberikan salep antidiabetik di DS : ayu
sekitar luka DO : perawat memeberikan salep

20.00 1 Mengkolaborasikan dalam DS: - ririn


pemeberian antibiotik DO: perawat memberikan obat
antibiotik
2 Selasa/ 1 Memonitor KU dan tanda-tanda DS:- salma
25/03/202 vital pasien DO: KU sedang
2 TD: 150/80mmHg
Pukul Suhu : 37,50C
10,00 Nadi :82x/m
Rr : 20x/ menit
11.00 1 Memeberikan salep antidiabetik DS: lili
di sekitar luka DO : perawat memberikan salep

13.00 1 Melakukan diet rendah gula DS: pasien mengtakan masieh juni
lemas
DO : pasien terlihat lemas
18.00 1 Mengkaji gula darah dan WBC DS : -
pasien DO : WBC:13.0 10^3/ul,Gula sinta
sewaktu 400 /dl
20.00 1 Memeberi KIE untuk perawatan DS : pasien mengatakan mengerti alit
luka secara mandiri tentang KIE yang diberkan
DO : pasien sudah terlihat
memahaminya
3 Rabu/ 1 Memonitor KU dan tanda-tanda DS:- ita
26/03/202 vital pasien DO: KU baik
2 TD: 120/80mmHg
Pukul Suhu : 37.0C
08.30 Nadi :82x/m
Rr : 20x/ menit
15.00 1 Mengkaji gula darah dan WBC DS : dwik
pasien DO : WBC:10.0 10^3/ul,Gula
sewaktu 300 /dl
15.30 1 Memeberi KIE untuk perawatan DS : pasienmengatakan mengerti salma
luka secara mandiri tentang KIE yang diberkan
DO : pasien sudah terlihat
memahaminya
17.00 1 memeberikan salep antidiabetik di DS : pasien mengatakan ingi esa
sekitar luka melakukan sendiri
DO : perawata membantu pasien
memeberikan salep
20.00 1 Melakuakan perwaran luka DS : pasien mengatakan luka lili
sudah mengering
DO: perawat memberikan
perawatan luka pada pasien
22.30 1 Kolaborasi dalam pemeberian DS : pasien mengatakan merasa alit
antibiotik nyaman
DO : perawat memeberikan
antibiotik
5. Evaluasi
Evaluasi Keperawatan Pasien Tn.B dengan masalah
Resiko infeksi pada pasien diabetes militus
di Ruang Jepun RSUD TABANAN Tanggal 26 januari 2022

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi


1 Rabu /26/03/2022 Resiko infeksi S : pasien mengatakan merasa nyaman dan
Pukul 20.00 berhubungan dengan lukanya sudah kering
penyakit kronis O : DO: KU baik
TD: 120/80mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi :82x/m
Rr : 18x/ menit
Luka pasien sudah kering , pasien terlihat
nyaman. WCD WBC:10.0 10^3/ul,Gula sewaktu
300 /dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : lajutkan intervensi
1. Observasi tanda-tanda vital pasien
2. Kaji gula darah dan WBC pasien
3. Melakuakan perwaran luka
4. Melakukan diet rendah gula
5. Memeberi KIE untuk perawatan luka secara
mandiri
6. Pemeberian salep antidiabetik di sekitar
luka
7. Kolaborasi dalam pemeberian antibiotik

Catatan Perkembangan Pasien Ny.D dengan masalah


Resiko infeksi pada pasien diabetes militus
di Ruang Jepun RSUD TABANAN Tanggal 26 januari 2022

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi

1 Senin/24 maret Resiko infeksi berhubungan S: pasien mengatakan luka masih basah
2022/ 09.00 dengan penyakit kronis
WITA O: KU cukup

TD: 160/90mmHg

Suhu : 37.0C

Nadi :90x/m

Rr : 18x/ menit

Luka pasien terlihan masih basah


WBC:15.0 10^3/ul,Gula sewaktu
450/dl

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

2 selasa / 25 maret Resiko infeksi berhubungan S : pasien mengatakan lukanya sedikit


2022/ 14.00 dengan penyakit kronis menering
WITA
O : KU sedang

TD: 150/80mmHg

Suhu : 37,5C

Nadi :82x/m

Rr : 20x/ menit

Luka pasien nampak lebih kering


WBC:13.0 10^3/ul,Gula sewaktu
400 /dl

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

3 Rabu / 26 maret Resiko infeksi berhubungan S : pasien mengatakan merasa nyaman


2022 20.00 dengan penyakit kronis dan lukanya sudah kering
WITA O : DO: KU baik
TD: 120/80mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi :82x/m
Rr : 18x/ menit
Luka pasien sudah kering , pasien
terlihat nyaman. WCD WBC:10.0
10^3/ul,Gula sewaktu 300 /dl
A: Masalah teratasi sebagian
P : lajutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai