Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

PADA PASIEN An. AG BERDASARKAN PENGKAJIAN SOSIAL DAN


KULTURAL
(KASUS 2)

Oleh :
Ni Putu Ririn Meliyaningsih
2014201053
Sarjana Keperawatan TK 2
Kelas A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


ISTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2022
A. KASUS
Seorang anak laki-laki (An. AG) usia 8 tahun di bawa ke RS oleh orang tuanya dengan
kondisi kaki kanan pada bagian (di pangkal paha) bengkak dan terdapat benjolan. Setelah
menjalani pemeriksaan, pasien didiagnosis kanker tulang (osteosarkoma). Pasien di rawat
di ruang perawatan anak (penyakit kronis) untuk mendapatkan terapi lanjutan. Pasien
direncanakan akan dilakukan kemoterapi pertama. An. AG mengalami penurunan nafsu
makan sejak 1 bulan lalu, pasien terlihat kurus, LILA: 19 cm, BB: 17,5 kg, TB: 117 cm,
BB/TB: 83% status gizi: gizi kurang, tidak mampu berdiri menopang tubuh,
membutuhkan bantuan penuh dalam ADL, Hb: 10,9 g/dl, TD: 100/60 mmHg, RR = 18
x/menit, nadi 90 x/menit, Suhu= 36,50C. Anak terlihat cemas saat perawat menanyakan
keluhan dan berbicara pelan. Ketika akan memasang gelang identitas pasien, An. AG
tampak menggunakan gelang dari bahan kayu, dan orang tua ps mengatakan itu diyakini
untuk menjaga anak dan cepat sembuh.

Saat dilakukan pengkajian awal, ibu dan ayah pasien mengatakan mereka dari daerah
maluku datang ke Jakarta untuk memeriksakan kondisi anaknya, atas saran kerabatnya
yang tinggal di Ibu Kota. Ibu menyampaikan bahwa awalnya anaknya karena bermain
bola dan sering mengeluh kakinya sakit dan muncul bengkak, karena keterbatasan
ekonomi mereka hanya membawa An. AG berobat tradisional dan ke tukang pijat di
daerahnya dan belum pernah di bawa ke Rumah sakit saat itu. Keluarga hanya
menggunakan obat-obatan tradisional dan jimat keselamatan. Atas bantuan warga di
kampungnya, An. AG akhirnya dibawa ke RS di daerahnya karena kondisinya semakin
memburuk, benjolan membesar, nyeri hebat, tidak mampu berdiri dan berjalan. Dari RS
daerahnya pasien dirujuk ke RS di Jakarta karena dicurigai mengarah pada keganasan.
Orang tua pasien mengatakan tidak tahu tentang sakit keganasan, dirinya hanya orang
dengan pendidikan rendah dan oleh karena bantuan keluarga dan warga mereka akhirnya
memutuskan mengajak anaknya berobat ke Ibu Kota dan dapat bantuan dari pemerintah
daerah.
A. Pengumpulan Data
1. Identitas pasien
Pasien Penanggung (ibu px)
Nama : An. AG Ny. T
Umur : 8 Tahun 32 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki Perempuan
Status kawin : Belum kawin Kawin
Suku / Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama :- -
Pendidikan : SD Tamat SMA
Pekerjaan : Pelajar Ibu Rumah Tangga
Alamat :- -
Alamat Terdekat -
No Telepon :- 089768xxxxx
No Register :- -
Tanggal MRS : 27 Maret 2019 -
B. Analisis Data
Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan
Ibu pasien mengatakan kaki Klien tampak cemas saat Gangguan rasa
kanan anaknya bengkak perawat menanyakan nyaman
pada bagian pangkal paha keluhan dan bertanya pelan
dan terdapat benjolan serta TTV
anaknya sering mengeluh N : 90x/menit
sakit. RR : 18x/menit
S : 36,5o C
Defisit Nutrisi
Ibu pasien mengatakan Klien Tampak Kurus. Status
nafsu makan anaknya gizi kurang, tidak mampu
menurun sejak 1 bulan berdiri menopang tubuh,
membutuhkan bantuan
penuh dalam ADL Ketidakpatuhan
Karena keterbatasan Pasien tampak dalam
ekonomi orang tua An. AG menggunakan gelang dari pengobatan
hanya dibawa berobat ke kayu dan orang tua pasien
pengobatan tradisional dan mengatakan itu diyakini
ke tukang pijat di daerahnya untuk menjaga anaknya dan
dan belum pernah dibawa mempercepat kesembuhan
ke RS. Keluarga hanya
menggunakan obat obatan
tradisoonal dan juga jimat
keselamatan.
Defisit
Orang tua pasien Pasien hanya diberikan obat pengetahuan
mengatakan tidak tahu tradisional dan pasien
tentang sakit keganasa. mengguanakn gelang kayu
Pendidikan orang tua sebagai jimat
rendah dan karena bantuan
keluarga dan warga barulah
mereka memutuskan untuk
membawa anaknya ke RS.

a) Analisa Masalah
1. Gangguan rasa nyaman
P : Gangguan rasa nyaman
E : Gejala penyakit
S : Ibu pasien mengatakan kaki kanan anaknya bengkak pada bagian
pangkal paha dan terdapat benjolan serta anaknya sering mengeluh sakit.
Klien tampak cemas saat perawat menanyakan keluhan dan bertanya pelan
TTV
N : 90x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,5o C
2. Defisit Nutrisi
P : Defisit Nutrisi
E : Faktor Psikologis ( keengganan untuk makan )
S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan anaknya menurun sejak 1 bulan.
Klien Tampak Kurus. Status gizi kurang, tidak mampu berdiri menopang
tubuh, membutuhkan bantuan penuh dalam ADL
3. Ketidakpatuhan dalam pengobatan
P : Ketidakpatuham dalam pengobatan
E : Beban pembiayaan program perawatan atau pengobatan.
S : Karena keterbatasan ekonomi orang tua An. AG hanya dibawa berobat
ke pengobatan tradisional dan ke tukang pijat di daerahnya dan belum pernah
dibawa ke RS. Keluarga hanya menggunakan obat obatan tradisoonal dan juga
jimat keselamatan. Pasien tampak menggunakan gelang dari kayu dan orang
tua pasien mengatakan itu diyakini untuk menjaga anaknya dan mempercepat
kesembuhan
4. Defisit pengetahuan
P : Defisit Pengetahuan
E : Kurang terpapar informasi
S : Orang tua pasien mengatakan tidak tahu tentang sakit keganasa.
Pendidikan orang tua rendah dan karena bantuan keluarga dan warga barulah
mereka memutuskan mengajak anaknya untuk berobat ke RS. Pasien hanya
diberikan obat tradisional dan pasien mengguanakn gelang kayu sebagai jimat
b) Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit dibuktikan
dengan Ibu pasien mengatakan kaki kanan anaknya bengkak pada bagian
pangkal paha dan terdapat benjolan serta anaknya sering mengeluh sakit.
Klien tampak cemas saat perawat menanyakan keluhan dan bertanya pelan
TTV
N : 90x/menit
RR : 18x/menit
S : 36,5o C

2. Defisit Nutrisi berhubungan dengan factor psikologis ( keengganan untuk


makan ) dibuktikan dengan Ibu pasien mengatakan nafsu makan anaknya
menurun sejak 1 bulan. Klien Tampak Kurus. Status gizi kurang, tidak mampu
berdiri menopang tubuh, membutuhkan bantuan penuh dalam ADL

3. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan beban


pembiayaan program perawatan atau pengobatan dibuktikan dengan Karena
keterbatasan ekonomi orang tua An. AG hanya dibawa berobat ke pengobatan
tradisional dan ke tukang pijat di daerahnya dan belum pernah dibawa ke RS.
Keluarga hanya menggunakan obat obatan tradisoonal dan juga jimat
keselamatan. Pasien tampak menggunakan gelang dari kayu dan orang tua
pasien mengatakan itu diyakini untuk menjaga anaknya dan mempercepat
kesembuhan
4. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
dibuktikan dengan Orang tua pasien mengatakan tidak tahu tentang sakit
keganasa. Pendidikan orang tua rendah dan karena bantuan keluarga dan
warga barulah mereka memutuskan mengajak anaknya untuk berobat ke RS.
Pasien hanya diberikan obat tradisional dan pasien mengguanakn gelang kayu
sebagai jimat

C. Intervensi
No Hari/Tgl/ Diagnosa Rencana Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Jam Keperawatan
1. Rabu ,18 1. Setelah dilakukan 1. Mengidentifikasi 1. Mengetahui
Mei 2022 tindakan 3x24 jam masalah yang tidak masalah yang
10.00 diharapkan menyenangkan. tidak
 Kesejahteraan (mual, muntah, menyenangkan
fisik dan nyeri, gatal, sesak ) 2. Memahami
psikologis 2. Mengidentifikasi kondisi, situasi
meningkat pemahaman dan perasaan
 Cemas tentang kondisi, klien
menurun situasi dan 3. Mengetahui
 Merintih perasaannya. masalah
menurun 3. Mengidentifikasi emosional dan

 Rileks masalah emosional spiritual

meningkat dan spiritual 4. Memberikan

 Perawatan 4. Membantu posisi yang

sesuai memberikan posisi nyaman untuk

kebutuhan yang nyaman pasien

meningkat 5. Menciptakan 5. Terciptanya


lingkungan yang lingkungan
nyaman yang nyaman
untuk pasien
6.
2. Rabu ,18 2 Setelah dilakukan 1. Identifikasi status 1. Untuk
Mei 2022 tindakan 3x24 jam nutrisi mengetahui
10.00 diharapkan 2. Identifikasi status nutrisi
 Nafsu makan makanan yang klien
meningkat disukai 2. Agar bisa
 Status gizi 3. Monitor berat memberikan
meningkat badan klien makanan
 Merasakan 4. Lakukan oral yang disukasi
makanan hygiene sebelum sehingga
makan jika perlu membantu
5. Sajikan makanan menaikkan
secara menarik dan nafsu makan
suhu yang sesuai 3. Agar bisa
6. Berikan suplemen mengamati
makanan jika perlu berat badan
klien apakah
semakin
menurun atau
meningkat
4. Agar klien
nya,man
5. Agar nafsu
makan klien
meningkat
6. Menambah
nafsu makan

1. Pelaksanaan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatuskesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan
2. Evaluasi
(dilakukan sesuai dengan rencana tujuan )
Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa
jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian peoses
menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari
pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri.(Ali, 2009)
Evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai apakah tindakan
keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau tidak untuk mengatasi suatu
masalah.(Meirisa, 2013). Pada tahap evaluasi, perawat dapat mengetahui seberapa
jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaan telah tercapai.
Meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperwatan tetapi tahap ini
merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan. Pengumpulan
data perlu direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah dikumpulkan dan
kesesuaian perilaku yang observasi. Diagnosis juga perlu dievaluasi dalam hal
keakuratan dan kelengkapannya. Evaluasi juga diperlukan pada tahap intervensi
untuk menentukan apakah tujuan intervensi tersebut dapat dicapai secara efektif.
(Nursalam, 2008)

Anda mungkin juga menyukai