Anda di halaman 1dari 24

Nama Mahasiswa : KADEK DINA

WIDYASWARI NIM : C2223123


Tgl Pengkajian : 4 AGUSTUS 2023

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Ruang rawat : dilakukan kunjungan rumah pada pasien
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.S
Tanggal masuk RS : Pasien Rawat Jalan di Poli
Alamat : Br. Kayu Tulang, Desa Canggu,Kecamatan Kuta Utara
Pendidikan : Sarjana
Status perkawinan : Belum Menikah
Sumber data : Wawancara Dengan Pasien dan Ibunya
Umur : 28 Tahun
Pekerjaan :mahasiswa

II. ALASAN MASUK


Klien mengatakan cemas / khawatir , pusing , terasa berdebar dan bingung ibunya
mengatakan kalau pasien sudah 2 minggu terakhir menggurung diri di kamar dan terlihat
ketakutan berlebihan jika keluar rumah , keluarga mengatakan pasien sedang melanjutkan
pendidikan S2 nya
, pasien sempat bercerita kepada ibunya jika dirinya mengalami cemas/khawatir akan ujian
proposal yg akan dijalaninya, ibunya mengatakan pasien trauma untuk ke kampus karena takut
jika nanti dimarahi oleh dosennya lagi ,ibunya mengatakan ingin pasien segera sembuh dengan
penyakitnya.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa
lalu? ( ) ya, Tahun ( ) Tidak
2. Pengobatan sebelumnya kemana
Pasien mengaktakan tidak memiliki riwayat pengobatan sebelummnya.
3. Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Penolakan
Kekerasan dalam Keluarga
Tindakan Kriminal
Jelaskan : Pasien dan keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah
mengalami
kekerasan baik fisik maupun mental.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? ( ) ya (  ) tidak


Hubungan keluarga :
Gejala :
Riwayat pengobatan :

5. Adakah pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan? (perceraian/ perpisahan/konflik dsb)
Pasien dan keluarganya mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami pengalaman tidak
menyenangkan pada masa lalunya seperti perceraian, perpisahan, konflik dan sebagainya.

IV. FAKTOR PRESIPITASI


Klien mengatakan cemas / khawatir , pusing , terasa berdebar dan bingung ibunya
mengatakan kalau pasien sudah 2 minggu terakhir menggurung diri di kamar dan terlihat
ketakutan berlebihan jika keluar rumah , keluarga mengatakan pasien sedang melanjutkan
pendidikan S2 nya , pasien sempat bercerita kepada ibunya jika dirinya mengalami
cemas/khawatir akan ujian proposal yg akan dijalaninya, itstrinya mengatakan pasien
trauma untuk ke kampus karena takut jika nanti dimarahi oleh dosennya lagi ,ibunya
mengatakan ingin pasien segera sembuh dengan penyakitnya.

V. PERSEPSI DAN HARAPAN KLIEN DAN KELUARGA


1. PERSEPSI KLIEN ATAS MASALAHNYA
Pasien beranggapan bahwa panyakit yang dideritanya karena khawatir dan cemas akan ujian
proposal yg akan dijalaninya.
2. PERSEPSI KELUARGA ATAS MASALAHNYA
Keluarga pasien memahami betul kondisi yang dialami oleh pasien. Karena ibu pasien
merupakan seorang pensiunan guru yang paham tentang apa yang terjadi dengan pasien. Dan
berusaha untuk mengobati paenyakit dengan cara mengajak pasien peri ke rumah sakit
3. HARAPAN KLIEN SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Pasien berharap dengan dirinya berobat baik ke rumah sakit. dapat menyembuhkan penyakitnya
sehingga pasien tidak mengalami cemas dan ketakutan lagi.
4. HARAPAN KELUARGA SEHUBUNGAN DENGAN PEMECAHAN MASALAH
Keluarga pasien berharap dengan pengobatan yang dilakukan pada pasien, pasien dapat hidup
normal dan stabil pasien tidak lagi menglami ketakutan dan cemas, sehingga pasien dapat
menjalani kehidupannya dnegan tenang dan baik.

VI. KOPING DAN HARAPAN KLIEN/KELUARGA


1. Koping klien terhadap masalah yang dihadapi
Jika pasien mengalami suatu masalah atau merasa sedih dan marah, pasien berusaha
untuk bercerita dengan ibunya. Dan pasien akan merasa lega setelah pasien bercerita
dengan ibunya.
2. koping keluarga terhadap masalah klien
Selama ini pasien dan keluarga tidak mengalami masalah terhadap klien, dan klien tidak
memiliki masalah apapun disekitar lingkungan masyarakat.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD : 116/70 mmHg N: 88 X/menit S : 36,3 °C P : 20 X/menit
2. Berat Badan: 60 Kg TB: 165 Cm
3. Keluhan Fisik
keluarga mengatakan kalau pasien sudah 2 minggu terakhir menggurung diri di kamar dan terlihat
ketakutan/cemas berlebihan jika keluar rumah.pasien takut ke kampus menemui dosennya.
VIII. KELUARGA
GENOGRAM

Keterangan :
Laki-laki meninggal
Perempuan meninggal
Laki-laki hidup

Perempuan hidup
Laki-laki
Berhubungan darah / menikah
Tinggal serumah

1. POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Selama ini pengambilan keputusan dilakukan dengan cara bermusyawarah dengan
keluarga, baik dengan keluarga inti ataupun dengan keluarga lainnya.

2. PERSEPSI PERAN DALAM KELUARGA


Ayah disini berperan sebagai kepala keluarga, dan ibu pasien sebagai ibu rumah tangga
yang mengurus rumah dan keluarga dirumah . Anak tertua di keluarga ini sudah menikah
dan tinggal dengan suaminya. Sedangnkan pasien tinggal beriga dengan ayah dan ibunya.

3. PERSEPSI KEMAMPUAN KELUARGA


Ayah dan ibu pasien merupakan pensiunan guru dan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, keluarga mengandalkan dari gaji pensiunan sebagai guru dan juga hasil
penjualan dari beternak ayam kampung dirumahnya
IX. PSIKOSOSIAL
1. KONSEP DIRI
Citra Tubuh
Pasien mengatakan tubuhnya saat ini jauh lebih kurus dibandingkan dahulu, itu di
diungkapkan Ketika pasien menunjukan foto KTP pada perawat saat melakukan
melakukan wawancara. Pasien membandingkan foto KTP lamanya dengan foto KTP
barunya.

Ideal Diri
Pasien berharap bisa melakukan perannya sebagai anak lelaki dirumahnya, yaitu
Bisa melakukan aktivitas seperti dulu lagi dan berharap tidak mengalami cemas lagi.
Harga Diri
Pasien merasa minder dengan kondisinya saat ini, pasien takut untuk ke kampus
bertemu dengan dosennya.

Identitas diri
Pasien mengupakan mahsiswa S2. pasien tamatan sarjana.. sebelumnnya pasien
mampu melakukan pekerjaannya dengan baik. Hanya saja pasien merasa ada yang kurang
karena pasien belum menikah walaupun umurnya sudah cukup untuk berumah tangga.
Pasien merupakan anak ke dua dari 2 bersaudara.

Peran
Dengan kondisinya saat ini keluarga merasa sedih dan kasien terhadap penyakit yg
di alami pasien. Dan berharap pasien segera mebaik.

2. HUBUNGAN SOSIAL
Orang yang berarti dalam kehidupan pasien saat ini adalah keluarganya yaitu kedua orang
tuanya yang tinggal dengannya saat ini

Peran serta dalam kehidupan masyarakat/ kelompok


Sebelum sakit pasien biasa mengikuti kegiatan kemasyarakan yang dilakukan di
lingkungan sekitarnya, sperti gotong royong dan lain-lain. Setelah sakit, pasien lebih
sering dirumahnya dan tidur-tiduran.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan sekrang lebih suka mengurung diri di kamar dari pada berhubungan
dengan orang lain.
3. PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Pasien merupakan tamatan sarjana dan sedang melanjutkan pendidikan S2. saat ini pasien
akan melangsungkan ujian proposal tapi terganggu karena pasien mengalmai kecemasan.

4. GAYA HIDUP
Sebelum dan sesudah sakit pasien tidak mengalami perubahan gaya hidup yang begitu
berarti.
5. BUDAYA
Klien memiliki mengatakan tidak memiliki masalah dengan budaya yang dianutnya.
6. SPIRITUAL
Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan dirinya beragama hindu dan meyakini tentang agamanya.Klien

mengatakan tidak menyalahkan Tuhan atas sakit yang dialami sekarang.

Kegiatan ibadah
Klien beragama hindu, dirumah Klien sembahyang hanya pada hari tertentu saja

X. STATUS MENTAL
1. Penampilan
( ) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian yang tidak sesuai ( ) cara berpakaian tidak
seperti biasanya
Jelaskan :
Selama dilakukan pengkajian, penempilan pasien terlihat rapi dan bersih

2. Aktivitas Motorik
( ) lesu ( ) tik ( v ) gelisah ( ) tremor
( v ) tegang ( ) grimasem ( ) agitasi ( ) kompulsif
Jelaskan :
Selama pengkajian, pasien tampak tegang , gelisah dan mengalami
kecemasan
3. Alam Perasaan
( v ) sedih ( v ) kuatir ( ) gembira berlebihan ( v ) ketakutan
( v ) putus asa
Jelaskan :
keluarga mengatakan kalau pasien sudah 2 minggu terakhir menggurung diri di kamar
dan terlihat ketakutan berlebihan jika keluar rumah , keluarga mengatakan pasien
sedang melanjutkan pendidikan S2 nya , pasien sempat bercerita kepada ibunya jika
dirinya mengalami cemas/khawatir akan ujian proposal yg akan dijalaninya, keluarga
mengatakan pasien trauma untuk ke kampus karena takut jika nanti dimarahi oleh
dosennya lagi
4. Afek
( ) labil ( ) datar ( ) tumpul ( ) tidak sesuai
Jelaskan : Selama pengkajian yg dilakukan pasien mau bercerita kepada perawat
5. Interaksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) defensif ( ) curiga
( ) tidak kooperatif ( ) mudah tersinggung
Jelaskan :
Selama wawancara, sikap pasien sangat kooperatif dan menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan kepadanya.
6. Persepsi : halusinasi
( ) pengecapan ( ) pendengaran( ) perabaan (  ) penglihatan ( )
penciuman

Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak menglami mengalami halusinasi apapun.
7. Isi pikir
( ) obsesi ( ) depersonalisasi ( ) pikiran
magis ( ) phobia ( ) ide yang terkait ( ) hipokondria
Waham
( ) agama ( ) nihilistik ( ) curiga ( )kontrol pikir
( ) somatik ( ) sisip pikir ( ) kebesaran ( ) siar pikir
Jelaskan :
Selama proses wawancara pasien mengatakan tidak memiliki ganguan waham.
8. Arus Pkir
( ) sirkumstansial ( ) flight of idea ( ) perseverasi
( ) tangensial ( ) blocking ( ) kehilangan asosiasi
Jelaskan :
Saat wawancara terkadang pasien tidak memiliki gangguan arus pikir
9. Tingkat Kesadaran
( ) bingung ( ) stupor ( ) disorientasi orang
( ) sedasi ( ) disorientasi waktu ( ) disorientasi tempat
Jelaskan :
Saat wawancara pasien tidak memiliki gangguan kesadaran
10. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang ( ) gangguan daya ingat saat ini
( ) gangguan daya ingat jangka pendek ( ) konfabulasi
Jelaskan :
Selama wawancara pasien mampu mengingat segalanya, baik ingatannya saat sekolah dulu
maupun ingatan-ingatan lainnya.

11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


( ) Mudah beralih ( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Saat dilakukan wawancara, pasien tidak memiliki gangguan konsentrasi dan berhitung.
12. Kemampuan Penilaian
(  ) Gangguan Ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan :
Pasien mampu mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain seperti jika ia
merasa pusing, ia memutuskan untuk berobat ke rs bhayangkara.
13. Daya Tilik Diri
( ) Mengingkari penyakit yang diderita ( ) Menyalahkan hal – hal diluar
dirinya Jelaskan :
Pasien mengatakan takut bertemu dosennya di kampus. Dan pasien cemas karena
akan melangsungkan ujian proposal.

XI. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1.Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
(  ) makanan ya  tidak ( ) transportasi ya  tidak
(  ) keamanan ya.  tidak ( ) tempat tinggal ya.  tidak
(  ) perawatan kesehatan.  ya tidak ( ) uang ya.  tidak

(  ) pakaian ya.  tidak


Jelaskan :
Pasien mampu mengambil makan sendiri tanpa bantuan orang lain, serta pasien dapat
mengendarai sepeda motor jika ia ingin bepergian. Pasien tinggal dirumah bersama kedua orang
tuanya dan dalam melakukan perawatan kesehatannya, pasien memiliki kartu indonesia sehat yang
memungkinkan pasien dapat berobat tanpa biaya ke fasilitas kesehatan. Pasien juga mampu
memilih pakaian dan berpakaian secara rapi dan bersih.

2. Kegiatan hidup sehari – hari


A. Perawatan diri
Bantuan Total Bantuan Minimal
( ) mandi
( ) kebersihan
( ) makan
( ) BAK / BAB
( ) ganti pakaian
Jelaskan :
Dalam melakukan pemenuhan perawatan dirinya seperti mandi, manjaga kebersihan, makan,
BAK/BAB, dan berganti pakaian, pasien dapat melakuaknnya sendiri secara mandiri tanpa
bantuan.
B. Nutrisi
Apakah anda puas dengan pola makan anda (  ) ya( ) tidak
Apakah anda makan memisahkan diri ( ) ya, jelaskan
(  ) tidak
Frekuensi makan sehari x sehari Frekuensi kudapan sehari x sehari
Nafsu makan : ( ) meningkat ( ) menurun ( ) berlebihan ( ) sedikit – sedikit
Berat Badan : ( ) meningkat (  ) menurun
Berat Badan terendah : 55 kgBerat Badan tertinggi : 65 kg
Jelaskan :
Pasien mengatakan biasa makan 3 kali sehari dengan porsi yang biasa. Hanya saja ia
terlihat lebih kurus saat ini dibandingkan dahulu.

C. Tidur
Apakah ada masalah tidur, pasien tidak mengalami masalah tidurnya. Pasien tidur nyenyak dan
pada siang hari pasien juga dapat tidur siang kurang lebih 1 sampai 2 jam lamanya.
Apakah merasa segar setelah bangun tidur, pasien mengatakan akhir akhir ini bangun merasa
tidak segar karena cemas.
Apakah ada kebiasaan tidur siang, pasien biasa tidur siang 1 sampai 2 jam pada siang harinya.
Lama tidur siang 1sampai 2 jam
Apa yang menolong tidur pasien biasanya mecoba mendengarkan lagu pada saat mau
tidur. Tidur malam : 22.00 wita bangun jam : 07.00 wita
Apakah ada gangguan tidur : ( ) sulit untuk tidur ( ) bangun terlalu pagi
( ) sonambulisme ( ) terbangun saat tidur ( ) gelisah saat tidur ( ) berbicara
saat tidur
Jelaskan :
Selama ini pasien tidak pernah mengalami masalah tidur.

3. Kemampuan Klien dalam :


Mengantisipasi kebutuhan sendiri ( ) ya (  ) tidak
Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri (  ) ya ( ) tidak
Mengatur penggunaan obat (  ) ya ( ) tidak
Melakukan pemeriksaan kesehatan (  ) ya ( ) tidak
Jelaskan : dalam melakukan pemenuhan kebutuhan sehari-harinya, pasien masih dibiayai oleh
ayahnyadan ibunya. Jika pasien merasa kurang enak badan, pasien bisa secara mandiri
memeriksakan diri ke rumah sakit atau dengan diantar oleh ayahnya / ibunya.

4. Klien memiliki sistem pendukung


Keluarga : ya  tidak
Terapis : ya  tidak
Teman sejawat : ya  tidak
Kelompok sosial : ya  tidak
Jelaskan :
Pasien memiliki keluarga yang selalu mendukungnya dalam melakukan pengobatan .
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ? ( ) ya (  ) tidak
Jelaskan : keseharian pasien hanya tidur-tiduran di kamar dan pasien jarang keluar kamar
semenjak mengalami cemas berlebih.

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : Paranoid personality disorder
Terapi medik :
 Clofritis 1 x 10 mg
 Proneuron 1 x 1 tab
ANALISA DATA

Inisial Klien : Tn. S Nama Mahasiswa : Kadek Dina Widyaswari,S.Kep


No. RM :- Diagnosa medik : Paranoid personality disorder

No Data Subyektif dan Data Obyektif Masalah Keperawatan

1
DS : Ansietas
Klien mengatakan cemas, pusing. Terasa berdebar dan
bingung.
DO :
a. Klien tampak gelisah
b. Ekspresi tegang
c. TTV : TD : 107/84 mmHg , N : 89 x/menit
R : 22 x/menit S : 36oc

2 DS : Isolasi sosial (menarik diri)


a. Ibu pasien mengatakan kalau pasien sudah 2
minggu terakhir menggurung diri di kamar dan
terlihat ketakutan berlebihan jika keluar rumah
b. keluarga mengatakan pasien trauma untuk ke
kampus karena takut jika nanti dimarahi oleh
dosennya lagi
DO :
a. Pasien tampak cemas dan khawatir
b. TTV : TD : 107/84 mmHg , N : 89 x/menit R : 22
x/menit S : 36oc

3 DS : Koping individu efektif


a. ibu pasien mengatakan jika suaminya sedang
melanjutkan pendidikan S2 nya , pasien sempat
bercerita kepada istrinya jika dirinya mengalami
cemas/khawatir akan ujian proposal yg akan
dijalaninya, keluarga mengatakan pasien trauma
untuk ke kampus karena takut jika nanti
dimarahi oleh dosennya lagi
DO :
a. Pasien terlihat cemas dan takut
b. Pasien terlihat nunduk dan diam
XIII. POHON MASALAH

Kecemasan Berat ( Ansietas )

Koping individu tidak efektif

Isolasi sosial (menarik diri )

XIV . DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Kecemasan berat (ansietas)
2) Koping individu tidak efektif
3) Isolasi sosial (menarik diri )

Denpasar, 4 Agustus 2023

Kadek Dina Widyaswari, S.Kep


XV. RENCANA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Diagnosa Perencanaan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Kecemasan 1. Verbalisasi Reduksi Ansietas
berat (ansietas) Setelah dilakukan 1. Identifikasi saat
kebingungan
tindakan tingkat ansietas
menurun (5)
keperawatan berubah (mis. kondisi,
2. Verbalisasi
selama 1 x 2 jam waktu, stresor)
khawatir
diharapkan 2. Monitor tanda-tanda
akibat kondisi
ansietas membaik. ansietas (verbal dan
yang dihadapi
Dengan kriteria
menurun (5) nonverbal
hasil
3. Perilaku 3. Pahami situasi
gelisah membuat ansietas
menurun (5) 4. Jelaskan prosedur,
4. Pola tidur termasuk sensasi yang
membaik (5) mungkin dialami
5. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
6. Latih teknik relaksasi
7. Kolaborasi pemberian
obat antiansietas
2.Koping Setelah dilakukan 1. Kemampuan Dukungan Pengambilan
individu tidak tindakan memenuhi peran
efektif keperawatan sesuai usia Keputusan
selama 1 x 2 jam meningkat (5) 1. Identifikasi persepsi
diharapkan 2. Perilaku
mengenal masalah
koping koping adaptif
meningkat (5) saat pembuatan
efektif. Dengan 3. Verbalisasi keputusan kesehatan
kriteria hasil ; kemampuan
2. Fasilitasi
mengatasi
mengklarifikasi nilai
masalah
dan harapan yang
meningkat (5)
membantu membuat
pilihan
3. Diskusikan kelebihan
dan kekurangan dari
setiap solusi
4. Motivasi
mengungkapkan
tujuan perawatan
yang diharapkan
5. Fasilitasi
pengambilan
keputusan secara
kolaboratif
6. Informasikan
alternatif solusi
secara jelas

3.Isolasi sosial Keterlibatan 1. Minat interaksi Promosi Sosialisasi


(menarik diri )
Sosial meningkat (5) 1. Identifikasi
Setelah 2. Minat kemampuan
dilakukan terhadap melakukan interaksi

tindakan aktivitas dengan orang lain


meningkat (5) 2. Identifikasi hambatan
keperawatan
3. Verbalisasi melakukan interaksi
selama 1 x2
isolasi dengan orang lain
jam diharapkan
menurun (5) 3. Motivasi
isolasi sosial berpartisipasi dalam
membaik. aktivitas baru dan
Dengan kriteria kegiatan kelompok
hasil ; 4. Motivasi berinteraksi
di luar lingkungan
5. Anjurkan berinteraksi
dengan orang lain
secara bertahap
6. Anjurkan ikut serta
kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
7. Latih bermain peran
untuk meningkatkan
keterampilan
komunikasi
XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Hari/tanggal:4 Agustus 2023 Evaluasi


Jam: 11.00
Tindakan Keperawatan S:
1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas  Klien mengatakan cemas , pusing , terasa
berdebar dan bingung
berubah (mis. kondisi, waktu,
 keluarga mengatakan pasien trauma untuk ke kampus
stresor) karena takut jika nanti dimarahi oleh dosennya lagi
2. memonitor tanda-tanda ansietas
O:
(verbal dan nonverbal  Pasien tampak gelisah
 Ekspresi wajah tegang
3. memahami situasi membuat ansietas  Ttv
4. Mengajarkan teknik TD : 107/84 mmHg N
:89 x/mnt
pengalihan situasi/distraksi R : 20 x/mnt S
5. Kolaborasi pemberian obat antiansietas : 36oc

A : Masalah belum teratasi

Rencana Tindak Lanjut


P : lanjutkan rencana tindak lanjut
1) Latihan melakukan teknik pengalihan - KIE untuk minum obat teratur
situasi/distriksi - KIE untuk kontrol kembali
2) Mengajarkan relaksasi nafas Dalam

Kadek Dina Widyaswari

Tindakan Keperawatan S:
 ibu pasien mengatakan jika anaknya sedang melanjutkan
1. Mengidentifikasi persepsi mengenal pendidikan S2 nya , pasien sempat bercerita kepada
masalah saat pembuatan keputusan ibunya jika dirinya mengalami cemas/khawatir akan
ujian proposal yg akan dijalaninya, keluarga
kesehatan
mengatakan pasien trauma untuk ke kampus karena
2. Memfasilitasi mengklarifikasi nilai dan takut jika nanti dimarahi oleh dosennya lagi
harapan yang membantu membuat O:
pilihan  Pasien terlihat cemas dan takut
 Pasien terlihat nunduk dan diam

Rencana Tindak Lanjut A : Masalah Belum Teratasi


1) Diskusikan kelebihan dan
kekurangan dari setiap solusi P : Lanjutkan rencana tindak lanjut dan KIE untuk
2) Motivasi mengungkapkan kontrol kembali
tujuan perawatan yang
diharapkan
3) Fasilitasi pengambilan keputusan
secara kolaboratif
Tindakan Keperawatan S:
 keluarga mengatakan kalau pasien sudah 2 minggu
terakhir menggurung diri di kamar dan terlihat
1. Mengidentifikasi kemampuan ketakutan berlebihan jika keluar rumah
 ibu pasien mengatakan jika anaknya sedang melanjutkan
melakukan interaksi dengan orang
pendidikan S2 nya , pasien sempat bercerita kepada
lain ibunya jika dirinya mengalami cemas/khawatir akan
ujian proposal yg akan dijalaninya, keluarga mengatakan
2. Mengidentifikasi hambatan
pasien trauma untuk ke kampus karena takut jika nanti
melakukan interaksi dengan orang lain dimarahi oleh dosennya lagi
O:
3. memotivasi berpartisipasi dalam
 Pasien tampak cemas dan khawatir
aktivitas baru dan kegiatan
A: Masalah belum teratasi
kelompok
P: Lanjutkan rencana tindak lanjut

Rencana Tindak Lanjut


XIII. POHON MASALAH

Kecemasan Berat ( Ansietas )

Koping individu tidak efektif

Isolasi sosial (menarik diri )

XIV . DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Kecemasan berat (ansietas)
2) Koping individu tidak efektif
3) Isolasi sosial (menarik diri )

Denpasar, 4 Agustus 2023

Kadek Dina Widyaswari, S.Kep


XV. RENCANA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Diagnosa Perencanaan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Kecemasan 1. Verbalisasi Reduksi Ansietas
berat (ansietas) Setelah dilakukan 1. Identifikasi saat
kebingungan
tindakan
menurun (5) tingkat ansietas
keperawatan berubah (mis. kondisi,
2. Verbalisasi
selama 1 x 2 jam
khawatir waktu, stresor)
diharapkan 2. Monitor tanda-tanda
akibat kondisi
ansietas membaik.
yang dihadapi ansietas (verbal dan
Dengan kriteria nonverbal
menurun (5)
hasil
3. Perilaku 3. Pahami situasi
gelisah membuat ansietas
menurun (5) 4. Jelaskan prosedur,
4. Pola tidur termasuk sensasi yang
membaik (5) mungkin dialami
5. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
6. Latih teknik relaksasi
7. Kolaborasi pemberian
obat antiansietas
2.Koping Setelah dilakukan 1. Kemampuan Dukungan Pengambilan
individu tidak tindakan memenuhi peran
efektif keperawatan sesuai usia Keputusan
selama 1 x 2 jam meningkat (5) 1. Identifikasi persepsi
diharapkan 2. Perilaku mengenal masalah
koping koping adaptif
meningkat (5) saat pembuatan
efektif. Dengan keputusan kesehatan
3. Verbalisasi
kriteria hasil ;
kemampuan 2. Fasilitasi
mengatasi mengklarifikasi nilai
masalah dan harapan yang
meningkat (5) membantu membuat
pilihan
3. Diskusikan kelebihan
dan kekurangan dari
setiap solusi
4. Motivasi
mengungkapkan
tujuan perawatan
yang diharapkan
5. Fasilitasi
pengambilan
keputusan secara
kolaboratif
6. Informasikan
alternatif solusi
secara jelas

3.Isolasi sosial Keterlibatan 1. Minat interaksi Promosi Sosialisasi


(menarik diri )
Sosial meningkat (5) 1. Identifikasi
Setelah 2. Minat kemampuan
dilakukan terhadap melakukan interaksi

tindakan aktivitas dengan orang lain

keperawatan meningkat (5) 2. Identifikasi hambatan

3. Verbalisasi melakukan interaksi


selama 1 x2 jam
isolasi dengan orang lain
diharapkan
3. Motivasi
menurun (5)
isolasi sosial berpartisipasi dalam
membaik. aktivitas baru dan
Dengan kriteria kegiatan kelompok
hasil ; 4. Motivasi berinteraksi
di luar lingkungan
5. Anjurkan berinteraksi
dengan orang lain
secara bertahap
6. Anjurkan ikut serta
kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
7. Latih bermain peran
untuk meningkatkan
keterampilan
komunikasi
XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Hari/tanggal:4 Agustus 2023 Evaluasi


Jam: 11.00
Tindakan Keperawatan S:
1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas  Klien mengatakan cemas , pusing , terasa berdebar
dan bingung
berubah (mis. kondisi, waktu,
 keluarga mengatakan pasien trauma untuk ke
stresor) kampus karena takut jika nanti dimarahi oleh
dosennya lagi
2. memonitor tanda-tanda ansietas (verbal
dan nonverbal O:
 Pasien tampak gelisah
3. memahami situasi membuat ansietas  Ekspresi wajah tegang
4. Mengajarkan teknik pengalihan  Ttv
TD : 107/84 mmHg N
situasi/distraksi :89 x/mnt
5. Kolaborasi pemberian obat antiansietas R : 20 x/mnt S
: 36oc

A : Masalah belum teratasi


Rencana Tindak Lanjut

1) Latihan melakukan teknik pengalihan P : lanjutkan rencana tindak lanjut


situasi/distriksi - KIE untuk minum obat teratur
2) Mengajarkan relaksasi nafas Dalam - KIE untuk kontrol kembali

Ratih Suswati

Tindakan Keperawatan S:
 ibu pasien mengatakan jika anaknya sedang
1. Mengidentifikasi persepsi mengenal melanjutkan pendidikan S2 nya , pasien sempat
masalah saat pembuatan keputusan bercerita kepada ibunya jika dirinya mengalami
cemas/khawatir akan ujian proposal yg akan
kesehatan
dijalaninya, keluarga mengatakan pasien trauma untuk
2. Memfasilitasi mengklarifikasi nilai dan ke kampus karena takut jika nanti dimarahi oleh
harapan yang membantu membuat dosennya lagi
pilihan O:
 Pasien terlihat cemas dan takut
 Pasien terlihat nunduk dan diam
Rencana Tindak Lanjut
1) Diskusikan kelebihan dan kekurangan A : Masalah Belum Teratasi
dari setiap solusi
2) Motivasi mengungkapkan tujuan P : Lanjutkan rencana tindak lanjut dan KIE untuk
perawatan yang diharapkan kontrol kembali
3) Fasilitasi pengambilan keputusan
secara kolaboratif
Tindakan Keperawatan S:
 keluarga mengatakan kalau pasien sudah 2 minggu
terakhir menggurung diri di kamar dan terlihat
1. Mengidentifikasi kemampuan ketakutan berlebihan jika keluar rumah
 ibu pasien mengatakan jika anaknya sedang
melakukan interaksi dengan orang
melanjutkan pendidikan S2 nya , pasien sempat
lain bercerita kepada ibunya jika dirinya mengalami
cemas/khawatir akan ujian proposal yg akan
2. Mengidentifikasi hambatan melakukan
dijalaninya, keluarga mengatakan pasien trauma untuk
interaksi dengan orang lain ke kampus karena takut jika nanti dimarahi oleh
dosennya lagi
3. memotivasi berpartisipasi dalam
O:
aktivitas baru dan kegiatan  Pasien tampak cemas dan khawatir
kelompok
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan rencana tindak lanjut


Rencana Tindak Lanjut

Anda mungkin juga menyukai