Anda di halaman 1dari 68

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA x DENGAN HALUSINASI


DIRUANG TENANG WANITA RUMAH SAKIT JIWA
DAERAH SAMBANG LIHUM

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Jiwa


Program Profesi Ners

Oleh:
TAUFIK HIDAYAT, S. Kep
NIM. 21.300.0235.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
BANJARMASIN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA x DENGAN HALUSINASI


DIRUANG TENANG WANITA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SAMBANG LIHUM

Oleh:
TAUFIK HIDAYAT, S. Kep
NIM. 21.300.0235

Preseptor Akademik

(Ns., Ria Anggara Hamba, S.Kep.,


M.MKes )
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA X DENGAN HALUSINASI


DIRUANG TENANG WANITA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SAMBANG LIHUM

Oleh:
TAUFIK HIDAYAT, S. Kep
NIM. 21.300.0235

Preseptor Akademik

(Ns., Ria Anggara Hamba, S.Kep., M.MKes )


FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS PASIEN
Inisial :x (L/P)
Umur : 14 Tahun No. RM : 03-86-xx
Informan : Perawat Ruangan, Data Rekam Medik

II. ALASAN MASUK DAN FAKTOR PENCETUS


Pasien datang ke UGD RSJ Sambang Lihum dengan mobil didampingi oleh
beberapa orang relawan dan keluarga, pada saat diugd pasien meronta-ronta
berontak dengan petugas, dan melawan sambil berteriak mati saja dari pada
dianggap gila, ± 1 bulan yang lalu keluarga pasien mengatakan semakin sering
melamun dan main HP nonton konten tanpa henti dari tiktok lalu mengikuti
semua tren (diduga putus pacar namun pasien tidak mau bicara), terakhir pasien
mulai sering bicara melantur, teriak sendiri, sering menyayi tanpa henti dengan
nyaring, sering melawan orang tua dirumah dan dalam 5 hari terakhir pasien
semakin parah semakin sering mengamuk menghamburkan perabot rumah
tangga, memecahkan piring, gelas, dan kaca, emosi labil, jarang tidur dan 2 hari
lalu berobat jiwa di RS Ansari saleh hanya meminum obat sehari lalu setelah itu
obat di buang oleh pasien karena merasa dirinya tidak gila dan pada tanggal 03
Agustus 2022 pasien dibawa ke RSJ Sambang Lihum oleh keluarga karena
pasien berteriak histeris ingin mati saja, keluyuran dan mengamuk di rumah
tetangga sambil meminta tolong.
Alasan pengkajian pasien mengatakan pada saat dirumah mendengar suara
bisikan menyuruh bunuh diri, terjadi pada malam hari, suara muncul 1x pada
saat pasien sendiri dan melamun, respon pasien berteriak. Pada saat diruang
tenang wanita pasien mengatakan mendengar suara bisikan tanpa wajah yang
tidak jelas menyuruh untuk bunuh diri, terjadi pada siang dan malam hari, suara-
suara tersebut muncul ± 1-2 x/hari, terjadi pada saat pasien sendiri dan
melamun, respon pasien adalah menutup telinga dan membaca sholawat.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya? Berhasil Kurang berhasil
Tidak berhasil
3. Perilaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik - - - - - -

Aniaya seksual - - - - - -

Penolakan - - - - - -

Kekerasan dalam - - - - - -
keluarga

Tindakan criminal - - - - - -

Jelaskan No. 1, 2, dan 3


Keluarga pasien mengatakan sebelumnya anaknya tidak pernah mengalami
gangguan jiwa dan sebelum masuk rumah sakit 2 hari yang lalu pasien
dibawa oleh orang tua berobat ke RS Ansari shaleh dan meminum obat satu
hari saja setelah itu di buang oleh pasien dan merasa pasien tidak gila dan
baik-baik saja, pasien tampak mengingkari penyakitnya, pasien tampak tidak
meminum obat, pasien tampak tidak mengikuti anjuran petugas. Keluarga
pasien (Ayah dan adik) mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami
aniaya fisik dan seksual.
Masalah Keperawatan
Regimen Terapeutik Inefektif : Penatalaksanaan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Ya


Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat


pengobatan/perawatan
- - -
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien mengatakan memiliki pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan dikeluarga adalah selalu disalahkan oleh orang tua, apa yang
dikerjakan selalu salah di hadapan orang tua, dimarahi karena tidak menjaga
adiknya yang masih kecil. Dan juga pasien pernah dihujat oleh teman sekolah
karena memutuskan memakai cadar sejak tahun 2021. Pasien tampak
merasa tidak merasa bersalah apa-apa, dia merasa sudah menjaga adiknya
yang kecil dengan benar, tampak dari pola asuh keluarga yang otoriter, selalu
menyuruh pasien untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tampak
keluarga selalu memarahi pasien dan tampak kasih sayang yang kurang
terhadap pasien, Tampak pasien sudah lelah karena selalu diperintah dan
pasien tampak melawan orang tua, Pasien tampak marah, kecewa, sedih dan
pasien tampak melawan orang tua.
Masalah Keperawatan

Koping individu tidak efektif, Koping keluarga tidak efektif

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 115/81 mmHg HR: 83 x/m RR: 19 x/m T: 36,6 oc
2. Ukur : TB: 147 cm BB: 39 kg
3. Keluhan fisik: Ya Tidak
Jelaskan :
Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanannya karena bekas terkena kaca.
Tampak ada luka gores ± 1 cm di kaki akibat terkena kaca, Pasien tampak
meringis kesakitan saat nyeri terjadi, pasien tampak memegang kaki kanan
yang nyeri.

PQRST:
P : Nyeri pada kaki,
Q : Terasa ditusuk-tusuk,
R : Pada kaki kanan,
S : Skala 3 (0-10),
T : Hilang timbul
Masalah Keperawatan
Nyeri Akut

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

X X X

X X X

15
X

Keterangan:
: Perempuan X : Meninggal
: Laki-laki
: Pasien
Jelaskan :
Pasien merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara dan semuanya adalah
perempuan, pasien belum menikah dan pada saat ini tinggal bersama ibu,
ayah, dan adik yang ke 3 sedangkan adik ke 2 sudah meninggal, pasien
mengatakan lebih dekat dengan ibu dibandingkan dengan ayah biasanya
pasien bercerita dan berkeluh kesah tentang masalah dengan ibu.
Masalah Keperawatan
Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Pasien mengatakan suka dengan anggota tubuhnnya yang paling utama
adalah mata dan rambut, Pasien tampak cukup rapi, memiliki perawakan
tubuh pendek, dan tidak ada kecacatan.
b. Identitas :
Pasien adalah seorang perempuan berusia 14 tahun, merupakan anak
pertama dari 3 bersaudara.
c. Peran :
Pasien berperan sebagai anak sekaligus kakak bagi adik-adiknya, pasien
tinggal bersama dengan ayah, ibu dan adik. Peran pasien dirumah adalah
membantu orang tua seperti mencuci piring, membersihkan rumah,
menjaga adik yang diperintahkan oleh orang tua, peran pasien disekolah
adalah seorang siswa di MTS Al Azhar dan mengerjakan tugas sekolah
dengan tepat waktu, peran pasien di RSJ Sambang Lihum adalah
meminum obat dengan tepat waktu.
d. Ideal diri :
Pasien bercita-cita sebagai polwan, di RSJ Sambang Lihum pasien
mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin pulang karena tidak betah di
RSJ Sambang Lihum, dan ingin cepat kembali bersekolah.
e. Harga diri :
Pasien mengatakan tidak ada hal yang tidak di sukai pada dirinya, akan
tetapi pada saat ini pasien memutuskan untuk memakai cadar
dikarenakan menurut pasien merasa aman, tenang dan nyaman ketika
memakainya, pada saat disekolah pasien mengatakan dihujat dan
dibicarakan oleh teman-teman sekolah karena memakai cadar pasien
merasa kecewa, malu, marah dan tidak ingin berteman dengan teman-
temannya, dan pada saat itu juga pasien putus dengan pacarnya pasien
merasa sangat kecewa dan ingin bunuh diri saja dari pada seperti ini,
pasien tampak sedih, pasien tampak marah, pasien tampak kecewa,
pasien tampak putus asa, pasien tampak mengatakan ingin bunuh diri
saja.
Masalah Keperawatan
Harga Diri Rendah, Resiko Bunuh Diri

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti:
Pasien mengatakan orang yang paling berharga ialah ayah, ibu, dan
adiknya. Dan juga pasien mengatakan mempunyai pacar dan sangat
berarti dan tidak bisa kehilangnya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:


Pasien mengatakan pada saat di lingkungan masyarakat pasien berperan
sebagai anggota pada kegiatan maulid habsyi dan rajin ikut serta juga
dalam kegiatan pengajian yang dilakukan setiap hari senin.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Hambatan didalam lingkungan sekolah adalah pasien tidak mau berteman
dengan teman-temannya yang menghujat dan membicarakan pasien yang
memakai cadar.
Saat berkomunikasi pasien lebih paham berbahasa daerah (Banjar) dan
pada saat berkomunikasi harus jelas, lantang dan pelan karena pasien
terkadang kurang memahami apa yang disampaikan.
Masalah Keperawatan
Kerusakan Interaksi Sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
Pasien beragama islam, pasien meyakini bahwa Allah SWT adalah
tuhannya.
b. Kegiatan ibadah:
Pada saat di RSJ Sambang Lihum, pasien tidak melakukan beribadah
akan tetapi pasien berdoa agar cepat sembuh.
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan Cara berpakaian
pakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Jelaskan :
Pasien dapat berpakaian secara mandiri, penampilan bersih, namun tidak
begitu rapi
Masalah Keperawatan

Tidak Ada Masalah Keperawatan


2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu
Tidak mampu
memulai
pembicaraan
Loghorea Echolalia

Jelaskan :
Pada saat berbicara dengan pasien suara pelan dan tidak jelas, pada saat
ditanya pasien menjawab pertanyaan dari perawat dan terkadang melenceng
dari pertanyaan.
Pasien tampak bingung, ekspresi wajah tampak kosong, perawat harus
berbicara lantang dan jelas, pasien hanya mampu menjawab pertanyaan
pendek.
Masalah Keperawatan
Kerusakan interaksi sosial

3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Griadiken Tremor Kompulsif

Jelsaskan :
Pasien mengatakan ingin pulang, Pasien tampak berteriak-teriak ingin
pulang, Pasien tampak menggedor pintu kamar, Pasien tampak bingung,
gelisah, mondar-mandir, melakukan kegiatan mencuci muka dan menyisir
rambut berulang kali, pandangan pasien tampak kosong, pada saat berbicara
pasien mengatakan ingin pulang.
Masalah Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir

Gembira
berlebiha
n
Jelaskan :
Pasien selalu mengatakan ingin pulang dan kapan pulang, karena rindu
dengan keluarga dan ingin cepat bersekolah, Pasien tampak sedih, pasien
tidak senang berada di rumah sakit jiwa karena menganggap tidak sakit jiwa
dan baik-baik saja
Masalah Keperawatan
Resiko Perilaku Kekerasan

5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan :
Pada saat diajak berbicara tidak ada stimulus yang menyenangkan terkadang
pasien tertawa dan terkadang sedih, Afek pasien labil, pasien tampak
mondar-mandir, sering bernyanyi-nyanyi, suka tertawa sendiri dan sedih, dan
terkadang suka melamun.
Masalah Keperawatan
Halusinasi

6. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata Defensif Curiga


(-)
Jelaskan :
Pada saat diajak berbicara, pasien tidak melakukan kontak mata dengan
perawat, pasien tampak mengalihkan pandangan mata kelain, tampak
pandangan mata kosong.
Masalah Keperawatan
Kerusakan interaksi social

7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan :
Pada saat pengkajian pasien mengatakan mendengar suara bisikan tanpa
wajah yang tidak jelas menyuruh untuk bunuh diri, terjadi pada siang dan
malam hari, suara-suara tersebut muncul ± 1-2 x/hari, terjadi pada saat
pasien sendiri dan melamun, respon pasien adalah menutup telinga dan
membaca sholawat. Pasien tampak berbicara sendiri, melamun, mondar
mandir, tertawa sendiri, dan berbicara ngawur.
Masalah Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran

8. Proses pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of idea Blocking Pengulangan


pembicaraan/perseverasi
Neologisme

Jelaskan :
Pada saat pengkajian, pasien terkadang bisa menjawab pertanyaan dengan
baik akan tetapi berbelit-belit dan terkadang meloncat dari satu topik ketopik
lain dan tidak sampai pada pertanyaan yang ditanyakan. Pasien tampak
bingung, berbicara pelan, lambat dan tidak jelas
Masalah Keperawatan
Gangguan proses pikir
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham
Agama Somatik Ke Besaran Curiga

Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan :
Pada saat pengkajian pasien tidak ada menunjukkan gejala waham
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan

10. Tingkat kesadaran


Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi
Waktu Tempat Orang

Jelaskan :
Pada saat dilakukan pengkajian pasien tampak bingung. Pasien mengatakan
menyadari dirinya berada di RSJ Sambang Lihum, pada saat ditanya waktu,
tempat dan orang pasien bisa menjawab.
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan

11. Memori
Gangguan daya ingat jangka Gangguan daya ingat jangka
panjang pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan :
Pasien mampu menceritakan kejadian di masa lalu dan yang baru terjadi
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih Tidak mampu Tidak mampu berhitung
berkonsentrasi sederhana
Jelaskan :
Pasien mampu menyebutkan angka sesuai urutan 1-20, dan hitung mundur,
pasien mampu berhitung sederhana seperti penambahan. Akan tetapi pada
saat melakukan pengkajian pasien terkadang tidak mampu berkonsentrasi
dan pembicaraan teralihkan jika ada stimulus lain
Masalah Keperawatan
Gangguan Proses Pikir

13. Keterampilan penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan :
Pasien tidak mampu mengambil keputusan sesuai arahan dari perawat,
seperti pada saat pasien untuk tenang, pasien enggan mendengarkan arahan
dari perawat. Pasien tampak tidak peduli arahan dari perawat yang meminta
untuk tidak berteriak, dan menggedor pintu kamar.
Masalah Keperawatan
Gangguan Proses Pikir

14. Daya tilik diri


Mengingkari penyakit yang Menyalahkan hal-hal diluar
diderita dirinya
Jelaskan :
Pada saat ditanya kenapa masuk RSJ, pasien mengatakan tidak tahu kenapa
dimasukkan kesini, pasien merasa baik-baik saja dan tidak mengalami
gangguan jiwa
Masalah Keperawatan
Gangguan proses pikir

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
Pasien mampu makan secara mandiri
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keparawatan

2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
Pasien mampu melakukan BAK/BAB secara mandiri
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keparawatan

3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
Pasien dapat melakukan aktivitas mandi secara mandiri.
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keparawatan

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
Pasien dapat berpakaian secara mandiri, dan dapat merapikan rambut
secara mandiri
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keparawatan

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 13.00 s/d 15.00


Tidur malam lama : 22.00 s/d 06.00
Kegiatan sebelum/sesudah tidur : - s/d -
Jelaskan :
Pasien tidak ada memiliki kegiatan atau aktivitas saat ingin tidur ataupun
sesudah tidur.
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keparawatan

6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
Pasien selalu minum obat yang di instruksikan oleh perawat, namun pasien
tidak tau obat apa yang diminum, jam berapa dan kegunaanya
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keparawatan

7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan Ya Tidak

Perawatan pendukung Ya Tidak

Jelaskan :
Setelah pulang dari RSJ Sambang Lihum, pasien memerlukan perawatan
lanjutan yaitu minum obat secara rutin dan teratur.
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keparawatan
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan Ya Tidak
makanan
Menjaga kerapihan Ya Tidak
rumah

Mencuci pakaian Ya Tidak

Pengaturan keuangan Ya Tidak

Jelaskan :
Pasien mengatakn segala kegiatan didalam rumah dilakukan oleh dirinya
sendiri (Mandiri)
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keparawatan

9. Kegiatan di luar rumah


Belanja Ya Tidak

Transportasi Ya Tidak

Lain-lain Ya Tidak

Jelaskan :
Pasien mengatakan biasanya pergi berbelanja kepasar dan untuk
transportasi menggunakan sepeda motor.
Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keparawatan

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alcohol

Mampu menyelesaikan Reaksi lambat/berlebih


masalah
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya………………………. Lainnya…………………………

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
Pasien tidak memiliki masalah dengan dukungan kelompok.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik
Pada saat dilingkungan tempat tinggal pasien mempunyai masalah
dengan tetangga karena menurut pasien selalu memperhatikan
pasien dan selalu membicarakan yang tidak baik terhadap pasien,
dan terakhir Handphone pasien dibanting sehingga pecah, setelah
itu pasien memecahkan kaca rumah orang tersebut. Pasien tampak
marah, mondar-mandir dan berteriak-teriak dan mengucapkan ingin
bunuh diri saja.
Pada saat di lingkungan RSJ Sambang Lihum Pasien tampak
berhubungan baik dengan sesama pasien, pada saat di ajak
berbicara dengan perawat pasien kooperatif.
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Pasien bersekolah di MTS Al-Azhar pasien tidak mempunyai
masalah pada saat bersekolah, akan tetapi pada saat dilingkungan
sekolah pasien dihujat dan dibicarakan oleh teman-temannya
dikarenakan memakai cadar.
Masalah dengan dukungan pekerjaan, spesifik
Pasien mengatakan pada saat ini tidak bekerja dan bersekolah di
MTS Al-Azhar.
Masalah dengan dukungan perumahan, spesifik
Pasien mengatakan tidak ada Masalah dengan dukungan
perumahan.
Masalah dengan dukungan ekonomi, spesifik
Tidak ada Masalah ekonomi
Masalah dengan dukungan pelayanan kesehatan, spesifik
Tidak ada Masalah dalam dukungan pelayanan kesehatan, pasien
apabila sakit orang tua pasien selalu membawa berobat ke
Puskesmas.
Masalah lainnya, spesifik
Tidak ada

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Penyakit jiwa System pendukung

Faktor presipitasi Penyakit fisik

Koping Obat-obatan

Lainnya……………………………………………………………………………

Masalah Keperawatan
Tidak Ada Masalah Keperawatan

XI. ASPEK PENUNJANG


Diagnosa Medik :
F 23.0 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut Tanpa Gejala Skizofrenia
Hasil Laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 14,0 11,0 - 14,7
Leukosit 6,100 4.000 – 10.000
Eritrosit 4,0 4.0 – 6.0
Trombosit 270,000 150.000 – 450.000
Hematokrit 37 35 – 45
Hitung Jenis
Limfosit 32 25 – 40
Monosit 7 2–8
Neutrofil 61 50 – 70
MCH 32 27 - 33
MCV 86 80 – 95
MCHC 37 30 – 35
Limfosit Absolut (ALC) 2,000 800 - 4.000
Netrofil Absolut 3,700 1.260 - 7.300
Netrofil Limfosit Ratio 1,91 < 3.13
(NLR)
HBS Ag (-)
Gula Darah Sewaktu 91 < 150
AST / GOT 18 13 – 35
ALT / GPT 29 7 – 35
Urea 27 4 – 12
Kreatinin 0,7 0,6 – 1,1
Terapi Medik
Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping Rasional

Aripiprazole 10 mg Indikasi aripiprazole adalah Kontraindikasi penggunaan 1. Kantuk Untuk meredakan dan
untuk manajemen aripiprazole yaitu bila 2. Sakit kepala mengontrol
schizophrenia, iritabilitas terdapat riwayat alergi 3. Pusing gejala gangguan
tekait autisme, dan terapi tic terhadap aripiprazole. 4. Mual dan muntah jiwa psikosis akibat
pada sindrom Tourette. Peringatan penggunaan 5. Leadik dan rasa lelah yang tidak biasa skizofrenia. Obat ini juga
Aripiprazole juga aripiprazole adalah pada 6. Mengeluarkan air liur berlebih digunakan dalam
diindikasikan untuk terapi lansia dengan gejala atau ngences pengobatan gangguan
akut episode manik atau psikosis yang berkaitan 7. Sulit tidur bipolar atau depresi.
campuran pada gangguan dengan dementia, pasien 8. Sembelit atau diare
bipolar, serta terapi adjuvan yang mengonsumsi
pada gangguan depresi antidepresan, riwayat
mayor. Sediaan injeksi dapat kejang, dan leukopenia.
digunakan untuk mengatasi
agitasi terkait skizofrenia atau
bipolar mania,

Inj. Zyprexa 1 vial Digunakan untuk pasien yang Hindari penggunaan 1. Pusing atau rasa melayang Membantu mengobati yang
(Gaduh terindikasi gangguan bipolar, Zyprexa IM pada penderita: 2. Mulut kering atau mual berhuadikngan dengan
gelisah) dan skizofernia (penderitanya - Pasien yang memiliki 3. Konstipasi jiwa/ suasana hati
mengalami halusinasi, riwayat hipersensitif 4. Kenaikan berat badan (Skizofrenia, gangguan
delusi). terhadap olanzapine. bipolar)
5. Nyeri punggung
- Pasien yang memiliki
6. Bengkak, nyeri, atau kemerahan di area
riwayat penyakit
penyuntikan
glaukoma sudut tertutup.

Inj. 2 Amp Indikasi dari diphenhydramine Kontraindikasi pemberian 1. Mulut, hidung, atau tenggorokan terasa Untuk meredakan gejala
Difenhydramine adalah reaksi alergi, gejala diphenhydramine kering alergi dan batuk
ekstrapiramidal, motion adalah pasien dengan 2. Kantuk pilek (common cold). Selain
sickness, urtikaria, dan hipersensitivitas terhadap 3. Pusing itu, obat ini juga dapat
sedasi. diphenhydramine. Obat ini 4. Mual atau muntah digunakan untuk mengatasi
juga tidak diberikan pada 5. Sembelit maadikk perjalanan, serta
pasien dengan obstruksi 6. Sakit kepala kondisi tremor dan kaku
usus, ulkus peptikum 7. Gelisah atau gugup otot pada penderita
dengan stenosis, serta 8. Rasa senang yang berlebihan, tetapi Parkinson
dihindari pada populasi tidak wajar, terutama pada anak-anak
khusus bayi dan adik 9. Dada terasa sesak atau tertekan
menyusui 10. Hilang nafsu makan
11. Ruam, sunadikrn, rasa terbakar atau
menyengat, pada kulit yang dioleskan
obat
XI. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
No. Data Maladaftif Masalah Keperawatan
1. DS: Regimen terapeutik inefektif :
Keluarga pasien mengatakan sebelum masuk Penatalaksanaan
rumah sakit 2 hari yang lalu pasien dibawa oleh
orang tua berobat ke RS Ansari shaleh dan
meminum obat satu hari saja setelah itu
dibuang oleh pasien dan pasien mengatakan
merasa pasien tidak gila dan baik-baik saja
DO:
- Pasien tampak mengingkari penyakitnya
- Pasien tidak meminum obat
- Pasien tampak tidak mengikuti anjuran
petugas
2. DS: Koping keluarga tidak efektif
Pasien mengatakan memiliki pengalaman masa
lalu yang tidak menyenangkan dikeluarga
adalah selalu disalahkan oleh orang tua, apa
yang dikerjakan selalu salah di hadapan orang
tua, dimarahi karena tidak menjaga adiknya
yang masih kecil
DO:
- Tampak pola asuh keluarga yang otoriter
- Pasien tampak disuruh untuk mengerjakan
pekerjaan rumah tangga
- Tampak kasih sayang yang kurang terhadap
pasien
- Tampak pasien sudah lelah karena selalu
diperintah dan pasien tampak melawan
orang tua
- Pasien tampak kecewa, marah, sedih
dengan orang tua
3. DS: Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanannya
karena bekas terkena kaca.
DO:
- Pasien tampak meringis kesakitan saat nyeri
terjadi
- Pasien tampak memegang kaki kanan yang
nyeri
- Tampak ada luka gores ± 1 cm di kaki akibat
terkena kaca,
- PQRST:
P : Nyeri pada kaki,
Q : Terasa ditusuk-tusuk,
R : Pada kaki kanan,
S : Skala 3 (0-10),
T : Hilang timbul
4. DS: Resiko Bunuh Diri
Pasien mengatakan putus dengan pacar nya
dikarenakan pacarnya selingkuh, pasien
mengatakan tidak terima dan ingin bunuh diri
saja
DO:
- Pasien tampak sedih
- Pasien tampak kecewa
- Pasien tampak putus asa
- Pasien tampak mengatakan ingin bunuh diri
saja
5. DS: Harga Diri Rendah
Pasien mengatakan tidak ada hal yang tidak di
sukai pada dirinya, akan tetapi pada saat ini
pasien memutuskan untuk memakai cadar
dikarenakan menurut pasien merasa aman,
tenang dan nyaman ketika memakainya, pada
saat disekolah pasien mengatakan dihujat dan
dibicarakan oleh teman-teman sekolah karena
memakai cadar pasien merasa kecewa, malu,
marah dan tidak ingin berteman dengan teman-
temannya
DO:
- Tampak kontak mata kurang
- Pasien tampak menghindar dari teman-
teman sekolah
6. DS: Kerusakan interaksi sosial
-
DO:
- Pada saat berbicara dengan pasien suara
pelan dan tidak jelas, pada saat ditanya
pasien menjawab pertanyaan dari perawat
dan terkadang melenceng dari pertanyaan.
- Pada saat diajak berbicara, pasien tidak
melakukan kontak mata dengan perawat,
pasien tampak mengalihkan pandangan
mata kelain,
- Pasien tampak bingung,
- Ekspresi wajah tampak kosong
- Perawat harus berbicara lantang dan jelas,
pasien hanya mampu menjawab pertanyaan
pendek.
7. DS: Resiko Perilaku Kekerasan
Pasien mengatakan pada saat dirumah
mengamuk, menghamburkan perabot rumah
tangga, memecahkan piring, gelas, dan kaca.
DO:
- Pasien tampak berteriak-teriak mengatakan
ingin pulang dan kapan pulang
- Pasien tampak menggedor pintu kamar
- Pasien tampak bingung,
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak mondar-mandir
- Pasien tampak melakukan kegiatan mencuci
muka dan menyisir rambut berulang kali,
- Pandangan pasien tampak kosong
8. DS: Koping individu tidak efektif
Pasien mengatakan ingin pulang dan kapan
pulang, pasien tidak senang berada di rumah
sakit jiwa karena merasa tidak sakit jiwa dan
baik-baik saja
DO:
- Pada saat diajak berbicara tidak ada
stimulus yang menyenangkan terkadang
pasien tertawa dan terkadang sedih, Afek
pasien labil, pasien tampak mondar-mandir,
sering bernyanyi-nyanyi, suka tertawa
sendiri dan sedih, dan terkadang suka
melamun.
9. DS: Gangguan Persepsi Sensori :
Pasien mengatakan mendengar suara bisikan Halusinasi Pendengaran
tanpa wajah yang tidak jelas menyuruh untuk
bunuh diri, terjadi pada siang dan malam hari,
suara-suara tersebut muncul ± 1-2 x/hari, terjadi
pada saat pasien sendiri dan melamun, respon
pasien adalah menutup telinga dan membaca
sholawat.
DO:
- Pasien tampak berbicara sendiri
- Pasien tampak melamun
- Pasien tampak tertawa sendiri
- Pasien tampak berbicara ngawur
- Pasien tampak mondar mandir
10. DS: Gangguan Proses Pikir
Pasien mengatakan tidak tau kenapa masuk
RSJ Sambang Lihum, pasien mengatakan tidak
gila dan merasa baik-baik saja
DO:
- Pasien tampak mengingkari penyakit
- Pada saat pengkajian, pasien terkadang
bisa menjawab pertanyaan dengan baik
akan tetapi berbelit-belit dan terkadang
meloncat dari satu topik ketopik lain dan
tidak sampai pada pertanyaan yang
ditanyakan. Pasien tampak bingung,
berbicara pelan, lambat dan tidak jelas
- Pasien terkadang tidak mampu
berkonsentrasi dan pembicaraan teralihkan
jika ada stimulus lain
- Pasien tidak mampu mengambil keputusan
sesuai arahan dari perawat, seperti pada
saat pasien untuk tenang
- Pasien tampak tidak jelas berbicara
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Regimen terapeutik inefektif : Penatalaksanaan
2. Koping individu tidak efektif
3. Koping keluarga tidak efektif
4. Nyeri akut
5. Resiko bunuh diri
6. Harga diri rendah
7. Kerusakan interaksi social
8. Resiko Perilaku Kekerasan
9. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
10. Gangguan proses pikir

XIV. POHON MASALAH

Resiko Perilaku Kekerasan


(Affect)

Halusinasi
(Core Problem)

Harga Diri Rendah


(Cause)
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN

Nama Pasien :x Dx Medis : F. 23.0 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut Tanpa Gejala Skizofrenia
No. RM : 03-86-xx Ruangan :-
Tgl No. Dx Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

I Gangguan Pasien mampu mengontrol Setelah dilakukan tindakan selama 4 SP I


persepsi sensori halusinasi sesuai strategi kali interaksi, diharapkan pasien 1. Identifikasi halusinasi : dengan
: Halusinasi pelaksanaan tindakan mampu mengontrol halusinasi dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu,
keperawatan cara : terjadi situasi pencetus, perasaan dan
1. Dengan cara latihan menghardik respon
2. Minum obat secara teratur 2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi :
3. Dengan cara latihan bercakap- hardik, obat, bercakap-cakap,
cakap melakukan kegiatan.
4. Dengan cara latihan melakukan 3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
aktivitas sehari-hari menghardik
4. Masukkkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik
SP II
1. Evaluasi menghardik, beri pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna,
dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik dan beri pujian.
SP III
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik
dan obat. Beri pujian.
2. Latihan cara mengontrol halusinasi
dengan bercakap-cakap ketika
halusinasi muncul
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik, minum obat, dan
bercakap-cakap.
SP IV
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik,
penggunaan obat dan bercakap-cakap.
Beri pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan harian (mulai 2
kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan harian
SP V
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik,
minum obat, bercakap, dan melakukan
kegiatan harian. Beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
4. Nilai apakah halusinasi terkontrol
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Pasien :x
No. CM : 03-86-xx
Bangsal :-
Tanggal/
No Implementasi Evaluasi Paraf
Jam
1. 2022 / 10.00 SP 1: Halusinasi S:
1. Identifikasi halusinasi : dengan mendiskusikan isi, - “Nama saya H, panggil saja kak H,
frekuensi, waktu, terjadi situasi pencetus, perasaan dan perasaannya sekarang saya
respon mendengar suara-suara menyuruh
“assalamulaikum adik. Perkenalkan nama saya Rissa saya bunuh diri kak”.
Alhusna, biasanya dipanggil Rissa, saya mahasiswa - “Baiklah saya mau berbincang-
Universitas Sari Mulia yang berpraktik di ruangan pada hari bincang di kamar apakah boleh kak?
ini. Nama adik siapa? Senang dipanggil apa” “bagaimana oh kalau begitu baiklah kak”.
perasaan adik hari ini? Apa keluhan adik saat ini” “baiklah, - “Iya kak mendengar suara bisikan
bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang tanpa wajah yang tidak jelas
selama ini adik dengar tetapi tak tampak wujudnya? Di mana menyuruh untuk bunuh diri, terjadi
kita duduk ? di ruang tamu? Barapa lama? Bagaimana kalau pada siang dan malam hari, suara-
30 menit” suara tersebut muncul ± 1-2 x/hari,
apakah adik mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa terjadi pada saat pasien sendiri dan
yang dikatakan suara itu?” “apakah terus-menerus terdengar melamun, respon pasien adalah
atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering adik dengar menutup telinga dan membaca
suara? Berapa kali sehari adik alami? Pada keadaan apa sholawat”.
suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?” “apa yang - Baiklah kak saya minta tolong ajarkan
adik rasakan pada saat mendengar suara itu?” “apa yang adik saya mengontrol halusinasi dengan
lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu cara menghardik
suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara- - “iya saya mengerti apa yang sudah
cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik, obat, kakak jelaskan”.
bercakap-cakap, melakukan kegiatan. - “perasaan saya sekarang lebih
“adik, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu tenang dan tidak mendengar suara-
muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, suara bisikan tersebut dengan cara
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, menghardik”.
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat - “saya mau memasukkan kedalam
minum obat dengan teratur.” jadwal kegiatan harian saya pada jam
3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik 10.00 pagi dan jam 14.00 siang”.
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan O:
menghardik”. “caranya sebagai berikut : saat suara-suara itu - Pasien tampak berbicara sendiri,
muncul, langsung adik bilang pergi saya tidak mau dengar,… melamun, mondar mandir, tertawa
saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang- sendiri, dan berbicara ngawur.
ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba adik - Pasien mampu mendemonstrasikan
peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus adik cara mengontrol halusinasi dengan
sudah bisa” cara menghardik
4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik - Pasien mampu melakukan cara
Bagaimana perasaan adik setelah peragaan latihan tadi?” mengontrol halusinasi dengan mandiri
kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara jika suara itu muncul
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau - TTV:
jam berapa latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan TD : 110/70 mmHg
menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien). N : 105 x/m
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan A:
mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua? Jam Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
berapa adik? Bagaimana kalau dua jam lagi ? Berapa lama pendengaran sebagian teratasi
kita akan berlatih? Dimana tempatnya” “Baiklah, sampai P:
jumpa. Assallamualaikum” - Perawat : Lanjutkan intervensi (SP2)
- Pasien : Memasukkan kedalam
kegiatan harian
2. 2022 / 10.00 SP 2: Halusinasi S:
1. Evaluasi menghardik, beri pujian. - “Pasien mengatakan masih
“Assalamu’alaikum adik. Bagaimana perasaan adik hari ini? mendengar suara-suara bisikan-
Apakah suara-suaranya masih muncul? Apakah sudah bisikan yang tidak jelas”
dipakai 1 cara yang telah kita latih? Apakah jadwal - “Pasien mengatakan menerapkan
kegiatannya sudah dilaksanakan? Apakah pagi ini sudah cara mengontrol halusinasi dengan
minum obat? Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang menghardik”
obat-obatan yang adik minum. Kita akan diskusi selama 20 - “Iya kak saya sudah meminum obat
menit sambil menunggu makan siang. Di sini saja ya adik?” yang diberikan oleh perawat”
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 - “Baik kak”
benar obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas - “iya saya mengerti apa yang sudah
minum obat) kakak jelaskan”.
“adik adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. - “baik kak saya akan minum air putih
Apakah suara-suaranya berkurang/hilang? Minum obat minimal 10 gelas /hari”
sangat penting supaya suara-suara yang adik dengar dan - “perasaan saya sekarang lebih
mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam tenang setelah meminum obat dan
obat yang adik minum?. Kalau suara-suara sudah hilang tidak mendengar suara-suara bisikan
obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan tersebut”.
dengan dokter, sebab kalau putus obat, adik akan kambuh - “saya mau memasukkan kedalam
dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau jadwal kegiatan harian saya pada jam
obat habis adik bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat 10.00 pagi”.
lagi. Adik juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. O:
Pastikan obatnya benar, artinya adik harus membuktikan - Pasien tampak berbicara sendiri
bahwa itu obat yang benar-benar punya adik. Jangan keliru sudah mulai berkurang
dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. - Pasien tampak melamun
Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang - Pasien mampu mendemonstrasikan
benar. Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. adik cara mengontrol halusinasi dengan
juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum , dan cara meminum obat dengan benar
harus cukup minum 10 gelas per hari” - Pasien mampu melakukan cara
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik mengontrol halusinasi dengan cara
dan beri pujian. menghardik dan minum obat
Bagaimana perasaan adik setelah kita bercakap-cakap - TTV:
tentang obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk TD : 120/80 mmHg
mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus! (jika N : 112 x/m
jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya A:
pada jadwal kegiatan adik. Jangan lupa pada waktunya Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
minum obat pada perawat atau pada keluarga kalau dirumah. pendengaran sebagian teratasi
Nah makanan sudah datang. Besok kita ketemu lagi untuk
belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara P:
yang ketiga. Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00, - Perawat : Lanjutkan intervensi (SP3)
Berapa lama kita akan berlatih? Dimana tempatnya, baiklah, - Pasien : Memasukkan kedalam
Sampai jumpa. Assalamu’alaikum”. kegiatan harian
3. 2022 / 10.00 SP 3: Halusinasi S:
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat. Beri - Pasien mengatakan hari ini tidak
pujian. mendengar suara-suara bisikan-
“Assalamualaikum adik. Bagaimana perasaan adik hari ini? bisikan yang tidak jelas”
Apakah suara-suaranya masih muncul? apakah sudah - “Pasien mengatakan menerapkan
dipakai cara yang telah kita latih? Berkurangkan suara cara mengontrol halusinasi dengan
suaranya? Bagus ! sesuai janji kita tadi saya akan latih cara menghardik dan meminum obat”
ketiga untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap - “iya kak, suara-suara sudah tidak
dengan orang lain. Kita akan latihan selama 20 menit. Mau di muncul lagi”
mana? Di sini saja? - “Baik kak, dikamar saja kak”
2. Latihan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap- - “iya saya mengerti apa yang sudah
cakap ketika halusinasi muncul kakak jelaskan”.
“Cara ketiga untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain O:
adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau - Pasien tampak berbicara dan
adik mulai mendengar suara-suara langsung saja cari teman berbincang dengan teman sekamar
untuk diajak ngobrol. Minta untuk ngobrol dengan adik. - Pasien mampu mendemonstrasikan
Contohnya begini; ….tolong, saya mulai dengar suara-suara. cara mengontrol halusinasi dengan
Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah cara bercakap-cakap
misalnya Kakak adik katakan: Kak, ayo ngobrol degan adik. - Pasien mampu melakukan cara
adik sedang dengar suara-suara. Begitu adik. Coba adik mengontrol halusinasi dengan mandiri
lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus ! coba jika suara itu muncul
sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya adik!” - TTV:
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan TD : 100/70 mmHg
menghardik, minum obat, dan bercakap-cakap. N : 93 x/m
“Bagaimana perasaan adik setelah latihan ini? Jadi sudah ada A:
berapa cara yang adik pelajari untuk mencegah suara-suara Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
itu? Bagus, cobalah ketiga cara ini kalau adik mengalami pendengaran sebagian teratasi
halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian adik. Mau jam berapa latihan bercakap- P:
cakap? Nah nanti lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu - Perawat : Lanjutkan intervensi (SP4)
suara itu muncul! besok pagi saya akan ke mari lagi. - Pasien : Memasukkan kedalam
Bagaimana kalau kita latih cara yang ke empat yaitu kegiatan harian
melakukan aktivitas terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana
kalau jam 10.00? Mau di mana/Di sini lagi? Sampai besok ya.
Assalamualaikum”
4. 2022 / 10.00 SP 4: Halusinasi S:
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat, dan - “Pasien mengatakan hari ini tidak
bercakap-cakap, Beri pujian mendengar suara-suara bisikan-
“Assalamu’alaikum adik. Bagaimana perasaan adik hari ini ? bisikan yang tidak jelas”
Apakah suara-suaranya masih muncul? Apakah sudah - “Pasien mengatakan menerapkan
dipakai dua cara yang telah kita latih? Bagaimana hasilnya? cara mengontrol halusinasi dengan
Bagus! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang menghardik, meminum obat, dan
keempat untuk mencegah halusinasi yaitu melakukan bercakap-cakap”
kegiatan terjadwal. Mau dimana kita berbicara? Baik kita - “Baik kak, dikamar saja kak”
duduk diruang tamu. Berapa lama kita bicara? Bagaimana - “biasanya saya membersihkan kamar
kalau 30 menit?Baiklah”. seperti menyapu dan mengepel
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan kegiatan harian ruangan kamar kak”
“Apa saja yang adik bisa lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, - “iya saya mengerti apa yang sudah
terus jam berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kakak jelaskan”.
kegiatanya sampai malam). Wah banyak sekali kegiatannya. O:
20 Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan - Pasien mampu mendemonstrasikan
terseadikt). Bagus sekali adik bisa lakukan. Kegiatan ini dapat cara mengontrol halusinasi dengan
adik lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul. cara menghardik, minum obat,
Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai bercakap-cakap, dan melakukan
malam ada kegiatan” kegiatan
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan - Pasien mampu melakukan cara
menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan mengontrol halusinasi dengan mandiri
harian. jika suara itu muncul
“Bagaimana perasaan adik setelah kita bercakap-cakap cara - TTV:
yang ketiga untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali! TD : 120/80 mmHg
Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih untuk mencegah N : 108 x/m
suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukan dalam jadwal A:
kegiatan harian adik. Coba lakukan sesuai jadwal ya! Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
(saudara dapat melatih aktivitas yang lain pada pertemuan pendengaran sebagian teratasi
berikut sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari pagi sampai P:
malam). Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara - Perawat : lanjutkan SP 1,2,3,4
mencegah suara yang telah kita bicarakan sebelumnya. Mau - Pasien : Memasukkan kedalam
jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00. Sampai jumpa. kegiatan harian
Assalamu’alaikum”.
ANALISA PROSES INTERAKSI

Identitas Pasien :x
Bangsal :-
Sasaran Komunkasi: x
Lingkungan : Aman dan kondusif
Deskripsi Pasien : Pasien tampak kooperatif
Tujuan komunikasi : Diharapkan pasien dan perawat dapat membina hubungan saling percaya
Hari/ Tanggal/ Jam : Kamis/ -2022/ 10.00
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat Analisa Berpusat Pada Rasional
Pada Perawat Pasien
P: Selamat pagi dek P: Tersenyum duduk didepan Perawat memulai Pasien nampak Salam merupakan kalimat
pasien percakapan dengan sikap bersedia menjawab tersebut untuk memulai interaksi
ramah salam sehingga dapat membangun
K: Selamat pagi K: Menatap kearah perawat rasa saling
Percaya

P: Perkenalkan nama saya P: Mengulurkan tangan untuk Perawat menjaga posisi Pasien berespon Perkenalan diharapkan dapat
Rissa, mahasiswa Unism bersalaman duduk dengan terapeutik positif dengan meningkatkan rasa saling
Bjm, saya disini berpraktik menyebut namanya percaya satu sama lain
selama 1 bulan kalau boleh
tau nama adik siapa,
sukanya dipanggil apa? K: Menjabat tangan perawat
dan ada kontak mata
K: Nama saya x
P: Bagaimana perasaan P: Menatap pasien Merasa lega karena Berbicara pelan Menanyakan keadaan untuk
adik hari ini? Apa masih mendapat respon membina hubungan baik
keluhannya? yg baik
K: Baik-baik saja K: Menjawab singkat

P: Baiklah, bagaimana kalau P: Terjadi kontak mata Merasa senang karena Bicara pelan
kita berbicara tentang pasien masih berespon
perasaan adik saat ini dengan baik
K: Iya
K: Menjawab pelan
P: Adik mau mengobrol P: Menatap pasien Berharap dapat Pasien bersedia Kontrak pertemuan sangat
dimana dan berapa lama melanjutkan pembicaraan melanjutkan pembicaraan penting dilakukan untuk menilai
waktu yang kita butuhkan. ketersediaan dan kesiapan
Bagaimana kalau 15 menit? K: Menjawab singkat pasien berinteraksi dengan
perawat
K: Iya
P: Apa adik sering Melihat pasien dan Perawat senang karena Berespon dengan baik Mengidentifikasi isi
mendengar suara tanpa menanyakan pasien mau menjawab halusinasi
ada wujudnya? Apa yg
dikatakan suara itu?
K: Iya, suara orang yang
tidak jelas tapi tidak ada
wujudnya
P: Apakah terus menerus? Melihat pasien dan Perawat senang karena Menjawab pelan Mengidentifikasi frekuensi
Kapan yang paling sering menanyakan pasien mau menjawab halusinasi
dan dalam keadaan apa?
K: Terus menerus, pada
saat sendirian

P: Apa yang adik rasakan Melihat pasien dan Menanyakan Bingung


saat itu?
K: Bingung
P: Apa yang adik lakukan Terdapat kontak mata Bertanya dengan ramah Menjawab singkat
saat mendengar suara itu?
K: Tutup telinga dan membaca
shalawat
P: Apa dengan cara Antusias bertanya dan pasien Merasa senang Menjawab singkat
tersebut suara akan menjawab singkat
hilang
K: Tidak
P: Bagaimana kalau kita Berhadapan dengan pasien Meminta persetujuan Pasien mulai kooperatif
belajar cara mencegah agar pasien
suara itu tidak muncul

K: Iya
P: Begini adik terdapat 4 Terjadi kontak mata antara Bicara menjelaskan Pasien menunduk dan Diharapkan pasien mengerti cara
cara yang pertama yaitu perawat dan pasien dengan jelas mendengarkan mengatasi masalah yang
dengan cara menghardik menimpanya
suara tersebut, kedua
bercakap-cakap dengan
orang lain, ketiga melakukan
kegiatan sesuai jadwal dan
yang
ke empat rutin meminum obat
K: Oh begitu ya

P: Bagaimana kalau kita Perawat memperagakan dan Memperagakan dengan Memperhatikan Untuk mengajarkan agar lebih
belajar satu cara dulu yaitu pasien memperhatikan jelas dengan seksama mengerti
menghardik misalnya saya
tidak mau mendengar, pergi
jangan ganggu saya, kamu
suara palsu begitu diulang-
ulang sampai suara itu tidak
terdengar lagi.
Coba adik peragakan

K:Saya tidak mau mendengar


suara itu, suara itu palsu,
jangan ganggu saya

P: Bagus sekali adik sudah Mampu bekerja sama dan terjadi Merasa senang Pasien merasa lega
bisa memperagakannya. kontak mata
Bagaiman perasaannya
setelah latihan tadi,kalau
suara itu muncul silahkan
coba cara terseadikt.

K: Iya sus
P: Apakah adik ingin berlatih Saling berhadapan Berharap pasien antusias Pasien mau Untuk mengurangi halusinasi
dengan cara yang lain untuk melakukan kegiatan agar tidak terjadi lagi
mengontrol halusinasinya?

K: Mau sus
P: Besok kita akan bertemu Membuat jadwal pertemuan Membuat jadwal bersama Pasien mampu mengisi
lagi untuk belajar cara pasien jadwal
mengontrol halusinasi? Adik
tidak keberatan kan

K: Tidak

P: Dimana besok kita Menatap dan tersenyum Tetap tenang


akan mengobrol?

K: Disini saja sus

P: Besok ketemu jam Memandang pasien Mengontrak waktu Pasien merespon Untuk melanjutkan intervensi
berapa? dengan baik

K: Jam 09.00

P: Baiklah sampai jumpa Berjabat tangan dan Merasa senang Kooperatif


besok dengan teman saya, tersenyum
selamat pagi

K: Iya, selamat pagi


ANALISA PROSES INTERAKSI

Identitas Pasien :x
Bangsal :-
Sasaran Komunkasi: x
Lingkungan : Aman dan kondusif
Deskripsi Pasien : Pasien tampak kooperatif
Tujuan komunikasi :
- Pasien dapat menjawab semua pertanyaan perawat dan mampu menjelaskan dengan tepat.
- Memahami tujuan terapi yang diberikan dan pemenuhan ADL
- Pasien dapat membuat jadwal kegiatan sesuai dengan kemampuan.
Hari/ Tanggal/ Jam : Jumat/ -2022/ 10.00

KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL NON VERBAL PADA PADA PASIEN
PERAWAT
P: Assalamu’alaikum adik.. P: Tersenyum, menatap pasien, Perawat menyapa pasien, Pasien dapat Mengucapkan salam terapeutik
selamat pagi ! berjabat tangan dengan pasien. perawat memposisikan diri menjawab salam dari untuk membina hubungan saling
terapeutik perawat percaya
K: ya selamat pagi K: Tersenyum, menjabat tangan
perawat
P: Bagaimana adik masih P: Memandang pasien sambil Membuat percakapan Pasien mengenal Menanyakan kabar pasien untuk
ingat dengan saya ? tersenyum dengan pasien berharap dan memahami evaluasi / validasi, pasien
bagaimana perasaan adik pasien ingat dengan pertanyaan dari mengenal perawat maka akan
saat ini, apakah semalam K: Ekpresi datar perawat perawat memudahkan proses interaksi
bisa tidur
?
K: adik H kan, baik
P: Baiklah. Sesuai dengan P: Menatap pasien dengan Perawat memberikan Pasien dapat Setiap interaksi hasil berdasarkan
perjanjian kita kemarin ya tersenyum stimulus agar pasien menjawab kontrak yang telah dibuat dan
adik, hari ini kita akan mampu menjawab dan pertanyaan perawat pasien selalu harus diingatkan
berlatih cara mengontrol K: Menunduk sambil berharap pasien dapat pada kontrak yang telah
halusinasi yang adik alami menganggukkan kepala mengerti dari disepakati untuk memudahkan
dengan cara bersosialisasi pembicaraan perawat serta mengarahkan proses
atau berbicara dengan interaksi.
orang lain saat halusinasi
adik muncul ya ?
K: ya adik

P: Bagaimana kalo kita P: Menunduk melihat waktu di Perawat mempertahankan Pasien mampu Kontrak topic agar
membicarakannya hal ini jam tangan posisi terapeutik menjawab pertanyaan pembicaraan lebih terfokus
sekitar 20 menit, apa adik dari perawat
bersedia ? K: garuk-garuk kepala
K: terserah adiknya saja
P: sesuai kontrak kemarin, P: Memandang pasien sambil Perawat mengingatkan Pasien mencoba Kontrak topic agar
kita akan berbicara di menunjuk ruangan kontrak dengan pasien mengingat kontrak pembicaraan lebih terfokus
ruangan ini kan adik ? yang sudah disepakati
K:iya adik disini saja K: Menganggukan kepalanya

P: Jadi gini ya, kalau adik P: Memegang tangan pasien dan Berharap pasien bisa Pasien tampak Melakukan identifikasi penyebab
mulai mendengar suara mempraktekkan menutup telinga merespon dengan baik bingung dan pasien masalah, untuk menentukan
aneh, langsung saja cari sambil melihat respon pasien tampak berpikir sejauh mana pasien memahami
teman untuk diajak ngobrol. K: Menaruh dagunya ke tangan Perawat berusaha pasien masalahnya
Minta teman atau keluarga sambil melihat perawat dapat memahami dan .
untuk ngobrol dengan adik mempraktekkannya
Contohnya begini … tolong,
saya mulai dengar suara
aneh, ayo bicara dengan ku,
atau kalua ada orang
dirumah misalnya, ibu dan
ayah, ayo ngobrol
denganku, saya sedang
mendengar suara-suara
aneh! Begitu ya adik.
K: Ooh, iya kak/

P: Kalo begitu sekarang adik P: Tersenyum sambil Perawat senang karena Pasien mulai Perawat menunjukkan hubungan
membuat jadwal kegiatan menyodorkan kertas ke pasien pasien mau memikirkan memikirkan yang terasa dengan pasien.
sendiri ya mulai dari bangun K: Menoleh ke luar ruangan alternative kegiatan kemampuan Dimana bahwa untuk
tidur pagi sampai Perawat mencoba melakukan kegiatannya mendapatkan data diperlukan
mau tidur malam, ini saya memberikan dorongan Pasien mencoba pertanyaan dan sikap terbuka
kasih selembar kertas dan kepada pasien percaya apa yang
adiklpoin adik tulis, nanti dikata oleh perawat
ada yang tidak dimengerti
bisa Tanya ke saya ya
adikk, adik setuju kan?
K: ya adik setuju
P: Bagaimana perasaan adik P: Tersenyum , melihat respons Perawat senang karena Pasien memberikan Melakukan evaluasi subyektif
saat ini, setelah kita berlatih pasien pasien mengerti arahan respon yang baik untuk menilai perasaan pasien
cara untuk mengontrol dari perawat kepada perawat setelah interaksi
halusinasi adik yang saya K: Tertawa sambil mengepalkan
ajarkan tadi ? tangannya di dada
K: Seneng sih adik..
P: Coba adik lakukan sekali P: Menatap pasien sambil Perawat mencoba Pasien mulai memikirkan Melakukan evaluasi
lagi yang saya ajarkan tadi memperhatikan pasien menggali kegiatan yang kegiatan yang telah obyektif untuk menilai
? telah diajarkan kepada diajarkan oleh perawat pemahaman pasien
pasien Pasien mampu setelah interaksi
K: Dengan meminta bicara
K: Kepala menoleh keatas , menjawabnya
sama keluarga atau teman,
sambil memainkan jari jemari
Tolong ajak saya ngobrol
tangannya.
saya mendengar suara-
suara aneh itu…
P: Adik sekarang sudah P: Tersenyum , memandang Perawat menunjukkan Pasien menanggapai Perawat menunjukkan
mengerti ya, jadi adik kalo pasien perhatian kepada pasien pertanyaan perawat huadikngan yang teradikka
mengalami kesulitan atau dengan pasien.Dimana bahwa
ada yang ingin ditanyakan K: Menganggukan kepala untuk mendapatkan data
bisa memanggil saya adik ? diperlukan pertanyaan
dan sikap teradikka.
K: iya adik
P: Besok kita ketemu lagi ya, P: Bertanya dengan nada lembut, Perawat mencoba Pasien memikirkan Melakukan kontrak topic , agar
kita akan melatih agar tetap tersenyum memandang menawarkan kegiatan kegiatan yang pasien dapat mengira-ngira
halusinasi adik tidak muncul pasien lainnya kepada pasien ditawarkan dan kapan akan bisa berinteraksi lagi
dan melaksanakan jadwal K: Menatap perawat kemampuan untuk dengan perawat
kegiatan sehari-hari lagi.. dan menjawab pertanyaan melaksanakannya
K: oh gitu, iya deh adik besok perawat Pasien masih berpikir
ketemu lagi karena pertanyaan baru
P: Baik, bagaimana besok P: Badan agak condong ke depan, Perawat mencoba Pasien memberikan Melakukan kontrak waktu dan
kalo ketemu jam 08.00 dan sambil menatap pasien mengontrak kembali respon setuju dan tempat berikutnya dengan pasien
ditempat ini lagi adik, apa waktu kepada pasien tertarik pada tawaran kapan bisa berinteraksi dengan
setuju ? K: Menoleh ke atas sambil badan perawat perawat lagi
K: Iya setuju adik bersender di kursi

P: Oke adik, kalo begitu saya P: Berdiri, tersenyum dan Perawat meras senang Pasien merespon Salam terapeutik
permisi dulu ya ! selamat meninggalkan pasien karena pasien merespon salam dari perawat
pagi.. dengan baik
K: Menjawab sambil
K: Pagi…
memainkan jemarinya
ANALISA PROSES INTERAKSI

Identitas Pasien :x
Bangsal :-
Sasaran Komunkasi: x
Lingkungan : Aman dan kondusif
Deskripsi Pasien : Pasien tampak kooperatif
Tujuan komunikasi :
- Pasien dapat menjawab semua pertanyaan perawat dan mampu menjelaskan dengan tepat.
- Pasien dapat membuat jadwal kegiatan sesuai dengan kemampuan.
- Pasien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
Hari/ Tanggal/ Jam : Sabtu/ 2022/ 10.00
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL
PADA PERAWAT PADA PASIEN

P: Assalamu’alaikum adik.. P: Tersenyum, menatap pasien, Perawat menyapa pasien, Pasien dapat Mengucapkan salam terapeutik
selamat pagi ! berjabat tangan dengan pasien. perawat memposisikan diri menjawab salam untuk membina hubungan saling
terapeutik dari perawat percaya
K: ya selamat pagi K: Tersenyum, menjabat tangan
perawat
P: Adik apakah masih ingat P: Memandang pasien sambil Melakukan percakapan Pasien mengenal dan Menanyakan apakah masih ingat
dengan saya? Bagaimana tersenyum dengan pasien berharap memahami pertanyaan dengan perawat untuk evaluasi
perasaan adik saat ini. pasien ingat dengan dari perawat / validasi, pasien mengenal
Apakah adik sudah K: Ekpresi datar perawat perawat maka akan memudahkan
melakukan apa yang saya proses interaksi
ajarkan kemarin tentang
menghardik halusinasi dan
bercakap- cakap dengan
orang lain saat halusinasi
adik muncul ?

K: Iya masih kak

P: bagaimana kalau kita P: Menatap pasien dengan Perawat mempertahankan Pasien dapat Setiap interaksi harus berdasarkan
membicarakan hal ini tersenyum posisi trapeutik menjawab kontrak yang telah diadikat dan
sekitar 20 menit, adik pertanyaan perawat pasien slalu harus diingatkan pada
bersedia kan? K: Menunduk sambil menjawab kontrak yang telah disepakati
K: ya kak untuk memudahkan serta
mengarahkan
proses interaksi.
P: Sesuai kontrak kemarin, P: Memandang pasien sambil Perawat mengingatkan Pasien mencoba Kontrak topic agar
adik mengingkan berbicara menunjuk ruangan kontrak dengan pasien mengingat kontrak yang pembicaraan lebih terfokus
diruangan ini, benarkan adik? sudah disepakati
K: Menganggukan kepalanya

K:iya kak disini saja


P: adik, kemarin kan sudah P: : Tersenyum sambil Berharap pasien bisa Pasien tampak bingung Bisa mengingat dengan baik.
saya ajarkan cara menyodorkan kertas ke pasien merespon dengan baik dan pasien tampak
menghardik dan cara untuk Dan bisa menuliskan berpikir
melatih berbicara dengan K: Menaruh dagunya ke tangan dengan jadwal yang telah
orang lain saat halusinasi sambil melihat perawat diadikat
adik muncul. Apa sudah adik
terapkan dalam sehari-hari
Selanjutnya kita belajar cara
untuk mencegah halusinasi
dengan cara memadikat
jadwal kegiatan adik mulai
dari bangun pagi sampai tidur
malam. Ini kertas kosong
yang bisa adik pakai

K: iya kak
P: Coba sekarang adik P: Tersenyum sambil menyuruh Perawat senang karena Pasien mulai Perawat menunjukkan
tuliskan kegiatan yang pasien menuliskan jadwal pasien mau memikirkan memikirkan huadikngan yang teradikka
dilakukan dari bangun pagi alternative kegiatan kemampuan dengan pasien. Dimana bahwa
sampai tidur malam. K: segera melakukan apa yang melakukan kegiatannya untuk mendapatkan data
Caranya Adik tulis dulu diperintah perawat Perawat mencoba diperlukan pertanyaan dan sikap
jam di kolom pertama memberikan dorongan Pasien mencoba terbuka.
kemudian kegiatan di kolom kepada pasien percaya apa yang
kedua. Contohnya begini: dikata oleh perawat
jam 05.00 adik bangun,
kemudian sholat shubuh. Ya
begitu. Coba adik teruskan.
Ya teruskan sampai tidur
malam
K: Iya kak
Ya bagus Adik, Adik sudah P: tersenyum sambil mengajak Perawat senang karena Pasien berantusias Untuk membuat pasien supaya
selesai menulis kegiatan Adik pasien melakukan kegiatan pasien bisa menjalankan untuk menjalan menjadi lebih aktif di dalam rumah
dari bangun sampai tidur lagi. tugasnya dengan baik kegiatan yang sudah sakit
Sekarang jam 08.00 jadwal ada
merapikan ruangan,mari kita K: Merapikan kursi dengan
latihan baik
K: iya kak
P: bagaimana perasaan P: Tersenyum , melihat Perawat senang karena Pasien memberikan Melakukan evaluasi
adik setelah membuat respons pasien pasien mengerti arahan respon yang baik kepada subyektif untuk menilai
jadwal kegiatan dan dari perawat perawat perasaan pasien setelah
berlatih seperti yang K: Tertawa sambil interaksi
saya ajarkan tadi?” menunduk
apakah adik senang?

K: Seneng sih kak..


P: Coba adik lakukan P: Menatap pasien sambil Perawat mencoba Pasien mulai Melakukan evaluasi obyektif untuk
sesuai jadwal yang kita memperhatikan pasien menggali ingatan yang memikirkan kegiatan menilai pemahaman pasien
buat tadi telah diajarkan kepada yang telah diajarkan setelah interaksi
pasien oleh perawat
K: iya kak K: Kepala menoleh keatas , Pasien mampu
sambil memainkan jari jemari menjawabnya
tangannya
P: jika adik mengalami P: Tersenyum , memandang Perawat menunjukkan Pasien Perawat menunjukkan
kesulitan atau ada sesuatu pasien perhatian kepada pasien menanggapai huadikngan yang teradikka
yang ingin ditanyakan bisa pertanyaan dengan pasien.Dimana bahwa
memanggil saya K: Menganggukan kepala perawat untuk mendapatkan data
diperlukan pertanyaan
K: iya kak dan sikap teradikka.
P: besok kita akan P: Bertanya dengan nada Perawat mencoba Pasien memikirkan Melakukan kontrak topic , agar
membahas tentang adikalah lemadikt, tetap tersenyum menawarkan kegiatan kegiatan yang pasien dapat mengira-ngira
obat, saya akan memandang pasien lainnya kepada pasien ditawarkan dan kapan akan bisa berinteraksi lagi
menjelaskan tentang kemampuan untuk dengan perawat
pengobatan dan latihan K: Menatap perawat dan melaksanakannya
minum obat yang benar. menjawab
Apakah adik mau ? pertanyaan perawat Pasien adikih berpikir
karena pertanyaan
abru
K: oh gitu, iya deh kak
besok ketemu lagi
P: bagaimana kalau besok P: Badan agak condong ke depan, Perawat mencoba Pasien memberikan Melakukan kontrak waktu dan
kita bertemu lagi, adik sambil menatap pasien mengontrak kembali respon setuju dan tempat berikutnya dengan pasien
inginnya jam berapa? waktu kepada pasien tertarik pada tawaran kapan bisa berinteraksi dengan
Bagaimana kalau jam 08.00 K: Menoleh ke atas sambil badan perawat perawat lagi
WIB adik mau berbicara bersender di kursi
ditempat mana?
Bagaimana kalau di
taman saja
K: Iya setuju kak
P: baiklah,,, sekarang adik P: Berdiri, tersenyum dan Perawat meras senang Pasien merespon salam Salam terapeutik
lanjutkan kegitan adik meninggalkan pasien karena pasien merespon dari perawat
sesuai dengan jadwal dengan baik
yang telah kita adikat tadi, K: Menjawab sambil memainkan
saya permisi dulu… jemarinya
sampai jumpa besok
pagi…

K: iya kak siap..


ANALISA PROSES INTERAKSI

Identitas Pasien :x
Bangsal :-
Sasaran Komunkasi: x
Lingkungan : Aman dan kondusif
Deskripsi Pasien : Pasien tampak kooperatif
Tujuan komunikasi : Pasien dapat menggunakan obat dengan benar untuk mengendalikan halusinasinya
Hari/ Tanggal/ Jam : Kamis / 2022/ 10.00

Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat pada Analisa Berpusat pada Rasional
Perawat Pasien
P: Assalamualaikum.. P: Tersenyum, menatap pasien, Perawat menyapa pasien, Pasien dapat menjawab Mengucapkan salam terapeutik
Selamat pagi berjabat tangan dengan pasien. perawat memposisikan diri salam dari perawat untuk membina hubungan saling
K: Selamat pagi terapeutik percaya
K: Tersenyum, menjabat tangan
perawat

P: adik masih ingat dengan P: Memandang pasien sambil Membuka percakapan Pasien mengenal dan Menanyakan kabar pasien untuk
saya? Bagaimana tersenyum dengan pasien berharap memahami pertanyaan evaluas, pasien mengenal perawat
perasaan adik saat ini pasien ingat dengan dari perawat maka akan memudahkan proses
K: Iya masih K: Ekpresi datar perawat interaksi

P: sesuai dengan perjanjian P Memandang pasien, dan Perawat memberikan Pasien dapat menjawab Setiap interaksi harus berdasarkan
kita kemarin, sekarang kita tersenyum. stimulus agar pasien pertanyaan perawat kontrak yang telah dibuat dank lien
akan membahas tentang mampu menjawab dan slalu harus
obat, saya akan K ekspresi datar berharap pasien dapat Diingatkan pada kontrak yang
menjelaskan tentang mengerti telah disepakati untuk
pengobatan dan melatih dari pembicaraan perawat memudahkan serta mengarahkan
adik minum obat yang proses
benar”. interaksi.
K: Iya
P: bagaimana kalau kita P: Melihat jam tangan Perawat mempertahankan Pasien mampu Kontrak topic agar pembicaraan
membicarakan hal ini K: Ekspresi datar posisi terapeutik menjawab pertanyaan lebih terfokus
sekitar 20 menit, adik dari perawat
bersedia kan?”.
“sesuai kontrak kemarin,
adik menginginkan
berbicara di ruangan ini,
benarkan adik?
K: Iya disini saja

P: Begini Adik, Adik perlu P: Menujukkan obat ke pasien Perawat menjelaskan cara Pasien dapat memahami Untuk memberi arahan kepada
minum obat ini agar pikiran minum obat yang baik dan apa yang sudah di pasien tentang pentingnya minum
Adik lebih K: Pasien menerima obat benar jelaskan oleh perawat obat
tenang, dan tidurnya juga
Bila nanti mata terasa
berkunang-kunang, adik
sebaiknya istirahat dan
jangan beraktivitas dulu.”
Dan jika obat habis adik
bisa kontrol ke poli untuk
mendapatkan obat lagi.
Oleh karena itu,2 hari
sebelum obat habis
diharapkan adik sudah
kontrol.”,dan harus banyak
minum air putih
K: Iya
P: Bagaimana perasaan P:Tersenyum , melihat respons Perawat senang karena Pasien mulai memikirkan Melakukan evaluasi subyektif untuk
Adik setelah kita diskusi pasien pasien mau memikirkan kemampuan melakukan menilai perasaan pasien setelah
tentang program alternative kegiatan kegiatannya interaksi
pengobatan untuk adik?” K: Pasien menulis jadwal untuk
Apa adik bisa menyebutkan minum obat
lagi obat apa saja yang
harus adik minum? Setelah
melakukan apa yang telah
saya jelaskan tadi. Dan adik
mari kita adikukkan kedalam
jadwal kegiatan harian."

K: iya
P: Apabila Adik kurang P: Tersenyum , memandang pasien Perawat menunjukkan Pasien menanggapai Perawat menunjukkan hubungan
mengerti tentang manfaat perhatian kepada pasien pertanyaan perawat yang terbuka dengan pasien.
dan kerugian obat yang adik K: Menganggukan kepala Dimana bahwa untuk
minum adik tanyakan saja mendapatkan data diperlukan
ke perawat atau dokter pertanyaan dan sikap terbuka.
yang jaga di rumah
sakit”.Dan saya harap adik
dapat memahami dan
melakukan apa yang telah
saya jelaskan Oh ya,nanti
saya akan berbicara
dengan orang tua adik.
P: Adik Kita akan P: Badan agak condong ke depan, Perawat mencoba Pasien memberikan Melakukan kontrak waktu dan
mendemonstrasikan cara sambil menatap pasien mengontrak kembali waktu respon setuju dan tertarik tempat berikutnya dengan pasien
merawat adik ketika mbal kepada pasien pada tawaran perawat kapan bisa berinteraksi dengan
sudah pulang ke rumah K: Menoleh ke atas sambil badan perawat lagi
dengan keluarga bersender di kursi
Adik Bagaimana kalau
waktunya seperti ini
saja?”Bagaimana kalau
tempatnya disini saja.

K: Terserah adik saja

P: Kalau begitu kita P: Berdiri, tersenyum dan Perawat merasa senang Pasien merespon salam Salam terapeutik
sudahi dulu perbincangan meninggalkan pasien karena pasien merespon dari perawat
kita. Sekarang adik buat dengan baik

istirahat dulu.Saya pamit K: Menjawab sambil memainkan

dulu ya adik?Sampai jemarinya

ketemu

besok. Assalamu’alaikum.”

K: Waalaikumsalam
CATATAN PERKEMBANGAN PERAWATAN TERINTEGRASI (CPPT)

Nama Pasien :x
________________________________________________________
Alamat :-
________________________________________________________
No Rekam Medis : 03-86-xx
________________________________________________________
TANGGAL
HASIL ASESSMENT PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN
DAN JAM
2022 S:
10.00 Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara tidak jelas dan
merasa terganggu dengan suara itu
O:
- Pasien tampak berbicara sendiri, melamun, mondar mandir, tertawa
sendiri, dan berbicara ngawur.
- Pasien mampu mendemonstrasikan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
- Pasien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan
mandiri jika suara itu muncul
- TTV: TD : 110/70 mmHg, N : 105 x/m
A:
D/: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
T/:
1. Identifikasi halusinasi : dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu,
terjadi situasi pencetus, perasaan dan respon
2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-
cakap, melakukan kegiatan.
3. Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Masukkkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik
P: Lanjutkan Intervensi SP 2

(______________________________________)
CATATAN PERKEMBANGAN PERAWATAN TERINTEGRASI (CPPT)

Nama Pasien :x
________________________________________________________
Alamat :-
________________________________________________________
No Rekam Medis : 03-86-xx
________________________________________________________
TANGGAL
HASIL ASESSMENT PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN
DAN JAM
2022 S:
10.00 Pasien mengatakan mendengar suara-suara tidak jelas sudah tidak
ada lagi, pasien mengatakan ingin pulang
O:
- Pasien tampak berbicara sendiri sudah mulai berkurang
- Pasien tampak melamun
- Pasien mampu mendemonstrasikan cara mengontrol halusinasi
dengan cara meminum obat dengan benar
- Pasien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik dan minum obat
- TTV: TD : 120/80 mmHg, N : 112 x/m
A:
D/: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
T/:
1. Evaluasi menghardik, beri pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar
obat, jenis, guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan beri
pujian.
P: Lanjutkan Intervensi SP 3

(______________________________________)
CATATAN PERKEMBANGAN PERAWATAN TERINTEGRASI (CPPT)

Nama Pasien :x
________________________________________________________
Alamat :-
________________________________________________________
No Rekam Medis : 03-86-xx
________________________________________________________
TANGGAL
HASIL ASESSMENT PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN
DAN JAM
2022 S:
10.00 - Pasien mengatakan hari ini tidak mendengar suara-suara bisikan-
bisikan yang tidak jelas”
O:
- Pasien tampak berbicara dan berbincang dengan teman sekamar
- Pasien mampu mendemonstrasikan cara mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap
- Pasien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan
mandiri jika suara itu muncul
- TTV: TD : 120/80 mmHg, N : 108 x/m
A:
D/: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
T/:
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat. Beri pujian.
2. Latihan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap ketika
halusinasi muncul
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum
obat, dan bercakap-cakap.
P: Lanjutkan Intervensi SP 4

(______________________________________)
CATATAN PERKEMBANGAN PERAWATAN TERINTEGRASI (CPPT)

Nama Pasien :x
________________________________________________________
Alamat :-
________________________________________________________
No Rekam Medis : 03-86-xx
________________________________________________________
TANGGAL
HASIL ASESSMENT PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN
DAN JAM
2022 S:
10.00 Pasien mengatakan masih mendengar suara-suara tidak jelas dan
merasa terganggu dengan suara itu
O:
- Pasien mampu mendemonstrasikan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan
melakukan kegiatan
- Pasien mampu melakukan cara mengontrol halusinasi dengan
mandiri jika suara itu muncul
- TTV: TD : 120/80 mmHg, N : 108 x/m
A:
D/: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
T/:
1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, penggunaan obat dan
bercakap-cakap. Beri pujian.
2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
harian (mulai 2 kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum
obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian.
P: Lanjutkan Intervensi 1,2,3,4

(______________________________________)
RESEP KEPERAWATAN

Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum

RESEP KEPERAWATAN

Nama : Taufik hidayat Tanggal : 2022


Perawat Resep
SIP : - Ruangan :-
R/

1. Latihan mengontrol halusinasi Menghardik, Minum obat, Melakukan


kegiatan dan Bercakap-cakap
2x sehari pada pukul 10.00-selesai

Nama : x
Pasien

Tanggal : 25-Mei-2007 Tanda :


Lahir Tangan

Alamat : Jl. Berangas


JADWAL KEGIATAN HARIAN PASIEN
Nama Pasien :x
Alamat : Banjarmasin
No Rekam Medis : 03-86-xx

TANGGAL
KET
NO WAKTU KEGIATAN PELAKSANAAN

1. 05.00-06.00 - Mandi T B B B M M
- Merapikan tempat tidur
- Sholat susbuh
2. 06.00-07.00 Istirahat M M M M M M

3. 07.00-08.00 Makan pagi T B B B M M

4. 08.00-09.00 Minum obat pagi hari T T T T M M

5. 09.00-10.00 Istirahat M M M M M M

6. 10.00-11.00 Latihan mengontrol T T B B M M


Halusinasi dengan cara
menghardik dan 6 benar
obat
7. 11.00-12.00 Makan siang M M M M M M
8. 12.00-13.00 Mengontrol mengontrol T T T T B B
Halusinasi dengan cara
bercakap-cakap
9. 13.00-14.00 Sholat zuhur T B B B M M

10. 14.00-15.00 -Istirahat M M M M M M


-Tidur siang
11. 15.00-16.00 Latihan mengontrol T T M M M M
halusinasi dengan cara
melakukan kegiatan
12. 16.00-17.00 - Mandi T B B B M M
- Solat ashar
13. 17.00-18.00 Makan sore T T B B M M

14. 18.00-19.00 Sholat magrib T B B B M M

15. 19.00-20.00 Istirahat M M M M M M

16. 20.00-21.00 - Minum obat T T T M M M


- Sholat Isya
- Istirahat
- Tidur malam

Petunjuk :
1. Tulis bagian yang akan dilatih oleh pasien
2. Tuliskan tanggal pada kolom kegiatan
3. Beri tanda T, B, atau M pada jam dan tanggal pelaksanaan kegiatan
- T : Tergantung, jika pasien sama sekali belum melaksanakan dan
tergantung pada bimbingan perawat
- B : Bantuan, jika pasien sudah melakukan kegiatan tetapi belum
sempurna dan dengan bantuan pasien dapat melaksanakan dengan
baik
- M : Mandiri, Jika pasien melaksanakan kegiatan tanpa dibimbing dan
tanpa disuruh
STRATEGI PELAKSANAAN 1

Inisial :x Hari/ tanggal : Kamis / -2022

Umur : 15 Tahun Pertemuan ke : 1 (satu)

Pertemuan: Ke 1 (satu)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien

Tenang dan kooperatif


2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi
3. Tujuan Khusus
- Pasien dapat membina hubungan saling percaya
- Pasien dapat mengenal halusinasinya
- Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
- Pasien dapat mengikuti program pengobatan secara maksimal
4. Tindakan Keperawatan
SP 1 Klien :
- Identifikasi halusinasi : dengan mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, terjadi situasi
pencetus, perasaan dan respon
- Jelaskan cara mengontrol halusinasi : hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan
kegiatan.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
“assalamulaikum adik. Perkenalkan nama saya Rissa Alhusna, biasanya dipanggil
Rissa, saya mahasiswa Universitas Sari Mulia yang berpraktik di ruangan pada hari
ini. Nama adik siapa? Senang dipanggil apa” “bagaimana perasaan adik hari ini? Apa
keluhan adik saat ini” “baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara
yang selama ini adik dengar tetapi tak tampak wujudnya? Di mana kita duduk? di
ruang tamu? Barapa lama? Bagaimana kalau 30 menit”
2. Fase Kerja

“apakah adik mendengar suara tanpa ada ujudnya? Apa yang dikatakan suara itu?”
“apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering adik
dengar suara? Berapa kali sehari adik alami? Pada keadaan apa suara itu terdengar?
Apakah pada waktu sendiri?” “apa yang adik rasakan pada saat mendengar suara
itu?” “apa yang adik lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul? “adik, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu
mencul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang
ke empat minum obat dengan teratur.” “Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu,
yaitu dengan menghardik”. “caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul,
langsung adik bilang pergi saya tidak mau dengar,… saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba adik
peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus adik sudah bisa”

3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan adik setelah peragaan latihan tadi?” kalau suara-suara itu
muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya.
Mau jam berapa latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien). Bagaimana kalau kita bertemu lagi
untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara 18 dengan cara yang kedua?
Jam berapa adik? Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama kita akan berlatih?
Dimana tempatnya” “Baiklah, sampai jumpa. Assallamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN 2

Inisial :x Hari/ tanggal : Jumat/ -2022

Umur : 15 Tahun Pertemuan ke : 2 (Dua)

Pertemuan: Ke 2 (Dua)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Tenang dan kooperatif

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi
3. Tujuan Khusus
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara obat (jelaskan 6 benar obat, jenis,
guna, dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat)
4. Tindakan Keperawatan

SP 2 Klien :
- Evaluasi menghardik, beri pujian.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar obat, jenis, guna,
dosis, frekuensi, kontinuitas minum obat)
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik dan beri pujian.

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
Assalamu’alaikum adik. Bagaimana perasaan adik hari ini? Apakah suara-suaranya
masih muncul? Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih? Apakah jadwal
kegiatannya sudah dilaksanakan? Apakah pagi ini sudah minum obat? Baik. Hari ini
kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang adik minum. Kita akan diskusi
selama 20 menit sambil menunggu makan siang. Di sini saja ya adik?”
2. Fase Kerja
“adik adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-suaranya
berkurang/hilang? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang adik dengar
dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang adik
minum?. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti
konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, adik akan kambuh dan sulit
untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis adik bisa minta ke dokter
untuk mendapatkan obat lagi. adik juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini.
Pastikan obatnya benar, artinya adik harus memastikan bahwa itu obat yang benar-
benar punya adik. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama
kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu
diminum sesudah makan dan tepat jamnya. adik juga harus perhatikan berapa jumlah
obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan adik setelah kita bercakap-cakap tentang obat? Sudah berapa
cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus! (jika
jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan adik.
Jangan lupa pada waktunya minum obat pada perawat atau pada keluarga kalau
dirumah. Nah makanan sudah datang. Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4
cara mencegah suara yang telah kita bicarakan. Mau jam berapa? Bagaimana kalau
jam 10.00. Sampai jumpa. Assalamu’alaikum”.
STRATEGI PELAKSANAAN 3

Inisial :x Hari/ tanggal : Sabtu/ 2022

Umur : 15 Tahun Pertemuan ke : 1 (satu)

Pertemuan: Ke 3 (Tiga)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Tenang dan kooperatif

2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi
3. Tujuan Khusus
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
4. Tindakan Keperawatan
SP 3 Klien :
- Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat. Beri pujian.
- Latihan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap ketika halusinasi
muncul
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat, dan
bercakap-cakap.

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
“Assalamualaikum adik. Bagaimana perasaan adik hari ini? Apakah suara-suaranya
masih muncul? apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih? Berkurangkan
suarasuaranya? Bagus ! sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan
selama 20 menit. Mau di mana? Di sini saja?
2. Fase Kerja

Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan


bercakapcakap dengan orang lain. Jadi kalau adik mulai mendengar suara-suara
langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta untuk ngobrol dengan adik.
Contohnya begini; ….tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan
saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya Kakak adik katakan: Kak, ayo ngobrol
degan adik. adik sedang dengar suara-suara. Begitu adik. Coba adik lakukan seperti
saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya adik!”

3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan adik setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang adik
pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini kalau adik
mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan
harian adik. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara
teratur serta sewaktuwaktu suara itu muncul! besok pagi saya akan ke mari lagi.
Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal? Mau
jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? Mau di mana/Di sini lagi? Sampai besok
ya. Assalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN 4

Inisial :x Hari/ tanggal : Kamis/ -2022

Umur : 15 Tahun Pertemuan ke : 1 (satu)

Pertemuan: Ke 4 (Empat)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien

Tenang dan kooperatif


2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi
3. Tujuan Khusus
Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan

SP 4 Klien :
- Evaluasi kegiatan latihan menghardik, penggunaan obat dan bercakap-cakap. Beri
pujian.
- Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian (mulai 2
kegiatan)
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat, bercakap-
cakap dan kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi

“Assalamu’alaikum adik. Bagaimana perasaan adik hari ini ? Apakah suara-suaranya


masih muncul? Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih? Bagaimana
hasilnya? Bagus! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang keempat untuk
mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal. Mau dimana kita berbicara?
Baik kita duduk diruang tamu. Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit?
Baiklah”
2. Fase Kerja
“Apa saja yang adik bisa lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam berikutnya
(terus ajak sampai didapatkan kegiatanya sampai malam). Wah banyak sekali
kegiatannya. 20 Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut). Bagus
sekali adik bisa lakukan. Kegiatan ini dapat adik lakukan untuk mencegah suara
tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam
ada kegiatan”.
3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan adik setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga untuk
mencegah suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih
untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukan dalam jadwal kegiatan
harian adik. Coba lakukan sesuai jadwal ya! (saudara dapat melatih aktivitas yang lain
pada pertemuan berikut sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari pagi sampai malam).
Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita
bicarakan sebelumnya. Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00. Sampai jumpa.
Assalamu’alaikum”.

Anda mungkin juga menyukai