A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny.W
Umur : 41 thn
No RM : 0001759556
Pekerjaan : Guru TK
Agama : Islam
Ruang : Adenium
Nama : Ny.S
Umur : 61 tahun
Hubungan dengan klien : Ibu Pasien
2. Alasan Masuk
Sejak 3 bulan SMRS pasien tidak mau minum obat secara teratur,
200mg 1x1 tablet, menjadi 1x1/2 atau sama sekali tidak meminum obatnya
bahwa hanya dirinya yang peduli pada ayahnya yang sedang sakit prostat,
sementara pasien tidak punya uang yang cukup untuk membelikan obat untuk
keluarga yang biasanya tidak pernah dikunjungi, pasien masih bisa tidur,
genteng, pasien juga banyak bicara, bicara tidak nyambung, kadang bicara
yang jelas, pasien mengatakan dirinya diperkosa oleh jin dan semua orang
melempar batu ke kaca rumah tetangganya dan ngamuk karena kesal kepada
suaminya karena terus menyuruh untuk menminum obat kemudian sodaranya
lalu pas nyampe RSJ Cisarua pasien ngamuk tidak mau keluar dari mobil dan
tidak mau dirawat lagi di RSJ Cisarua karena sudah janji pada dokter
sebelumnya bahwa pasien tidak akan dirawat di RSJ Cisarua lagi dan
anemia.
saat di ruang Adenium pasien banyak bicara, suara keras, pandangan tajam
temannya, pasien terlihat tidak rapi, kuku panjang dan mengatakan belum
stres oleh temannya dan merasa tersinggung saat ditegur oleh guru
mengajinya karena tidak membawa kitab. Pasien pernah dirawat di RS
Hurip Waluya 3 kali tetapi keluarga lupa tahunnya, dan juga pernah di
rawat di RSJ Cisarua 1 kali pada tahun 2016. Selanjutnya pasien berobat
jalan di RSU Dr. Slamet Garut, obatnya yang terakhir kontrol yaitu obat
b. Pengobatan sebelumnya
a. Aniaya fisik
b. Penolakan
dahulu.
gangguan jiwa.
e. Genogram
Keterangan
X
: Laki-laki :Perempuan meninggal
X
: Perempuan : Laki-laki meninggal
kakak tirinya.
kuliah belum tamat sampai sekarang karena sering keluar masuk RSJ
a) Masa kanak-kanak
b) Masa remaja
Pada awal masuk SMA pasien merupakan anak yang rajin dan pintar
oleh sebab itu pasien sering disuruh menjelaskan isi kitab di depan
banyak orang tapi pasien tidak mempunyai teman akrab dan pasien
pernah dikatain orang stres pada saat pasien terlambat sekolah pada
a. Tanda-Tanda Vital
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36.0 C
b. Ukuran
BB: 55kg
TB: 155cm
BMI: 24.44
c. Keluhan Fisik
Tidak ada
1) Sistem integumen
Kulit kering, tidak terdapat lesi, pada saat di palpasi tidak ada edema,
kulit teraba hangar, turgor kulit elastis, kuku tangan dan kaki panjang
2) Sistem kardiovaskuler
teraba kuat, irama denyut nadi teratur, denyut nadi teratur, nadi
88x/menit. Tekanan darah pada saat posisi duduk 110/70 mmHg, saat
3) Sistem respirasi
20x/menit
4) Sistem endokrin
5) Sistem perkemihan
Tidak terdapat adanya distensi kandung kemih, tidak ada keluhan BAB
dan BAK
6) Sistem pencernaan
terlihat kotor karena belum gosok gigi, lidah berwarna merah muda,
dengan kontur kasar, bising usus 9x/menit, tidak terdapat nyeri tekan
7) Sistem persarafan
a) Nervus I (Olfaktorius)
Tidak terkaji.
b) Nervus II (Optikus)
pupil isokor.
d) Nervus V (Trigeminus)
kaku.
dengan simetris.
g) Nervus IX (Glosofaringeus)
h) Nervus X (Vagus)
i) Nervus XI (Assesorius)
Pasien dapat mengangkat bahu kanan dan kiri
8) Sistem muskuloskeletal
a) Ekstremitas atas
b) Ekstremitas bawah
selama di rawat
1. - Makan
Frekuensi 3x1 porsi habis 3x1 porsi
- Minum
2. - Eliminasi BAB
- Eliminasi BAK
3. Istirahat tidur Tidur siang 1 jam , tidur Tidur siang 1-2 jam, tidur
beres beres
5. Personal hygene Mandi 2xsehari Mandi 1x sehari
panjang kotor
6. Psikososial
a. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
yaitu tangan karena kalo punya cincin dipakai dijari dan menjadikan
2) Identitas
3) Peran
Pasien sebagai ibu dari 2 orang anak dan pasien mengatakan tugas
seorang ibu adalah mendidik anaknya dan patuh terhadap suami, namum
anaknya.
5) Harga Diri
Pasien seorang guru TK dan selalu akrab dengan masyarakat serta merasa
selalu dihormati.
Masalah Keperawatan:
b. Hubungan Sosial
Masalah Keperawatan: -
c. Spiritual
Pasien mengatakan bahwa penyakitnya ini datangnya dari Allah SWT dan
pasien yakin dengan adanya Allah dan selalu berdoa kepada Allah SWT.
2) Kegiatan ibadah
Masalah Keperawatan :-
7. Status Mental
a) Penampilan
Pada saat dikaji cara berpakaian pasien sesuai dengan fungsinya namun
kurang rapih, gigi kotor, belum mandi, belum keramas, kuku terlihat panjang
dan kotor.
b) Cara bicara
Pada saat pengkajian cara bicara pasien cepat, intonasi bicara keras, pasien
c) Aktivitas Motorik
Pada saat pengkajian aktivitas pasien agitasi atau selalu mondar-mandir tidak
jelas, gelisah seperti menunggu sesuatu dan terkadang di lain hari aktivtas
pasien sesuai.
d) Suasana hati
Pada saat pengkajian pasien mengatakan saya sedang gembira sambil tertawa
berlebihan.
e) Afek
Pasien menunjukan afek labil, emosi pasien labil karena ketika perawat
sedang berbicara dengan pasien selalu bergembira dan ketika pasien lain
g) Persepsi
Pada saat ditanyakan apakah pasien mendengar atau melihat sesuatu dan
pasien mengatakan tidak pernah mendengarkan suara atau melihat yang aneh.
Masalah Keperawatan: -
h) Proses pikir
Proses pikir pasien yaitu sirkumtansial karena pasien bisa menangapi dan
pada tujuan.
Masalah Keperawatan: -
i) Isi pikir
terlihat apa yang dibicarakan pasien sesuai dengan yang di bicarakan pasien.
Masalah Kperawatan: -
j) Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran pasien sesuai karena pasien tahu bahwa dirinya berada di
RS Hasan Sadikin Bandung di ruang Adenium dan mengetahui hari pada saat
Masalah Kperawatan : -
k) Memori
Pasien dapat mengatakan baru saja makan dan minum obat, pasien juga dapat
Masalah Keperawatan : -
Pasien dapat menjawab pertanyaan dari perawat dan ketika ada orang yang
baru konsentrasi pasien beralih, dan ketika pasien disuruh berhitung mundur
m) Kemampuan penilaian
Ketika dikasih pilhan antara minum alkohol dengan minum syrup ABC, dan
pasien memilih minum syrup ABC karena minum alkohol haram tidak
diperbolehkan.
Masalah Keperawatan : -
Masalah Keperawatan: -
a. Makan
Frekuensi makan 3x/hari, porsi makan cukup pada saat makan pasien
setelah selesai.
Masalah Keperawatan: -
b. BAB / BAK
Masalah Keperawatan: -
c. Mandi
Pasien mandi 1x/hari, memakai sabun dan terkadang pasien tidak menggosok
gigi, keluarga mengatakan suka menyuruh sambil gosok gigi dan pasien
d. Berpakaian / berhias
Masalah Keperawatan : -
Masalah Keperawatan : -
f. Penggunaan obat
waktunya minum obat, dan keluarga mengatakan ketika pasien sudah merasa
bosen minum obat keluarga selalu membujuknya agar pasien minum obat.
g. Pemeliharaan kesehatan
Pasien sudah mengetahui bahwa setelah keluar dari rumah sakit pasien harus
Masalah Keperawatan : -
h. Kegiatan di dalam rumah
anaknya.
Masalah Keperawatan : -
Pasien mengatakan apabila pergi keluar hanya bekerja sebagai guru dan juga
Masalah Keperawatan : -
9. Mekanisme Koping
Pasien bekerja sebagai guru TK, setelah keluar dari RumahSakit pasien akan
danjualan kerudung.
Pasien mengatakan ingin cepat pulang karena kangen anaknya dan suasana
rumahnya.
Pasien mengetahui tentang sakit yang dideritanya saat ini namun terkadang
a. Diagnosa Medik
Skijofrenia Hebefrenik
b. Terapi Medik
berdiam diri di
tajam Mesolimbik
- afek labil
DS : Mempengaruhi
- Pasien Amigdala
mengatakan kalo
diruangannya
- Pasien
sesekali ingin
temannya Kekerasan
terlihat sesuai
Mempengaruhi SSP
namun tidak rapi
- Kuku terlihat
Neurotransmitter
panjang dan kotor
terganggu
DS:
- Pasien
Mesolimbik
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
mengatakan belum
- Pasien
negatif
Mempengaruhi aktivitas:
malas melakukan
perawatan diri
2. Diagnosa Keperawatan
No Dx. Perencanaan
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
perilaku kekerasan yang tanda, gejala 2. Latih cara fisik 2. Tarik nafas
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
5. Mengontrol PK secara:
a. Fisik
b. Sosial/ verbal
c. Spiritual
d. Terapi Psikofarmako
(patuh obat)
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
pasien
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
an dengan
baik
d. Masukan
No Dx. Perencanaan
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
dalam jadwal
harian pasien
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
kegiatan
pasien
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
dengan
prinsip 5B
b. Masukan
dalam
jadwal
kegiatan
pasien
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
SP2: SP2:
menyisir penting
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
sudah dilakukan
SP3: SP3:
1. Evaluasi 1. Mengetahui
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Jelaskan melakukannya
mempersia rapi
pkan
peralatan
makan
Jelaskan
cara
merapihka
n peralatan
makan
Praktek
No Dx. Perencanaan
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
makan
sesuai
tahapan
makan
yang baik
Latih
kegiatan
makan
Masukan
dalam
jadwal
kegiatan
No Dx. Perencanaan
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
pasien
SP4: SP4
1. Evaluasi 1. Mengetahui
sp3 sebelumnya
keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
membersihkan membersihkan
BAB/BAK penting
proses berlangsung. Oleh karena itu penulis akan membahas kesenjangan dan
kesamaan teori pada kasus selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny.W,
diantaranya:
1. Pengkajian
masuk ke rumah sakit pada tanggal 24 April 2019 dengan alasan masuk
sudah sembuh dan suami saya menyuruh terus untuk minum obat
Dari tanda gejala yang timbul dari pasien tersebut menunjukan adanya
resiko perilaku kekerasan. Hal ini sesuai dengan teori dari Damaiyanti
mengalami jalan pikiran yang kacau, mood yang tidak teratur, sehingga
berdampak pada pengumpulan data masa lalu yang dilihat dari reka medis
pasien. Adapun faktor terjadinya perilaku kekerasan yaitu pada saat Ny.W
masuk SMA pasien sering di bully dan membuat respon emosional pasien
tidak sesuai. Hal ini sesuai dengan teori Kaplan (2010) bahwa skizofrenia
2. Diagnosa Keperawatan
muncul berdasarkan
3. Intervensi
(SAK).
a. Intervensi mandiri
dengan cara fisik 1 tarik napas dalam. Bantu pasien memperagakan cara
2) SP 2 melatih pasien dengan cara fisik 2 yaitu dengan pukul kasur/ bantal
dipilih dari bangun tidur pagi sampai tidur malam dan memantau
beribadah. Ketika pasien beribadah atau berdoa maka hati pasien akan
gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit sering kali mengalami putus
itu pasien dilatih untuk meminum obat sesuai dengan dosis dan jadwal
yang diberikan.
b. Tindakan kolaboratif
4. Implementasi
hambatan yaitu pasien sering banyak bicara dan mondar-mandir tidak jelas.
gejala, dan akibat perilaku kekerasan itu muncul. Jika pasien marah pasien
bahwa teman yang lain sering memancing emosinya, serta pasien harus
tercapai ketika pasien masih dirawat, dan pada saat terakhir di ruang
menganjurkan kepada pasien agar selalu teratur minum obat karena jika
tidak teratur makaakan terjadi kekambuhan dan akan masuk ke rumah sakit
lagi.
antara teori dan kasus dimana menurut penelitian yang dilakukan oleh
5. Evaluasi
menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien. Evaluasi dapat dibagi
dua yaitu evaluasi proses atau formatif yang dilakukan setiap selesai
yang telah dilakukan. Secara umum evaluasi yang diterapkan pada pasien