Disusun oleh :
Michyal Karepesina
(2017-84-021)
Pembimbing
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
No RM : 031278
TTL : Bone, 10 Oktober 1965
Umur : 53 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Batu Merah Tanjung Bawa, RT 001/RW 10
Pekerjaan : Wiraswasta
Status pernikahan : Janda
Tanggal Periksa : 17 Desember 2018
A. Keluhan utama
Gelisah
Genogram
= Perempuan meninggal
= laki-laki meninggal
= pasien
Arus pikir : flight of idea (+), jawaban pasien cepat berpindah secara
cepat dari satu ide- ke ide yang lain dan dengan bicara cepat.
Isi pikiran : Waham bizar : pasien dilahirkan oleh Allah SWT, Waham
Persekutorik : pasien sakit karena disihir oleh orang yang tidak
menyukainya
E. Memori
Daya ingat jauh : pasien masih mengingat masa lalunya ketika pertama
kali datang ke ambon.
Daya ingat masa laluyang belum lama : pasien tidak menjawab
kegiatan pasien beberapa bulan sebelum masuk rumah sakit.
Daya ingat baru saja: Pasien mengingat makanan yang dimakan tadi
pagi.
F. Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls pasien baik, selama wawancara dapat mengontrol
emosinya dengan baik (tidak mengamuk atau menangis).
G. Tilikan
Tilikan derajat 3, pasien menyadari pasien sakit namun menganggap
sakit yang dideritanya karena perbuatan orang yang tidak
menyukainya.
V. RESUME
Pasien datang ke IGD RSKD Provinsi Maluku dibawa oleh
keluarga pasien untuk ke 2 kalinya dalam keadaan gelisah. Keluarga
mengatakan pasien mondar mandir keliling kampung, jalan sendiri dari
daerah tanjung sampai ke stain dan ke sungai dekat rumah pasien. Pasien
sering mengetuk pintu rumah tetangga pasien di malam hari, berteriak-
teriak menyuruh tetangga pasien untuk mengembalikan rumah milik
pasien. Pasien juga sering berbicara sendiri, menyanyi, dan melantukan
ayat suci Al-quran khusunya surah At-Tin secara terus menerus. Menurut
penuturan keluarga pasien, sebelum pasien dibawah ke rumah sakit. Pasien
mengambil cucu-cucu pasien untuk mandi hujan, dan ketika di cegat oleh
keluarga pasien, pasien mengamuk, mengguling badannya ke jalan raya,
mengejar mobil penumpang yang melintas di depan rumahnya.
Awal perubahan perilaku pasien ± 2 tahun, pasien tiba-tiba banyak bicara,
berjalan keliling pasar dan menasihati orang yang ditemuinya di pasar
untuk meninggalkan perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT. Pasien
suka pukul mobil penumpang dan ketika mendapat tetangga pasien, pasien
marah-marah ke tetangganya. Perubahan perilaku yang dialami pasien
menurut keluarganya, akibat pasien sering memikirkan sengketa rumah
yang diambil oleh adik dari bapaknya, kemudian kegagalan pasien dalam
membina rumah tangga dengan ke tiga mantan suami pasien.. Riwayat
konsumsi alkohol dan NAPZA tidak ada. Status mental yang bermakna:
Seorang perempuan, kulit sawo matang, berperawakan gemuk, memakai
baju terusan berwarna hitam, meggunakan kerudung hitam, wajah sesuai
umur, perawatan diri cukup. Ada halusinasi auditorik, bentuk pikir kesan
austistik, arus pikir flight of idea, isi pikir waham bizar dan waham
persekutorik. Tilikan 3.
X. PENATALAKSANAAN
a. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Psikoterapi suportif
b. Modifikasi perilaku
2. Terhadap keluarga
a. Penjelasan terhadap keluarga tentang kondisi pasien
b. Psikoedukasi terhadap anggota keluarga pasien untuk
memperhatikan jadwal minum obat pasien secara teratur.
b. Psikofarmaka
1. Quetiapin 1x 200 mg
2. Depakote 2x250 mg
XI. DISKUSI
Gangguan skizoafektif adalah gangguan-gangguan yang bersifat episodik
dengan gejala afektif dan skizofrenik yang sama menonjol dan secara
bersamaan ada dalam episode yang sama dari penyakit itu atau setidaknya
dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain. Berdasarkan PPDGJ-III
kriteria diagnosis untuk Skizoafektif Tipe Manik adalah :
1. Kriteria ini digunakan baik untuk episode skizoafektif tipe manik
yang tunggal maupun untuk gangguan yang berulang dengan
sebagian besar episode skizoafektif tipe manik.
2. Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek
yang tak begitu menonjol dikombinasi dengan irritabilitas atau
kegelisahan yang memuncak.
3. Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu atau lebih
baik lagi dua, gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana
ditetapkan untuk skizofrenia, F20.-pedoman diagnostik (a) sampai
dengan (d)).
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan
biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau
kurang jelas):
a) “thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan,
walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda ; atau “thought
insertion or withdrawal” = isi yang asing dan luar masuk ke dalam
pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh
sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan “thought
broadcasting”= isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain
atau umum mengetahuinya;
b) “delusion of control” = waham tentang dirinya dikendalikan oleh
suatu kekuatan tertentu dari luar; atau “delusion of passivitiy” =
waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu
kekuatan dari luar; (tentang ”dirinya” = secara jelas merujuk
kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau
penginderaan khusus). “delusional perception” = pengalaman
indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya,
biasanya bersifat mistik atau mukjizat. “delusion of influence” =
waham dimana dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu
dari luar.
c) Halusinasi Auditorik: Suara halusinasi yang berkomentar secara
terus menerus terhadap perilaku pasien, atau mendiskusikan perihal
pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang
berbicara), atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah
satu bagian tubuh.
d) Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya
setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya
perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan
kemampuan di atas manusia biasa (misalnya mampu
mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan mahluk asing
dan dunia lain).
Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama
kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik (prodromal). Harus ada suatu perubahan yang
konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality)
dan beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior),
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak
berbuat sesuatu sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed
attitude) dan penarikan diri secara sosial.
Untuk gejala episode manik antara lain : afek yang meningkat
harus disertai dengan energi yang bertambah sehingga terjadi
aktivitas yang berlebihan, percepatan dan kebanyakan bicara,
optimistik, harga diri yang membumbung.
Pada pasien ini didapatkan gejala skizofrenia dan gejala afektif (manik)
berupa halusinasi auditorik dan waham bizar. Pasien memiliki halusinasi auditorik
yaitu pasien sering mendengar suara orang tua pasin yang menyuruh pasien untuk
sabar,. Pasien memiliki waham bizar dengan meyakini bahwa ada “ pasien
dilahirkan oleh ALLAh swt. Untuk gejala episode manik didapatkan peningkatan
afek, peningkatan energi percepatan dan kebanyakan bicara, optimistik, harga diri
yang membumbung, konsentrasi terganggu, serta tidak mampu merawat dirinya.
Oleh karena itu, menurut PPDGJ-III gejala diatas telah memenuhi kriteria untuk
diagnosis skizoafektif tipe manik (F.25.0)
Untuk terapi psikofarmaka, pengobatan yang dipilih pada pasien ini adalah
pemberian:
1. Quetiapin 1x 200 mg
Serequel (Quetiapine) adalah obat golongan antipsikosis atipikal.
Digunakan untuk pasien skizofrenia dengan episode manik yang
berhubungan dengan gangguan bipolar.
2. Depakote 2x250 mg
Angkasa, 2010.