Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

“MANUSIA DAN LINGKUNGAN”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar

Dosen Pengajar: Drs. H. Arfah Bas’ha, M.Pd

KELOMPOK 11:

EKO TIMATIUS LUANMASA (105821104021)


ASMAUL HUSNA (105821105621)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syuku kami pnjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Manusia dan Lingkungan” Makalah ini kami susun dengan maksimal dan
mendapatkn bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan Makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masi ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya . Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami erharap semoga rangkuman ini tentang “ Manusia dan
Lingkungan” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………….............................................................

KATA PENGANTAR…………………………………………….........…………………....……..

DAFTAR ISI……………………………………………………………........………………………..

BAB I PENDAHULUAN………………………………………........…………….……………….

A. Latar Belakang………………………………………………….............……………..
B. Rumusan Masalah…………………………………................…………..…………

C. Tujuan…………………………….............……...………………........…..…………..

BAB II PEMBAHASAN…………………………………….………………………........….…….

1.1. Manusia Sebagai Objek dan Subjek Lingkungan..…................…..

1.2. Manusia dan Lingkungan Alam………..................……....................

1.3. Manusi dan Lingkungan Sosial Budaya…....………........………….......


1.4. Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Lingkungan Alam dan
Kondisi Sosial Budaya…………….......................................……….....

BAB III PENUTUP………………………………………..…........………………………..………

A. Kesimpulan……………………………...........…….....…….............……….…..

B. Saran……………………………………………….................................………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..........…………..……….
BAB I

PENDHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, dan kematian, serta selalu terkait dan
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik, baik itu positif maupun negatif. Manusia diberi otak untuk
selalu berpikir selain itu manusia juga diberi hati (qolbu), yang
membedakannya dengan mahluk lain, sehingga manusia menyandang
predikat mahluk yang paling sempurna.

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik


lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan,
semuanya memerlukan lingkungan. Setiap mahluk, hanya dapat hidup
dalam suatu lingkungan dengan kondisi yang baik, atau paling tidak masih
dalam rentang kisaran toleransinya. Selain faktor kondisi lingkungan yang
baik, mahluk hidup juga harus berada dalam lingkungan yang dapat
menyediakan segala sumber daya yang dibutuhkannya.

Lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai


lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
seseorang. Kehidupan manusia tak lepas dari lingkungan sosialnya, sehingga
manusia disebut sebagai makhluk sosial. Dalam lingkungan sosial tersebut
manusia selalu dihadapkan kepada permasalahan sosial yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial tersebut timbul dari
hubungannya dengan sesama manusia lain, maupun dari tingkah laku
manusia itu sendiri, yang sifatnya berbeda antara manusia satu dengan
lainnya. Hal itu akibat adanya perbedaan tingkat perkembangan budaya,
sifat dari penduduk, dan keadaan kondisi lingkungan alam yang juga sangat
mempengaruhi kehidupan sosial budaya manusia. Permasalahan sosial
berbeda dengan permasalahan lain, karena kaitannya dengan nilai-nilai
moral dan pranata-pranata sosial dalam masyarakat, serta berkaitan juga
dengan hubungan antar sesama manusia.
Kehidupan manusia yang selalu membutuhkan dan berinteraksi dengan
lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial tentunya
saling mempengaruhi dan memiliki hubungan timbal balik, baik itu positif
maupun negatif.

Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai hubungan
timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam serta lingkungan sosial
budayanya.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian mengenai latar belakang tersebut, maka didapat permasalahan


antara lain:

1. Peranan manusia sebagai subjek dan objek lingkungan?


2. Pengertian lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya?
3. Hungnam antara manusia, lingkungan alam, dan lingkungan
sosial budaya?
4. Pengaruh timbal balik antara lingkungan alam dan sosial
budaya?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk Mengetahui peranan manusia sebagai subjek dan objek


dalam lingkungan.
2. Untuk Mengetahui pengertian lingkungan alam dan lingkungan
sosial budaya.
3. Mengetahui hubungan antara manusia dengan lingkungan
alam dan lingkungan sosial budaya.
4. Mengetahui pengaruh timbal balik antara lingkungan alam dan
sosial budaya.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Manusia sebagai Subjek dan Objek Lingkungan

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya


dibanding makhluk-makhluk hidup lainnya, karena manusia secara kodrati
diberi akal budi yang memungkinkan adanya kebudayaan. Manusia dapat
digolongkan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia sebagai
mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil.
Manusia juga berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan
keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.

Lingkungan didefinisikan sebagai kondisi di sekitar yang mempengaruhi


kehidupan suatu makhuk. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan makhluk hidup lainya (Undang-Undang No.4 tahun 1982).

Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan


Lingkungan Hidup (1997) dinyatakan bahwa pendidikan Lingkungan hidup
menyandang karakteristik sebagai pendidikan seumur hidup (long life
education), baik melalui jalur formal (sekolah) maupun informasi luar
sekolah). Lingkungan sosial merupakan hubungan interaksi antar manusia
dengan manusia lain yang terjalin harmonis. Studi lingkungan adalah suatu
studi tentang gejala dan masalah kehidupan manusia yang ditinjau antar
hubungannya dengan lingkungannya. Dalam studi lingkungan dilakukan
pengkajian praktis tentang masalah kehidupan dan masalah lingkungan yang
menerapkan konsep dan prinsip ekologi serta prinsip dan konsep ilmu sosial.

Lingkungan dapat dibagi 3 yaitu lingkungan biotik, abiotik dan lingkungan


buatan. Manusia menjadi objek dan sekaligus subjek dan lingkungan karena
manusia hidup dan berkembang di lingkungan masing-masing, mengolah
sumbersumber alam dan sosial yang ada di lingkungan tersebut serta
memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Berbeda dengan makhluk
hidup lainnya, bukan dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya melainkan perilaku
manusia dalam memanfaatkan kebutuhan hidup itulah yang membedakannya
dengan makhluk hidup lainnya, misalnya hewan.
Selain membutuhkan makan dan minum, manusia juga membutuhkan
tempat tinggal yang layak, bila tidak berarti tidak manusiawi, manusia juga
membutuhkan pendidikan, dan membutuhkan pakaian, yang itu semua
kebutuhan primer atau pokok manusia. Manusia juga berfilsafat tentang
hakekat dirinya sebagai pribadi dalam hubungannya dengan manusia lain,
dengan alam dan hubungannya dengan Tuhan, Sang Pencipta, yang termuat
dalam ajaran agama. Dari filsafat pula manusia dapat menciptakan ilmu seni
dan budaya. Kehidupan yang manusiawi tentunya dapat mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh perilaku. Perilaku manusia satu dengan yang lain tidak
dapat disamakan. Hal yang cukup mempengaruhi perilaku manusia tersebut
karena faktor lingkungan dimana dia tinggal. Sehingga manusia dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Dengan
demikian manusia berperan sebagai objek sekaligus subjek dari lingkungan.

1.2. Pengertian Lingkungan Alam dan Lingkungan Sosial Budaya

Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan alam


yang berada di sekitar manusia. Komponen lingkungan alam terdiri dari
faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, dan suhu), serta faktor biotik (hewan,
tumbuhan, dan manusia). Lingkungan alam berisi sumber daya alam, yaitu
segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan
kebutuhan hidup manusia, agar manusia dapat hidup lebih sejahtera.

Lingkungan sosial budaya adalah segala sesuatu yang berhubungan


dengan pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang berlaku
dalam suatu lingkungan spasial (ruang), yang ruang lingkupnya ditentukan
oleh pola-pola hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia di
dalamnya), dan oleh tingkat rasa intergrasi manusia di dalamnya.lingkungan
sosial budaya terdiri dari pola interaksi antara budaya, teknologi, dan
organisasi sosial termasuk sejumlah penduduk dan perilakunya dalam suau
lingkungan ruang (spasial) tersebut. Lingkungan sosial budaya dalam suatu
masyarakat, misalnya lingkungan pertemanan, jaringan sosial, pola perilaku
masyarakat di sekitarnya, serta adat istiadat.

Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti perkembangan


manusia. Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya menekankan konsep
manusia dalam lingkup sosial dan budayanya. Lingkungan sosial budaya
selalu mengalami perubahan seiring dengan kemampuan peningkatan
adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya.

1.3. Hubungan antara Manusia dengan Lingkungan Alam dan Lingkungan


Sosial Budaya

Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam


lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis (lingkungan sosial) di
tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak
jelas di kota-kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih
sedikit dan primitif. Hubungan antara manusia dan lingkungannya, baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya tentu akan menimbulkan
dampak yaitu dampak positif dan negatif. Pengaruh positif bagi manusia
adalah dengan adanya manfaat atau keuntungan dari lingkungan. Pengaruh
negatif bagi manusia, karena lingkungan dirasakan mengalami perubahan
yang dapat merugikan kehidupan manusia.

Dampak yang makin terlihat nyata saat ini adalah perubahan alam
lingkungan hidup manusia. Hal itu karena ulah perbuatan manusia sendiri.
Lingkungan alam mengalami kerusakan dan tentunya mengganggu
keseimbangan ekosistem lingkungan yang juga akan berpengaruh pada
kehidupan sosial manusia.

Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki


kemampuan berfikir dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia
memiliki budaya, pranata sosial dan pengetahuan serta teknologi yang
makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan ada yang bersifat
positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif
adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung
atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan
yang berakibat menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan
melestarikan daya dukung lingkungan.

Peranan manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain


sebagai berikut:

1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya


Alam makin menciut (depletion);
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi
ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus
memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu
kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor;
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan
yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini
berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat
menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap
manusia itu sendiri;
6. Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
7. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana
terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui;
8. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian
keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
9. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar
bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak
melampaui nilai ambang batasnya;
10. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur
untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring
dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya
lapisan tanah yang mengandung humus;
11. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk
melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

1.4. Pengaruh Timbal Balik antara Lingkungan Alam dan Lingkungan Sosial
Budaya
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam
kebutuhan dan keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki
kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam
penggunaan sumber-sumber alamnya.

Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam menggunakan


sumbersumber alam berupa tanah, air, fauna, flora, bahan-bahan galian,
dan sebagainya. Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia
sudah seharusnya melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud disini
bukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari
teknologi, sosial budaya dan ekonomi). Perubahan disini lebih kepada
perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada
penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.

Masih banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan yang tidak ramah


lingkungan, seperti pengrusakan lingkungan demi keuntungan semata.
Seharusnya manusia berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk
mahluk yang ada di dunia ini. Khususnya pada lingkungan, manusia telah
begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran,
sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungan dan mahluk
lain. Respon dari lingkungan dapat lihat seperti dengan adanya bermacam
jenis penyakit, bahkan terjadi bencana alam karena eksploitasi alam
besarbesaran oleh manusia.

Hubungan antara lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya saling


timbal balik. Untuk mengetahui pengaruh antara lingkungan alam dengan
kondisi sosial budaya dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara
dua wilayah yang memiliki kondisi lingkungan alam yang berbeda. Misalnya,
pada wilayah pemukiman penduduk yang tingkat kepadatannya berbeda.
Kondisi tersebut tentu tidak sama pada tiap wilayah di Indonesia, namun
secara umum kondisi lingkungan alam di wilayah yang padat penduduk
biasanya lebih buruk dibandingkan dengan wilayah yang tidak padat
penduduk. Kondisi tersebut akan memicu terjadinya permasalahan di
lingkungan sosial masyarakat. Hal itu terlihat jelas di daerah perkotaan
dengan lingkungan yang padat penduduk, maka memicu terjadinya berbagai
permasalahan sosial di masyarakat yang lebih kompleks dibandingkan
dengan di daerah pedesaan dengan kondisi lingkungan yang tidak terlalu
padat penduduk. Permasalahan sosial yang terjadi di daerah perkotaan,
seperti tingkat kemiskinan yang meningkat, maraknya tindak kriminalitas,
pengangguran yang semakin banyak, kesenjangan ekonomi dan juga
kesenjangan sosial di masyarakat.

Sebaliknya, kondisi lingkungan sosial budaya juga berpengaruh terhadap


lingkungan alam. Hal ini dapat dikaitkan dengan etika lingkungan yang ada
pada suatu masyarakat. Etika lingkungan telah dianut oleh nenek moyang
manusia secara tradisional dan turun temurun, bersumber pada agama,
mitologi, legenda, dan cerita rakyat. Hal-hal tersebut masih dipegang teguh
oleh masyarakat tertentu sebagai bentuk kearifan tradisional, seperti pada
suku-suku pedalaman di Indonesia yang masih memegang kuat etika
lingkungan kuno.

Di sisi lainnya, kondisi sosial budaya masyarakat saat ini telah banyak
mengalami perubahan. Kebutuhan manusia akan teknologi dan informasi
sudah menjadi suatu trend dan gaya hidup di kalangan masyarakat, sehingga
barang elektronik sudah menjadi suatu kebutuhan hidup sehari-hari
manusia. Gaya hidup manusia saat ini terkesan semakin menunjukkan
peradaban yang tinggi, canggih dan penuh dengan teknologi. Seperti
pemakaian kendaraan bermesin yang semakin banyak, seperti pengguna
kendaraan mobil dan motor pribadi yang terus meningkat tiap tahunnya,
sementara akses jalan raya yang tidak mengalami perluasan, mengakibatkan
terjadinya kemacetan di jalan raya, khususnya di daerah perkotaan. Hal ini
dapat memicu terjadinya global warming, karena suhu bumi semakin
meningkat dan panas. Belum lagi permasalahan lain, seperti akibat
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, tentunya membutuhkan
ruang lingkungan hidup yang luas, sehingga lahan pertanian, perkebunan,
bahkan hutan yang seharusnya menjadi zona hijau saat ini semakin sulit
ditemui. Pemukiman-pemukiman penduduk mulai banyak dibangun, dan
jika dalam pembangunannya tidak memperhatikan kondisi keseimbangan
alam sekitarnya, maka akan mengakibatkan berbagai permasalahan seperti
bencana tanah longsor dan banjir, serta ancaman bencana alam lainnya,
yang juga akan menimbulkan berbagai penyakit di masyarakat.

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa perubahan sosial


budaya manusia, yang meliputi perkembangan modernisasi dan teknologi
saat ini, tidak hanya membawa manusia pada tingkat peradaban yang
semakin tinggi dan maju, akan tetapi juga akan berdampak pada bahaya
ancaman lingkungan yang semakin berat, jika manusia tidak melakukan
upaya pemecahan masalah, yaitu dengan cara memanfaatkan dan
mengembangkan teknologi, tetapi juga dengan tetap memperhatikan
keseimbangan ekosistem alam sehingga kerusakan alam alisir. Misalnya
dengan cara terus mengembangkan teknologi ramah lingkungan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manusia melakukan upaya memanfaatkan alam dan lingkungan
untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidup
demi kelangsungan hidupnya. Manusia mempunyai pengaruh penting
dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia, melalui
tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang
hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan
Manusia.
Manusia mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungannya,
baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial budaya. Kemampuan
manusia untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana
hubungan manusia dengan lingkungannya. Hal ini memerlukan pembiasaan
diri sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara manusia dengan
lingkungannya. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan karena
dengan menjaga lingkungan secara tidak langsung manusia melakukan
upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya di masa yang akan
datang.

B. SARAN
1. Kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha
untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan
lingkungan.

2. Menyadari hakikatnya sebagai makhluk individu sosial, dan


makhluk Tuhan yang saling terkait dengan lingkungan.

3. Lebih memikirkan dampak perubahan sosial budaya, khususnya


perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terhadap
lingkungan alam, serta melakukan upaya menjaga bumi dari
kerusakan ekosistem.
DAFTAR PUSTAKA

Fadhilah, Luthfi, 2012. Hubungan Timbal Balik Manusia dengan Lingkungan.


www.gunadarma.ac.id, diakses pada tanggal 15 Juni 2013, Yogyakarta.

Idris, Ridwan, 2011. Perubahan Sosial Budaya. Lentera Pendidikan, Vol 14


No. 2. 219-231.

Maulida, Riska, 2012. Manusia dan Lingkungan. www.scrib.com, diakses


pada tanggal 15 Juni 2013, Yogyakarta.

Pasaribu, Raendra Musa, 2012. Masalah Sosial Budaya di


Indonesia. www.wartawarga.gunadarma.ac.id, diakses pada tanggal 15 Juni
2013, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai