Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PRAKTIKUM DASAR BUDIDAYA TANAMAN

“BAHAN TANAM”

Disusun Oleh:

Nama : Faizal Akmal Syahputra


NIM : 215040201111060
Kelas : Q
Asisten : Annisa Nur

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Pertumbuhan vegetatif dan generatif adalah proses penting dalam siklus hidup setiap
jenis tumbuhan. Pertumbuhan vegetatif adalah pertambahan volume, jumlah, bentuk dan
ukuran organ-organ vegetatif seperti daun, batang dan akar yang dimulai dari terbentuknya
daun pada proses perkecambahan hingga awal terbentuknya organ generatif. Sedangkan
pertumbuhan generatif adalah pertumbuhan organ generatif yang dimulai dengan
terbentuknya primordia bunga hingga buah masak. Kedua proses dan fase pertumbuhan ini
ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan, tempat tumbuh tanaman sehingga terdapat
perbedaan masa dan fase antar jenis, varietas dan lingkungan yang berbeda. (Solikin. 2019)

Gambar 1. Pertumbuhan Tanaman Dengan Biji


Perkembangbiakan generatif disebut juga perkembangbiakan secara kawin
(seksual), karena ditandai adanya peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
Peleburan dua sel gamet tersebut dinamakan pembuahan. Pada tumbuhan biji tertutup,
pembuahan didahului oleh penyerbukan, yaitu menempelnya serbuk sari dikepala putik.
Pembuahan akan menghasilkan biji. Biji yang jatuh ditempat yang cocok dapat tumbuh
menjadi individu baru. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah terjadinya
tumbuhan baru yang didahului dengan penyerbukan / Persarian. Penyerbukan / Persarian
merupakan peristiwa jatuhnya serbuk sari yang mengandung sel kelamin jantan ke kepala
putik yang mengandung sel kelamin betina. Alat-alat perkembangbiakan generatif
tumbuhan terdapat pada bunga. Bentuk dan susunan bunga setiap jenis tumbuhan berbeda-
beda (Oktaviani, et al. 2020). Alasan memilih perbanyakan ini yaitu diantaranya sistem
perakaran yang kuat, masa produktif lebih lama, lebih mudah diperbanyak, lebih tahan
terhadap penyakit yang berasal dari tanah, memiliki keragaman genetik yang lebih tinggi.
Kekurangan dari perbanyakan ini adalah waktu berbunga lebih lama, anakan berbeda
dengan induknya. Cara menentukan bahan tanam yang baik adalah bijinya berwarna cerah
dan biji tanaman tersebut berukuran normal.
Gambar 2. Cangkok Tanaman
Perbanyakan vegetatif yang pertama adalah mencangkok. Mencangkok merupakan
salah satu cara perkembangbiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak
tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan.
Cangkok adalah cara perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menanam batang atau
dahan. Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan
berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga. Alasan menggunakan bahan tanam
cangkok karena mempunyai keuntungan antara lain tumbuhan hasil cangkokan akan lebih
cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji, tumbuhan yang dicangkok
memiliki sifat yang sama dengan induknya, tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena
pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk, produksi
dan kualitas akan persis sama dengan tanaman induknya, tanaman asal cangkok bisa
ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi . Kerugian mencangkok antara lain pada
musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering, tanaman mudah roboh bila ada angin
kencang karena tidak berakar tunggang, pohon induk tajuknya menjadi rusak karena
banyak cabang yang dipotong, dalam satu pohon induk hanya bisa mencangkok beberapa
batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan
dengan cara ini (Wiraatmaja. 2017).

Gambar 3. Stek
Perbanyakan vegetatif yang kedua adalah stek. Teknik perbanyakan secara vegetatif
dengan stek merupakan salah satu metode yang dapat memperbanyak tanaman secara
masal dan tidak tergantung musim buah. Selain itu, teknik ini dapat memperbanyak
tanaman yang memiliki kesulitan dalam memperoleh buah dan biji, benih cepat rusak, dan
klon-klon yang memiliki sifat genetik unggul (Fadillah. 2018). Alasan menggunakan bahan
tanam vegetatif stek karena bahan untuk membuat stek ini hanya sedikit, tetapi dapat
diperoleh jumlah bibit tanaman dalam jumlah banyak. Tanaman yang dihasilkan dari stek
biasanya mempunyai persamaan dalam umur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit
dan sifat-sifat lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Fadillah, A. 2018. Perbanyakan Vegetatif Salagundi (Rhoudolia teysmanii Hook. F.)
Melalui Stek Pucuk. Skripsi. Departemen Budidaya Hutan, Fakultas Kehutanan,
Universitas Sumatera Utara.
Oktaviani, R., E., Zarkasih, Vebrianto, R. 2020. Pemahaman Konsep Guru dan Calon Guru
Tentang Integrasi Sains-Islam pada Materi Reproduksi pada Tumbuhan. Jurnal
Basicedu. 4(1): 210-213.
Solikin. 2019. Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Stachytarpeta jamaicensis (L.) Vahl.
Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Jawa Timur: Pasuruan.
Wiraatmaja, i. W. 2017. Pembiakan Vegetatif Secara Alamiah dan Buatan. Bahan Ajar.
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai