Anda di halaman 1dari 1

MOSI 5: PEMINDAHAN IKN KE KALIMANTAN DAPAT BERPENGARUH NEGATIF TERHADAP EKSKPOR

TAMBANG RI

PRO

Di tahun 2019 lalu, presiden kita Bapak Joko Widodo mengumumkan akan memindahkan ibukota
Indonesia di Kalimantan. Pemindahan ibukota ini tentunya mendapat banyak tanggapan dari
masyarakat. Banyak sekali alas an-alasan yang menjadikan ibukota Indonesia dipindahkan ke
Kalimantan, salah satunya kepadatan penduduk, macet dll. Pemindahan ibukota ini memberikan
berbagai dampak positif tentunya tapi, untuk kegiatan ekskpor tambang RI akan berpengaruh negative.

Rencana pemindahan ibu kota ini, bisa jadi dapat mengurangi salah satu beban Jakarta. Namun, urgensi
pemindahan ibu kota tentu tidak hanya menyelesaikan persoalan Jakarta. Pasalnya, jika yang harus
diselesaikan hanya persoalan Jakarta, tentu solusi yang lebih efisien tidak mesti pindah di luar Pulau
Jawa. Mungkin cukup hanya bergeser ke wilayah sekitar Jakarta, seperti era Presiden Soeharto
menyiapkan Jonggol sebagai alternatif ibu kota baru.

Dari yang kita ketahui, Kalimantan adalah tempat tambang terbesar yang ada di Indonesia dan jika
pemindahan ibukota ini dilaksanakan pasti nantinya akan banyak lahan-lahan tambang yang akan
diambil alih fungsinya seperti saja pembangunan gedung-gedung tinggi yang nantinya akan mengurangi
fasilitas untuk tambang dan juga kegiatan tambang bisa saja terganggu. Selain itu, jika hal ini terjadi
nantinya akan banyak pekerja tambang yang akan di PHK dan tidak mendapatkan pekerjaan lagi karena
lahan-lahan pertambangan bisa saja diambil alih fungsinya.

Selain itu juga banyak dampak negative terhadap ekspor tambang ini seperti omset omset devisa RI
akan terganggu sehingga pendapatan untuk Indonesia bisa saja terancam selain itu kegiatan ekskpor
impor tambang Indonesia dengan Negara lain bisa saja terganggu karena nantinya lahan-lahan
pertambangan ini bisa saja diambil alih fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai