Anda di halaman 1dari 37

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE

KEPERAWATAN

LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT


PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KAPERAWATAN
TANDA
KETERANGAN TANGGAL
TANGAN

Veroneta Suryati, S.Kep, Ns Pembuat Dokumen

Andreas S. Sos Authorized Person

dr. Kertodinoto Direktur

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan Komite Keperawatan
ini dapat selesai dan menjadi pedoman di Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan.
Saat ini kebutuhan akan standar pelayanan merupakan suatu hal yang
sangat penting, khususnya di komite keperawatan. Pedoman ini akan menjadi
acuan bagi petugas untuk menjalankan organisasi dalam penyelenggarakan
pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan batasan dan tanggung jawab
masing-masing. Disamping itu, dengan adanya pedoman ini agar senantiasa dapat
menjaga mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Pedoman ini masih jauh sempurna, oleh karena itu masukan dan saran
dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk revisi dikemudian hari.
Akhir kata kami banyak ucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu terwujudnya Pedoman Pengorgaisasian Dan
Pelayanan Komite Keperawatan

Kraksaan, 22 Januari 2019


TIM PENYUSUN

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan iii


TIM PENYUSUN

Tim Penyusun Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan :


1. Veroneta Suryati, S.Kep, Ns
2. Luluk Minarsih, S.Kep, Ns
3. Nofi Susanti, Amd.Kep
4. Faid Mursyid Madani, S.Kep, Ns

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan iv


DAFTAR ISI

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN


PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN..........................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
TIM PENYUSUN..............................................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. TUJUAN UMUM.................................................................................................1
C. TUJUAN KHUSUS..............................................................................................2

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT......................................................3


A. SEJARAH.............................................................................................................3

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT.............................................5


A. VISI......................................................................................................................5
B. MISI......................................................................................................................5
C. MOTTO................................................................................................................5
D. TUJUAN...............................................................................................................5

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT............................................7


BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA................................................8
BAB VI URAIAN JABATAN......................................................................................9
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA........................................................................18
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL.......................19
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI.............................................................................21
BAB X PERTEMUAN / RAPAT................................................................................22
BAB XI PELAPORAN.................................................................................................24
BAB XII PENUTUP.......................................................................................................25

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan v


DAFTAR TABEL

Tabel 8.1 Kualifikasi Personil

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan vi


Nama Kualifikasi
No Pengalaman Kerja
Jabatan Formal Sertifikat
1 Ketua Pendidikan 1. Menejemen  Pengalaman kerja 3
Komite Sarjana keperawatan tahun
Keperawatan Keperawatan 2. Pembimbing  Mampu
Klinik mengembangkan
keperawatan pelayanan
keperawatan.
 Mempunyai
semangat
profesionalisme
 Reputasi baik
2 Sekertaris Pendidikan 1. Menejemen  Pengalaman kerja 2
Komite D-III keperawatan tahun
Keperawatan Keperawatan 2. Pembimbing  Mempunyai
klinik semangat
keperawatan profesionalisme
 Reputasi baik
3 Sub Komite Pendidikan 1. Menejemen  Pengalaman kerja 2
Kredensial Sarjana keperawatan tahun
Keperawatan 2. Pembimbing  Mempunyai
Klinik semangat
keperawatan profesionalisme
 Reputasi baik
4 Sub Komite Pendidikan 1. Menejemen  Pengalaman kerja 2
peningkatan Sarjana keperawatan tahun
Mutu Keperawatan 2. Pembimbing  Mempunyai
Pelayanan Klinik semangat
keperawatan profesionalisme
 Reputasi baik
5 Sub Komite Pendidikan Pengalaman aktif  Pengalaman kerja 5

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan vii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan viii


Gambar 5.1 Struktur Organisasi Unit Kerja

Direktur

Ketua Komite Keperawatan

Sub Komite Sub Komite Sub Komite Etik


Kredensial Mutu Profesi Dan Disiplin
RUMAH SAKIT
GRAHA SEHAT
Jl. Panglima Sudirman No. 2
Telp. (0335) 846500, 846354, 844200 Fax. (0335) 846500
KRAKSAAN – PROBOLINGGO

SURAT KEPUTUSAN

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan ix


DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT
Nomor : 200/RSGS/Kep/I/2019

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN


RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT,

Menimbang : a. Bahwa dalam meningkatkan mutu Pengorganisasian dan


Pelayanan Komite Keperawatan Rumah Sakit Graha Sehat
Kraksaan, maka diperlukan penyelenggaraan
pengorganisasian dan pelayanan komite keperawatan yang
bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan komite keperawatan di Rumah
Sakit Graha Sehat Kraksaan dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Graha Sehat
sebagai landasan bagi penyelenggaraan pengorganisasian
dan pelayanan komite keperawatan di Rumah Sakit Graha
Sehat;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam butir a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah no 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 tahun 2013

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan x


tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit;
5. PMK RI Nomor 40 tahun 2017 tentang Pengembangan
Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis;
6. Peraturan Menteri Kesehatann Republik Indonesia Nomor
971/MENKES/PER/XI/2009. Tentang Standar
Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang klasifikasi Rumah
Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat;
9. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan;
10. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
11. Peraturan Direktur Rumah Sakit Graha Sehat Nomor
001/RSGS/Per/I/2019 Tentang Peraturan Internal Rumah
Sakit Graha Sehat;
12. Peraturan Direktur Utama PT Graha Sehat Lestari
Kraksaan Nomor 001/Per/Dirut/GSLK/I/2019 Tentang
Penetapan Struktur Organisasi Rumah Sakit Graha Sehat;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Peraturan Direktur Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan tentang

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan xi


pedoman pengorganisasian dan pelayanan komite keperawatan.

KEDUA : Pedoman pengorganisasian dan pelayanan komite keperawatan


di lingkungan Rumah Sakit Graha Sehat sebagaimana terlampir
dalam peraturan ini.
KETIGA : Pedoman pengorganisasian dan pelayanan komite keperawatan
digunakan untuk pengaturan pengorganisasian dan pelayanan
komite keperawatan di Rumah Sakit Graha Sehat.
KEEMPAT : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kraksaan
Pada tanggal : 22 Januari 2019
Direktur
Rumah Sakit Graha Sehat

dr. Kertodinoto

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan xii


BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Asuhan yang berkualitas dapat dicapai denganadanya profesionalisme
keperawatan. Pelayanan keperawatan profesional di rumah sakit diberikan
oleh kelompok keperawatan. Kelompok keperawatan yang bertanggung
jawab untuk terlaksananya peran dan kegiatan perawat di rumah sakit dapat
berupa komite yang berada di dalam struktur tetapi menjalankan peran
fungsional. Komite keperawatan di rumah sakit merupakan media utama
untuk mengakomodasi dan memfasilitasi tumbuhnya komunitas profesi
keperawatan melalui sistem pengampu keilmuan yang dapat mempertahankan
profesionalisme pelayanan keperawatan yang diberikan. Asuhan yang
berkualitas mempunyai beberapa elemen:
1. Meningkatkan kesehatan dalam waktu sesingkat mungkin.
2. Menekankan pada pencegahan, penemuan dini dan treatment.
3. Diberikan pada waktu tidak tertunda.
4. Dengan landasan pemahaman terjadi kerjasama dan partisipasi klien dalam
membuat keputusan tentang proses asuhan.
5. Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah dan cakap dalam penggunaan teknologi
dan sumber-sumber keprofesian.
6. Menunjukkan kesadaran akan stres dan kecemasan klien (dan keluarga)
dengan concern akan kesejahteraan klien secara menyeluruh.
7. Memanfaatkan dengan efisien teknologi yang tepat dan sumber-sumber
asuhan kesehatan lain.
8. Secara memadai didokumentasikan untuk memungkinkan kontinuitas
asuhan.

B. TUJUAN UMUM
Menjadi acuan dalam setiap program layanan keperawatan di lingkungan
Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan agar lebih terencana, terarah, efektif dan
efisien.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 1


C. TUJUAN KHUSUS
1. Memenuhi ketentuan tertib administrasi demi terciptanya manajemen
secara profesional.
2. Mewujudkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan.
3.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 2


BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH
Peran rumah sakit graha sehat kraksaan terhadap pelayanan kesehatan
masyarakat bermula dari pendirian suatu apotek yang berdiri sejak tahun
1998. Selanjutnya, pelayanan apotek tersebut dikembangkan dengan
mendirikan praktek bersama dokter spesialis, dan pendirian laboratorium
Klinik “Sehat” tahun 2002 diatas lahan seluas 300 m2. Usaha berkembang
semakin pesat dan pelayanan kesehatan semakin dibutuhkan masyarakat
sebagai penunjang pelayanan kesehatan., maka pada tanggal 13 desember
2003 diresmikanlah klinik umum dan bersalin (klinik sehat) oleh bapak
bupati kab. Probolinggo drs. H. Hasan Aminudin, M.Si. , yang saat itu juga
merupakan satu-satunya klinik umum di Kabupaten Pprobolinggo.
Klinik Sehat yang dikelola oleh CV Graha Sehat Lestari mendapatkan
izin operasional tetap dari dinas kesehatan Provinsi Jawa Timur. Status
kepemilikan Klinik Sehat kemudian diubah menjadi PT Graha Sehat Lestari
Kraksaan sebagai persyaratan pengajuan menaikkan status menjadi Rumah
Sakit Umum Graha Sehat kKraksaan, berdasarkan izin operasional tetap yang
diterbitkan oleh Menteri Kesehatan RI Per tanggal 27 Agustus 2008.
Sejalan  dengan  upaya meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
graha sehat, dilakukan serangkaian pembenahan  manajemen dan 
pembangunan  fisik  (gedung)  secara  menyeluruh, sehingga pada tahun 2012
Rumah Sakit Graha Sehat telah terakreditasi sebagai Rumah Sakit Swasta
yang pertama di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo dan ditetapkan sebagai
Rumah Sakit Umum Tipe C.
Upaya peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien akan terus menerus
dikembangkan oleh Rumah Sakit Graha Sehat yang berlokasi di jalan raya
Panglima Sudirman nomor 2 Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dengan
memberikan pelayanan kesehatan rawat jalan, gawat darurat, rawat inap, dan
pelayanan penunjang medis serta pelayanan penunjang non medis. Upaya ini
akan senangtiasa dilakukan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 3


pelayanan kesehatan dalam  mewujudkan  visi  dan  misi Rumah Sakit  Graha
Sehat, sebagai  Rumah  Sakit pilihan masyarakat di Kabupaten Probolinggo.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 4


BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit dengan Pelayanan PRIMA Pilihan Utama Seluruh
Masyarakat.

B. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan gawat darurat, rawat jalan, rawat inap
dan penunjang.
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, berstandart keselamatan
pasien.
3. Memberikan fasilitas kesehatan, sarana prasarana yang aman dan nyaman
kepada pasien.
4. Meningkatkan pengembangan sumber daya manusia rumah sakit.

C. MOTTO
Kesembuhan dan Kepuasan Pasien adalah Tujuan Utama Kami.

D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Turut berperan dalam pendekatan pelayanan kesehatan Rumah sakit yang
proaktif yaitu memberikan pelayanan yang paripurna mencakup upaya
preventif, promotif, kuratif dan rehebilitatif.
2. Tujuan Khusus :
a. Penyelenggaraan manajemen dan administrasi rumah sakit yang mampu
menyediakan informasi secara cepat, tepat, akurat.
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan paripurna yang menjamin
keselamatan pasien dan keamanan karyawan dalam memberikan
pelayanan tersebut.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 5


c. Penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat
mewujudkan pelayaan kesehatan yang berkualitas serta berorientasi
customer.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 6


BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 7


BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Direktur

Ketua Komite
Keperawatan

Sub Komite Sub Komite Sub Komite Etik


Kredensial Mutu Profesi dan Disiplin

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 8


BAB VI URAIAN JABATAN

A. Ketua Komite Keperawatan


1. Komite keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan yang bekerja di rumah sakitm, dengan cara:
a. Melakukan kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan
melakukan pelayanan keperawatan di rumah sakit;
b. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan;
c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi perawat.
2. Dalam melaksanakan fungsi kredensial, komite keperawatan memiliki
tugas sebagai berikut:
a. Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih;
b. Melakukan verifikasi persyaratan kredensial;
c. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis;
d. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan;
e. Melaporkan seluruh proses kredensial.
3. Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu profesi, komite
keperawatan memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik;
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan;
c. Melakukan audit keperawatan;
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
4. Dalam melaksanakan fungsi menjaga disiplin dan etika profesi tenaga
keperawatan, komite keperawatan memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;
c. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan
masalah etik dalam kehidupan profesi dan pelayanan asuhan
keperawatan;

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 9


d. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis;
e. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan keperawatan.
5. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, komite keperawatan
berwenang:
a. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis;
b. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis;
c. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu;
d. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis yang berupa Surat
Penugasan Kerja Klinis (SPKK);
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan;
f. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan berkelanjutan;
g. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan
rekomendasi pemberian tindakan disiplin.

B. Sub Komite Kredensial


Proses kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien sesuai standar profesi.
Proses kredensial mencakup tahap review, verifikasi dan evaluasi terhadap
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga keperawatan.
Berdasarkan hasil proses kredensial, komite keperawatan
merekomendasikan kepada Direktur Rumah Sakit untuk menetapkan
Penugasan Klinis yang akan diberikan kepada tenaga keperawatan berupa
Surat Penugasan Kerja Klinis (SPKK). Penugasan Klinis tersebut berupa
daftar Kewenangan Klinis yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit kepada
tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan dalam lingkungan
rumah sakit untuk suatu periode tertentu.
1. Tujuan
a. Memberikan kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan;

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 10


b. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga
keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan memiliki
kompetensi dan Kewenangan Klinis yang jelas;
c. Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan yang
berada di semua level pelayanan.
2. Tugas Sub Komite Kredensial adalah:
a. Menyusun daftar Rincian Kewenangan Klinis;
b. Menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen
persyaratan terkait kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap
jenis pelayanan keperawatan sesuai dengan standar kompetensinya.
Buku putih disusun oleh komite keperawatan. Dengan melibatkan
Mitra Bestari (peer group) dari berbagai unsur organisasi profesi
keperawatan, kolegium keperawatan, unsur pendidikan tinggi
keperawatan;
c. Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial dari bagian SDM,
meliputi:
1) Ijasah;
2) Surat Tanda Registrasi (STR);
3) Sertifikasi kompetensi;
4) Loogbook yang berisi uraian capaian kinerja;
5) Surat pernyataan telah menyelesaikan program orientasi rumh
sakit atau orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru;
6) Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
d. Merekomendasikan tahapan proses kredensial:
1) Perawat mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada keua Komite Keperawatan;
2) Komite keperawatan menugaskan Sub Komite Kredensial untuk
melakukan proses kredensial (dapat dilakukan secara individu atau
kelompok);

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 11


3) Sub Komite memberikan panitia adhoc untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode: portofolio,
asesmen kompetensi;
4) Sub komite memberikan laporan hasil kredensial sebagai bahan
rapat menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
e. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan;
f. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditentukan;
g. Sub komite membuat laporan seluruh proses kredensial kepada ketua
komite keperawatan untuk diteruskan ke Diruktur Rumah Sakit.
3. Kewenangan
Sub komitekredensial mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi
Rincian Kewenangan Klinis untuk memperoleh SPKK (cliical
appoinment).
4. Mekanisme kerja
Untuk melaksanakan tugas sub komite kredensial, maka ditetapkan
mekanisme sebagai berikut:
a. Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai
area praktik yang ditetapkan oleh rumah sakit;
b. Menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan
persyaratan kredensial yang dimaksud;
c. Melakukan asesmen Kewenanga Klinis dengan berbagai metode yang
disepakati;
d. Memberikan laporan hasil kredensial sebagai bahan rekomendasi
memperoleh Penugasan Klinis dari Direktur Rumah Sakit;
e. Memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk memperoleh
Penugasan Klinis dari Direktur Rumah Sakit dengan cara:
1) Tenaga keperawatan mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada ketua komite keperawatan;

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 12


2) Ketua komite keperawatan menugaskan ketua sub kredensial
untuk melakukan proses kredensial (dapat dilakukan secara
individu atau kelompok);
3) Sub komite melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan
berbagai motode: portofolio, asesmen kompetensi;
4) Sub komite memberikan laporan hasil kredensial sebagai bahan
rapat menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan;
f. Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis secara
berkala;
g. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan.

C. Sub Komite Mutu Profesi


Dalam rangka menjamin kualitas pelayanan/ asuhan keperawatan,
maka tenaga keperawatan sebagai pemberi pelayananharus memiliki
kompetensi, etis dan peka budaya. Mutu profesi tenaga keperawatan harus
selalu ditingkatkan melalui program pembangunan profesional berkelanjutan
yang disusun secara sistematis, terarah dan terpola/ terstruktur.
Mutu profesi tenaga keperawatan harus selalu ditingkatkan secara
terus menerus sesuai perkembangan masalah kesehatan, ilmu pengetahuan
dan teknologi, perubahan standar profesi, standar pelayanan serta hasil-hasil
penelitian terbaru.
Kemampuan dan keinginan untuk meningkatkan mutu profesi tenaga
keperawatan antara lain: audit, diskusi, refleksi diskusi kasus, seminar/
simposium serta pelatihan, baik dilakukan di dalam maupun di luar rumah
sakit.
Mutu profesi yang tinggi akan meningkatka percaya diri, kemampuan
mengambil keputusan klinis dengan tepat, mengurangi angka kesalahan
dalam pelayanan keperawatan.akhirnya meningkatkan tingkat kepercayaan

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 13


pasien terhadap tenaga keperawatan dalam pemberian pelayanan
keperawatan.
1. Tujuan
Memastikan mutu profesi tenaga keperawatan sehingga dapat
memberikan asuhan keperawatan yang berorientasi kepada keselamatan
pasien sesuai kewenangannya.
2. Tugas
Tugas sub komite mutu profesi adalah:
a. Menyusun data profil tenaga keperawatan sesuai area praktik;
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan;
c. Melakukan audit asuhan keperawatan;
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
3. Kewenangan
Sub komite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan
rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan, pendidikan keperawatan
berkelanjutan serta pendampingan.
4. Mekanisme kerja
Untuk melaksanakan tugas sub komite mutu profesi, maka ditetapkan
mekanisme sebagai berikut:
a. Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh data dasar
tentang profil tenaga keperawatan di rumah sakit sesuai area
praktiknya berdasarkan jenjang karir;
b. Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari sub
komite kredensial sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan perubahan standar profesi. Hal tersebut menjadi dasar
perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan (Continuing
Profesional Development/ CPD);
c. Merekomendasikan perencanaan CPD kepada unit yang berwenang;
d. Koordinasi dengan praktisi tenaga keperawatan dalam melakukan
pendampingan sesuai kebutuhan;

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 14


e. Melakukan audit keperawatan dengan cara:
1) Pemilihan topik yang akan dilakukan audit;
2) Penetapan standar dan kriteria;
3) Penetapan jumlah kasus/ sampel yang akan diaudit;
4) Membandingkan standar/ kriteria dengan pelaksanaan pelayanan;
5) Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai dengan standar dan
kriteria;
6) Menerapkan perbaikan;
7) Rencana reaudit.
f. Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk disampaikan kepada
ketua komite keperawatan.

D. Sub Komite Etik Dan Disiplin Profesi


Setiap tenaga keperawatan harus memiliki disiplin profesi yang tinggi
dalam memberikan asuhan keperawatan dan menerapkan etika profesi dalam
praktiknya. Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan
melakukan pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-
nilai etik dalam kehidupan profesi.
Nilai etik sangat diperlukan bagi tenaga keperawatan sebagai landasan
dalam memberika pelayanan yang manusiawi yang berpusat pada pasien.
Prinsip “caring” merupakan inti pelayanan yang diberikan oleh tenaga
keperawatan. Pelanggaran terhadap standar pelayanan, disiplin profesi
keperawatan hampir selalu dimulai dari pelanggaran nilai moral-etik yang
akhirnya akan merugikan pasien dan masyarakat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelanggaran atau timbulnya
masalah etik antara lain tingginya beban kerja tenaga keperawatan, ketidak
jelasan kewenangan klinis, menghadapi pasien gawat-kritis dengan
kompetensi yang rendah serta pelayanan yang sudah mulai berorientasi pada
bisnis.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 15


Kemampuan praktik yang etis hanya merupakan kemampuan yang
dipelajari pada saat dimasa studi/ pendidikan, belum merupakan hal yang
penting dipelajari dan diimplementasikan dalam praktik.
Berdasarkan hal tersebut, penegakan disiplin profesi dan pembinaan
etika profesi perlu dilakukan secara terencana, terarah dan dengan semangat
yang tinggi sehingga pelayanan keperawatan yang diberikan benar-benar
menjamin pasien akan aman dan mendapat kepuasan.
1. Tujuan
Sub komite etik dan disiplin profesi bertujuan:
a. Agar tenaga keperawatan menerapkan prinsip-prinsip etik dalam
memberikan asuhan keperawatan;
b. Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga
keperawatan yang tidak profesional;
c. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan.
2. Tugas
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;
c. Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan;
d. Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran
disiplin dan masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi dan
asuhan keperawatan;
e. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/ atau Surat
Penugasan Klinis (clinical appointment);
f. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan keperawatan.
3. Kewenangan
Sub komite etik dan disiplin profesi mempunyai kewenangan memberikan
usul rekomendasi pencabuatn Kewenangan Klinis (clinical privilage)
tertentu, memberikan rekomendasi perubahan/ modifikasi Rincian
Kewenangan Klinis (delination of clinical privilage), serta memberikan
rekomendasi pemberian tindakan disiplin.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 16


4. Mekanisme kerja
a. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
1) Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan
disiplin di dalam rumah sakit;
2) Melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaran etik dan
disiplin profesi.
b. Membuat keputusan. Pengambilan keputusan pelanggaran etik profesi
dilakukan dengan melibatkan panitia adhoc;
c. Melakukan tindak lanjut berupa:
1) Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi profesi
keperawatan di rumah sakit melalui ketua komite;
2) Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada Direktur medik
dan keperawatan/ direktur keperawatan melalui ketua komite
keperawatan;
3) Rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan kepada
ketua komite keperawatan untuk diteruskan kepada Direktur
Rumah Sakit.
d. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan,
meliputu:
1) Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam
pelaksanaan praktik keperawatan sehari-hari;
2) Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/ topik
dan metode serta evaluasi;
3) Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya,
“coaching”, simposium, “bedside teaching”, diskusi refleksi kasus
dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup pembinaan dan sumber
yang tersedia.
e. Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk disampaikan kepada
ketua komite keperawatan.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 17


BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

Hubungan kerja keanggotaan komite keperawatan yang ada di Rumah Sakit Graha
Sehat Kraksaan adalah:
1. Pelayanan keperawatan dilakukan oleh setiap staf keperawatan di rumah sakit
berdasarkan surat penugasan klinis dari Direktur Rumah Sakit Graha Sehat.
2. Dalam keadaan kegawat daruratan staf keperawatan dapat diberikan
penugasan kerja klinis untuk melakukan asuhan keperawatan di luar
kewenangan klinis yang dimiliki, sepanjang yang bersangkutan memiliki
kemampuan untuk melakukannya.
3. Dalam melaksanakan tugas, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi
dan sinkronisasi baik dilingkungannya maupun dengan staf keperawatan
fungsional lain atau instansi lain yang terkait.
4. Untuk menangani pelayanan keperawatan tertentu, Direktur Rumah Sakit
Graha Sehat dapat membentuk panitia atau kelompok kerja.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 18


BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Kualifikasi

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 19


Nama Kualifikasi
No Pengalaman Kerja
Jabatan Formal Sertifikat
1 Ketua Pendidikan 3. Menejemen  Pengalaman kerja 3
Komite Sarjana keperawatan tahun
Keperawatan Keperawatan 4. Pembimbing  Mampu
Klinik mengembangkan
keperawatan pelayanan
keperawatan.
 Mempunyai
semangat
profesionalisme
 Reputasi baik
2 Sekertaris Pendidikan 3. Menejemen  Pengalaman kerja 2
Komite D-III keperawatan tahun
Keperawatan Keperawatan 4. Pembimbing  Mempunyai
klinik semangat
keperawatan profesionalisme
 Reputasi baik
3 Sub Komite Pendidikan 3. Menejemen  Pengalaman kerja 2
Kredensial Sarjana keperawatan tahun
Keperawatan 4. Pembimbing  Mempunyai
Klinik semangat
keperawatan profesionalisme
 Reputasi baik
4 Sub Komite Pendidikan 3. Menejemen  Pengalaman kerja 2
peningkatan Sarjana keperawatan tahun
Mutu Keperawatan 4. Pembimbing  Mempunyai
Pelayanan Klinik semangat
keperawatan profesionalisme
 Reputasi baik
5 Sub Komite Pendidikan Pengalaman aktif  Pengalaman kerja 5

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 20


A.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 21


BAB IX KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi merupakan kegiatan pengenalan mengenai komite


keperawatan di rumah sakit yang meliputi tentang penyelenggaraan komite
keperawatan, susunan organisasi, tata kerja serta prosedur tetap di komite
keperawatan. Kegiatan orientasi tentang komite keperawatan:
1. Sasaran orientasi komite keperawatan
a. Calon tenaga keperawatan di Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan;
b. Tenaga keperawatan kontrak khusus di Rumah Sakit Graha Sehat
Kraksaan.
2. Tanggung jawab
a. Direktur Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan bertanggung jawab untuk
menyediakan sarana, prasarana bagi program orientasi;
b. Ketua komite keperawatan bertanggung jawab untuk membuat usulan
tentang materi, waktu pelaksanaan, metode dan biaya yang berhubungan
dengan program orientasi.
3. Tujuan
a. Agar calon tenaga keperawatan di rumah sakit mengetahui/ memahami
falsafah dan tujuan serta penyelenggaraan komite keperawatan;
b. Mengetahui struktur organisasi dan tata kerja di komite keperawatan;
c. Mengetahui dan memahami prosedur kerja di komite keperawatan.
4. Metode
a. Ceramah, tanya jawab;
b. Melihat langsung pelaksanaan kegiatan komite keperawatan.
5. Waktu
Waktu kegiatan orientasi disesuaikan dengan jadwal orientasi bagi pegawai
baru di rumah sakit dan jadwal tenaga praktik/ magang di rumah sakit.
6. Alokasi biaya
Biaya disesuaikan dan dibebankan pada anggaran Rumah Sakit Graha Sehat
Kraksaan dan direncanakan dalam RAPB Rumah Sakit Graha Sehat
Kraksaan.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 22


BAB X PERTEMUAN / RAPAT

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang


yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.

Tujuan Umum:
Membantu terselenggaranya program kerja komite keperawatan yang ada di
Rumah Sakit Graha Sehat Kraksaan.

Tujuan Khusus:
1. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program kerja
komite keperawatan;
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan program kerja komite keperawatan guna peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit.

Penyelenggaraan rapat:
1. Rapat komite keperawatan adalah rapat yang diselenggarakan oleh komite
keperawatan untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan keprofesian
tenaga keperawatan sesuai tugas dan kewajibannya.
2. Rapat komite keperawatan terdiri dari rapat rutin, rapat dengan Direktur
Medik dan kepala bidang keperawatan, dan rapat khusus.
3. Peserta rapat komite keperawatan selain anggota komite keperawatan, apabila
diperlukan dapat juga dihadiri oleh pihak lain yang terkait dengan agenda
rapat, baik internal maupun eksternal rumah sakit yang ditentukan oleh
komite keperawatan.
4. Setiap rapat komite keperawatan dibuat notula rapat.

Jenis pertemuan atau rapat di keanggotaan komite keperawatan:


1. Rapat rutin

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 23


a. Rapat rutin diselenggarakan terjadual yaitu setiap 3 bulan sekali pada
waktu dan tempat yang ditetapkan oleh komite keperawatan;
b. Rapat rutin merupakan rapat koordinasi untuk mendiskusikan,
melakukan klarifikasi, mencari alternatif solusi berbagai masalah
pelayanan keperawatan dan membuat usulan tentang kebijakan
pelayanan keperawatan;
c. Notula rapat rutin disampaikan pada stiap penyelenggaraan rapat rutin
berikutya.
2. Rapat Komite Keperawatan dengan Direktur Medik dan Kepala Bidang
Keperawatan
a. Rapat dengan Direktur Medik dan Kepala Bidang Keperawatan di
selenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu segera dirapatkan dengan waktu dan tempat yag ditetapkan oleh
Komite Keperawatan, Direktur Medik dan Ketua Bidang
Keperawatan;
b. Rapat bertujuan untuk menginternalisasikan kebijakan dan peraturan-
peraturan yang berhubungan dengan profesi dan pelayanan
keperawatan, mendiskusikan berbagai masalah pelayanan
keperawatan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, keuangan
serta menampung usulan tentang kebijakan pelayanan keperawatan;
c. Notula rapat dengan Direktur Medik dan Ketua Bidang Keperawatan.
3. Rapat khusus komite keperawatan
a. Rapat khusus diselenggarakan atas permintaan yang ditandatangani
oleh paling sedikit 3 (tiga) orang anggota komite keperawatan;
b. Rapat khusus bertujuan untuk membahas masalah mendesak/ penting
yang segera memerlukan penetapan/ keputusan Direktur Rumah Sakit
Graha Sehat;
c. Undangan rapat khusus disampaikan oleh sekretaris komite
keperawatan kepada peserta melalui telepon sebelum rapat
diselenggarakan, dengan memberitahukan agenda rapat.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 24


BAB XI PELAPORAN

A. Monitoring
Monitoring kegiatan komite keperawatan oleh Ketua Komite.
B. Evaluasi
1. Evaluasi program kerja komite keperawatan dilakukan oleh ketua
komite dengan frekuensi minimal setiap bulan;
2. Analisa evaluasi program kerja komite keperawatan oleh komite
keperawatan setiap 3 bulan.
C. Laporan
Prinsip pelaporan mutu pelayanan keperawatan:
1. Laporan kegiatan komite keperawatan dilaporkan oleh komite
keperawatan;
2. Laporan dibuat sistematik, singkat, tepat waktu dan informative;
3. Laporan dibuat dalam bentuk grafik atau tabel (bila perlu);
4. Laporan dibuat bulanan, triwulan, semester, tahunan;
5. Laporan disertai analisis masalah dan rekomendasi penyelesaian;
6. Laporan dipresentasikan dalam bentuk rapat koordinasi dengan pimpinan.

Tujuan diseminasi agar pihak terkait dapat memanfaatkan informasi tersebut


untuk menetapkan strategi selanjutnya. Laporan disampaikan pada seluruh
anggota komite keperawatan, pimpinan rumah sakit dan unit terkait.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 25


BAB XII PENUTUP

Demikian Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan Rumah


Sakit Graha Sehat Kraksaan ini dibuat dalam rangka upaya memenuhi segala
peraturan undang-undang yang berlaku di rumah sakit, khususnya Rumah Sakit
Graha Sehat Kraksaan sesuai dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya.
Dalam penyusunan Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan
ini kami menyadari masih banyak kekurangan, sehingga kami sagat membutuhkan
usulan perbaikan. Kami juga mohon semua dukungan demi keberhasilan seluruh
program dalam pedoman ini demi tercapai visi, misi, moto dan tujuan Rumah
Sakit Graha Sehat Kraksaan yang kami cintai. Amin.

| Pedoman Pengorganisasian Komite Keperawatan 26

Anda mungkin juga menyukai