Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

PENANGANAN PREEKLAMSIA
DAN EKLAMSIA
No.Dokumen :
C9.2.2EP3/1/2018
SOP No. Revisi :-
Tanggal Terbit :25 Januari 2018
Halaman : 1/2

UPTD Leaderman
Puskesmas NIP.196705232002121001
Lengkong
1. Pengertian Pre-eklamsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan diatas 20
minggu yang ditandai dengan adanya difungsi plasenta dan respon
maternal terhadap adanya inflamasi spesifik dengan aktivasi endotel
dan koagulasi. Tanda utama penyakit ini adanya hypertensi dan
protein urea. Pre-eklamsia merupakan masalah kedokteran yang
serius dan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Besarnya
masalah ini bukan hanya karena pre-eklamsia berdampak pada ibu
saat hamil dan melahirkan, namun juga menimbulkan masalah paska
persalinan.
2. Tujuan Pasien terlayani sesuai dengan kebutuhan

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/058/SK/C7010101/1/2018 tentang


Kebijakan Layanan Klinis
4. Referensi Permenkes No 5 tahun 2011 tentang panduan praktek klinik dokter

5. Alat dan Obat oral: metildopa,nifedipine


Bahan Infus set, abocat, cairan infus (RL), MgSO4 20%-40%, spuit 10cc, poly
catheter, urine bag. Sarung tangan. Kapas alkohol
6. Prosedur/ 1. Petugas melaksanakan anamnesa
Langkah- 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
langkah 3. Penatalaksanaan:
A. Tata laksana pre-eklamsi ringan.
1. Pantau keadaan klinis ibu tiap kunjungan antenatal: tekanan
darah, berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh, ukuruan
uterus, dan gerakan janin.
2. Rawat jalan (ambulatoir)
- ibu hamil banyak istirahat (berbaring/tidur miring)
- konsumsi susu dan air buah
- obat antihipertensi: indikasi utama pemberian anti
hipertensi pada kehamilan adalah untuk keselamatan ibu dalam
mencegah penyakit cerebrovaskular. Meskipun demikian,
penurunan tekanan darah dilakukan secara bertahap tidak lebih
dari 25% penurunan dalam waktu 1 jam. Hal ini untuk mencegah
terjadinyan penuruna aliran darah utero plasenter.
Obat antihipertensi yang dapat diberikan :
a. Metildopa, biasanya dimulai pada dosis 250-500 mg per oral 2
atau 3 kali sehari, dengan dosis maksimum 3 gram perhari,
atau
b. Nifedipine 10 mg kapsul peroral.
c. tatalaksana pre-eklamsi berat. Pemberian MgSO4 dosis awal
dengan cara: ambil 4 mg MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%)
dan larutkan dalam 10 ml aquades atau larutkan dlm RL 100
ml. Berikan secara perlahan IV selama 20 menit. Untuk
maintenance ambil 6 mg MgSO4 ( 15 ml larutan MgSO4 40 %)
larutkan kedalam RL 500 ml. berikan dengan tetesan 20 gtt.
d. Tatalaksana eklamsi. Pemberian MgSO4 dosis awal dengan
cara: ambil 4 mg MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan
larutkan dalam 10 ml aquades atau larutkan dlm RL 100 ml.
Berikan secara perlahan IV selama 20 menit. Untuk
maintenance ambil 6 mg MgSO4 ( 15 ml larutan MgSO4 40 %)
larutkan kedalam RL 500 ml. berikan dengan tetesan 20
gtt.jika kejang berulang berikan MgSO4 2 mg larutkan dengan
aquades 5 ml berikan secara IV.
4. kriteria rujukan
Rujuk bila ada satu atau lebih gejala dan tanda-tanda pre-eklamsia
berat ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter
spesialis obstetri dan ginekologi setelah dilakukan tata laksana pada
pre-eklamsia berat.

1. Bagan
Alir
2. Unit Poli KIA
Terkait PONED
3. Rekam No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku
Historis
Perubah
an

Anda mungkin juga menyukai