Kegiatan Belajar 2
Masalah – masalah Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan
Lingkungan hidup (environment) menurut UU RI no 4 tahun 1982 tentang ketentuan-
ketentuan pokok lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya
manusia dan prilaku yang mempengaruhi kelangsungan prikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Aspek-aspek yang termasukkedalam konsep lingkungan hidup, meliputi 5 hal yaitu:
1. Lingkungan abiotic, yaitu segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup yang bukan berupa
organisme hidup. Misalnya tanah, mineral, udara dan gas, air dll
2. Lingkungan biotik yaitu: segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup yang berupa organisme
hidup. Misalnya mikroorganisme, binatang, tumbuhan, manusia dll.
3. Lingkungan alam, yaitu: kondisi alamiah baik secara biotik amupun abiotic yang belum banyak
dipengaruhi oleh tangan tangan manusia.
4. Lingkungan social, yaitu: manusia baik secara individu maupun kelompok yang ada diluar dirinya
5. Lingkungan budaya, yaitu: segala sesuatu baik secara materi maupun non materi yang dihasilkan
oleh manunsia melalui proses penciptaan rasa, karsa dan karyanya.
Menurut Nursid Sumaatmaja (1989:46-65), seorang ilmuwan yang geografi dari FPIPS Bandung,
setidaknya ada empat masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup manusia, yaitu:
1. Perkembangan populasi manusia yang cepat
2. Daya dukung lingkungannya yang tidak memadai
3. Keterbatasan daya dukung lingkungan hidup dan kemampuan manusia
4. Ketimpangan hidup itu sendiri
Langkah-langkah menangani masalah tersebut dapat berupa pikiran yang konsepsional dan tindakan
praktis yang professional sehingga kelestarian dan keselarasan lingkungan dalam hubungannya dengan
lingkungan hidup manusia dapat terjaga.
Kegiatan Belajar 3 :
Masalah – masalah Hukum Ketertiban dan Kesadaran Hukum
Masalah Hukum yaitu masalah yang timbul akibat terganggunya kepentingan atau hak salah satu
individu atau kelompok lain sehingga diperlukan jalur keluar (solusi) yang bersifat mengikat kedua
belah pihak.
Ketertiban yaitu suatu keadaan yang menunjukan adanya patokan, aturan atau pedoman maupun
petunjuk yang berlaku dan ditaati oleh setiap individu didalam pergaulan antara pribadi atau
golongan (masyarakat).
Kesadaran Hukum yaitu suatu sikap individu untuk menerima dengan rela dan bertanggung jawab
terhadap konsekuensi dari peristiwa hokum yang terjadi. Peristiwa hokum disini yaitu peristiwa yang
dapat menimbulkan akibat hukum.
Kegiatan Belajar 4 :
Masalah-masalah Kesadaran Hukum dan Pendidikan Kesadaran Hukum Warga Negara
Manusia meripakan makhluk social artinya makhluk yang senantiasa berhubungan dengan yang
lainnya. Kedudukan manusia sebagai makhluk social berimplikasi bahwa manusia tidak dapat hidup
menyendiri. Dalam interaksi dengan sesama, manusia akan terbentuk menjadi sebuah kelompok yaitu
masyarakat.
Penanaman kesadaran hukum Negara dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Dalam proses
pendidikan dilakukan dengan mengintegrasi atara pengetahuan nilai dan skill pada diri siswa.
Apabila dikaitakan dengan pendidikan IPS, penanaman kesadaran hokum dapat dilakukan dengan
pendekatan multidisipliner. luas.
RESUME MODUL 5
PENDEKATAN DALAM
PENGAJARAN IPS DI SEKOLAH
DASAR
Kegiatan Belajar 1
dasar persitifasi social. Artinya, pusat perhatian utama pembelajaran IPS adalah
pengembangan murid sebagai aktor sosial yang cerdas. Menurut Kurikulum Pendidikan
Dasar 1994, esensi tujuan pengajaran IPS di SD adalah kemampuan dan sikap rasional
yang bermuara pada pembentukkan individu sebagai aktor sosial yang cerdas. Aktor
sosial yang cerdas tidak lain dari anggota masyarakat yang matang secara rasional dan
secara emosional atau cerdas tidak lain secara rasional dan emosional.
Pendekatan yang berorientasi pada proses pemahaman dan penggunaan factor, konsep,
generalisasi dan teori. Proses konseptualisasi ini erat kaitannya dengan proses asimilasi,
akomodasi dan ekuilibrasi dalam pikiran kita. Oleh karena itu seseorang akan dapat
satu laman lain mengisi. Proses konseptualisasi di perlukan dalam proses penelitian pada
saat melakukan deduksi dan mendefinisikan istilah serta pada saat penarikan kesimpulan.
Sebaliknya proses konseptualisasi terutama pada saat penerusan generallisasi dan teori.
Kegiatan Belajar 2 :
Emosi, nilai dan sikap serta perilaku social merupakan dimensi social dan
kecenderungan berbuat. Emosi, nilai dan sikap serta perilaku social dapat
nilai secara bebas terarah penamaan nilai, suri teladan, dan klarifikasi
terintegrasi struktur.
pendekatan kognitif.
RESUME MODUL 6
Kegiatan Belajar 2 :
Merancang dan menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Kelas 3 dan 4 yang BerlandaskanPendekatan
Sosial
Pendekatan Sosial perlu dikembangkan mengingat proses-proses social akan dialami oleh anak didik
sehingga kegiatan belajar mengajar harus membantu anak didik untuk mengembangkan kemampuan
hubungan dengan masyarakat dan hubungan antar pribadi.
Maksud dari pendekatan social adalah sebagai berikut:
1. Model Investigasi Kelompok
2. Model Inkuiri Sosial
3. Model Laboratori
4. Model Yurisprudensial
5. Model Bermain Peran
6. Simulasi Sosial
Model pendekatan social mempunyai 3 ciri utama sebagai berikut :
1. Adanya aspek-aspek social dalam kelas yang dapat menumbuhkan terciptanya diskusi social
2. Adanya peranan hipotesis yang dapat digunakan sebagai arahan dalam memecahkan masalah
3. Dalam menguji hipotesis dipergunakan masalah yang harus dipecahkan
Tahap-tahap model Inquiri social, yaitu sebagai berikut :
1. Tahap orientasi
2. Tahap hipotesis
3. Tahap definisi
4. Tahap eksplorsi
5. Tahap pembuktian
6. Tahap generalisasi
Contoh penerapan dikelas 3 semester 1 yaitu
KD: Kemampuan mendeskripsikan bentuk-bentuk kerjasama/kerja bakti dilingkungan keluarga.
Kegiatan Belajar 3
Merancang dan menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD kelas 3 dan 4
Dengan Pendekatan personal
Pendekatan personal adalah pendekatan didalam belajar mengajar yang berorientasi
kepada perkembangan diri individu dan pembentukan pribadi.
Teori-teori yang menghasilkan model-model yang serumpun dengan pendekatan personal
adalah sebagai berikut:
1. Model pengajaran non direktif, oleh Varl Rogers
2. Model latihan kesabaran, oleh Frit Pers dan William Schultz
3. Model Sympatic oleh William Gordon
4. Model system konsepsional oleh David Hunt
5. Model pertemuan kelas oleh William Glasser
Kegiatan Belajar 4
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Kelas 3 dan 4
Pendekatan modifikasi perilaku adalah cara mengajar yang bertujuan mengusahakan
terjadinya perilaku siswa.
Pendekatan modifikasi perilaku dapat dibagi menjadi 6 yaitu:
1. Pengelolaan Kontingensi
2. Mawas diri atau pengendalian diri
3. Relaksasi
4. Reduksi stress
5. Assertive training
6. Direct training
Model mengajar pengendalian diri melalui 5 tahap berikut :
1. Pengenalan prinsip
2. Menetapkan data dasar
3. Menyiapkan program yang realistis
4. Pelaksanaan program
5. Evaluasi dan tindak lanjut
Contoh penerapan dikelas 4 semester 1 yaitu :
KD : Kemampuan menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat (provinsi)
Kegiatan Belajar 5
Merancang dan Menerapakan Metode Pembelajaran IPS di SD Kelas 3 dan 4 yang
berlandaskan Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ekspositori adalah pendekatan yang menekankan pada pengelolaan materi
pelajaran yang telah jadi atau siap disampaikan kepada siswa. Pendekatan ekspositori
lebih menekankan pada kegiatan guru (teacher centered)