Saat diare, terjadi kehilangan cairan, elektrolit (Na, K, Cl), dan zinc bersamaan dengan BAB
cair. Dehidrasi terjadi jika kehilangan tersebut tidak diganti secara adekuat sehingga terjadi
defisit cairan dan elektrolit.
Tiga derajat diare ditentukan berdasarkan tanda dan gejala yang merefleksikan jumlah
kehilangan cairan.
Regimen untuk dehidrasi dipilih berdasarkan derajat dehidrasi.
Seluruh anak dengan diare harus diberi zink !
Antibiotik jangan diberikan, kecuali pada anak dengan bloody diarrhoea (shigellosis), suspek
cholera, atau ada infeksi lain seperti pneumonia dan ISK.
Obat antidiare atau antiemetik jangan diberikan pada anak dengan diare akut maupun
persisten atau disentri : regimen tersebut tidak mencegah dehidrasi atau memperbaiki status
gizi, malah kadang memiliki efek samping yang fatal.
DIARE AKUT
Rehidrasi IV secepatnya, monitoring, diikuti rehidrasi oral dan zink segera jika anak bisa PO.
Jika sedang dalam wabah cholera, berikan antibiotik.
Treatment ( PLAN C )
Mulai rehidrasi IV secepatnya
Saat persiapan menginfus, berikan oralit jika anak bisa minum.
“Cairan rehidrasi terbaik bersifat isotonik : RL (Hartmann’s Solution) dan NS (NaCl 0,9%)”
“Jangan berikan D5% (dextrose), NS 0,18% + D5% -- karena meningkatkan risiko hiponatremia
yang dapat menyebabkan edema otak”
Semua anak harus diberikan oralit ( 5 ml/kg per jam ) jika sudah dapat minum oral, setiap 3-
4 jam pada bayi dna setiap 1-2 jam pada anak yang lebih tua.
Jika dehidrasi sudah terkoreksi, berikan zink !
KOLERA
Curiga kolera pada anak > 2 tahun dengan diare cair akut disertai tanda dehidrasi berat atau
syok pada saat wabah kolera.
Treatment
Prinsip rehidrasi sama dengan diare akut
Berikan antibiotik PO yang diketahui sensitif terhadap Vibrio cholerae.
Pilihan antibiotik yang mungkin : eritromisin, ciprofloksasin, dan kotrimoksazole.
Berikan zink segera jika anak sudah tidak muntah.
Anak dengan dehidrasi R-S harus diberikan oralit dala 4 jam pertama sejak kedatangan di
klinik. Anak diobservasi sambil mengajari ibu cara membuat larutan oralit dan cara
pemberiannya.
Treatment ( PLAN B )
Berika oralit di 4 jam pertama sejak kedatangan berdasarkan BB. Jika anak ingin
minum lebih banyak, berikan saja.
Edukais ibu cara pemberian oralit : satu sdt penuh tiap 1-2 menit jika anak < 2 tahun,
lebih sering pada anak > 2 tahun
Jika muntah, tunggu 10 menit, berikan lagi dengan jumlah sesuai waktu yang dilewati
Jika kelopak mata anak terlihat sembab, hentikan oralit. Lanjutkan ASI.
Monitor BB dan Urin output
Berikan zinc selama 10-14 hari
KIE kapan kembali dan evaluasi ulang 5 hari lagi jika tidak membaik.
Dosis Zinc :
Usia ≤ 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) sekali sehari selama 10-14 hari
Usia > 6 bulan : 20 mg (1 tablet) seklai sehari selama 10-14 hari
DIARE AKUT TANPA DEHIDRASI
Rawat Jalan
Treatment (PLAN A)
DISENTRI
Diagnosis
Sangat sering BAB encer dengan tinja disertai darah merah.
Nyeri perut
Demam hingga kejang
Letargi
Dehidrasi
Prolapsus recti
Treatment
Kebanyakan bisa dirawat di rumah.
Rujuk RS jika :
- bayi muda < 2 bulan
- sanak sakit parah, tampak letargi, distensi abdomen, kejang
- kondisi lain yang perlu rujuk RS
Antibiotik oral selama 5 hari :
- Ciprofloxacin 15 mg/kg sebanyak 2 kali/hari selama 3 hari
- Ceftriaxone IV atau IM 50-80 mg/kg per hari selama 3 hari pada sakit yang parah
Suplementasi zinc sama seperti diare cair.
Follow up
Dilakukan setelah 2 hari, cari tanda perbaikan : tidak demam, BAB berkurang dari segi
jumlah dan frekuensi, peningkatan nafsu makan.