Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ahmad Gilang Ananto Dwi Saputra

Kelas : XI ATR 1
Absen : 01
BAB 5
SISTEM PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DI INDONESIA.
A. Pengertian Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau
produk serta jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun masyarakat. Secara garis besar, penduduk
suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. 

B. Ruang Lingkup Tenaga Kerja


Ruang lingkup program ini terdiri dari empat program perlindungan pekerja, yaitu:
1. jaminan kecelakaan kerja
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pelayanan
kesehatan dan santunan uang tunai apabila seorang pekerja mengalami kecelakaan kerja atau menderita
penyakit akibat kerja
2. jaminan kematian
Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan adalah program yang memberikan manfaat berupa uang tunai
yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia saat kepesertaan aktif bukan akibat
kecelakaan kerja
3. jaminan hari tua
Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional
berdasarkan prinsip asuransi sosial atau tabungan wajib dengan tujuan untuk menjamin agar peserta
menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia
4. jaminan pemeliharaan kesehatan.
Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM) merupakan satu strategi yang mendekatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan karena sistemnya managed care, pelayanan yang komprehensif
dengan mengutamakan pencegahan dan peningkatan tanpa melupakan pengobatan dan pemulihan,
mengurangi bahaya moral

C. Penyebab Diperlukannya Perlindungan Tenaga Kerja


Sebab-sebab diperlukannya perlindungan untuk tenaga kerja, secara yuridis Pasal 5 Undang-undang No
13/2003 tentang Ketenagakerjaan memberikan perlindungan bahwa setiap tenaga kerja berhak dan mempunyai
kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak tanpa membedakan jenis
kelamin, suku, ras, agama, dan aliran politik sesuai dengan minat dan kemampuan tenaga kerja yang
bersangkutan, termasuk perlakuan yang sama terhadap para penyandang cacat. Sedangkan Pasal 6 mewajibkan
kepada pengusaha untuk memberikan hak dan kewajiban pekerja/buruh tanpa membedakan jenis kelamin, suku,
ras, agama, warna kulit, dan aliran politik. Kedua kandungan pasal ini merupakan wujud perlindungan hukum
bagi para tenaga kerja.

D. Obyek Perlindungan Tenaga Kerja


Objek perlindungan tenaga kerja menurut UU No. 13 Tahun 2003 meliputi : Perlindungan atas hak-hak
dalam hubungan kerja; Perlindungan atas hak-hak dasar pekerja untuk berunding dengan pengusaha dan mogok
kerja; Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja; Perlindungan khusus bagi pekerja/buruh perempuan, anak
dan penyandang cacat; Perlindungan tentang upah, kesejahteraan, dan jaminan sosial tenaga kerja dan
Perlindungan atas hak pemutusan hubungan tenaga kerja. 

E. Macam-macam Perlindungan Tenaga Kerja


Secara teoritis ada 3 macam perlindungan kerja yaitu :
1. Perlindungan social tenaga kerja
Perlindungan sosial adalah suatu perlindungan tenaga kerja yang berkaitan dengan usaha
kemasyarakatan. Tujuan perlindungan sosial adalah untuk memungkinkan tenaga kerja mengenyam dan
mengembangkan kehidupannya sebagaimana manusia pada umumnya, dan khususnya sebagai anggota
masyarakat dan anggota keluarga.
2. Perlindungan teknis tenaga kerja
Perlindungan teknis adalah jenis perlindungan tenaga kerja yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk
menjaga agar tenaga kerja terhindar dari bahaya kecelakaan yang ditimbulkan oleh alat-alat kerja atau bahan
yang dikerjakan.
3. Perlindungan ekonomis tenaga kerja
Perlindungan ekonomis yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk
memberikan kepada tenaga kerja suatu penghasilan yang cukup guna memenuhi keperluan sehari-hari
baginya dan keluarganya, termasuk dalam hal tenaga kerja tidak mampu bekerja karena sesuatu diluar
kehendaknya. Perlindungan jenis ini biasanya disebut dengan jaminan sosial tenaga kerja.

F. Prinsip Perlindungan Tenaga Kerja


a. Keselamatan kerja
Keselamatan kerja adalah kondisi yang aman dan kondusif dalam lingkungan kerja, aspek keselamatan
kerja mencakup perlindungan akan resiko terjadinya penderitaan, kerusakan, hingga kerugian ditempat kerja.
b. Kesehatan kerja
Kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya
menuju masyarakat adil dan makmur.
c. Pengupahan tenaga kerja
Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundangundangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh
dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan”.Perlindungan di bidang
pengupahan bagai tenaga kerja dimaksudkan untuk menjamin hak dasar tenaga kerja.
d. Jaminan kerja
Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan
berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai
akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin,
hari tua dll

G. Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri


a. Jaminan keamanan TKI
Dengan disahkanya undang-undang nomor 39 tahun 2004 tentang perlindungan dan penempatan tenaga
kerja Indonesia di luar negeri semakin jelas kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
mengatur penempatan TKI.

b. Jenis-jenis perlindungan TKI


Jenis Perlindungan Tenaga Kerja, yaitu:
1. Jenis Perlindungan Sosial Tenaga Kerja. 
2. Jenis Perlindungan Teknis Tenaga Kerja.
3. Jenis Perlindungan Ekonomis Tenaga Kerja.

c. Perjanjian bilateral dengan Negara lain tentang TKI


Perjanjian bilateral adalah perjanjian yang ketat antara dua entitas Negara. Ini adalah kesepakatan yang
dibuat melalui negoisasi antara dua belah pihak, dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh perwakilan
para pihak. Contohnya: Perjanjian Kerjasama Tentang Tenaga Kerja Indonesia Antara Pemerintah Republik
Indonesia dan Malaysia Menyangkut Masalah Penganiayaan TKI di Malaysia

Anda mungkin juga menyukai