Anda di halaman 1dari 3

1.

Pasien yang diperbolehkan pulang atau telah selesai dari rawat inap harus

mendapatkan terapi harian berupa ganti perban dua kali dalam sehari. Pada saat

mengganti perban, jaringan mati harus disingkirkan dan perubahan warna atau

perdarahan harus diperhatikan untuk mencegah infeksi. Infeksi pada luka dapat

ditandai dengan timbulnya selulitis, jarang terjadi demam. Agen infeksi paling banyak

pada luka bakar yaitu Streptococcus hemolyticus dan Pseudomonas aeruginosa diatasi

dengan pemberian antibiotic sistemik golongan Aminoglikosida. Antibiotik topical

pilihan yaitu Silver nitrat 0,5%, salep Sulfadiazin 1% dan Mafenid asetat. Pada

vesikel atau bulla yang kecil dapat dibiarkan tanpa dipecahkan. Vesikel atau bulla

yang besar harus dibuka dan didrainase diikuti dengan penggantian balutan berkala.

2.

3. Luka bakar pada tangan harus ditatalaksana secara khusus untuk mempertahankan

fungsi. Tangan harus dibungkus dengan kassa yang dioleskan silver sulfadiazine dan

diletakkan dalam sarung tangan longgar atau tas dengan kain pada pergelangan

tangan. Tangan harus dielevasi selama 48 jam, kemudian baru dapat bergerak. Paling

tidak sekali sehari, sarung tangan dilepas dan tangan direndam dalam air (World

Health Organization, 2007).

1
2
3

Anda mungkin juga menyukai