Anda di halaman 1dari 6

BAHASA INDONESIA

SOAL MID DAN JAWABAN

DOSEN PENGAMPU:
DRA. HAMSIAH DJAFAR, M.Hum

DISUSUN OLEH :
NAMA : HERY HANNAS
NIM : 60100121002

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR


SAINS DAN TEKNOLOGI
TEKNIK ARSITEKTUR
2021/2022
1) A. Jelaskan asal bahasa dan perkembangannya!
Jawab:
Sejarah telah membantu penyebaran bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan
lingua franca (bahasa perhubungan atau perdagangan) di Indonesia. Malaka pada masa
jayanya menjadi pusat perdagangan dan pengembangan agama Islam. Dengan bantuan
para pedagang. bahasa Melayu disebarkan ke seluruh pantai nusantara terutama di kota-
kota pelabuhan. Bahasa Melayu menjadi bahasa perhubungan antarindividu. Karena
bahasa Melayu itu sudah tersebar dan boleh dikatakan sudah menjadi bahasa sebagian
penduduk, pemerintah Belanda (penjajah) melalui Gubernur Jenderal Rochusen
kemudian menetapkan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar di sekolah untuk
mendidik calon pegawai negeri bangsa bumiputra.
Penutur bahasa Jawa pada 1928 diperkirakan sekitar 40% dari seluruh penduduk Hindia
Belanda, tetapi bahasa ini digunakan hanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sementara
bahasa Melayu (sebagaimana yang dikuasai oleh para pemimpin bangsa waktu itu)
didukung hanya sekitar 5%. Hanya saja bahasa Melayu, termasuk dialek-dialeknya di
berbagai wilayah Hindia Belanda, sudah sangat tersebar ke seluruh negeri, terutama di
wilayah-wilayah pantai dan pusat-pusat perdagangan (Sumarsono, 2007:5).
Kebudayaan nasional yang beragam berasal dari masyarakat Indonesia yang
beragam pula. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan
pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku
pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain,
hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai hubungan
timbal-balik dengan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat
lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
B. Jelaskan fungsi secara umum bahasa Indonesia!
Jawab :
Fungsi bahasa secara umum antara lain:
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri Melalui
bahasa kita dapat menyatakan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan secara
terbuka yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita..
2. Sebagai alat komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Manusia memakai
dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan nonverbal. Berkomunikasi secara verbal
dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan tulis), sedangkan
berkomunikasi secara nonverbal dilakukan menggunakan media berupa aneka
simbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas, sirine, kentongan, dan
sebagainya yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa manusia.
3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial
Pada saat beradaptasi di lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Dengan menguasai bahasa
suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan
bangsa tersebut. sosial
4. Sebagai alat kontrol sosial
Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku-
buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan
masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol
sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah.

2) A . Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa Indonesia menurut Chaer dan
Agustina!
Jawab :
Chaer & Agustina (2004) mengatakan bahwa variasi atau ragam bahasa dilihat
sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa dan keragaman fungsi bahasa.
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai
prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah
(karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat
menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa
resmi. Sehubungan dengan penggunaan ragam bahasa resmi atau tidak resmi,
hendaknya disesuaikan dengan lawan bicara, situasi, tempat, dan sebagainya. Sebagai
contoh dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi
digunakan ragam bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di
taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

B. Apa yang dimaksud bahasa baku dan non baku,berikan contoh masing- masing!
Jawab :
Pengertian kata baku adalah kata yang digunakan dan telah sesuai dengan kaidah atau
pedoman bahasa yang sudah ditentukan.
Contoh kata baku, misalnya seperti: aktif, pasif, apotek, efektif, nasihat, karena, foto,
biosfer, bus, objek, teknik, daftar dan lain sebagainya. Contoh kalimatnya: pada hari ini
saya akan makan siang di rumah.

Pengertian kata tidak baku merupakan kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah
atau pedoman bahasa yang telah ditentukan.
Contoh kata tidak baku, misalnya seperti: aktip, pasip, efektip, karna, poto, bis, obyek,
tekhnik, nasehat, biosfir, dan lain sebagainya. Contoh kalimatnya: saya akan makan
siang di rumah hari ini

3) A. Sebutkan 5 penggunaan huruf kapital(besar) dalam bahasa Indonesia lalu


berikan Contohnya!
Jawab :
Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital
Kaidah penulisan huruf besar atau huruf kapital sebagai berikut:
a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal
kalimat.
Misalnya: Dia mengantuk.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya: Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan dan Kitab Suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya: Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran,Weda,
Islam, Kristen.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya: Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Imam Syafii,
Nabi Ibrahim.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat.
Misalnya: Wakil Presiden Adam Malik, Perdana Menteri Nehru, Profesor Supomo,
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara, Sekretaris Jenderal Departemen
Pertanian.
B. Ada 4 cara yang ditempuh untuk menyerap bahasa Asing ke dalam bahasa
Indonesia.Sebutka!
Jawab :
Kata serapan masuk ke dalam bahasa Indonesia dengan empat cara:
Adopsi
Pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan.
Contoh: supermarket, plaza, mall.
Adaptasi
Pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau
penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Contoh: "Pluralization"
menjadi "pluralisasi".
Penerjemahan
Pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, lalu
kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Contohnya: "Try out"
menjadi "uji coba".
Kreasi
Pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa Indonesia.
Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, tetapi tidak menuntut bentuk fisik yang
mirip seperti cara penerjemahan. Misal, kata dalam bahasa aslinya ditulis dalam dua
atau tiga kata, sedangkan dalam bahasa Indonesianya hanya ditulis satu kata. Contoh:
"Spare parts" menjadi "suku cadang".
4) A. Apa yang dimaksud bahasa baku dan non baku lalu berikan contohnya!
Jawab :
Pengertian kata baku adalah kata yang digunakan dan telah sesuai dengan kaidah atau
pedoman bahasa yang sudah ditentukan.
Contoh kata baku, misalnya seperti: aktif, pasif, apotek, efektif, nasihat, karena, foto,
biosfer, bus, objek, teknik, daftar dan lain sebagainya. Contoh kalimatnya: pada hari ini
saya akan makan siang di rumah.

Pengertian kata tidak baku merupakan kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah
atau pedoman bahasa yang telah ditentukan.
Contoh kata tidak baku, misalnya seperti: aktip, pasip, efektip, karna, poto, bis,
obyek, tekhnik, nasehat, biosfir, dan lain sebagainya. Contoh kalimatnya: saya akan
makan siang di rumah hari ini

B. Jelaskan persyaratan diksi (pilihan kata) !


Jawab :
persyaratan diksi (pilihan kata) :
Pengunaan Kata Bermakna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna yang menunjukkan adanya hubungan konsep dengan
kenyataan. Makna ini merupakan makna yang lugas, makna apa adanya. Makna ini
bukan makna kiasan atau perumpamaan. Sebaliknya, makna konotatif atau asosiatif
muncul akibat asosiasi perasaan atau pengalaman kita terhadap apa yang diucapkan
atau apa yang didengar. Makna konotatif dapat muncul di samping makna denotatif
suatu kata.

Pengunaan Kata Bersinonim


Kata bersinonim adalah kata yang memiliki makna yang sama atau hampir sama.
Banyak kata bersinonim yang berdenotasi sama, tetapi konotasinya berbeda.
Akibatnya, kata-kata yang bersinonim itu dalam pemakaiannya tidak sepenuhnya
dapat saling menggantikan.

Pengunaan Kata Bermakna Umum dan Bermakna Khusus


Kata bermakna umum mencakup kata bermakna khusus. Kata bermakna umum dapat
menjadi kata bermakna khusus jika dibatasi. Kata bermakna umum digunakan dalam
mengungkapkan gagasan yang bersifat umum, sedangkan kata bermakna khusus
digunakan untuk menyatakan gagasan yang bersifat khusus atau terbatas.

Pengunaan Kata yang Mengalami Perubahan Makna


Dalam bahasa Indonesia, juga dalam bahasa lain, terdapat kata yang mengalami
penyempitan makna, peluasan makna, dan perubahan makna.Kata sarjana dan
pendeta merupakan contoh kata yang mengalami penyempitan makna. Kata sarjana
semula digunakan untuk menyebut semua cendekiawan.

Anda mungkin juga menyukai