Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP KOMUNIKASI SECARA UMUM


DAN JENIS JENIS KOMUNIKASI

OLEH

NAMA : MILTIADES NATALIA DAHUT


NIM : 191111023
KELAS/SEMESTER : A/VI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkonstribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa tersusun dengan
baik dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bsa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun, terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Kupang, 12 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Latar belakang................................................................................1
2.2 Rumusan masalah...........................................................................1
3.2 Tujuan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Komunikasi.......................................................................2
2.2 Komponen Komunikasi..................................................................2
2.3 Bentuk-bentuk Komunikasi............................................................3
2.4 Tujuan dan Fungsi Komunikasi......................................................4
2.5 Jenis-jenis Komunikasi…………………………………………..
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN...............................................................................6
3.2 SARAN...........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................7
BAB 1
PENDAHULUAN

1.2 LATAR BELAKANG


Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam
hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih
bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses
keperawatan. Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan
khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat
memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup
ketrampilan intelektual, tehnical dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku
“caring” atau kasih sayang / cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi dengan
orang lain. Perawat yang memiliki ketrampilan berkomunikasi secara terapeutik
tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah
terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan
keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit
(Achir Yani), tetapi yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk
memberikan pertolongan terhadap sesama manusia. Dalam tulisan ini akan
dibahas tentang pengertian komunikasi termasuk “therapeutic use of self” dan
“helping relationship” untuk praktek keperawatan, sikap dan tehnik serta dimensi
hubungan dari komunikasi terapeutik.

2.2 TUJUAN
1. Untuk menjelaskan pengertian komunikasi
2. Untuk menjelaskan komponen komunikasi
3. Untuk menjelaskan bentuk komunikasi
4. Untuk menjelaskan tujuan dan fungsi komunikasi
5. Untuk menjelaskan jenis-jenis komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” yang berarti bersama.
Sedangkan menurut kamus, definisi komunikasi dapat meliputi ungkapan-
ungkapan seperti berbagai informasi atau pengetahuan, memberi gagasan atau
bertukar pikiran, informasi, atau yang sejenisnya dengan tulisan atau ucapan.
Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus
berhubungan dengan klien dan keluarganya sejak kelahiran sampai kematian.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan
memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia
sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga
tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik.
Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan
mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut
aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara
dan diubah. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di
antara keduanya.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata
(lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa
verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak- gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.

2.2 Komponen Komunikasi


Komponen Komunikasi Komponen komunikasi merupakan penting yang terdiri
atas lima unsur meliputi:
a) Unsur dasar komunikasi,
b) Sumber dan sasaran,
c) Metode komunikasi,
d) Bentuk komunikasi, dan teknik komunikasi,
Unsur yang secara keseluruhan akan membentuk jaringan komunikasi.
2.3 Bentuk-bentuk Komunikasi
Pelaksanaan kegiatan prinsipnya disesuaikan dengan kebutuhan sasaran
yang akan membuat jalinan komunikasi. Jaringan komunikasi yang disesuaikan
dengan kebutuhan akan mewujudkan komunikasi pada bentuk komunikasi yang
menggambarkan proses dan pelaksanaan komunikasi tersebut. Bentuk komunikasi
yang terjadi berdasarkan kebutuhan terdiri atas komunikasi pribadi, komunikasi
kelompok, dan komunikasi massa.
1. Komunikasi pribadi/ komunikasi interpersonal
Komunikasi pribadi komunikasi intrapribadi dan
komunikasi antar terdiri atas pribadi. Komunikasi intrapribadi
adalah komunikasi yang terjadi dalam diri individu. Komunikasi
tersebut akan membantu seseorang atau individu agar tetap sadar
akan kejadian di sekitarnya. Komunikasi antrapribadi adalah
komunikasi antara dua orang dan terjadi kontak langsung dalam
bentuk percakapan. Bentuk disebut dialog komunikasi komunikasi.
tersebut juga Pelaksanaan komunikasi antrapribadi dapat
berlangsung dengan cara berhadapan muka atau melalui media
komunikasi, antara lain dengan menggunakan pesawat telepon atau
radio komunikasi. Sifat komunikasi itu dua arah atau timbal balik,
disebut juga komunikasi dua arah karena komunikator dan
komunikan saling bertukar muka atau melalui media fungsi.
Komunikasi antarpribadi disebut efektif bila akhirnya
menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam
komunikasi tersebut. Keadaan komunikator dan komunikan dan
mempunyai dalam posisi seimbang kebersamaan. Dalam proses
komunikasi antarpribadi, kemampuan komunikator diperlukan
untuk mengekspresikan diri pada peranan orang lain yang disebut
empati. Untuk mencapai keberhasilan dalam komunikasi dengan
tatap muka, maka didukung dengan penggunaan komunikasi
kebahasaan, bahasa kial, dan bahasa sikap.
Ketiga peran dilaksanakan secara gabungan, kadang
disertai dengan berpelukan sehingga muncul keserasian dalam
komunikasi antarpribadi. Misalnya : bahasa tersebut
a. Penggunaan komunikasi kebahasaan
Komunikator menggunakan kata-kata
menunjukan kesediaan untuk berkomunikasi, "saya
senang dapat berjumpa dengan Anda".
b. Penggunaan bahasa kial
Komunikator menggunakan bahasa kial
dengan gerakan tangan atau gerakan tubuh,
komunikator mengajak berjabat tangan, atau
membungkukkan tubuh.
c. Menggunakan bahasa sikap
Komunikator mengekspresikan perasaan
senang dengan memandang penuh penuh perhatian
dan senyum dikulum.
2. Komunikasi antar kelompok
Komunikasi antarkelompok adalah komunikasi antara
seseorang (komunikator) dengan sejumlah orang yang berkumpul
bersama dalam kelompok. Dalam komunikasi antar kelompok, ada
dua tahap aktivitas untuk melaksanakan pendekatan. Tahap
pertama adalah tahap gagasan dan tahap kedua adalah tahap
emosional sosial. Tahap gagasan adalah tahapan ketika individu
dalam kelompok saling menggungkapkan gagasannya,
berkomunikasi untuk membahas dan memecahkan masalah yang
dihadapi. Modal utama dalam komunikasi ini adalah keinginan
bersama. Pada tahap emosional sosial, anggota kelompok saling
bersitegang untuk membina persatuan dan keutuhan antarpribadi
dalam kelompok. Pada tahapan ini kelompok menyadari tanggung
jawab serta perjuangan bersama, mengorbankan tujuan dan
kepentingan pribadi. Sifat komunikasi tersebut seperti pada
komunikasi antarpribadi, tapi dalam skala yang lebih besar Ada
dua bentuk kelompok yang ada antarkelompok, dalam komunikasi
yaitu kelompok kecil dan kelompok besar. Kelompok kecil adalah
kelompok dengan anggota yang jumlahnya terorganisasi, dan
biasanya terlembagakan, sedangkan pada kelompok besar, jumlah
terbatas, bersifat normal, anggota banyak.
3. Komunikasi massa
Komunikasi massa adalah komunikasi umum bukan
komunikasi pribadi pesan yanf disampaikan tidak ditujukan pada
satu orang saja, tetapi bagi semua orang atau anggota khalayak.
Komunikasi informasi, gagasan, dan sikap kepada komunikan
yang beragam dalam jumlah banyak dengan menggunakan media
yang meliputi surat kabar, radio, tv, film dan lain lain. Sifat
komunikasi massa adalah umum, heterogen, nonpribadi, massa
menyampaikan massa adalah umum, heterogen, nonpribadi, dan
menimbulkan keserampakan dengan paham yang sama. Misal :
Pemberian informasi tentang penggunaan garam iodium dalam
makanan yang merupakan salah satu upaya pencegahan gondok
endemik dan kretinisme.
4. Komunikasi interpersonal
a) Konteks (lingkungan) merupakan sesuatu yang kompleks.
Antara dimensi fisik, sosial-psikologis dan dimensi
temporal saling mempengaruhi satu sama lain. Kita mesti
memahami bahwa kenyamanan ruangan, peranan seseorang
dan tafsir budaya serta hitungan waktu, merupakan contoh
dari sekian banyak unsur lingkungan komunikasi.
Komunikasi sering berubah-ubah, tidak pernah statis
melainkan selalu dinamis.
b) Komponen sumber-penerima menunjukkan bahwa
keterlibatan seseorang dalam berkomunikasi bahwa ia
adalah sumber yang juga penerima. Sebagai menunjukkan
bahwa Anda mengirim pesan. sumber dalam
berkomunikasi Anda mengirim pesan berarti Anda
berbicara, menulis, memberikan isyarat tubuh atau
tersenyum. Enkoding-Dekoding. Baik sebagai sumber
ataupun sebagai penerima, seseorang mengawali proses
komunikasi dengan mengemas pesan (pikiran atau suatu
ide) yang dituangkan ke dalam gelombang suara (lembut,
berapi-api, tegas, marah dan sebagainya) atau ke dalam
selembar kertas.

2.4 Tujuan dan Fungsi Komunikasi


Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi antara lain adalah :
1) Supaya pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti oleh orang lain
(komunikan)
2) Memahami orang lain
3) Supaya gagasan dapat diterima orang lain
4) Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Secara singkat dapat
kita katakan bahwa tujuan komunikasi adalah mengharapkan pengertian,
dukungan, gagasan, dan tindakan komunikator dapat diterima oleh orang
lain (komunikasi). Sebagai tenaga kesehatan yang memiliki
tanggungjawab sesuai dengan tugas dan wewenangnya, komunikasi yang
dilakukan perawat bertujuan agar pelayanan keperawatan yang diberikan
dapat berjalan efektif. Kemampuan komunikasi yang efektif ini
merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh perawat professional.

2.5 Jenis-jenis komunikasi


Jenis-Jenis Komunikasi Komunikasi terbagi 2, yaitu komunikasi verbal
dan nonverbal.
Di dalam komunikasi verbal dibedakan lagi, yaitu komunikasi verbal
menggunakan vokal, seperti : bahasa lisan. Komunikasi verbal nonvocal seperti:
bahasa tertulis.
Komunikasi nonverbal juga dibedakan lagi, yaitu komunikasi nonverbal
menggunakan vocal seperti desah, jeritan, menggumam, menggerutu, kualitas
vocal. Komunikasi nonverbal nonvocal seperti gerakan, penampilan, ekpresi
wajah.
Komunikasi Verbal adalah proses penyampaian pikiran, pesan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol yang
menggunakan satu kata maupun lebih sebagai medianya. Media yang sering
dipakai yaitu bahasa. Karena, bahasa mampu menerjemahkan pikiran seseorang
kepada orang lain.

 Jenis komunikasi verbal :


1) Berbicara dan menulis
Bericara adalah komunikasi verbal-vokal. Sedangkan
menulis adalah komunikasi verbal- komunikasi verbal-vocal
nonvocal. Contoh adalah presentasi dalam rapat dan contoh verbal-
nonvocal komunikasi adalah surat- menyurat bisnis.
2) Mendengarkan dan membaca
Mendengarkan dan mendengarkan berbeda, mendengar berarti
semata-mata memungut getaran bunyi sedangkan mendengarkan
adalah mengambil makna dari apa yang didengar.
Mendengarkan melibatkan 4 unsur, yaitu: mendengar,
memperhatikan, memahami dan 4. unsur, yaitu mengingat.
Membaca adalah suatu cara untuk. mendapatkan informasi dari
sesuatu yang ditulis. Komunikasi nonverbal adalah kebalikan dari
komunikasi verbal yaitu proses penyampaian pesan kepada orang
lain dengan tidak menggunakan kata- kata. Semua gerakan tubuh
manusia mempunyai suatu makna dan tidak ada gerakan yang
kebetulan. Contoh : mengangkat alis diartikan tidak percaya,
memukul dahi karena lupa sesuatu, mengetuk-ngetukkan jari tanda
tak sabar.
 Jenis-jenis komunikasi nonverbal :
1) Sentuhan, sebagai komunikasi verbal
Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan
sebagai komunikasi nonverbal. : bersalaman,
menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung,
mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Sentuhan dapat
termasuk Masing-masing bentuk komunikasi ini
menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari
sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu
perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun
negatif.
2) Kronemik, penggunaan waktu dalam komunikasi
nonverbal.
Kronemik adalah bidang yang mempelajari komunikasi
nonverbal. Penggunaan waktu dalam penggunaan waktu dalam
komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi
suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan
dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
3) Gerakan tubuh, meliputi kontak mata, ekspresi wajah,
isyarat, dan sikap tubuh. Dalam komunikasi nonverbal,
kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi
wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya
digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa,
misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk
mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan
perasaan, misalnya memukul meja menunjukkan untuk
kemarahan; untuk mengatur percakapan, ketegangan.
menngendalikan jalannya melepaskan atau atau untuk
4) Proxemik, yaitu jarak, tempat atau lokasi posisi.
Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda
gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk
juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan
jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat
keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa
besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian
Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan
simbol sosial.
5) Vokalik, unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara
bicara.
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal
dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang
mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya
adalah nada bicara, atau lemahnya suara, kecepatan
berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu,
penggunaan suara-suara nada suara, keras pengisi seperti
"mm", "e, "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur
vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini
harus dihindari.
6) Lingkungan
Di antaranya adalah penggunaan ruang, jarak,
temperatur, penerangan, dan warna. Lingkungan juga dapat
digunakan untuk menyampaikan antaranya adalah
penggunaan ruang, jarak, pesan-pesan tertentu. Di
temperature, penerangan dan warna. Perbedaan komunikasi
verbal dan nonverbal menurut Malandro dan Barker:
1. Komunikasi verbal terstruktur, sedangkan
komunikasi nonverbal tidak terstruktur.
Komunikasi verbal sangat terstruktur dan
mempunyai hukum atau aturan-aturan tata
bahasa. Dalam komunikasi nonverbal
hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali
struktur formal yang mengarahkan
komunikasi. Kebanyakan komunikasi
nonverbal terjadi secara tidak disadari, tanpa
urutan-urutan kejadian, yang dapat
diramalkan sebelumnya. Tanpa pola yang
jelas, perilaku nonverbal yang sama dapat
memberi arti yang berbeda pada saat yang
berlainan.
2. Komunikasi verbal bersifat linguistik,
sedangkan komunikasi nonverbal bersifat
nonlinguistik Linguistik adalah ilmu yang
mempelajari anal usul, struktur, sejarah,
variasi regional dan ciri-ciri fonetik dari
bahasa. Dengan kata lain, linguistik
mempelajari macam-macam segi bahasa
verbal, yaitu suatu sistem dari lambang-
lambang yang sudah diatur pemberian
maknanya
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” yang berarti bersama.
Sedangkan menurut kamus, definisi komunikasi dapat meliputi ungkapan-
ungkapan seperti berbagai informasi atau pengetahuan, memberi gagasan atau
bertukar pikiran, informasi, atau yang sejenisnya dengan tulisan atau ucapan.
Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus
berhubungan dengan klien dan keluarganya sejak kelahiran sampai kematian.
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan
memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia
sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga
tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik.
Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan mengatakan
bahwa komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan
tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan
diubah. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di
antara keduanya.
DAFTAR PUSTAKA

By Eti Wati, S.Kep., Ners., S.Pd, M.Pd dan Arni Wianti, S.Kep., Ns., M.Kes
Komunikasi Keperawatan ; Buku Lovrinz Publishing.

Anda mungkin juga menyukai