Anda di halaman 1dari 8

IMPLEMENTASI KTSP DAN PENYUSUNAN DOKUMEN 1 KTSP

(ESSAY DIBUAT UNTUK MEMENUHI SALAH SATU MATA KULIAH KURIKULUM


FISIKA SEKOLAH MENENGAH)

Dosen Pembimbing Renol Afrizon,S.Pd.M.Pd

Disusun oleh:

Nada Afriza (21033168)

Ridwan Marshal (21033173)

Sahri Ropiah Lubis (21033119)

Shifa Azzahra Rinata (21033177)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fungsi Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
Pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Implementasi Undang-undang tersebut dijabarkan didalam sejumlah peraturan, salah satu
diantaranya ialah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor l9 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlu
disusun dan dilaksanakannya delapan standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga pendidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor
l9 tahun 2005 tersebut mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan berkewajiban
menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Penyusunannya mengacu pada beberapa peraturan yang dijadikan sebagai landasan hukum
seluruh kegiatan di sekolah antara lain Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menterian Pendidikan dan Kebudayaan,
Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Peraturan Daerah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang
dikembangkan oleh dan dilaksanakan pada tiap-tiap satuan pendidikan. Dalam hal ini,
sekolah diberi keleluasaan untuk mengembangkan kurikulumnya. Namun demikian,
tidak berarti sekolah bebas tanpa batas untuk mengembangkan kurikulumnya. Dalam
pelaksanaannya tetap berpegang atau merujuk pada prinsipprinsip dan rambu-rambu
operasional standard yang dikembangkan oleh pemerintah, serta merujuk pada
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standard Isi (SI) yang telah ditetapkan
melalui Permen Nomor 23 Tahun 2006 untuk Standar Kompetensi Lulusan, dan
Permen Nomor 22 Tahun 2006 untuk Standar Isi.

B. Konsep Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar
sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif. Atas dasar ini, pemerintah
menelorkan kurikulum baru, yaitu KTSP sebagai strategi pengembangan kurikulum
untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi.
KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum yang
memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan masyarakat
dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah.Otonomi diberikan
agar setiap satuan pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola
sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas
kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.

C. Prinsip Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


KTSP dikembangkan oleh sekolah dan Komite Sekolah dengan berpedoman
pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta panduan penyusunan
kurikulum yang dibuat oleh BSNP, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
D. Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur kurikulum terdiri atas tiga komponen, yaitu komponen mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Komponen mata pelajaran
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia yang dilaksanakan melalui
kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan
teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; yang
dilaksanakan melalui kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan,
bahasa, seni dan budaya, serta pendidikan jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; yang dilaksanakan
melalui kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi dan
komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.
4. Kelompok mata pelajaran estetika yang dilaksanakan melalui kegiatan bahasa,
seni dan buadaya, keterampilan dan muatan lokal yang relevan.
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; yang
dilaksanakan melalui kegiatan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu
pengetahuan alam dan muatan lokal yang relevan.

E. Penyusunan dokumen 1 KTSP

Pada dokumen 1 KTSP memuat arah/tujuan, cara mencapai, isi/muatan yang akan
dituliskan dalam dokumen kurikulum. Secara teknis komponen yang akan dirancang
dalam dokumen ini adalah visi, misi, tujuan madrasah, struktur dan muatan kurikulum (
mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, beban belajar, ketuntasan belajar,
kenaikan/kelulusan, unggulan lokal dan kalender pendidikan.

 VISI, Misi, dan Tujuan


Tahap 1 : Hasil Belajar Siswa
Apa yang harus dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah
Tahap 2 : Suasana Pembelajaran
Suasana pembelajaran seperti apa yang dikehendaki untuk mencapai hasil
belajar
Tahap 3 : Suasana Sekolah
Suasana sekolah - sebagai lembaga/organisasi pembelajaran - seperti apa yang
diinginkan untuk mewujudkan hasil belajar bagi siswa
 Struktur dan Muatan KTSP
1) Mata pelajaran
2) Muatan local
3) Kegiatan pengembangan diri
4) Pengaturan beban belajar
5) Ketuntasan belajar
6) Kenaikan kelas dan kelulusan
7) Penjurusan
8) Pendidikan kecakapan hidup
9) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

 Beban Belajar
1) Berisi tentang jumlah beban belajar per mata pelajaran, per minggu, per
semester, dan per tahun pelajaran yang dilaksanakan di sekolah, sesuai dengan
alokasi waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum
2) Sekolah dapat mengatur alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran pada
semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan
kebutuhan. Tetapi jumlah beban belajar per tahun secara keseluruhan tetap
3) Alokasi waktu kegiatan praktik diperhitungkan sebagai berikut : 2 jam
pelajaran praktik disekolah setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka, dan 4
jam pelajaran praktik diluar sekolah setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka
4) Sekolah dapat memanfaatkan alokasi tambahan 4 jam pelajaran dan alokasi
waktu penugasan terstruktur dan penugasan tidak terstruktur sebanyak 0% -
60% per mata pelajaran (maksimal 60% x 38 jam pelajaran = 22 jam
pelajaran) untuk kegiatan remedial, pengayaan, penambahan jam praktik dan
lain-lain, sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa dalam mencapai
kompetensi pada mata pelajaran tertentu
5) Pemanfaatan alokasi waktu penugasan terstruktur dan tidak terstruktur, harus
dirancang secara tersistem dan terprogram menjadi bagian integral dari KBM
pada mata pelajaran
6) Alokasi waktu penugasan terstruktur dan tidak terstruktur tidak perlu
dicantumkan dalam struktur kurikulum dan silabus, tetapi dicantumkan dalam
skenario pembelajaran
7) Sekolah harus mengendalikan agar pemanfaatan waktu dimaksud dapat
digunakan oleh setiap guru secara efisien, efektif, dan tidak membebani siswa

 Kalender Pendidikan
Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah, yang disusun
sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum
dalam Standar Isi

 PROTA (Program Tahunan)


Prota adalah susunan alokasi waktu pembelajaran selama satu tahun untuk
mencapai standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang diharapkan.
Alokasi waktu sangat diperlukan agar seluruh SK dan KD bisa diterapkan dan
diterima oleh para peserta didik.
 PROMES (Program Semester)
Promes adalah bentuk penjabaran dari prota yang memuat gambaran
pembelajaran dan pencapaian yang ingin diraih selama satu semester.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang dikembangkan


oleh dan dilaksanakan pada tiap-tiap satuan pendidikan. Dalam hal ini, sekolah diberi
keleluasaan untuk mengembangkan kurikulumnya. Namun demikian, tidak berarti sekolah
bebas tanpa batas untuk mengembangkan kurikulumnya. Dalam pelaksanaannya tetap
berpegang atau merujuk pada prinsipprinsip dan rambu-rambu operasional standard yang
dikembangkan oleh pemerintah, serta merujuk pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Standard Isi (SI) yang telah ditetapkan melalui Permen Nomor 23 Tahun 2006 untuk Standar
Kompetensi Lulusan, dan Permen Nomor 22 Tahun 2006 untuk Standar Isi.

Pada dokumen 1 KTSP memuat arah/tujuan, cara mencapai, isi/muatan yang akan
dituliskan dalam dokumen kurikulum. Secara teknis komponen yang akan dirancang dalam
dokumen ini adalah visi, misi, tujuan madrasah, struktur dan muatan kurikulum ( mata
pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, beban belajar, ketuntasan belajar,
kenaikan/kelulusan, unggulan lokal dan kalender pendidikan.

B. Saran
Kami yakin bahwa tulisan kami ini masih jauh dari sempurna,untuk itu saran dan
kritik dari pembaca senantiasa kami harapkan dari perbaikan makalah selanjutnya. Semoga
pembahasan makalah inidapat bermaanfaat bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA

Nasional, D. P. (2006). KTSP. Jakarta: Depdiknas.

Halimah, L., Rostika, R. D., & Sudirjo, E. (2009). Pengembangan Model Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang Mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan. Jurnal Penelitian, 10(2), 1-18.

KUNANDAR, K. (2011). Evaluasi program pengembangan dan implementasi kurikulum


tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jurnal Evaluasi Pendidikan, 2(2), 171-181.

II, B. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA LEMBAGA


PENDIDIKAN.

Untung, S. H. (2010). Evaluasi Implementasi KTSP pada Aspek Kompetensi Pengelolaan


Pembelajaran di SMK. Inovasi Kurikulum, 5(1), 87-98.

Ghufron, A. (2016). Cara Praktis Penyusunan Perangkat Ktsp Berdasarkan Nilai-Nilai


Karakter Bangsa. LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 3(1), 99-110.

Hakim, L. (2017). Analisis perbedaan antara kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Jurnal
Ilmiah Didaktika: Media Ilmiah Pendidikan Dan Pengajaran, 17(2), 280-292.

Baharuddin, B. (2009). Mengenal Dunia Ktsp (Optimalisasi Peran Ktsp Di Lembaga


Pendidikan). Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 1(2).

Firmansyah, F. (2007). Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (Struktur dan


kendalanya). TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1).

Pawero, A. M. V. D. (2018). Analisis Kritis Kebijakan Kurikulum Antara KBK, KTSP, dan
K-13. Jurnal Ilmiah Iqra', 12(1), 42-59.

Anda mungkin juga menyukai