Disusun oleh:
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
Pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Implementasi Undang-undang tersebut dijabarkan didalam sejumlah peraturan, salah satu
diantaranya ialah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor l9 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlu
disusun dan dilaksanakannya delapan standar nasional pendidikan yaitu standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga pendidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor
l9 tahun 2005 tersebut mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan berkewajiban
menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP ini merupakan kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Penyusunannya mengacu pada beberapa peraturan yang dijadikan sebagai landasan hukum
seluruh kegiatan di sekolah antara lain Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menterian Pendidikan dan Kebudayaan,
Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Peraturan Daerah.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dokumen 1 KTSP memuat arah/tujuan, cara mencapai, isi/muatan yang akan
dituliskan dalam dokumen kurikulum. Secara teknis komponen yang akan dirancang
dalam dokumen ini adalah visi, misi, tujuan madrasah, struktur dan muatan kurikulum (
mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, beban belajar, ketuntasan belajar,
kenaikan/kelulusan, unggulan lokal dan kalender pendidikan.
Beban Belajar
1) Berisi tentang jumlah beban belajar per mata pelajaran, per minggu, per
semester, dan per tahun pelajaran yang dilaksanakan di sekolah, sesuai dengan
alokasi waktu yang tercantum dalam struktur kurikulum
2) Sekolah dapat mengatur alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran pada
semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran sesuai dengan
kebutuhan. Tetapi jumlah beban belajar per tahun secara keseluruhan tetap
3) Alokasi waktu kegiatan praktik diperhitungkan sebagai berikut : 2 jam
pelajaran praktik disekolah setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka, dan 4
jam pelajaran praktik diluar sekolah setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka
4) Sekolah dapat memanfaatkan alokasi tambahan 4 jam pelajaran dan alokasi
waktu penugasan terstruktur dan penugasan tidak terstruktur sebanyak 0% -
60% per mata pelajaran (maksimal 60% x 38 jam pelajaran = 22 jam
pelajaran) untuk kegiatan remedial, pengayaan, penambahan jam praktik dan
lain-lain, sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa dalam mencapai
kompetensi pada mata pelajaran tertentu
5) Pemanfaatan alokasi waktu penugasan terstruktur dan tidak terstruktur, harus
dirancang secara tersistem dan terprogram menjadi bagian integral dari KBM
pada mata pelajaran
6) Alokasi waktu penugasan terstruktur dan tidak terstruktur tidak perlu
dicantumkan dalam struktur kurikulum dan silabus, tetapi dicantumkan dalam
skenario pembelajaran
7) Sekolah harus mengendalikan agar pemanfaatan waktu dimaksud dapat
digunakan oleh setiap guru secara efisien, efektif, dan tidak membebani siswa
Kalender Pendidikan
Berisi tentang kalender pendidikan yang digunakan oleh sekolah, yang disusun
sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum
dalam Standar Isi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dokumen 1 KTSP memuat arah/tujuan, cara mencapai, isi/muatan yang akan
dituliskan dalam dokumen kurikulum. Secara teknis komponen yang akan dirancang dalam
dokumen ini adalah visi, misi, tujuan madrasah, struktur dan muatan kurikulum ( mata
pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, beban belajar, ketuntasan belajar,
kenaikan/kelulusan, unggulan lokal dan kalender pendidikan.
B. Saran
Kami yakin bahwa tulisan kami ini masih jauh dari sempurna,untuk itu saran dan
kritik dari pembaca senantiasa kami harapkan dari perbaikan makalah selanjutnya. Semoga
pembahasan makalah inidapat bermaanfaat bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Halimah, L., Rostika, R. D., & Sudirjo, E. (2009). Pengembangan Model Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang Mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan. Jurnal Penelitian, 10(2), 1-18.
Hakim, L. (2017). Analisis perbedaan antara kurikulum KTSP dan kurikulum 2013. Jurnal
Ilmiah Didaktika: Media Ilmiah Pendidikan Dan Pengajaran, 17(2), 280-292.
Pawero, A. M. V. D. (2018). Analisis Kritis Kebijakan Kurikulum Antara KBK, KTSP, dan
K-13. Jurnal Ilmiah Iqra', 12(1), 42-59.