Anda di halaman 1dari 3

Evaluasi mikro lanjutan tgl 22-04-2021

1. Berapa suhu pengawetan?


Jawab:
Kisaran suhu yang digunakan biasanya antara – 1oC sampai + 4oC. Pada suhu tersebut,
pertumbuhan bakteri dan proses biokimia akan terhambat. Pendinginan biasanya
akan mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu,
tergantung kepada jenis bahan pangannya

2. Zat apa saja yang dapat ditambahkan pada proses pengawetan?


Jawab:
- Asam Benzoat. Asam benzoat merupakan salah satu
bahan pengawet makanan yang cukup sering digunakan.
- Asam Sitrat. Asam sitrat merupakan jenis pengawet makanan yang cukup aman untuk
dikonsumsi.
- Sulfur Dioksida.

3. Sebutkan contoh pengawet alami dan pengawet buatan!


Jawab:
- pengawet alami adalah garam, gula, dan bawang putih.
- pengawet buatan adalah kalsiuum benzoat, natrium metasulfat dan asam sorbat.

4. Definisi metode difusi cakram?


Jawab:
Metode difusi cakram adalah metode yang paling sering digunakan dimana cara kerja
difusi cakram yaitu antibakteri fraksi yang akan diuji diserapkan pada kertas cakram dan
ditempelkan pada media agar yang telah dihomogenkan dengan bakteri kemudian
diinkubasi sampai terlihat zona hambat didaerah sekitar cakram.

5. Kekurangan dan kelebihan metode difusi?


Jawab:
Kelebihan= lebih mudah mengukur luas zona hambat yang terbentuk karena isolat,
beraktivitas tidak hanya di permukaan agar tetapi juga sampai bawah
Kekurangan= metode ini rentan sangat terkontaminasi pada saat pembuatan lubang dan
pemasukkan sampel karena sering membuka cawan pada metode ini

6. Perbedaan metode difusi dan dilusi


Jawab:
Metode dilusi digunakan untuk mengukur KHM dan KBM, sedangkan metode
difusi digunakan untuk menentukan sensitivitas bakteri uji terhadap antibiotik. KHM
adalah konsentrasi terkecil yang dapat menghambat bakteri, ditandai dengan E.coli dan
S.aureus masih dapat tumbuh pada hasil goresan di cawan sedangkan KBM adalah
konsentrasi terkecil yang dapat membunuh bakteri, ditandai dengan E.coli dan S.aureus
sudah tidak dapat tumbuh pada hasil goresan di cawan yang menandakan masing-masing
bakteri uji mati karena larutan uji dengan konsentrasi tersebut

7. bakteri apa yang digunakan dalam metode dilusi cair dan dilusi padat?
Jawab:
- E. coli
- Pseudomonas
- subtilis

8. Metode, media, dan bakteri apa yang digunakan pada uji pengawet?
Jawab:
 Media yang digunakan:
Soybean-casein digest agar kandungannya yaitu:
- Digesti pankreatin kasein 15 g
- Digesti papain tepung kedelai 5 g
- Natrium klorida 5 g
- Agar 15 g
- Air 1000 ml
- pH setelah sterilisasi 7,3

 Bakter yang digunakan:


- Bakteri : Staphylococcus aureus (Biofarma)
- Pseudomonas aeruginosa (Biofarma)
- Escherichia coli (Biofarma)
- Candida albicans (Biofarma)

 Metode yang di gunakan:


- Larutkan suspensi kering sesuai dengan aturan
- Dimasukkan 20 ml suspense kedalam 5 tabung bakteriologiktertutup, sesuai, dan
steril
- Inokulasi 0,1 ml mikroba uji ke dalam setiap tabung
- Tambahkan mikroba uji dengan jumlah yang sesuai sedemikian rupa hingga
jumlah mikroba di dalam sediaan uji segera setelah inokulasi adalah antara
100.000 dan 1000.000 per ml
- Tetapkan jumlah mikroba viabel di dalam tiap suspensi inokula
- Hitung angka awal mikroba tiap ml sediaan yang di uji dengan metode lempeng
- Inkubasi pada suhu 20° hingga 25°
- Amati pada hari ke-7, ke-14, ke-21, dan ke-28 sesudah inokulasi
- Catat tiap perubahan yang terlihat dan tetap kan jumlah mikroba viabel pada tiap
selang waktu tersebut dengan metodel empeng
- Dengan menggunakan bilangan teoritis mikroba pada awal pengujian, hitung
perubahan kadar dalam persen (%) tiap mikroba selama pengujian
9. Perbedaan dari cara Kirby Bauer dan metode sumuran
Jawab:
- Cara Metode difusi (tes Kirby Bauer) dilakukan untuk menentukan aktivitas agen
antimikroba. Piringan yang berisi agen antimikroba diletakkan pada media agar yang
telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada media agar tersebut. Area
jernih mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh agen
antimikroba pada permukaan media agar .
- Cara sumuran, Metode ini serupa dengan metode difusi disk, di mana dibuat sumur
pada media agar yang telah ditanami dengan mikroorganisme dan pada sumur tersebut
diberi agen antimikroba yang akan diuji.

Anda mungkin juga menyukai