Anda di halaman 1dari 4

Nama: Kerent Gracia Andries

Nim: 19061102107

Kelas: 6B3 (Manajemen)

Mata Kuliah: Study Kelayakan Bisnis

Quiz 1

1. Apa peranan study kelayakan bisnis terhadap pencapaian tujuan perusahaan?


Menghindari Resiko Kerugian
Tujuan pertama yakni untuk meminimalkan risiko yang dapat dikendalikan maupun yang
tidak dapat dikendalikan. Kondisi masa yang akan datang tidak dapat diprediksi, sehingga
perlu untuk melakukan analisis studi kelayakan untuk memperkecil resiko

Mempermudah Perencanaan
Dengan adanya ramalan untuk masa yang akan datang, maka mempermudah perencanaan.
Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal, waktu pelaksanaan, lokasi, cara
pelaksanaan, besarnya keuntungan serta keuntungan serta bagaimana pengawasan bila
terjadi penyimpangan.

Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan


Perencanaan yang disusun dapat mempermudah penerapan nya, proses bisnis dapat
dilakukan secara tersusun sehingga para karyawan dapat memiliki pedoman dan tetap fokus
pada tujuan, sehingga rencana bisnis dapat tercapai sesuai dengan apa yang di rencanakan.
Hasil dari studi ini dapat memberikam tambahan gambaran untuk hal yang sebelumnya tidak
diprediksi.

Memudahkan Pengawasan
Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka pengawasan
dalam proses bisnis akan lebih mudah. Pengawasan dilakukan, agar jalannya usaha tetap
pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Memudahkan Pengendalian
Bila terjadi penyimpangan, akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat langsung untuk
dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang terjadi.
2. Sebutkan komponen yang ada di dalam aspek keuangan dan non keuangan dalam study
kelayakan bisnis!
Keuangan:
Aspek atau komponen keuangan atau modal yaitu hal paling utama yang wajib anda miliki
sebelum membangun sebuah usaha atau bisnis. Oleh karena itu, keuangan dapat
menentukan kelancaran bisnis anda nantinya.

Non-Keuangan:
Legalitas atau Hukum
Komponen studi kelayakan bisnis pertama yang harus anda lakukan adalah legalitas atau
hukum. Komponen ini menyangkut pada seluruh hal yang berkaitan dengan legalitas atau
peraturan hukum dalam mendirikan perusahaan atau bisnis anda tersebut.
Poin-poin yang wajib anda perhatikan adalah mengenai izin lokasi, NPWP, surat tanda daftar
perusahaan, akta pendirian perusahaan dari notaris, SIUP, dan masih banyak lagi.

Ekonomi dan Budaya


Komponen studi kelayakan bisnis kedua adalah mengenai aspek budaya dan juga ekonomi.
Hal ini dimaksudkan untuk menganalisis hal-hal yang menjadi dampak pada lingkungan
sekitar perusahaan.

Dari sisi budaya misalnya menganalisis tentang bagaimana bisnis atau perusahaan anda
mempengaruhi adat istiadat wilayah sekitar.
Lalu, dari sisi ekonomi, analisis yang dapat anda lakukan adalah tentang bagaimana bisnis
anda dapat memberikan dampak peningkatan pertumbuhan ekonomi per kapita untuk
wilayah sekitar perusahaan anda.

Pemasaran dan Pasar


Komponen studi kelayakan bisnis selanjutnya adalah pasar dan juga pemasaran. Ini adalah
aspek yang dasar dalam studi kelayakan bisnis anda. Analisa dapat anda lakukan dengan
menjawab pertanyaan apakan produk yang perusahaan anda hasilkan memiliki peluang
pasar.
Sehingga, demi menjawab pertanyaan tersebut, terdapat beberapa hal yang penting untuk
anda perhatikan, seperti potensi pasar, daya beli masyarakat, jumlah konsumen,
segmentasi, situasi persaingan dalam bisnis yang sama dengan anda, dan masih banyak lagi.

Manajemen
Aspek manajemen juga ikut andil dalam studi kelayakan bisnis. Karena berkaitan erat
dengan operasional perusahaan, mulai dari pembangunan hingga pengembangan. Dari
seluruh aspek yang akan anda analisa, manajemen adalah salah satu aspek yang cakupannya
lebih luas.
3. Sebutkan dan sedikit jelaskan 5 kriteria investasi di aktiva tetap!
 Payback Period
Paybck period (periode pulang pokok) merupakan waktu yang dibutuhkan agar
investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai titik impas. Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi
dianggap makin baik.
Rumus yang digunakan:

Indikator Payback Periods :


Semakin cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan waktu).

 Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)


B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil
(output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (cost).
Output yang dihasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1,
maka B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan.
Bila nilai B/C < 1 maka B < C yang artinya output yang dihasilkan lebih kecil daripada
biaya yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya.

Rumus yang digunakan:

Indikator Gross B/C :


Jika Gross B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan
Jika Gross B/C < 1, maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan.

 Net Prensent Value (NPV)


Dua kriteria utama pertama dapat dihitung berdasarkan nominal (non disconuted
method). Sayangnya, perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat
menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu uang.
Bisa saja sebuah proposal proyek, berdasarkan nilai nominal menghasilkan B/C >1,
padahal nilai nilai sekarang di diskonto (discounted method) seperti dijelaskan
sebelumnya.
Keuntungan lain dengan menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung
menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih.
Rumus yang digunakan:

Indikator NPV :
Jika NPV > 0 (positif), maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan
Jika NPV < 0 (negatif), maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan.

 Internal Rate of Return (IRR)


Merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek
menghasilkan return (satuannya %). IRR ini merupakan tingkat discount rate yang
membuat NPV proyek = 0.
Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu
proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek
dalam mengembalikan bunga pinjaman.
Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama
dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari IRR kita harus menaikkan discount
factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol.
Rumus yang digunakan:
Keterangan :
i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif.
i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif.
Indikator IRR :
Jika IRR > tk, discount rate yg berlaku maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan
Jika IRR < Tk. Discount rate yg berlaku, maka proyek tidak layak (not go) untuk
dilaksanakan.

 Net Benefit Cost Rasio (Benefit B/C)


Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif.
Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang
diperoleh dari biaya (cost) yang dikeluarkan.
Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan layak
untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek
atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan.
Rumus yang digunakan:

Indikator NET B/C adalah :


Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan
Jika Net B/C < 1 , maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai