Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA (KB)


DI DUSUN WANGKAL DESA WANGKAL

Disusun Oleh:

1. Verinda Rizki Utami (P27824416011)


2. Eka Widya Novika Sari (P27824416025)
3. Nishro Haq (P27824416034)
4. Rachel Octaviari Altruisa (P27824416041)
5. Kholifatur Robbaniyah Musthofa (P27824416057)
6. Dinda Rachmawati Rahardjo (P27824416072)
7. Mur Rachmawati Aprillia A (P27824416076)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN


SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D4 KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan Yang Disusun Oleh Rachel Octaviari Altruisa Mahasiswa
Kebidanan Semester 8 Prodi D4 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun Akademik
2019/2020, Disusun Berdasarkan Keadaan Yang Sebenarnya.
Tempat Praktik : Desa Wangkal Kecamatan Krembung Sidoarjo
Tanggal Praktik : 24 Februari S/D 20 Maret 2020

Pembimbing Lapangan

Ida Istiningtyas, Amd.Keb


NIP. 197407182007012008

Pembimbing Pendidikan

Novita Eka K. W, SST., M.Keb Rekawati S, A.Per.Pen.,M.Kes


NIP. 198411302009122001 NIP. 196706011989032003

Mengetahui
Ketua Prodi D4 Kebidanan

Dwi Purwanti, S.Kp.,SST.,M.Kes


NIP. 196702061990032003

Dosen Tabulasi
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KB

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan
berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya.
Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak
dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP. Mereka akan
putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai ketrampilan yang
memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi putus sekolah
menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah
dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti
tentang bermacam – macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB
merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan
AKI dan AKB.
Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengngontrol angka
kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat
kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang
diinginkan.

II. PENGANTAR
Topik : KB
Sub topik : Penggunaan alat kontrasepsi
Sasaran : Ibu Warga Dusun Wangkal Desa Wangkal
Hari/tanggal : Minggu, 15 Maret 2020

Jam : 09.00 – 09.30 WIB


Waktu : 30 menit
Tempat : Pos Wangkal

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi, keluarga
diharapkan memahami tentang berbagai macam alat kontasepsi dan menerapkan dalam
kehidupannya.
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan kembali:
a. Pengertian alat kontrasepsi
b. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
c. Macam-macam alat kontrasepsi

V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
VII. MEDIA
a. Materi SAP
VIII. PENGORGANISASIAN
Pembimbing : Ida Istiningtyas, Amd. Keb
Mahasiswa :
1. Verinda Rizki U
2. Eka Widya Novikasari
3. Nishro Haq
4. Rachel Octaviari A
5. Kholifatur R M
6. Dinda Rachmawati R
7. Mur Rachmawati
 Moderator : Nishro Haq
Tugas :
- Membuka jalannya acara
- Mengatur jalannya penyuluhan
- Menyampaikan sub topik penyuluhan
- Memfasilitasi tanya jawab
- Menutup acara penyuluhan
 Penyaji : Rachel Octaviari A
Tugas :
- Menyampaikan materi penyuluhan
- Menjawab pertanyaan peserta
 Observer : Eka Widya
Tugas :
- Mengevaluasi jalannya penyuluhan
- Melakukan observasi ketepatan waktu penyuluhan
 Notulen : Dinda Rachmawati
Tugas :
- Mencatat semua pertanyaan
- Mencatat dan mengedarkan daftar hadir
Dokumentasi :

1. Verinda Rizki
2. Kholifatur R M
3. Mur Rachmawati

KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 2 menit Pembukaan:
 Memberi salam Menjawab salam
 Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan memperhatikan
2 23 Pelaksanaan :
menit Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan dan menyimak
secara berurutan dan teratur. pembicara
Materi meliputi:
 Pengertian alat kontrasepsi
 Pertimbangan pemakaian alat
kontrasepsi
 Macam-macam alat kontrasepsi

3 4 menit Evaluasi:
Meminta kepada audiens untuk Bertanya dan menjawab
mengulang kembali apa yang pertanyaan
disampaikan pembicara, meliputi:
 Pengertian alat kontrasepsi
 Pertimbangan pemakaian alat
kontrasepsi
 Macam-macam alat kontrasepsi
4 1 menit Penutup:
Mengucapkan terima kasih dan Menjawab salam
salam

IX. EVALUASI
a. Essay
b. Pertanyaan
 Pengertian alat kontrasepsi
 Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
 Macam-macam alat kontrasepsi

X. LAMPIRAN MATERI

ALAT-ALAT KONTRASEPSI

A. Pengertian alat-alat kontrasepsi


Kontrasepsi adalah suau usaha untuk mengatur jumlah dan jarak antara kelahiran
anak, guna meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga

B. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi


Pasangan usia subur yaitu usia 15-49 tahun yang ingin menunda kehamilan, atau
mengakhiri kehamilan
C. Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan umum
1) Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia.

Tujuan khusus
1) Pengaturan kelahiran
2) Pendewasaan usia perkawinan
3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5) Menjarangkan kehamilan
6) Membatasai jumlah anak

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi :


1) Keluarga dengan anak ideal
2) Keluarga sehat
3) Keluarga berpendidikan
4) Keluarga sejahtera
5) Keluarga berketahanan
6) Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7) Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS)

D. Manfaat kontrasepsi
 Menghindari kehamilan resiko tinggi
 Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
 Meringankan beban ekonomi keluarga
 Membentuk keluarga bahagia sejahtera

E. Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan


Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal, non
hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1. Adapun KB hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
 Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali pil)
 Kenaikan berat badan
 Muncul flek hitam pada wajah
 Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
 Menekan ovulasi
 Mencegah implantasi
 Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
 Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu

a. Pil oral kombinasi


Adalah Hormon yg mengandung estrogen & progesteron yg diminum setiap hari
selama 21/ 28 hari

1) Afektif dan reversible


2) Harus diminum setiap hari
3) Efek samping yang serius jarang terjadi
4) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau
spotting
5) Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
6) Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:
a) Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif
b) Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dengan
7 tablet tanpa hormon aktif
c) Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon
aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dengan
7 tablet tanpa hormon aktif

Kelebihan pil oral kombinasi, yaitu:


1. Kesuburan segera kembali
2. Mengurangi rasa sakit (nyeri) saat haid
3. Terlindung dari Penyakit Radang Panggul (PRP) & mencegah kehamilan di
luar rahim
4. Mudah digunakan
5. Mencegah anemia defensiensi zat besi (kekurangan darah)
6. Mengurangi resiko kanker ovarium/ kandungan
7. PUS muda cocok untuk tunda kehamilan

Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:


a) Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b) Mual, terutama pada 3 bulan pertama
c) Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
d) Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
e) Meningkatkan tekanan darah
f) Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual) HBV, HIV/AIDS

Cara kerjanya :
 Menekan ovulasi yg akan mencegah lepasnya sel telur dari indung telur
 Mengendalikan lendir mulut rahim, sehingga sperma tdk dpt masuk ke dalam
rahim
 Menipiskan lapisan endometrium (selaput lendir di vagina)

Cara penggunaan :
Pil pertama diminum pada hari kelima haid, seterusnya berturut-turut 1 pil setiap
1 hari. Jika pemakai lupa meminumnya 1 hari, maka segera minum 2 tablet
keesokan harinya.

Efek samping:
• Pendarahan, terjadi bercak darah (spotting) diantara masa haid
• Pusing & mual pada awal-awal pemakaian
• Perubahan berat badan
• Kloasma (flek)

Kontraindikasi :
 Tidak dianjurkan bagi yang mempunyai penyakit, seperti liver hati, tumor,
jantung, varises, dan darah tinggi
 Menyusui, kecuali pil mini
 Pendarahan di vagina yang tidak diketahui penyebabnya
 Sakit kepala sebelah (migrain)
b. Mini Pil
Jenis
1. Kemasan dengan isi 35 pil : 300 µg levonogestrel atau 350 noretindron
2. Kemasan dengan isi 28 pil ; 75 µg desogestrel
cara kerja
1. Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steropid seks diovarium (tidak begitu
kuat)
2. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
Keuntungan
1. Sangat efektif bila digunakan secara benar
2. Tidak mengganggu hubungan seksual
3. Tidak mempengaruhi asi
4. Kesuburan cepat kembali
5. Nyaman dan mudah digunakan
6. Sedikit efek samping
7. Dapat dihentikan setiap saat
8. Tidak mengandung estrogen
Kerugian
1. Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spoting, amenorea)
2. Peningkatan atau penurunan berat badan
3. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
4. Bila lupa satu pil saja kegagalan menjadi besar
5. Payudara teganag, mual, pusing, dermatitis atau jerawat
6. Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan ), tetapi resiko ini
lebih rendash jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan
mini pil
7. Efektifitasnya m,enjadi rtendah bila digunakan bertsamaan dengan obat tbc atau
epilepsi
8. Tidak melindungi diri sari ims atau hiv/aids
9. Hirsutisme (tumbuh rambut atau bulu didaerah muka) tatapi sangat jarang terjadi
Indikasi
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak atau belum memiliki anak
3. Menginginkan metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode
menyusui
4. Pasca persalinan
5. Pasca keguguran
6. Perokok segala usia
7. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama <180/110 mmhg) atau dengan
masalah pembentukan darah
8. Tidak boleh menggunakan estrogen
Kontaindikasi
1. Hamil atau diduga hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
4. Menggunakan obat tbc (rivampisi), atau obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat)
5. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
6. Sering lupa menggunakan pil
7. Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan miom uterus
8. Riwayat stroke, progesrtin menyebabkan sp[asme pembukuh darah
c. Suntik
1) Suntik progestin
Adalah Hormon progesteron yg disuntikkan secara IM (di daerah bokong).
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua
WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa
laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
Jenis-jenis suntik progestin
a) DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan
cara disuntikkan IM
b) Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara
disuntikan IM dalam

Cara kerja :
 Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita
 Mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga spermatozoa tdk masuk ke dalam
rahim
 Menipiskan endometrium/ selaput lendir

Kelebihan suntik progestin, yaitu:


a) Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
d) Tidak berpengaruh terhadap ASI

Kekurangan suntik progestin, yaitu:


a) Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan
memendek
b) Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-
waktu
c) Peningkatan berat badan dan terlambatnya kembali ke kesuburan setelah
penghentian pemakaian
d) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV
e) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas,
jerawat.
Indikasi :
 Usia reproduksi
 Nuli para dan yang telah memiliki anak
 Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi
 Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
 Setelah melahirkan dan tidak menyusui
 Setelah abortus atau keguguran
 Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
 Perokok
 Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah
atau anemia bulan sabit
 Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat
tuberkulosis (rifampisin)
 Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung esterogen
 Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
 Anemia defisiensi besi
 Mendekasi usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi pil kombinasi
Kontra indikasi
 Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran)
 Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
 Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea.
 Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
 Diabetes mellitus disertai komplikasi

Efek samping
1. Pusing, mual (jarang terjadi)
2. Kadang-kadang menstruasi tdk keluar selama 3 bln pertama
3. Kadang-kadang terjadi pendarahan yg bnyk pd saat menstruasi
4. Keputihan
5. Perubahan berat badan

2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a) Efektif dan Refersibel
b) Dapat di pakai oleh semua ibu usia reproduksi baik yang sudah mempunyai
anak maupun belum
c) Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil
d) Dapat di pakai sebagai kontrasepsi darurat
e) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
f) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
g) Efek samping yang kecil
h) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

Kekurangan suntik kombinasi, yaitu :


a) Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
b) Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
c) Mual terutama pada 3 bulan pertama, sakit kepala, nyeri payudara ringan
d) Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
e) Peningkatan berat badan dan terlambat kembali kesuburannya
f) Tidak boleh di berikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI)
g) Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan, sehingga resiko stroke,
dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit meningkat pada
perempuan usia > 35 tahun dan merokok perlu hati-hati.
h) Tidak mencegah IMS (Infeksi Menular Seksual) HBV, HIV/AIDS

Indikasi :
a) Usia reproduksi
b) Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
c) Gemuk atau kurus
d) Mengiginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f) Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI ekslusif,
sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu
tersebut
g) Pasca keguguran
h) Anemia karena haid berlebihan
i) Nyeri haid hebat
j) Siklus haid tidak teratur
k) Riwayat kehamilan ektopik
l) Kelainan payudara jinak
m) Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan
saraf
n) Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor
ovarium jinak

Kontraindikasi :
a) Hamil atau dicurigai hamil
b) Menyusui ekslusif
c) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
d) Penyakit hati akut (hepatitis)
e) Perokok dengan usia >35th
f) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah >180/110 mmHg
g) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis >20th
h) Kanker payudara
i) Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi atau riwayat epilepsi)
j) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari

d. Implan
Adalah 1 atau 6 kapsul (seperti korek api) yang dimasukkan ke bawah kulit
lengan atas,secara perlahan melepaskan hormon progesteron selama 3 atau 5 tahun.
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk
Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia
reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan
kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur,
bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Jenis :
Norplant : Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan
panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan
34 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
Implanton : Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira
40mm, dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-
desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Jadena dan indoplent : Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonogestrel
dengan lama kerja 3 tahun.
Cara kerjanya:
 Menghambat terjadinya ovulasi

 Menyebabkan endometrium (selaput lendir) tidak siap untuk nidasi (menerima


pembuahan)
 Mempertebal lendir serviks (rahim)
 Menipiskan lapisan selaput lendir (endometrium)

Keuntungan implant, yaitu:


• Tidak menekan produksi ASI
• Praktis dan efektif
• Tidak harus mengingat-ingat
• Masa pakai jangka panjang (3-5 tahun)
• Kesuburan cepat kembali setelah pengangkatan
• Dapat digunakan untuk yang tidak cocok dengan hormon estrogen

Kekurangan implant, yaitu:


a) Perubahan pola haid
b) Nyeri kepala dan nyeri dada
c) Peningkatan/penurunan berat badan
d) Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

Indikasi :
 Usia reproduksi
 Telah memiliki anak ataupun yang belum
 Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki
pencegahan kehmailan jangka panjang
 Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
 Pasca keguguran
 Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisai
 Riwayat kehamilan ektopik
 Tekanan darah <180/110 mmhg dengan masalah pembekuan darah, atau anemia
bulan sabit
 Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
 Sering lupa menggunakan pil
Kontraindikasi:
 Hami atau diduga hamil
 Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
 Benjolan atau kanker payudara atau riwayat kanker payudara
 Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
 Miom uterus
 Gangguan toleransi glukosa

2. KB non hormonal
a) AKDR (IUD)
Adalah Alat kontrasepsi yg dimasukkan ke dlm rahim yg bentuknya bermacam-
macam, terbuat dari plastik, plastik yg dililit tembaga atau tembaga bercampur perak
yg dpt berisi hormon. Waktu penggunaannya bisa sampai 10 tahun.

Cara kerja:
1) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
1) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2) Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3) Tidak mempengaruhi ASI.
4) Metode jangka panjang
5) Dapat digunakan sampai menopouse.

Kerugiannya
Dapat keluar sendiri apabila ukuran IUD tidak cocok degan ukuran rahim pemakai
Efek samping penggunaan IUD:
1) Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
2) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
3) Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
4) Saat haid lebih sakit
5) Keputihan
Indikasi :
 Usia reproduksi
 Telah memiliki anak maupun belum
 Menginginkan kontrasepsi yang efektif jangka panjang untuk mencegah
kehamilan
 Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi
 Pasca keguguran dan tidak ditemukan tanda-tanda radang panggul
 Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi
 Sering lupa menggunakan pil
 Usia perimenopause dan dapat digunakan bersamaan dengan pemberian
estrogen
 Mempunyai resiko rendah mendapat penyakit penularan seksual
Kontraindikasi
 Hamil atau diduga hamil
 Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
 Menderita vaginitis, salpingitis, endometritis
 Menderita penyakit radang panggul atau pasca keguguran
 Kelainan konginetal rahim
 Miom submukosum
 Rahim yang sulit digerakan
 Riwayat kehamilan ektopik
 Penyakit trofoblas
 Terbukti menderita penyakit tuberkulosis panggul
 Kanker payudara/genetalia
 Sering ganti pasangan
 Gangguan toleransi glukosa. Progestin menyebabkan sedikit kadar glukosa dan
kadar insulin

b) Kondom
Cara kerja:
1) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
1) Tidak mengganggu produksi ASI.
2) Mencegah PMS
3) Mencegah ejakulasi dini.
4) Mencegah terjadinya kanker serviks.
5) Mencegah imunoinfertiltas.
6) Murah dan dapat diberi secara umum.
7) Memberi dorongan suami untuk ber KB.
Efek samping:
1) Selalu harus memakai kondom yg baru
2) Selalu harus ada persediaan
3) Kadang-kadang ada yg tdk tahan (alergi) terhadap karetnya
4) Tingkat kegagalannya cukup tinggi,
5) bila terlambat memakainya
6) Dapat sobek bila memasukkannya tergesa-gesa

3. KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)


a. Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi
ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita. Cara
kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara
apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
1) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
2) Tidak mengganggu produsi ASI
3) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya
4) Tidak ada efek samping
5) Tidak memerlukan alat
b. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya
75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena
salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus
terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
c. MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif. MaL
dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara penuh, lebih efektif jika
pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6
bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara
kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah
melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek samping
secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa
biaya.
Keterbatasannya:
1) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30
menit pasca persalinan
2) Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial
3) Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
4) Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B
(HBV) dan HIV/AIDS.
5) Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif,
bayinya berusia kurang dari 6 bulandan belum mendapat haid setelah
melahirkan.

4. Kontrasepsi mantap terdiri dari:


a) Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi kiri dan kanan pada wanita untuk mencegah
transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara
operasi, effektivitas : tinggi, reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap.
Tingkat keberhasilannya : >99% sangat efektif
Indikasi
 Usia lebih dari 26 tahun
 Paritas lebih dari 2
 Yakin telah mempunyai jumlah keluarga yang sesuai dengan kehendaknya
 Pada kehamilanya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius
 Pasca persalinan
 Pasca keguguran
 Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur
Kontraindikasi
 Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
 Perdarahan vaginam yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)
 Infeksi sistemik atau pelvic yang akut ( hingga masalah tersebut disembuhkan
atau terkontrol)
 Tidak boleh menjalani proses pembedahan
 Kurang pasti mengenai keinginanya untuk fertilitas dimasa depan
 Belum memberikan persetujuan tertulis

Keuntungannya
 Efektifitas langsung setelah sterilisasi
 Permanen
 Tdk ada efek samping jangka panjang
 Tdk menggangu hub. Seksual
Kerugiannya
 Resiko & efek samping bedah tetap ada

b) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah
transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor
surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.
Tingkat keberhasilan (Efektifitas) :>99 % sangat efektif
Keuntungannya
 Tdk ada kematian (mortalitas)
 Komplikasi lain (morbiditas) kecil sekali
 Pasien tdk perlu dirawat di RS
 Tdk menggangu hub. seksual
 Sifatnya permanen & tdk ada resiko kes.
 Tdk hrs diingat-ingat, tdk hrs selalu ada persediaan
Kerugiannya
o Hrs dengan tindakan pembedahan
o Hrs memakai kontrasepsi lain (kondom) selama beberapa hari sampai sel
mani menjadi negatif
o Tdk dpt dilakukan pada orang yg ingin punya anak lagi
Kontraindikasi
 Peradangan kulit atau jamur di daerah kemaluan
 Peradangan pd alat kelamin pria
 Penyakit kencing manis
 Kelainan mekanisme pembekuan darah
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba Medika:
Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia
Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai