Disusun Oleh:
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Satuan Acara Penyuluhan Yang Disusun Oleh Rachel Octaviari Altruisa Mahasiswa
Kebidanan Semester 8 Prodi D4 Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun Akademik
2019/2020, Disusun Berdasarkan Keadaan Yang Sebenarnya.
Tempat Praktik : Desa Wangkal Kecamatan Krembung Sidoarjo
Tanggal Praktik : 24 Februari S/D 20 Maret 2020
Pembimbing Lapangan
Pembimbing Pendidikan
Mengetahui
Ketua Prodi D4 Kebidanan
Dosen Tabulasi
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KB
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan
berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya.
Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak
dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP. Mereka akan
putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai ketrampilan yang
memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi putus sekolah
menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan pengaturan jumlah
dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat diharapkan mengerti
tentang bermacam – macam alat KB agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB
merupakan salah satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan
AKI dan AKB.
Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk mengngontrol angka
kelahiran. Selain itu, masyarakat harus mengetahui tentang macam-macam alat
kontrasepsi yang dapat digunakan agar memberikan efek yang sesuai dengan yang
diinginkan.
II. PENGANTAR
Topik : KB
Sub topik : Penggunaan alat kontrasepsi
Sasaran : Ibu Warga Dusun Wangkal Desa Wangkal
Hari/tanggal : Minggu, 15 Maret 2020
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
VII. MEDIA
a. Materi SAP
VIII. PENGORGANISASIAN
Pembimbing : Ida Istiningtyas, Amd. Keb
Mahasiswa :
1. Verinda Rizki U
2. Eka Widya Novikasari
3. Nishro Haq
4. Rachel Octaviari A
5. Kholifatur R M
6. Dinda Rachmawati R
7. Mur Rachmawati
Moderator : Nishro Haq
Tugas :
- Membuka jalannya acara
- Mengatur jalannya penyuluhan
- Menyampaikan sub topik penyuluhan
- Memfasilitasi tanya jawab
- Menutup acara penyuluhan
Penyaji : Rachel Octaviari A
Tugas :
- Menyampaikan materi penyuluhan
- Menjawab pertanyaan peserta
Observer : Eka Widya
Tugas :
- Mengevaluasi jalannya penyuluhan
- Melakukan observasi ketepatan waktu penyuluhan
Notulen : Dinda Rachmawati
Tugas :
- Mencatat semua pertanyaan
- Mencatat dan mengedarkan daftar hadir
Dokumentasi :
1. Verinda Rizki
2. Kholifatur R M
3. Mur Rachmawati
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 2 menit Pembukaan:
Memberi salam Menjawab salam
Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan memperhatikan
2 23 Pelaksanaan :
menit Menjelaskan materi penyuluhan Mendengarkan dan menyimak
secara berurutan dan teratur. pembicara
Materi meliputi:
Pengertian alat kontrasepsi
Pertimbangan pemakaian alat
kontrasepsi
Macam-macam alat kontrasepsi
3 4 menit Evaluasi:
Meminta kepada audiens untuk Bertanya dan menjawab
mengulang kembali apa yang pertanyaan
disampaikan pembicara, meliputi:
Pengertian alat kontrasepsi
Pertimbangan pemakaian alat
kontrasepsi
Macam-macam alat kontrasepsi
4 1 menit Penutup:
Mengucapkan terima kasih dan Menjawab salam
salam
IX. EVALUASI
a. Essay
b. Pertanyaan
Pengertian alat kontrasepsi
Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
Macam-macam alat kontrasepsi
X. LAMPIRAN MATERI
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
Tujuan khusus
1) Pengaturan kelahiran
2) Pendewasaan usia perkawinan
3) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
4) Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5) Menjarangkan kehamilan
6) Membatasai jumlah anak
D. Manfaat kontrasepsi
Menghindari kehamilan resiko tinggi
Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Meringankan beban ekonomi keluarga
Membentuk keluarga bahagia sejahtera
Cara kerjanya :
Menekan ovulasi yg akan mencegah lepasnya sel telur dari indung telur
Mengendalikan lendir mulut rahim, sehingga sperma tdk dpt masuk ke dalam
rahim
Menipiskan lapisan endometrium (selaput lendir di vagina)
Cara penggunaan :
Pil pertama diminum pada hari kelima haid, seterusnya berturut-turut 1 pil setiap
1 hari. Jika pemakai lupa meminumnya 1 hari, maka segera minum 2 tablet
keesokan harinya.
Efek samping:
• Pendarahan, terjadi bercak darah (spotting) diantara masa haid
• Pusing & mual pada awal-awal pemakaian
• Perubahan berat badan
• Kloasma (flek)
Kontraindikasi :
Tidak dianjurkan bagi yang mempunyai penyakit, seperti liver hati, tumor,
jantung, varises, dan darah tinggi
Menyusui, kecuali pil mini
Pendarahan di vagina yang tidak diketahui penyebabnya
Sakit kepala sebelah (migrain)
b. Mini Pil
Jenis
1. Kemasan dengan isi 35 pil : 300 µg levonogestrel atau 350 noretindron
2. Kemasan dengan isi 28 pil ; 75 µg desogestrel
cara kerja
1. Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steropid seks diovarium (tidak begitu
kuat)
2. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit
3. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma
4. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
Keuntungan
1. Sangat efektif bila digunakan secara benar
2. Tidak mengganggu hubungan seksual
3. Tidak mempengaruhi asi
4. Kesuburan cepat kembali
5. Nyaman dan mudah digunakan
6. Sedikit efek samping
7. Dapat dihentikan setiap saat
8. Tidak mengandung estrogen
Kerugian
1. Hampir 30-60% mengalami gangguan haid (perdarahan sela, spoting, amenorea)
2. Peningkatan atau penurunan berat badan
3. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
4. Bila lupa satu pil saja kegagalan menjadi besar
5. Payudara teganag, mual, pusing, dermatitis atau jerawat
6. Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan ), tetapi resiko ini
lebih rendash jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan
mini pil
7. Efektifitasnya m,enjadi rtendah bila digunakan bertsamaan dengan obat tbc atau
epilepsi
8. Tidak melindungi diri sari ims atau hiv/aids
9. Hirsutisme (tumbuh rambut atau bulu didaerah muka) tatapi sangat jarang terjadi
Indikasi
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak atau belum memiliki anak
3. Menginginkan metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode
menyusui
4. Pasca persalinan
5. Pasca keguguran
6. Perokok segala usia
7. Mempunyai tekanan darah tinggi (selama <180/110 mmhg) atau dengan
masalah pembentukan darah
8. Tidak boleh menggunakan estrogen
Kontaindikasi
1. Hamil atau diduga hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid
4. Menggunakan obat tbc (rivampisi), atau obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat)
5. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
6. Sering lupa menggunakan pil
7. Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan miom uterus
8. Riwayat stroke, progesrtin menyebabkan sp[asme pembukuh darah
c. Suntik
1) Suntik progestin
Adalah Hormon progesteron yg disuntikkan secara IM (di daerah bokong).
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua
WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa
laktasi karena tidak mempengaruhi ASI.
Jenis-jenis suntik progestin
a) DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan
cara disuntikkan IM
b) Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara
disuntikan IM dalam
Cara kerja :
Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita
Mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga spermatozoa tdk masuk ke dalam
rahim
Menipiskan endometrium/ selaput lendir
Efek samping
1. Pusing, mual (jarang terjadi)
2. Kadang-kadang menstruasi tdk keluar selama 3 bln pertama
3. Kadang-kadang terjadi pendarahan yg bnyk pd saat menstruasi
4. Keputihan
5. Perubahan berat badan
2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a) Efektif dan Refersibel
b) Dapat di pakai oleh semua ibu usia reproduksi baik yang sudah mempunyai
anak maupun belum
c) Dapat mulai diminum setiap saat bila yakin sedang tidak hamil
d) Dapat di pakai sebagai kontrasepsi darurat
e) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
f) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
g) Efek samping yang kecil
h) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Indikasi :
a) Usia reproduksi
b) Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
c) Gemuk atau kurus
d) Mengiginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f) Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI ekslusif,
sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi ibu
tersebut
g) Pasca keguguran
h) Anemia karena haid berlebihan
i) Nyeri haid hebat
j) Siklus haid tidak teratur
k) Riwayat kehamilan ektopik
l) Kelainan payudara jinak
m) Kencing manis tanpa komplikasi pada ginjal, pembuluh darah, mata dan
saraf
n) Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor
ovarium jinak
Kontraindikasi :
a) Hamil atau dicurigai hamil
b) Menyusui ekslusif
c) Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
d) Penyakit hati akut (hepatitis)
e) Perokok dengan usia >35th
f) Riwayat penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah >180/110 mmHg
g) Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau kencing manis >20th
h) Kanker payudara
i) Migrain dan gejala neurologik fokal (epilepsi atau riwayat epilepsi)
j) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari
d. Implan
Adalah 1 atau 6 kapsul (seperti korek api) yang dimasukkan ke bawah kulit
lengan atas,secara perlahan melepaskan hormon progesteron selama 3 atau 5 tahun.
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk
Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia
reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan
kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur,
bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
Jenis :
Norplant : Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan
panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan
34 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
Implanton : Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira
40mm, dan diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-
desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
Jadena dan indoplent : Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonogestrel
dengan lama kerja 3 tahun.
Cara kerjanya:
Menghambat terjadinya ovulasi
Indikasi :
Usia reproduksi
Telah memiliki anak ataupun yang belum
Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki
pencegahan kehmailan jangka panjang
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
Pasca keguguran
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisai
Riwayat kehamilan ektopik
Tekanan darah <180/110 mmhg dengan masalah pembekuan darah, atau anemia
bulan sabit
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
Sering lupa menggunakan pil
Kontraindikasi:
Hami atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Benjolan atau kanker payudara atau riwayat kanker payudara
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
Miom uterus
Gangguan toleransi glukosa
2. KB non hormonal
a) AKDR (IUD)
Adalah Alat kontrasepsi yg dimasukkan ke dlm rahim yg bentuknya bermacam-
macam, terbuat dari plastik, plastik yg dililit tembaga atau tembaga bercampur perak
yg dpt berisi hormon. Waktu penggunaannya bisa sampai 10 tahun.
Cara kerja:
1) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
2) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
1) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
2) Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
3) Tidak mempengaruhi ASI.
4) Metode jangka panjang
5) Dapat digunakan sampai menopouse.
Kerugiannya
Dapat keluar sendiri apabila ukuran IUD tidak cocok degan ukuran rahim pemakai
Efek samping penggunaan IUD:
1) Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak
2) Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)
3) Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi
4) Saat haid lebih sakit
5) Keputihan
Indikasi :
Usia reproduksi
Telah memiliki anak maupun belum
Menginginkan kontrasepsi yang efektif jangka panjang untuk mencegah
kehamilan
Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi
Pasca keguguran dan tidak ditemukan tanda-tanda radang panggul
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi
Sering lupa menggunakan pil
Usia perimenopause dan dapat digunakan bersamaan dengan pemberian
estrogen
Mempunyai resiko rendah mendapat penyakit penularan seksual
Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Menderita vaginitis, salpingitis, endometritis
Menderita penyakit radang panggul atau pasca keguguran
Kelainan konginetal rahim
Miom submukosum
Rahim yang sulit digerakan
Riwayat kehamilan ektopik
Penyakit trofoblas
Terbukti menderita penyakit tuberkulosis panggul
Kanker payudara/genetalia
Sering ganti pasangan
Gangguan toleransi glukosa. Progestin menyebabkan sedikit kadar glukosa dan
kadar insulin
b) Kondom
Cara kerja:
1) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
2) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
1) Tidak mengganggu produksi ASI.
2) Mencegah PMS
3) Mencegah ejakulasi dini.
4) Mencegah terjadinya kanker serviks.
5) Mencegah imunoinfertiltas.
6) Murah dan dapat diberi secara umum.
7) Memberi dorongan suami untuk ber KB.
Efek samping:
1) Selalu harus memakai kondom yg baru
2) Selalu harus ada persediaan
3) Kadang-kadang ada yg tdk tahan (alergi) terhadap karetnya
4) Tingkat kegagalannya cukup tinggi,
5) bila terlambat memakainya
6) Dapat sobek bila memasukkannya tergesa-gesa
Keuntungannya
Efektifitas langsung setelah sterilisasi
Permanen
Tdk ada efek samping jangka panjang
Tdk menggangu hub. Seksual
Kerugiannya
Resiko & efek samping bedah tetap ada
b) Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen kiri dan kanan pada pria untuk mencegah
transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor
surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah, disebut kontrasepsi mantap.
Tingkat keberhasilan (Efektifitas) :>99 % sangat efektif
Keuntungannya
Tdk ada kematian (mortalitas)
Komplikasi lain (morbiditas) kecil sekali
Pasien tdk perlu dirawat di RS
Tdk menggangu hub. seksual
Sifatnya permanen & tdk ada resiko kes.
Tdk hrs diingat-ingat, tdk hrs selalu ada persediaan
Kerugiannya
o Hrs dengan tindakan pembedahan
o Hrs memakai kontrasepsi lain (kondom) selama beberapa hari sampai sel
mani menjadi negatif
o Tdk dpt dilakukan pada orang yg ingin punya anak lagi
Kontraindikasi
Peradangan kulit atau jamur di daerah kemaluan
Peradangan pd alat kelamin pria
Penyakit kencing manis
Kelainan mekanisme pembekuan darah
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba Medika:
Jakarta.
Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra Cendikia
Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta