Anda di halaman 1dari 17

Tinjauan Pustaka

Biloma dan penanganannya


Oleh :

Shabrina Wahyu Hidayati


NIM. 1930912320093

Pembimbing:

dr. Tjahyo Kelono Utomo, Sp.B-KBD

BAGIAN/SMF ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN ULM
RSUD PENDIDIKAN ULIN BANJARMASIN
SEPTEMBER, 2021
PENDAHULUAN
 Biloma dapat terjadi dari cedera traumatis atau cedera iatrogenik, seperti kolesistektomi
laparoskopi, Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (ERCP), Percutaneous
Transhepatic Cholangiography (PTC), ablasi radiofrekuensi, dan biopsi hati.

 Insiden cedera saluran empedu terjadi setelah kolesistektomi laparoskopi dilaporkan lebih tinggi
dibandingkan dengan operasi terbuka.

 Berbagai alat diagnostik dan teknik intervensi tersedia untuk mendiagnosis dan mengelola
biloma. Manajemen yang berhasil seringkali membutuhkan pendekatan multidisiplin antara ahli
radiologi, ahli bedah, dan ahli endoskopi.

2
- Arellano R, Vadvala H. Imaging and Intervention of Biliary Leaks and Bilomas. Digestive Disease Interventions. 2017;01(01):014-021.
- Knebel R, Cheng D, Nikpour A. Diagnosis and Management of Postoperative Biliary Leaks. Seminars in Interventional Radiology. 2016;33(04):307-312.
Tinjauan pustaka
Definisi
Biloma adalah lesi kistik (encapsulated) yang berisi kumpulan empedu
akibat ruptur duktus biliaris secara spontan, traumatis atau iatrogenik

4
Blumgart L. Blumgart's Surgery of the Liver, Biliary Tract and Pancreas. 6th ed. Philadelphia: Elsevier - Health Sciences Division; 2012.
Epidemiologi

 Biloma merupakan suatu kondisi langka dengan insiden 0,3%-2% tanpa adanya
perbedaan gender.

 Salah satu penyebab biloma yakni setelah tindakan kolesistektomi endoskopi


dengan persentase 0,3%-0,6%.

 Cedera duktus bilier pasca operasi yang signifikan dapat terjadi hingga 10 kali lebih
sering dengan operasi laparoskopi dibandingkan dengan operasi terbuka

5
- Knebel R, Cheng D, Nikpour A. Diagnosis and Management of Postoperative Biliary Leaks. Seminars in Interventional Radiology. 2016;33(04):307-312.
- FaisalUddin M, Bansal R, Iftikhar P, Khan J, Arastu A. A Rare Case Report of Biloma After Cholecystectomy. Cureus. 2019.
- Arramón M, Sciarretta M, Correa G, Yantorno M, Redondo A, Baldoni F et al. Spontaneous Biloma Secondary to Choledocholithiasis. ACG Case Reports Journal. 2021;8(6):e00620.
Etiologi
Pengumpulan empedu biasanya terjadi setelah operasi
bilier dan tempat yang paling umum adalah intrahepatik
atau di ruang subphrenic kanan atau subhepatik.

Postsurgical Nonsurgical

6
Kolli S, Shahnazarian V, Gurram H, Reddy M, Gurram K. A Case of Candidal Infection of Large Biloma After CT-Guided Liver Biopsy Confirming Autoimmune Hepatitis. Cureus. 2020;12(10):1-6.

Patofisiologi

Lambat

Kebocoran Mesenterium dan omentum


empedu dapat membentuk adhesi
inflamasi untuk membantu
enkapsulasi.

Cepat

7
- Copelan A, Bahoura L, Tardy F, Kirsch M, Sokhandon F, Kapoor B. Etiology, Diagnosis, and Management of Bilomas: A Current Update. Techniques in Vascular and Interventional Radiology.
2015;18(4):236-243.
- Barakat M, Kothari S, Sethi S, Banerjee S. Au Naturel: Transpapillary Endoscopic Drainage of an Infected Biloma. Digestive Diseases and Sciences. 2017;63(3):597-600.
Manifestasi Klinis

 Nyeri abdomen kuadran kanan atas

 Mual

 Anoreksia

 Demam

 Ikterik dan abdominal tenderness, jika ada kompresi ekstrinsik dari saluran empedu.

8
- Arramón M, Sciarretta M, Correa G, Yantorno M, Redondo A, Baldoni F et al. Spontaneous Biloma Secondary to Choledocholithiasis. ACG Case Reports Journal. 2021;8(6):e00620.
- AlSaffar S. Huge Biloma in a child with unusual presentation. Ann Coll Med Mosul. 2021;43(1):76-80.
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang

 Gejala  Tanda vital  USG


 Riwayat Operasi  Status generalis  CT-Scan
 Riwayat penyakit (head to toe)  MRI
 Needle Aspiration

Würstle S, Göß A, Spinner C, Huber W, Algül H, Schlag C et al. A retrospective clinical and microbial analysis of 32 patients with bilomas. BMC Gastroenterology. 2019;19(1):1-7.
Temuan biloma pada intraoperatif

Biloma dengan temuan USG


10
Gupta R, Andley M, Pusuluri R, Kumar A. Late Presentation of Chronic-Organised Biloma Masquerading as Gallbladder Fossa Mass Years After Cholecystectomy: a Diagnostic Enigma. Indian
Journal of Surgical Oncology. 2018;10(2):318-320.
11
- AlSaffar S. Huge Biloma in a child with unusual presentation. Ann Coll Med Mosul. 2021;43(1):76-80.
Tata Laksana

12
Kolli S, Shahnazarian V, Gurram H, Reddy M, Gurram K. A Case of Candidal Infection of Large Biloma After CT-Guided Liver Biopsy Confirming Autoimmune Hepatitis. Cureus. 2020;12(10):1-6.
Komplikasi
Kebocoran empedu yang cepat sering
menyebabkan peritonitis bilier, yang dapat
menyebabkan enkapsulasi. Namun, peritonitis
bilier dapat muncul secara akut dengan sepsis

13
Copelan A, Bahoura L, Tardy F, Kirsch M, Sokhandon F, Kapoor B. Etiology, Diagnosis, and Management of Bilomas: A Current Update. Techniques in Vascular and Interventional Radiology.
2015;18(4):236-243.
Pencegahan

‐ Penting untuk meningkatkan keamanan ablasi termal atau tindakan operasi lain untuk
mencegah pembentukan biloma, terutama pada pasien dengan tumor berisiko tinggi
yang berdekatan dengan saluran empedu dan pada pasien dengan riwayat pengobatan
TACE (Transcatheter arterial chemoembolization).

‐ Probe gelombang mikro atau elektroda frekuensi radio pada RFA harus dimasukkan
sejajar dengan dinding saluran empedu untuk menghindari penembusan pada saluran
empedu

14
Liu J, Wu Y, Xu E, Huang Q, Ye H, Tan L et al. Risk factors of intrahepatic biloma and secondary infection after thermal ablation for malignant hepatic tumors. International Journal of Hyperthermia.
2019;36(1):979-984.
Prognosis
03

Drainase perkutan dari biloma intrahepatik, dengan endoskopi retrograde


cholangiopancreatography menyebabkan penyelesaian masalah dalam banyak kasus.

Dari suksesnya terapi ini, prognosis untuk biloma jika diketahui dan ditangani secara cepat,
dapat menghasilkan outcome yang baik.
01 02

15
AlSaffar S. Huge Biloma in a child with unusual presentation. Ann Coll Med Mosul. 2021;43(1):76-80.
Kesimpulan
 Biloma adalah kumpulan empedu di luar percabangan bilier dan bisa intra atau ekstrahepatik. Hal ini
paling sering iatrogenik

 Sebuah keseluruhan penyelidikan endoskopi dan radiologis sering gagal untuk melokalisasi lokasi
kebocoran empedu.

 Pengobatan perkutan harus dipertimbangkan sebagai pilihan lini pertama untuk pasien dengan biloma
spontan.

 Dalam kasus kebocoran empedu yang persisten, drainase bilier endoskopik dan sfingterotomi
endoskopik dengan atau tanpa pemasangan stent harus dilakukan.

 Pembedahan dilakukan hanya pada kasus dengan kebocoran empedu yang persisten atau untuk
pengobatan penyakit yang mendasarinya.

16
THANKS!
Any questions?
You can find me at @username & user@mail.me

17

Anda mungkin juga menyukai