PENDAHULUAN
yang terjadi pada pembuluh darah dan jantung yang mengakibatkan suplay
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan
diderita oleh lansia adalah hipertensi. Menurut Nurarif A.H. & Kusuma H.
masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada
beraktivitas seperti biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent
dan terlalu banyak mengkonsumsi kafein di atas usia 65 tahun. Tanda dan
gejala dari kambuhnya hipertensi dapat berupa nafas pendek, nyeri dada,
palpitasi, dan mimisan. Hipertensi yang tidak di tangani dengan baik maka
2018).
Kesehatan jantung adalah dimana detak jantung berkisaran 60-70 kali dalam
langkah sederhana, seperti menjalani gaya hidup dan pola makan yang
sehat juga dengan rutin olahraga, menjaga berat badan ideal, dan tidak
merokok. Hal ini karena beberapa langkah tersebut merupakan metode yang
darah jantung (Fuadi & Aleta, 2019). Komplikasi penyakit jantung koroner
DM sangat kuat karena beberapa kriteria yang sering ada pada pasien
pada pasien penyakit jantung koroner salah satu dari penyakit penyerta pada
(Idrawati, 2016)
kematian sekitar 8 juta orang setiap tahunnya, dan 1,5 juta kematian terjadi
Hasil prevalensi dari pengukuran tekanan darah tahun 2013 hingga tahun
Provinsi Jawa Timur, 2017). Di kabupaten Ngawi pada tahun 2019 sejumlah
sejumlah 643 orang yang menderita hipetensi, pada tahun 2018 jumlah
penderita hipertensi sebanyak 1.543 orang, pada tahun 2019 sejumlah 2.124
perilaku hidup.
organ target terutama pada jantung dan pembuluh darah yang memperburuk
prognosis pasien hipertensi tanda gelaja yang biasa dialami oleh penyakit
debar, mual, muntah, lemas, kelelahan, sesak nafas, gelisah dan penurunan
kesadaran.
yang akan datang maka penyakit hipertensi ini dianggap menjadi masalah
yang besar dan serius. Penyakit hipertensi ini dapat menyerang semua
golongan masyarakat yang ada diseluruh dunia. Jumlah dari yang menderita
penyakit hipertensi dari tahun ketahun meningkat. Terdapat dua jenis terapi
(herbal). Maka dari itu kedua terapi tersebut harus dilaksankan gunakan
Salah satu terapi herbal yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi adalah
saponim dan memiliki efek diuretik yang dapat menurunkan tekanan darah
fenolik, karotenoid derivat, dan asam organik. Selain itu, madu juga
tekanan darah diastole pada responden setelah pemberian sari labu siam
tanpa efektif pada hari kedua sehingga dapat pengaruh pemberian sari labu
diberikan jus labu siam selama 3 kali di Kelurahan Telogo Mas Malang
bahwa sari buah labu siam berpengaruh untuk menurunkan tekanan darah
pada lansia hipertensi dengan rata-rata tekanan darah diastolik pre test 96,82
mmHg, rata-rata tekanan darah diastolik post test 87,52 mmHg, dan selisih
Pada Lansia”.
diatas adalah “Apakah Ada Pengaruh Pemberian Jus Labu Siam Plus Madu
Terhadap Kesehatan Jantung Dengan Tekanan Darah Tinggi Pada Lansia Di
Ngawi.
I.4 Manfaat Peneliti
pada lansia.
1. Bagi Lansia
lansia.
5. Bagi Masyarakat
Keterangan :
kelamin, dan juga dapat dipengaruhi oleh stress yang berlebih dan dapat
sehat, Meningkatkan aktifitas fisik, Mengkonumsi jus labu siam plus madu
dengan kandungan yang ada di dalam labu siam adalah kalium, vitamin
ada didalam jus labu siam plus madu dapat Membantu ginjal
mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh sehingga pada
penelitian ini peneliti ingin meneliti pemberian jus Labu Siam plus madu
Labu siam plus madu dapat membuat dilatasi kapiler sehingga dapat
darah tinggi.
3.2 Hipotesis
METODE PENELITIAN
A 01 X 02
Keterangan :
intervensi
intervensi
4.2 Populasi dan Sampe
I.4.3 Populasi
I.4.4 sampel
N
Rumus besar sampel: n=
1+ N ( d 2)
N
n=
1+ N (d ¿¿ 2)¿
30
¿
1=30(0,05)2
30
¿
1+30 ( 0,0025 )
30
¿
1+ 0,075
30
¿
1,075
= 29
Keterangan : n : jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d : Tingkat signifikan (5% = 0,05)
Untuk menghindari drop out dalam proses penelitian maka
1 n
n=
(1−f )
27
¿
(1−0,05)
27
¿
0,95
= 28,4210
= 29
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel akhir
4. 3 Tehnik Sampling
yang kita teliti. Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi 2 , yaitu kriteria
adalah :
adalah:
Populasi
Seluruh lansia penderita kesehatan jantung dengan tekanan darah tinggi di Desa Paron
Kacamatan Paron kabupaten Ngawi dengan sebanyak 30 responden
Sampel:
Lansia penderita kesehatan jantung dengan tekanan darah tinggi di Desa Paron Kacamatan Paron
kabupaten Ngawi dengan sebanyak 30 responden
Desain penelitian :
Jenis penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian pra-
eksperimental dengan one group pre-post test design
Pengolahan data :
Editingg,Coding,, Tabulating, Data Entry, Cleaning
labu siam plus madu dengan mengunakan SOP pembuatan jus labu siam
1. Perizinan Penelitian
sebanyak 300 ml jus labu siam plus madu. Jus labu siam plus
setelah sarapan pagi yaitu pada pukul 07.00. Pemberian jus labu
menit.
3. Intervensi
intervensi (pre test) di hari kedua dan data yang diambil setelah
1. Editing
observasi tersebut.
2. Coding
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Pada penilaian
a. Jenis kelamin
Laki – laki : 1
Perempuan : 2
b. Umur
c. Riwayat pendidikan
Menengah ( SMA/SMK) : 2
Tinggi (Sarjana) : 3
d. Riwayat pekerjaan
IRT/Tidak Bekerja : 1
PETANI : 2
WIRASWASTA : 3
Karyawan SWASTA : 4
PNS/TNI/POLRI : 5
3. Processing atau entry data
4. Data Entry
(Notoatmodjo,2012).
5. Cleaning
6. Scoring
Pada langkah ini dalam pengolahan data yaitu menentukan skor
4. 10 Analisa Data
4. 11 Etika Penelitian
Manusia di dunia ini tidak pernah lepas dari etika dan moral
lain yang berperan sebagai objek penelitian juga tidak bisa lepas dari yang
namanya etika, sopan santun, dan nilai moral. Dalam hubungan antara
(scientific attitude) serta selalu patuh pada etika penelitian meski mungkin
1. Informed Consent
penelitian yang akan dilakukan serta hal-hal apa saja yang akan
2. Anonimity
pada lembar alat ukur. Pada hasil penelitian yang disajikan, data
2007).
3. Confidentiality
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik
2007)
diketahuinya pada orang lain. Maka dari itu, kita sebagai peneliti
(Notoatmodjo, 2012)
Keterbukaan)
(Notoatmodjo, 2012)