Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENELITIAN KUANTITATIF
Dosen pengampu :
M. Iksan Kahar S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 6 :


Nur Annisa 201050011
Indah 201050007
Sri Indah 201050015
Anisa Febrianti 201050009

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
senantiasa memberikan karunia dan nikmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah
ini. Tak lupa shalawat beserta salam semoga bercurah kepada seluruh tauladan umat nabi
besar Muhammad SAW. keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku umatnya. Amin.
Selanjutnya dengan rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, pengajaran dan
pengarahan. Penyusunan makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI secara khusus penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya.
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh untuk sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran
untuk bisa lebih baik lagi.

Palu, 14 Maret 2022

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Penelitian Kuantitatif

B.     Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif

C.     Langkah-langkah Pokok Penelitian Kuantitatif

D.    Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif

E.     Proses Penelitian Kuantitatif

F.      Kelebihan dan kekurangan Penelitian Kuantitatif

BAB III PENUTUP

            A. Kesimpulan

            B. Saran

DAFTAR  PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi
proses perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan perencaan dimulai
dengan megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan
diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu
pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat
percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik
sampling, instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan
hasil penelitian.

Secara umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data yang
langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah
terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui pengujian reliabilitas dan
obyeksitas. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menggunakan angka-angka. Angka-angka tersebut digunakan sebagai
representasi dari informasi yang didapatkan dalam penelitian.

Data yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik dan
sebagainya yang kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat
menggenaralisasi data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan
umum.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
B.       Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diuraikan rumusan masalah,
diantaranya:
1.    Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif?
2.    Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif?
3.    Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif?
4.    Bagaimana Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif?
5.    Bagaimana Proses Penelitian Kuantitatif?
6.    Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif?
C.      Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1.    Memahami Pengertian Penelitian Kuantitatif.
2.    Mengetahui Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif.
3.    Memahami Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif.
4.    Mengetahui Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif.
5.    Mengetahui Proses Penelitian Kuantitatif.
6.    Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif.
BAB II

PEMBAHASAN

A.      Pengertian Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan
desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau
tampilan lainnya. Namun bukan berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa
informasi kualitatif. Penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil
survey sedangkan penelitian kualitatif yang menekankan pada studi kasus.
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1
B.       Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif

Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian kuantitatif,


seperti :
1. Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.
2.      Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
3.      Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa angka
atau yang diangkakan.
4.      Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak dan
dalam waktu yang relatif singkat.
5.      Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
6.      Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke generalisasi.

C.      Langkah-Langkah pada Penelitian Kuantitatif

1 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 14


Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah
adalah penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya.
Dari hal tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk
menjawab masalah tersebut, antara lain :
1.      Tahap Konseptual
Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang
relevan, mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini
termasuk merenungkan, berpikir,  membaca, membuat konsep, revisi konsep,
teoritisasi,  bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran
pustaka. Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti.
Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan
menjadi pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta
menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah di
mengerti.
2.      Fase Perancangan dan Perencanaan
Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti,
mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana
sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot
penelitian dan membuat revisi.
3.      Fase Empirik
Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data
penelitian dari lapangan.
4.      Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan
dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan,
yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.
5.      Fase Diseminasi
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan
diketahui oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam
bentuk laporan hasil penelitian.
D.      Penggunaan Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif dapat digunakan apabila :


1.      Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2.      Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
3.      Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
4.      Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5.      Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris
dan dapat diukur.
6.      Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori
dan produk tertentu.
E.       Proses Penelitian Kuantitaif

Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti dalam melakukan
penelitian kuantitatif. Minimal ada enam langkah yang harus dilakukan oleh peneliti yang
meliputi:
1.         Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan diteliti seperti:
a.       Topik
b.      Masalah

Adapun pertimbangan dalam memilih masalah minimal ada dua hal:


1)        Pertimbangan objektif
Maksud dari pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan masalah itu
sendiri, layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan masalah itu minimal
didasarkan pada pertimbangan kualitas masalah itu dan dapatnya masalah itu
dikonseptualisasikan.
2)        Pertimbangan subjektif
Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti terhadap apa
yang akan ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini mencakup minat,
dana, kemampuan, waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti terhadap masalah yang akan
ditelitinya.
Sumber Masalah
Stoner mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila:
1)      Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
2)      Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
3)      Ada pengaduan
4)      Ada kompetisi. 2

c.       Judul

2 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2009), h.52


Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif biasanya kata yang digunakan diawal
judul adalah:
1)      Hubungan
2)      Kontribusi
3)      Pengaruh
4)      Perbedaan
5)      Persepsi
2.         Mendesain model penelitian dan parameter penelitian

Untuk melangkah menuju desain penelitian kuantitatif seorang peneliti hendaknya


menentukan konsep penelitiannya. Sedangkan konsep penelitian dapat diperoleh dengan
generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana memperoleh prinsip dari
berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan empiris.  Sedangkan abstraksi
mencakup ciri-ciri umum yang khas dari fenomena yang dibicarakan itu.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam membuat konsep
penelitian adalah desain variabel dan interaksi antar variabel. Dan perlu diingat bahwa
konseptualisasi dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika peneliti membaca teori
yang akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori dan konsep telah terbentuk
peneliti bisa menentukan metode penelitian yang akan digunakan.

Variabel Kuantitatif

Secara konsep variabel dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:


a.         Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dan menjadi sasaran
dalam penelitian.
b.        Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel terikat
dan mempunyai hubungan positif dan negatif. 
c.         Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh ketergantungan yang


kuat dalam hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Kehadiran variabel
moderator ini akan mengubah hubungan awal antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
d.        Variabel Antara

Variabel antara adalah variabel yang bisa muncul saat variabel bebas mulai
mempengaruhi variabel terikat.

Hubungan antar variabel dibedakan menjadi 3 yaitu:


a.         Hubungan simetris.
b.        Hubungan asimetris.
c.         Hubungan timbale balik.
Paradigma Penelitian Kuantitatif

Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan


antara variabel yang akan diteliti. Bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif:
a.         Paradigma sederhana : terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
b.        Paradigma sederhana beruntun : terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya
masih sederhan
c.         Paradigma ganda dengan dua variabel bebas : terdapat dua variabel bebas dan satu
variabel terikat
d.        Paradigma ganda dengan tiga variabel bebas : terdapat tiga varibel bebas dan satu
variabel terikat
e.         Paradigma ganda dengan dua variabel terikat : terdapat dua variabel terikat dan satu
variabel bebas
f.         Paradigma ganda dengan dua varibel bebas dan dua varibel terikat. 3

Hipotesis Penelitian Kuantitatif

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut masih
perlu diuji kebenarannya. Adapun cara merumuskan hipotesis minmal memenuhi 3
kriteria yaitu:
a.       Hipotesis harus mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian
b.      Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris
c.       Hipotesis harus bersifat spesifik

Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternative (Ha).

3 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 66


Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh elemen penelitian, bisa berupa orang, produk, lembaga, dan
lain-lainnya. Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi yang
anggotanya disebut sebagai subjek, sedangkan anggota populasi disebut elemen. Banyak
teori guna mengukur jumlah sampel yang diperlukan. Missal teori Slovin, gay dan lain-
lain.
3.         Mendesain instrument pengumpulan data penelitian

Instrument penelitian dalam kegiatan penelitian ibarat sebuah jala atau jaring yang
digunakan untuk menangkap data sebanyak dan sevalid mungkin. Karena peran inilah
yang menjadikan instrument penelitian memiliki posisi amat penting dalam penelitian.
Instrument penelitian dibedakan menjadi:
a.       Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan responden. Ada
beberapa model wawancara yang bisa dilakukan oleh peneliti. Pertama, wawancara
terstruktur. Kedua wawancara tidak terstruktur.
b.      Angket (quisioner)

Angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Jenis quisioner bisa dibedakan menjadi
dua. Pertama, Quisioner yang diberikan secara pribadi.. Kedua, Quisioner surat.
c.       Pengamatan (observation)

Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian, dan data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Ada
dua bentuk observasi, yaitu:
1)      Observasi Berstruktur
2)      Observasi Tidak Berstruktur
d.      Dokumentasi

Dokumentasi adalah data sekunder yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau file.
Dokumen  ini bisa berupa buku, laporan, notulen, disc, majalah, surat kabar, foto, dan
lain sebagainya.
e.       Test        
Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan dan latihan yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada beberapa macam tes instrumen
pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi, tes sikap, tes
intelegensi.

Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian akan dianalisis untuk
menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang telah ditentukan peneliti. Dari penjabaran ini
nampak bahwa instrument penelitian memiliki peran yang penting dalam proses
pengumpulan data.

 Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliabilitas.
a.         Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau


keshahihan suatu instrument. Untuk memperoleh instrument yang valid peneliti harus
bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya
b.        Reliabilitas

Uji reliabilitas instrument menunjukkan hasil pengukuran suatu instrument bebas


dari kesalahan pengukuran.
4.         Melakukan pengumpulan data penelitian

Proses pengumpulan data penelitian kuantitatif harus terprogram dan terencana. Hal-
hal yang harus disiapkan oleh peneliti dalam tahap pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
a.       Membuat schedule penelitian

Schedule penelitian berisi hal-hal yang harus dikerjakan, kapan waktunya dan
deadline selesai dan lain-lain.
b.      Persiapan admisintrasi

Persiapan administrasi yang dimaksud seperti meliputi persiapan surat-menyurat,


pengurusan ijin penelitian, persiapan pertemuan-pertemuan, persiapan alat-alat penelitian,
dan lain-lain.
c.        Organisasi tim peneliti
Organisasi ini untuk penelitian kolektif, untuk penelitian individual tidak
memerlukan pengorganisasian seperti ini.
d.      Penyusunan anggaran penelitian

Bagi penelitian individual penyusunan anggaran tidak mutlak diperlukan karena


semua pengeluaran langsung dikoordinasi sendiri dengan biaya sendiri. Tapi bagi
penelitian kolektif yang membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu membuat
rencana anggaran dana.
e.       Uji coba dan revisi instrument penelitian

Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis angket.
Sedangkan jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan lainnya tidak harus
diuji cobakan. Karena instrument ini selalu bersama peneliti. 
f.       Field workers dan tenaga asisten

Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan
pada populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang lain.
g.      Mengambil data dilapangan

Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan data
bisa dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah sampai pada
pengumpulan data maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.
5.         Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
a.       Mengolah Data
Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data merupakan kegiatan
pendahuluan yang meliputi tiga tahap, yaitu:
1)   Tahap editing (Pemeriksaan Data)
2)   Tahap coding (pembuatan kode)
3)   Tahap penyederhanaan data
4)   Tahap mengode data
b.      Rencana Analisis
Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana
analisis. Adapun tahapan menyusun rencana analisis meliputi:
1)      Menentukan variabel yang hendak di analisis.
Pada umumnya variabel ini sudah nampak pada hipotesis penelitian.
2)      Rekontruksi variabel-variabel yang hendak dianalisis.
Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak selalu sama dengan apa yang
direncanakan. Langkah yang dilakukan adalah dengan meneliti data-data yang diperoleh
kemudian melakukan penjabaran variabel bila terdapat data yang keluar dari prediksi.
Penjabaran ini bisa dipandu dengan pengkodean yang disusun sebelumnya.
3)      Pengelompokan kategori/variabel kedalam kategori/variabel yang baru.
Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan kategori jawaban yang bervariasi.
Dalampengelompokan kategori ini memperhatikan urutan kode, pemberian skor, dan
pembentukan indeks dan skala.
4)      Table yang dibutuhkan.
Kebanyakan peneliti menyajikan data yang dikumpulkan kedalam bentuk table.
5)      Statistik Yang Diperlukan
Adapun statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Jika 
penelitian deskriptif maka statistik yang digunakan statistic deskriptif yang meliputi
distribusi frekuensi (untuk mengethaui penyebaran), mean modus median (untuk ukuran
pemusatan data), standar deviasi (untuk mengetahui ukuran penyimpangan).

Apabila penelitian bertujuan menguji hipotesis maka digunakan statistic inferensial.


Peneliti harus mengecek apakah hipotesisnya terkategori hipotesis komparasi (perbedaan,
perbandingan) atau hipotesis korelasi (hubungan). Karena statistic untuk kedua hipotesis
tersebut berbeda.
c.       Analisis dan Intepretasi

Setelah analisis data selesai dan informasi telah diperoleh maka langkah selanjutnya
adalah interpretasi hasil-hasilnya guna mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari
hasil penelitian tersebut. Interpretasi bisa sempit dalam artian peneliti hanya melakukan
interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya. Bisa juga luas dalam
arti peneliti membandingkan hasil analisisnya dengan kesimpulan peneliti lain.

Interpretasi pada dasarnya adalah, suatu penafsiran atas hasil dari suatu perhitungan
atau analisis data agar data berupa angka-angka itu dapat dilihat maknanya secara verba.
Adapun dalam penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis maka interpretasikan yang
diberikan sesuai dengan hasil uji hipotesisnya. Apabila Ho ditolak maka Ha diterima
ataupun sebaliknya. Kemudian hasil itu diterjemahkan kedalam bahasa kualitatif.
6.         Mendesain laporan hasil penelitian

Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan penelitian
amat penting karena ‘benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu penelitian yang
telah dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah lengkap, ringkas dan jelas,
susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain. 4

F.       Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif

Kelebihan Metode Kuantitatif:

1.      Dapat digunakan untuk menduga atau meramal.


2.      Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
3.      Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel.
4.      Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam
sebuah model.
5.      Menghasilkan teori yang kuat yang probabilitas kebenaran dan toleransi
kesalahannya dapat diperhitungkan.
6.      Kebenaran teori yang dihasilkan selalu terbuka untuk diuji kembali.
7.      Analisa yang dilakukan atas angka menghindarkan unsur subjekivitas. 5

Kekurangan Metode Kuantitatif:

1.      Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)


2.      Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
3.      Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data
yang populasi atau sampelnya sama.
4.      Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang
jumlahnya sedikit
5.      Tidak dapat mengungkap makna yang tersembunyi.
6.      Pengembangan teori lambat.
7.      Kegunaannya rendah karena pengambil kebijakan berada di luar penelitian.

4 Margono.  2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

5 Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif(Untuk Psikologi dan Pendidikan), hlm. 50.


BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif menyajikan
proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan
hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.
Sebuah penelitian tentunya harus dirancang dan direncanakan terlebih dahulu.
Dalam penelitian kuantitatif, pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan
ataupun pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling,
instrument, pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil
penelitian. Selain hal-hal tersebut, peneliti juga harus memikirkan teknik, instrumen, dan
kelengkapan penelitian lainnya yang diperlukan dalam penelitian kuantitatif.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-
model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena
alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk
menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan
antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan
pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun
ilmu-ilmu social.

B.  Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami
tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan
kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan
di masa akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif(Untuk Psikologi dan Pendidikan),


hlm. 50.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

http://suryanieti.blogspot.com/2012/06/desain-penelitian-kuantitatif.html

http://forummah.blogspot.com/2011/11/makalah-penelitian-kuantitatif.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-kuantitatif/
#ixzz29P0h8prM

Anda mungkin juga menyukai