FIDYA 201050004
NINING 201050014
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi Rabbi yang telah senantiasa melimpahkan karunia
rahmat-Nya kepada kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Gangguan Kesehatan Anak”. Shalawat salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umat menuju jalan keberkahan dunia dan akhirat ini. Tak
lupa kami haturkan terimakasih kepada sahabat-sahabat yang sudah berkenan membantu untuk
menyelesaikan pembuatan tugas makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penulisan
maupun bahasannya. Oleh karena itu kitik dan saran sangat kami harapkan guna memperbaiki dan
menyempurnakan makalah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis itu
sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan cikal bakal penerus bangsa yang harus diperhatikan. Seluruh aspek yang ada pada
diri seorang anak harus distimulun atau direspon agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai
yang kita harapan. Jika tumbuh kembang mereka baik, maka kedepannnya pun akan baik, begitupula
sebaliknya, jika sedari dini tumbuh kembangnya tidak baik, maka kedepannya pun akan terkendala.
Dengan demikian hal tersebut perlu diperhatikan.
Akan tetapi, dalam kita berusaha mengoptimalisasikan tumbuh kembang anak mestilah ada kendala
yang akan menghambat. Hal ini seperti masalah kesehatan. Memang benar pada masa golden age ini
diusahakan seluruh aspek yang ada pada anak harus terstimulun dengan optimal, akan tetapi
pengaruh lingkungan ataupun yang lain terkadang tiba-tiba menyerang tanpa pamit. Gejala tidak
sehat (sehat) akan membuat terkendala. Pasalnya kita tidak mungkin anak untuk mengembangkan
pengetahuanya, belajar melalui bermain ketika anak dalam kondisi sakit. Terlebih kalau
ketidaksehatan ini akan berlanjut maka akan menyebabkan berbagai macam gannguan seperti
gangguan psikis, sosial, khusus serta gangguan psikiatri yang timbul akibat faktor psikososial.
Dengan demikian, kita mengangkat tema ini agar para pembaca maupun penulis itu sendiri dapat
belajar pentingnya menjaga kesehatan anak untuk menghindari berbagai problematika dalam dunia
kesehatan anak.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui pengertian gangguan kesehatan
2.Untuk mengetahui macam-macam gangguan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan adalah hal yang muncul dari luar dugaan tentang kondisi tubuh seseorang yang
menimbulkan kelemahan dan menghalangi fungsi kerja organ tubuh baik secara fisik maupun psikis.
2. Gangguan Psikis.
Kesehatan juga mencakup kesehatan psikis yang terlihat dari adanya berbagai gangguan, temporer
maupun rutin. Pengertian temporer adalah muncul sewaktu-waktu tanpa diduga sebelumnya.
Contohnya : Pada malam hari anak bermimpi menyeramkan dan pada pagi hari anak bangun dan ia
merasa ketakutan. Contoh lainnya adalah setiap anak akan disuntik ia akan merasa takut, menangis
dan meronta-ronta, akibantnya secara psikologis ia sudah merasa sakit. Selain itu, banyak gangguan
psikis muncul karena anak-anak sejak usia muda itu memperoleh perlakuan buruk dari anggota
keluarganya.
Dibawah ini beberapa gangguan psikis pada anak diantaranya :
- Gangguan Emosi
Gangguan ini mengganggu tingkah laku anak, yaitu anak akan sedikit bertingkah laku yang tidak
dapat diterima dengan akal sehat. Orang tua dan lingkungan perlu menangani anak secara hati-hati,
sabar, rasional dan tegas. Wujud perilaku anak adalah merusak barang, mengganggu adik, berguling-
guling dilantai, gagap dan ngompol.
3. Gangguan Belajar.
Keberhasilan belajar anak dapat ditentukan oleh factor bakat, lingkungan, motivasi, peralatan
sekolah, kondisi anak dan gizi. Secara sepintas pengertian faktor adalah sebagai berikut:
a. Bakat adalah potensi anak yang dibawa sejak lahir, tiap anak memiliki bakat masing-masing yang
berbeda satu sama lain dan berasal dari keturunan orang tua.
b. Lingkungan adalah pengaruh yang berasal dari luar anak, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar.
c. Motivasi adalah dorongan untuk belajar, besar tidaknya dorongan umtuk anak dalam belajar
amatlah penting dan berperan pada kemauan anak untuk berhasil karena menimbulkan motivasi
dalam diri anak.
Peralatan sekolah adalah alat untuk anak belajar sehingga dapat mengurangi masalah dalam belajar.
Kondisi anak yaitu kesehatan, jika tubuh anak sehat maka anak akan bersemangat dan tenang dalam
belajar.
Untuk mencapai kondisi ini anak perlu cukup gizi, memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan
serta melakukan kegiatan yang baik bagi tubuh seperti berolahraga. Kondisi yang baik diperoleh
dengan makanan yang baik pula.
Gangguan belajar dapar berupa: tidak dapat mengikuti pendidikan yang biasa, prestasi belajar tiba-
tiba menurun, kurang penyesuaian antara kemampuan dengan sekolah, serta gangguan khusus yang
berhubungan dengan prestasi.
Faktor penyebab gangguan psikis:
a. Faktor organis atau somatis; contohnya terdapat kerusakan otak dan proses demensia.
b. Faktor-faktor psikis dan struktur kepribadiannya; misalnya pribadi psikopatis, kecemasan,
kesedihan, depresi, kesakitan hati, dan sebagainya.
Faktor lingkungan atau social.
4. Gangguan Sosial
Gangguan sosial terjadi karena tidak adanya keseimbangan anatara diri anak dengan lingkungan
sekitar. Anak tidak menyadari bahwa keberadaannya dinilai oleh masyarakat serta temannya dan dia
tidak menyadari bahwa perilakunya mendapatkan perhatian dari masyarakat karena dia merupakan
bagian dari masyarakat.
Awal gangguan sosial ini timbul dari pendidikan orang tua, yang pada saat pertama kali anak
melakukan tindakan yang keliru, orang tua tidak menegur tindakan anak dan tidak menegaskan
bagaimana yang harus ia lakukan, bukan hanya hal itu orang tuapun harus memberikan contoh
perilaku yang baik untuk menstimulasi anak agar tidak berbuat menyimpang dari perilaku yang
seharusnya.
C. Terdapat banyak jenis gangguan sosial pada anak usia dini, setiap anak yang memiliki gangguan
pada aspek perkembangan fisik-motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan
perkembangan moral pun juga selalu memiliki gangguan pada sosial dan emosional masing-masing.
1. Gangguan Pertumbuhan Fisik
Meliputi gangguan pertumbuhan di atas normal dan gangguan pertumbuhan di bawah normal.
Penyebabnya ialah anak mencari perhatian kepada teman teman dan gurunya. Adapun anak mencari
perhatian dapat dipahami karena anak di linhgkungan keluarga dan sekolahnannya tidak memperoleh
perhatian atau kasih sayang layaknya yang harus di peroleh oleh anaknya yang masih dalam tahap
pertumbuhan dan aspek (IQ, EQ,SQ). untuk memperoleh perhatian di lingkungan anak, ia melakukan
aktivitas yang tampaknya tidak baik, yakni dengan kecenderungan mengambil barang yang bukan
miliknya atau barang punya temannya sendiri. Sebab lain anak melakukan kenakalan dalam bentuk
mencuri selain karena ingin mendapatkan perhatian juga karena sianak tersebut tidak memilikinya
Dan ada pun penyebab lain anak melakukan tidakan mencuri: Tidak bisa mengendalikan diri
Jika pengendalian diri adalah hal yang memicu pada anak untuk mencuri, maka biasanya anak bisa
mencuri segala hal yang menarik perhatiannya dan ada di depan matanya.Bagi anak usia dni, hidup
ini sangatlah sederhana. Jika melihat benda yang berkilau, aneh, atau menggiurkan, maka ia akan
mengambilnya begitu saja. Jika sejak balita anak melakukan hal seperti itu maka harus diberi
peringatan.
• Ingin memiliki barang mahal
Biasanya alas an ini yang paling sering menjadi anak untuk mencuri. Seperti anak pada umumnya,
sangat wajar jika seorang anak mendambakan permainan baru yang mungkin harganya mahal.
Selain dari gangguan fisik, motorik,bahasa, dan perilaku ada beberapa gangguan social lain yang
mempengaruhi anak usia dini, yaitu:
• Gangguan spektrum autism
Gangguan spektrum autisme (GSA) adalah kelainan otak yang berdampak pada kemampuan
komunikasi dan interaksi sosial anak.Gejala gangguan spektrum autisme biasanya muncul di awal
masa kanak-kanak. Anak-anak penderita GSA terlihat seperti hidup di dalam dunianya sendiri.
Mereka tidak mampu mengembangkan hubungan emosional dengan orang lain di sekitar mereka.
Anak penderita autisme memiliki kemampuan yang lemah untuk mengekspresikan diri sendiri dalam
percakapan. Bicara mereka bisa jadi berulang atau memiliki kemampuan komunikasi verbal yang
lemah. Mereka tidak mampu mengatur frasa dan kalimat atau pengucapan mereka mungkin tidak
lazim. Dan mereka bisa terus berbicara dan menolak untuk mendengarkan saat bercakap-cakap
dengan orang lain.
• Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan menyebabkan anak memiliki rasa takut yang yang berlebihan pada hal-hal
yang tidak lazim. Anak juga mungkin selalu merasa cemas dan tertekan pada situasi normal. Anak-
anak penderita gangguan kecemasan bisa mengalami ketakutan yang begitu dahsyat, yang tiba-tiba
muncul tanpa peringatan. Contoh gangguan pada anak adalah gangguan obsesif-kompulsif di mana
orang terus mengalami pemikiran dan perilaku yang seolah terobsesi dan mereka tidak dapat
berhenti.
• Gangguan bipolar
Gangguan bipolar, atau penyakit mania-depresi, adalah kelainan otak yang menyebabkan perubahan
mood dan pergeseran yang tidak lazim pada tingkat energi dan aktivitas.
• Gangguan Khusus
Gangguan ini bersifat organik dan ummumnya disebabkan oleh kebiasaan. Sebenarnya jika tidak
terlambat kejadian ini dapat segera diobati atau dibuat normal kembali. Contoh gangguan khusus
adalah epilepsi, cerebral palsy, anoreksia, danmenghisap jari.
- Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa adalah gangguan pola makan yang tidak sehat dengan ditandai berat badan yang
terlampau rendah untuk usia dan tinggi badan orang tersebut. Biasanya penderita mempunyai
ketakutan terhadap kenaikan berat badan, bahkan pada saat mereka sebenarnya sudah sangat kurus.
Mereka berusaha menguruskan badanya lagi dengan berbagai cara seperti : diet ketat, melakukan
kegiatan fisik secara berlebihan, mengkonsumsi obat pencuci perut, dan selalu memuntahkan
makanan dengan sengaja.
Penderita anoreksia nervosa lebih banyak adalah wanita dibanding pria. Pola makan yang
menyimpang ini dapat menyebabkan rendahnya berat badan yang sangat ekstrem dan dapat
mengancam kehidupan apabila tidak ditangani dengan segera.
Menurut International Classification of Deseases, WHO 1968 (staf pengajar ilmu kesehatan anak
1985) terdapat berbagai gangguan psikiatri anak. Diantaranya yang perlu diketahui oleh seorang guru
TK, yaitu dikaitkan dengan pendidikan anak TK adalah gangguan dengan gejala khusus antara lain:
Kelainan bicara, gagap, bicara terlambat karena tuli, herediter dan psikosis.
Kelainan gerak; yaitu gerakan otot tertentu yang berulang-ulang tetapi tanpa tujuan.
Gangguan tidur; anak mau aktif terus.
Gangguan makan; karena sulit menerima makanan yang beragam.
Mengisap jempol; karena lelah atau tegang.
Menggigit kuku; karena tegang dan gelisah, umumnya sembuh ketika berusia 12 tahun.
Masturbasi; karena cemas.
Mengompol
Kelainan proses belajar yang spesifik; biasanya kesulitan membaca dan menulis. Gangguan yang
sering terjadi adalah gangguan psikofisiologis yaitu anak mengeluh mual, muntah, perasaan tidak
enak kalau pergi sekolah, sebab ada kecemasan atau konflik menghadapi situasi di sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Satuan pendidikan anak usia dini didirikan untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian anak
dalam menjembatani kehidupan keluarga dengan pendidikan disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Soegeng, dan Anne Lies Ranti. 1999. Kesehatan dan Gizi. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Kartono, Kartini. 2014. Patologi Sosial 3: Gangguan-gangguan Kejiwaan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Maramis. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga.
Chamidah, Atien Nur. 2010. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan Perkembangan Anak. Jurnal
UNY. Diakses melalui https://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/view. 08 Oktober 2019 : 15.00.
Raharjo, Tri Budi. 2007. Faktor-Faktor Resiko Epilepsi Pada Anak Dibawah Usia 6 Tahun. Jurnal
Eprints Undip. Diakses melalui https://eprints.undip.ac.idm. 07 Oktober 2019 : 22.00