Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

GEJALA PENYAKIT PADA ANAK USIA DINI

Dosen pengampu : KASMIATI, S.Ag.,M.Pd.I.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

FIDYA 201050004

ANISA FEBRIANTI 201050009

NINING 201050014

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi Rabbi yang telah senantiasa melimpahkan karunia
rahmat-Nya kepada kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Gangguan Kesehatan Anak”. Shalawat salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umat menuju jalan keberkahan dunia dan akhirat ini. Tak
lupa kami haturkan terimakasih kepada sahabat-sahabat yang sudah berkenan membantu untuk
menyelesaikan pembuatan tugas makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah  ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penulisan
maupun bahasannya. Oleh karena itu kitik dan saran sangat kami harapkan guna memperbaiki dan
menyempurnakan makalah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis itu
sendiri.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan cikal bakal penerus bangsa yang harus diperhatikan. Seluruh aspek yang ada pada
diri seorang anak harus distimulun atau direspon agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai
yang kita harapan. Jika tumbuh kembang mereka baik, maka kedepannnya pun akan baik, begitupula
sebaliknya, jika sedari dini tumbuh kembangnya tidak baik, maka kedepannya pun akan terkendala.
Dengan demikian hal tersebut perlu diperhatikan.
Akan tetapi, dalam kita berusaha mengoptimalisasikan tumbuh kembang anak mestilah ada kendala
yang akan menghambat. Hal ini seperti masalah kesehatan. Memang benar pada masa golden age ini
diusahakan seluruh aspek yang ada pada anak harus terstimulun dengan optimal, akan tetapi
pengaruh lingkungan ataupun yang lain terkadang tiba-tiba menyerang tanpa pamit. Gejala tidak
sehat (sehat) akan membuat terkendala. Pasalnya kita tidak mungkin anak untuk mengembangkan
pengetahuanya, belajar melalui bermain ketika anak dalam kondisi sakit. Terlebih kalau
ketidaksehatan ini akan berlanjut maka akan menyebabkan berbagai macam gannguan seperti
gangguan psikis, sosial, khusus serta gangguan psikiatri yang timbul akibat faktor psikososial.
Dengan demikian, kita mengangkat tema ini agar para pembaca maupun penulis itu sendiri dapat
belajar pentingnya  menjaga kesehatan anak untuk menghindari berbagai problematika dalam dunia
kesehatan anak.

B. Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan pengertian gangguan kesehatan ?


2.Apa saja macam-macam gangguan kesehatan ?

C. Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui pengertian gangguan kesehatan
2.Untuk mengetahui macam-macam gangguan kesehatan

                                         

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Gangguan Kesehatan
Gangguan kesehatan adalah hal yang muncul dari luar dugaan tentang kondisi tubuh seseorang yang
menimbulkan kelemahan dan menghalangi fungsi kerja organ tubuh baik secara fisik maupun psikis.

B.Macam-macam Gangguan Kesehatan

1. Makanan Kurang atau Kelebihan


Diberbagai wilayah belahan dunia ini, untuk makanan pokok masing-masin negara biasanya berbeda-
beda. Seperti halnya orang Jepang memiliki Ikan Mentah maupun cumi besar, orang Amerika
memiliki humberger sedanagkan untuk di negara Indonesia sendiri juga beragam, bukan hanya beras
(nasi), melainkan ada makanan yang lain yang digunakan sebagai pengganti nasi seperti ubi-ubian,
jagung, gandung dan sagu. Hal ini dilakukan disetiap masing-masing wilayah sesuai kebutuhan dan
ciri khas masing-masing.
Sering kali, masalah kesehatan yang baik tidak terjadi karena adanya suatau prubahan yang pada hal
itu berupa kekurangan zat makanan tertentu atau kelebihan. Kekurangan pada zat makanan disebut
defisiensi, dimana hal ini tentu akan mengakibatkan ketidak sehatan bahkan sakit. Begitupula jika
mengalami kelebihan maka akan timbul pula penyakit. Kekurangan umumnya mencakup protein,
karbohidrat serta protein, vitamin dan mineral. Sedangkan untuk kelebihan biasanya berkaitan denan
konsumsi lemak, protein serta gula.  Akibat adanya kelebihan bahan makanan akan mengakibatkan
timbulnya bermacam penyakit yakni penyakit pembuluh darah, dan dari penyakit inilah yang justru
akan menyebabkan penyakit jantung, kelumpuhan, obesitas/kegemukan dan lain sebagainya.
Biasanya menu yang berkaitan dalam kelebihan ini adalah menu yang tinggi lemak, gula, protein dan
kurang adanya serat.

2. Gangguan Psikis.
Kesehatan juga mencakup kesehatan psikis yang terlihat dari adanya berbagai gangguan, temporer
maupun rutin. Pengertian temporer adalah muncul  sewaktu-waktu tanpa diduga sebelumnya.
Contohnya : Pada malam hari anak bermimpi menyeramkan dan pada pagi hari anak bangun dan ia
merasa ketakutan. Contoh lainnya  adalah setiap anak akan disuntik ia akan merasa takut, menangis
dan meronta-ronta, akibantnya secara psikologis ia sudah merasa sakit. Selain itu, banyak gangguan
psikis muncul karena anak-anak sejak usia muda itu memperoleh perlakuan buruk dari anggota
keluarganya.
Dibawah ini beberapa gangguan psikis pada anak diantaranya :
- Gangguan Emosi
Gangguan ini mengganggu tingkah laku anak,  yaitu anak akan sedikit bertingkah laku yang tidak
dapat diterima dengan akal sehat. Orang tua dan lingkungan perlu menangani anak secara hati-hati,
sabar, rasional dan tegas. Wujud perilaku anak adalah merusak barang, mengganggu adik, berguling-
guling dilantai, gagap dan ngompol.
3. Gangguan Belajar.
Keberhasilan belajar anak dapat ditentukan oleh factor bakat, lingkungan, motivasi, peralatan
sekolah, kondisi anak dan gizi. Secara sepintas pengertian faktor adalah sebagai berikut:
a. Bakat adalah potensi anak yang dibawa sejak lahir, tiap anak memiliki bakat masing-masing yang
berbeda satu sama lain dan berasal dari keturunan orang tua.
b. Lingkungan adalah pengaruh yang berasal dari luar anak, yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Lingkungan keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar.
c. Motivasi adalah dorongan untuk belajar, besar tidaknya dorongan umtuk anak dalam belajar
amatlah penting dan berperan pada kemauan anak untuk berhasil karena menimbulkan motivasi
dalam diri anak.

Peralatan sekolah adalah alat untuk anak belajar sehingga dapat mengurangi masalah dalam belajar.
Kondisi anak yaitu kesehatan, jika tubuh anak sehat maka anak akan bersemangat dan tenang dalam
belajar.
Untuk mencapai kondisi ini anak perlu cukup gizi, memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan
serta melakukan kegiatan yang baik bagi tubuh seperti berolahraga. Kondisi yang baik diperoleh
dengan makanan yang baik pula.
Gangguan belajar dapar berupa: tidak dapat mengikuti pendidikan yang biasa, prestasi belajar tiba-
tiba menurun, kurang penyesuaian antara kemampuan dengan sekolah, serta gangguan khusus yang
berhubungan dengan prestasi.
Faktor penyebab gangguan psikis:
a. Faktor organis atau somatis; contohnya terdapat kerusakan otak dan proses demensia.
b. Faktor-faktor psikis dan struktur kepribadiannya; misalnya pribadi psikopatis, kecemasan,
kesedihan, depresi, kesakitan hati, dan sebagainya.
Faktor lingkungan atau social.

4. Gangguan Sosial
Gangguan sosial terjadi karena tidak adanya keseimbangan anatara diri anak dengan lingkungan
sekitar. Anak tidak menyadari bahwa keberadaannya dinilai oleh masyarakat serta temannya dan dia
tidak menyadari bahwa perilakunya mendapatkan perhatian dari masyarakat karena dia merupakan
bagian dari masyarakat.
Awal gangguan sosial ini timbul dari pendidikan orang tua, yang pada saat pertama kali anak
melakukan tindakan yang keliru, orang tua tidak menegur tindakan anak dan tidak menegaskan
bagaimana yang harus ia lakukan, bukan hanya hal itu orang tuapun harus memberikan contoh
perilaku yang baik untuk menstimulasi anak agar tidak berbuat menyimpang dari perilaku yang
seharusnya.

C. Terdapat banyak jenis gangguan sosial pada anak usia dini, setiap anak yang memiliki gangguan
pada aspek perkembangan fisik-motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan
perkembangan moral pun juga selalu memiliki gangguan pada sosial dan emosional masing-masing.
1. Gangguan Pertumbuhan Fisik
Meliputi gangguan pertumbuhan di atas normal dan gangguan pertumbuhan di bawah normal.

2. Gangguan perkembangan motoric


Perkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab
gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskular. Penyakit
neuromuscular sepeti muscular distrofi memperlihatkan keterlambatan dalam kemampuan berjalan.
Namun, tidak selamanya gangguan perkembangan motorik selalu didasari adanya penyakit tersebut.
Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi keterlambatan dalam
perkembangan motoric.

3. Gangguan perkembangan bahasa


Gangguan perkembangan bahasa pada anak dapat diakibatkan berbagai faktor, yaitu adanya faktor
genetik, gangguan pendengaran, intelegensia rendah, kurangnya interaksi anak dengan lingkungan,
maturasi yang terlambat, dan faktor keluarga. Selain itu, gangguan bicara juga dapat
disebabkankarena adanya kelainan fisik seperti bibir sumbing dan serebral palsi.

4. Gangguan Emosi dan Perilaku


Selama tahap perkembangan, anak juga dapat mengalami berbagai gangguan yang terkait dengan
psikiatri. Kecemasan adalah salah satu gangguan yang muncul pada anak dan memerlukan suatu
intervensi khusus apabila mempengaruh interaksi social dan perkembangan anak. Hal lain yang
ditimbulkan dari gangguan emosi dan perilaku yaitu mudahnya anak untuk melakukan pencurian,
perkelahian, mengganggu dan melawan yang tidak sepantasnya. Sebab anak melakukan tindakan
mencuri.

Penyebabnya ialah anak mencari perhatian kepada teman teman dan gurunya. Adapun anak mencari
perhatian dapat dipahami karena anak di linhgkungan keluarga dan sekolahnannya tidak memperoleh
perhatian atau kasih sayang layaknya yang harus di peroleh oleh anaknya yang masih dalam tahap
pertumbuhan dan aspek (IQ, EQ,SQ). untuk memperoleh perhatian di lingkungan anak, ia melakukan
aktivitas yang tampaknya tidak baik, yakni dengan kecenderungan mengambil barang yang bukan
miliknya atau barang punya temannya sendiri. Sebab lain anak melakukan kenakalan dalam bentuk
mencuri selain karena ingin mendapatkan perhatian juga karena sianak tersebut tidak memilikinya
Dan ada pun penyebab lain anak melakukan tidakan mencuri: Tidak bisa mengendalikan diri
Jika pengendalian diri adalah hal yang memicu pada anak untuk mencuri, maka biasanya anak bisa
mencuri segala hal yang menarik perhatiannya dan ada di depan matanya.Bagi anak usia dni, hidup
ini sangatlah sederhana. Jika melihat benda yang berkilau, aneh, atau menggiurkan, maka ia akan
mengambilnya begitu saja. Jika sejak balita anak melakukan hal seperti itu maka harus diberi
peringatan.
• Ingin memiliki barang mahal
Biasanya alas an ini yang paling sering menjadi anak untuk mencuri. Seperti anak pada umumnya,
sangat wajar jika seorang anak mendambakan permainan baru yang mungkin harganya mahal.

• Tekanan dari teman sebayanya


Ketika anak berada di lingkar pertemanannya yang salah, entah di sekolah atau di rumah, maka
pengaruh buruk mungkin penyebab anak melakukan tindakan pencurian. Mungkin, anak memiliki
teman yang suka mencuri barang-barang miik temannya, maka tekanan ini bisa menjadi pemicu,
hingga akhirnya anak suka mencuri.
• Sekedar mencari perhatian
Ketika sianak merasa ia tidak terlalu di perhatikan oleh guru dan orang tuanya, maka ia mungkin
merasa butuh melakukan sesuatu yang bisa mencuri perhatian dari orang-orang sekelilingnya.
Biasanya anak melakukan tindakan pencurian ini demi memikat perhatian kepada orang tua dan
gurunya, karena anak tersebut kuranya kasih sayang. Jika ini menjadi alasan anak untuk mencuri,
maka orang tuanya mulai meluangkan lebih untuk waktu dan perhatiannya kepada anak
• Untuk bersenang-senang
Anak juga mungkin mencuri benda yang tidak berguna baginya, karena ia hanya ingin bersenang-
senang. Ia hanya ingin tahu apa rasanya jika berhasil mengambil barang bukan miliknya, tanpa
diketahui orang lain. Sebab anak melakukan tindakan mengganggu Mengganggu teman yang sedang
belajar merupakan suatu kenakalan yang di lakukan pada anak usia dini. Kenakalan seperti ini pernah
di temukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Anak mengganggu pada temannya itu
biasanya pada saat pembelajaran berlangsung.
•Penyebab anak berkelahi
Penyebab anak berkelahi dengan teman-temannya biasanya jika anak itu tersinggung karena diejek
sama temannya, semisal seperti ditertawakan teman setelah jatuh akibat didorong. Tidak jarang anak-
anak berkelahi sampai cakar-cakaran dan pukul-pukulan dengan temannya karena masalah-masalah
seperti tadi. Anak-anak di usia dini ini memang masih perlu belajar bagaimana menyelesaikan
konflik dengan teman secara asertif. Dan belum tentu anak itu mengerti dan bisa menahan emosinya,
oleh sebab itu tak cukup sekali untuk mengingatkan anak mengenai hal ini, jadi yang diulang dan
dilatih berkali-kali. Bukan hanya guru, melainkan orang tua juga wajib untuk mengajarkan
perdamaian dalam persahabatan kepada anak-anaknya. Orang tua pun harus senantiasa membekali
anaknya dengan pengertian pergaulan di sekaolah, dan dimana saja terjadi konflik, tapi setiap konflik
harus di selesaikannya dengan cara damai. Pastinya seorang anak akan senang sekali bisa
menyelesaikan permasalahannya sendiri masalah mereka dengan baik dan bermain bersama lagi
dengan akur.

Selain dari gangguan fisik, motorik,bahasa, dan perilaku ada beberapa gangguan social lain yang
mempengaruhi anak usia dini, yaitu:
• Gangguan spektrum autism
Gangguan spektrum autisme (GSA) adalah kelainan otak yang berdampak pada kemampuan
komunikasi dan interaksi sosial anak.Gejala gangguan spektrum autisme biasanya muncul di awal
masa kanak-kanak. Anak-anak penderita GSA terlihat seperti hidup di dalam dunianya sendiri.
Mereka tidak mampu mengembangkan hubungan emosional dengan orang lain di sekitar mereka.
Anak penderita autisme memiliki kemampuan yang lemah untuk mengekspresikan diri sendiri dalam
percakapan. Bicara mereka bisa jadi berulang atau memiliki kemampuan komunikasi verbal yang
lemah. Mereka tidak mampu mengatur frasa dan kalimat atau pengucapan mereka mungkin tidak
lazim. Dan mereka bisa terus berbicara dan menolak untuk mendengarkan saat bercakap-cakap
dengan orang lain.

• Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan menyebabkan anak memiliki rasa takut yang yang berlebihan pada hal-hal
yang tidak lazim. Anak juga mungkin selalu merasa cemas dan tertekan pada situasi normal. Anak-
anak penderita gangguan kecemasan bisa mengalami ketakutan yang begitu dahsyat, yang tiba-tiba
muncul tanpa peringatan. Contoh gangguan pada anak adalah gangguan obsesif-kompulsif di mana
orang terus mengalami pemikiran dan perilaku yang seolah terobsesi dan mereka tidak dapat
berhenti.

• Gangguan bipolar
Gangguan bipolar, atau penyakit mania-depresi, adalah kelainan otak yang menyebabkan perubahan
mood dan pergeseran yang tidak lazim pada tingkat energi dan aktivitas.
• Gangguan Khusus
Gangguan ini bersifat organik dan ummumnya disebabkan oleh kebiasaan. Sebenarnya jika tidak
terlambat kejadian ini dapat segera diobati atau dibuat normal kembali. Contoh gangguan khusus
adalah epilepsi, cerebral palsy, anoreksia, danmenghisap jari.

• Epilepsi atau ayan


Epilepsi adalah gangguan sistem syaraf otak akibat pola aktivitas listrik otak yang tidak normal.
Karenanya menimbulkan sensasi dan perilaku yang tidak biasa, kejang, dan sampai hilang kesadaran.
Gangguan sistem syaraf ini dapat terjadi karena kelainan pada jaringan otak dan tidak seimbangnya
zat kimia didalam otak, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Gejala epilepsi sendiri yang sering
terjadi adalah kejang yang dapat dipicu dari beberapa kondisi. Contohnya kelelahan, stress, atau
konsumsi obat. Epilepsi dapat digolongkan menjadi dua :
Epilepsi idiopatik : epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui.
Epilepsi simptomatik : epilepsi yang terjadi karena akibat suatu penyakit yang menyebabkan
kerusakan otak. Epilepsi sendiri terjadi pada penderita dimana saja, ditempat yang tidak terduga, hal
ini tentunya dapat membuat penderita beresiko menderita cedera atau patah tulang akibat terjatuh
saat kejang. Selain itu penderita dapat mengalami komplikasi seperti epileptikus dan kematian
mendadak. Untuk itu epilepsi harus ditangani dengan memulai pengobatan secepatnya dengan
peraturan pola makan dan pemberian obat. Pemberian obat secara tepat dapat menstabilkan aktivitas
listrik didalam otak, dan dapat mengendalikan kejang pada penderita.Cerebral palsy atau lumpuh
otak Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan terganggunya pada gerakan dan koordinasi
tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang sering terjadi pada anak
yang masih ada didalam kandungan dan bisa juga terjadi saat proses persalinan atau dua setelah
kelahiran. Pada anak yang terkena cerebral palsy, biasanya timbul gejala seperti ini:
Kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh Terlambatnya perkembangan motorik
•Sulit melakukan gerakan yang tepat
•Gaya berjalannya tidak normal
•Otot kaku, bisa jadi malah sangat lunglai
•Tremor
•Gerakan menggeliat yang tidak dapat terkontrol
•Kurang merespon terhadap rasa nyeri atau sentuhan
•Tidak bisa menahan kencing, akibatnya masih sering mengompol walaupun usianya sudah besar
•Kecerdasannya terganggu
•Penglihatan dan pendengarannya terganggu
•Gangguan berbicara
•Kesulitan untuk menelan
•Terus menerus mengeluarkan air liur
•Kejang
Biasanya keluhan ini dapat bersifat permanen dan menimbulkan kecacatan. Sampai saat ini belum
ada pengobatan untuk menyembuhkan cerebral palsy, tetapi pengobatan dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan penderita untuk beraktivitas secara mandiri.

- Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa adalah gangguan pola makan yang tidak sehat dengan ditandai berat badan yang
terlampau rendah untuk usia dan tinggi badan orang tersebut. Biasanya penderita mempunyai
ketakutan terhadap kenaikan berat badan, bahkan pada saat mereka sebenarnya sudah sangat kurus.
Mereka berusaha menguruskan badanya lagi dengan berbagai cara seperti : diet ketat, melakukan
kegiatan fisik secara berlebihan, mengkonsumsi obat pencuci perut, dan selalu memuntahkan
makanan dengan sengaja.
Penderita anoreksia nervosa lebih banyak adalah wanita dibanding pria. Pola makan yang
menyimpang ini dapat menyebabkan rendahnya berat badan yang sangat ekstrem dan dapat
mengancam kehidupan apabila tidak ditangani dengan segera.

- Mengenyot atau menghisapJari


Sejak dalam kandungan dan berlangsung sampai anak itu lahir sampai menjelang usia dua tahun
mereka mempunyai kesenangan yaitu menghisap jari dan masa ini disebut fase oral. Setelah itu
penjelasan sigmund freud dalam psikoanalisisnya, kesenangan ini akan menghilang ketika perhatian
anak sudah beralih ke hal yang lain, anak lebih berinteraksi dan bermain dengan orang yang ada
disekitarnya, berimajinasi, dan menjelajah dunianya dengan menggerakkan motorik kasarnya.
Karena itulah jika sampai lewat usia dua tahun, anak masih senang menghisap apapun yang dapat
diisapnya termasuk jari, bisa jadi dia memiliki masalah dalam menemukan keasyikan lain diluar
kebiasaannya itu. Salah satu penyebabnya adalah kurang optimal dalam proses pengalihan perilaku
ini yang berlangsung diusia batita awal.
Perilaku menghisap, mengenyot dan mengigit-giti jari mempunyai dampak negatif pada fisik
maupun psikis jika tidak dihentikan sehingga kebiasaan tersebut terjadi sampai usia anak lebih dari
dua tahun, dampak tersebut antara lain :
• Kerusakan gigi dan rahang
• Kemampuan dalam berbicara terhambat
• Zat berbahaya
• Terluka
Karena itu sebagai orang yang ada disekitarnya perlu mengehntikan kebiasaan tersebut dengan
beberapa cara :
Berikan kenyamanan
Alihkan perhatiannya
Jangan tonjolkan amarah
Lepaskan tangan anak
Reward dan punishment
Gangguan Psikiatri yang Timbul Akibat Faktor Psikososial
Psikiatri adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari  segala hal yang berhubungan
dengan gangguan jiwa, yaitu dalam hal  pengenalan, pengobatan, rehabilitasi, dan pencegahan serta
juga dalam hal pembinaan dan peningkatan kesehatan jiwa.

Macam-macam gangguan psikiatri antara lain :

• Gangguan dalam hubungan dengan Orang Tua


Gangguan dalam hubungan dengan orang tua bisa disebabkan oleh adanya perceraian, mempunyai
adik yang memiliki jarak usia dekat sehingga anak merasa orang tua pilih kasih, perlindungan, dan
pegangan. Juga bisa disebabkan jika orang tua tidak bisa berlaku adil terhadap semua anaknya, akan
menimbulkan rasa iri hati. Namun, jika anak terlalu di berikan kasih sayang, perlindungan, dan
pegangan akan menimbulkan anak yang tidak mandiri.

• Gangguan dalam diri anak


Gangguan dalam diri anak bisa terjadi apabila anak memiliki kekurangan atau cacat. Anak yang
memiliki kekurangan biasanya merasa rendah diri, mempengaruhi tingkah laku, dan bisa membuat
anak merasa gelisah karena berbeda dengan oramg lain. Anak yang memiliki kekurangan seperti ini
harus ditimbulkan kepercayaan diri dan kebanggaannya melalui kesadaran akan hal yang positif pada
dirinya serta hal yang bersifat kerohanian dengan meyakinkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa
menciptakan manusia berbeda-beda namun semuanya mempunyai kelebihan dan fungsinya masing-
masing.

• Gangguan dalam interaksi sosial


Anak berhubungan dengan keluarga dan orang lain diluar keluarganya. Anak yang berhubungan
dengan orang lain selain keluarga perlu menyesuaikan diru dengan lingkungannya (beradaptasi) dan
mengadakan integrasi dengan baik. Anak yang mengalami gangguan dalam interaksinya denga orang
lain akan merasa kesepian, sendiri, tidak tenang, akan menutup diri, sulit untuk diajak bicara.
Penanganannya adalah anak sering diajak bicara mengenai kecakapannya sehingga anak merasa
dirinya diakui keberadaannya, anak diikut sertakan pada kegiatan-kegiatan kolektif.

Menurut International Classification of Deseases, WHO 1968 (staf pengajar ilmu kesehatan anak
1985) terdapat berbagai gangguan psikiatri anak. Diantaranya yang perlu diketahui oleh seorang guru
TK, yaitu dikaitkan dengan pendidikan anak TK adalah gangguan dengan gejala khusus antara lain:
Kelainan bicara, gagap, bicara terlambat karena tuli, herediter dan psikosis.
Kelainan gerak; yaitu gerakan otot tertentu yang berulang-ulang tetapi tanpa tujuan.
Gangguan tidur; anak mau aktif terus.
Gangguan makan; karena sulit menerima makanan yang beragam.
Mengisap jempol; karena lelah atau tegang.
Menggigit kuku; karena tegang dan gelisah, umumnya sembuh ketika berusia 12 tahun.
Masturbasi; karena cemas.
Mengompol
Kelainan proses belajar yang spesifik; biasanya kesulitan membaca dan menulis. Gangguan yang
sering terjadi adalah gangguan psikofisiologis yaitu anak mengeluh mual, muntah, perasaan tidak
enak kalau pergi sekolah, sebab ada kecemasan atau konflik menghadapi situasi di sekolah.

                                  

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Satuan pendidikan anak usia dini didirikan untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian anak
dalam menjembatani kehidupan keluarga dengan pendidikan disekolah.

Pada hakikatnya penilaian pendidikan anak usia dini bertujuan untuk :


Mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah proses kegiatan atau pembelajaran
berlangsung.
Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan anak didik dalam belajar sehingga dapat dilakukan
pengayaan dan remidial.
Memberikan umpan balik bagi anak didik agar dia mengetahui kelemahan dan kekuatannya dalam
proses pencapaian kompetensi.
Memberikan umpan balik bagi guru untuk memperbaiki atau mempertahankan metode, kegiatan,
pendekatan, dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran.
Bahan pertimbangan guru dalam melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Soegeng, dan Anne Lies Ranti. 1999. Kesehatan dan Gizi. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Kartono, Kartini. 2014. Patologi Sosial 3: Gangguan-gangguan Kejiwaan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Maramis. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga.
Chamidah, Atien Nur. 2010. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan Perkembangan Anak. Jurnal
UNY. Diakses melalui https://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/view. 08 Oktober 2019 : 15.00.
Raharjo, Tri Budi. 2007. Faktor-Faktor Resiko Epilepsi Pada Anak Dibawah Usia 6 Tahun. Jurnal
Eprints Undip. Diakses melalui https://eprints.undip.ac.idm. 07 Oktober 2019 : 22.00

Anda mungkin juga menyukai