Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Etika Profesi Hukum
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul : Hukum Perceraian
dengan baik. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita kelak.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu trugas terstruktur mata kuliah Etika
Profesi Hukum, tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
tentang hal yang berkaitan dengan Etika Profesi Hukum.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. H. Didi Sukardi, MH. Dan kepada
rekan-rekan yang telah membimbing dan mendukung saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu, saya berharap
rekan-rekan untuk memberikan kritik dan saran agar saya dapat mengevaluasi untuk kedepannya.
Saya selaku penulis makalah mohon maaf apabila di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................
BAB: I PENDAHULUAN......................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................
BAB: II PEMBAHASAN
A. Sistem Hukm Indonesia...............................................................................................................
B. Peristilahan Hakikat Dan Makna etika.........................................................................................
C. Keperluan dan Fungsi Etika..............................................................................................
D. Persamaan dan Perbedaan Etika dengan Etiket................................................................
KESIMPULAN.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Sistem Hukum Indonesia
2. Peristilahan Hakikat dan Makna Etika
3. Keperluan dan Fungsi Etika
4. Persamaan dan Perbedaan Etika dengan Etiket
C. Tujuan Penulisan
1. Sistem Hukum Indonesia
2. Peristilahan Hakikat dan Makna Etika
3. Keperluan dan Fungsi Etika
4. Persamaan dan Perbedaan Etika dengan Etiket
BAB II
PEMBAHASAN
2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. I, Ed. III, Balai Pustaka, Jakarta, 2001, hal. 309.
3 Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan, Jakarta 1999, hal.6.
keputusan dan tindakan seseorang supaya keputusan dan tindakan orang itu disebut baik
secara moral.4
Eika dan moral acapkali dipersamakan. Jika moral dipakai kata sifat maka artinya
sama dengan “etis” yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya. Jika dipakai
sebagai kata benda artinya sama dengan “etika”.5
Sementara itu menurut Surahwardi K. Lubis, dalam istilah latin, ethos atauethikos
selalu disebut dengan mos, sehingga dari perkataan tersebut lahirlah moralitas atau yang
sering diistilahkan dengan perkataan moral. Namun demikian, apabila dibandingkan
dalam pemakaian yang luas, perkataan etika dipandang sebagai lebih luas dari perkataan
moral, sebab terkadang istilah moral sering dipergunakan hanya untuk menerangkan
sikap lahiriah seseorang yang biasa dinilai dari wujud tingkah laku atau perbuatan nyata.6
Etika lalu dirumuskan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik
sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang dibutuhkan sebagai alat untuk
menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense)
dinilai menyimpang dari kode etik.
Dengan demikian, etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self
control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan
kelompok suatu profesi, yang kemudian disebut Kode Etik Profesi. Maka menurut
A.Sony Keraf Etika dipahami dalam pengertian moralitas sehingga mempunyai
pengertian yang jauh lebih luas. Etika dimengerti sebagai refleksi kritis tentang
bagaimana manusia harus hidup dan bertindak dalam sistem situasi konkret, situasi
khusus tertentu. Etika adalah filsafat moral atau ilmu yang membahas dan mengkaji
secara kritis persoalan benar dan salah secara moral, tentang bagaimana harus berpindah
kedalam situasi konkret.7
Adapun sumber muculnya etika sebagai pedoman perilaku dapat bersumber dari
internal dan eksternal. Internal bersumber dari dalam diri seseorang hasil dari proses
pendidikan orang tua semenjak dalam kandungan hingga contoh-contoh berkata dan
berperilaku yang baik selama seseorang berada dalam lingkungan keluarga.
Sumber eksternal, yaitu dari ajaran agama yang dianut seseorang, bisa juga
bersumber dari lingkungan masyarakat yang telah memiliki kaidah-kaidah perilaku baik
yang diharuskan untuk dilakukan serta perilaku tidak baik yang harus dihindari; dari
lingkungan sekolah yang diajarkan dan dicontohkan oleh para guru, dan bisa juga
6 Supriadi, Etika Dan Tanggung Jawab Profesi Hukum Di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010) hlm. 7.
Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan, Jakarta 1999,
K. Bertens, Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakareta, 2005
Supriadi, Etika Dan Tanggung Jawab Profesi Hukum Di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2010)
Serlika Aprita Etika profesi hukum (Palembang: PDF, 2019)
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. I, Ed. III, Balai Pustaka,
Jakarta, 2001.