Anda di halaman 1dari 7

1.

Pada konsep United Airway Disease ( UAD ) rinitis alergi dan asma bronkial memperlihatkan
c. Sel Makrofag
persamaan dalam aspek
d. Sel Langerhans
a. Hidung dan bronkus memiliki lapisan epitel kolumner bertingkat bersilia
e. Sel dendritik
b. Rinitis alergi dan asma bronkial merupakan respons inflamasi tipe 2 dengan infiltrasi sel neutrofil
Batalkan pilihan
c. Pada hidung dan bronkus dapat terjadi fenomena remodelling yang ditandai dengan penebalan
7. Pernyataan yang benar untuk tonsil palatina dan adenoid adalah
membrana basalis
a. Keduanya tidak mempunyai kapsul
d. Gejala yang terjadi pada rinitis alergi dan asma bronkial merupakan akibat dari mekanisme
b. Merupakan organ limfoid primer
vasokontriksi dan bronkokonsriksi
c. Tidak mempunyai kelenjar limfe afferen
e. Semua benar
d. Keduanya terletak di nasofaring
Batalkan pilihan
e. Berinvolusi setelah pubertas
2. Hipotesis yang paling tebukti menerangkan interaksi antara saluran napas atas dan saluran napas
Batalkan pilihan
bawah dalam konsep UAD adalah
8. Yang dimaksud zona sel T pada tonsil adalah
a. Refleks vagal
a. Kripta tonsil
b. Inflamasi sitemik
b. Epitel permukaan
c. Refleks bronkonasal
c. Kapsul tonsil
d. Hematogenic spreading
d. Folikel sekunder
e. Sistim persarapan otonom
e. Jaringan interfolikuler
Batalkan pilihan
Batalkan pilihan
3. Manakah efek ITSA pada sel T reg?
9. High Endotelial Venule terdapat pada
a. Aktivasi Il-10 dan TGF-β
a. Epitel permukaan
b. Aktivasi sel Th 2
b. Kripta tonsil
c. Peningkatan produksi sitokin Th 2
c. Jaringan interfolikuler
d. Peningkatan kada Il-4 dan Il-13
d. Trabekula
e. Induksi sel mast, basofil dan eosinofil
e. Kapsul tonsil
Batalkan pilihan
Batalkan pilihan
4. Persentase penderita rinitis alergi yang menderita asma bronkial dilaporkan sebesar
10. Sel APC yang mengaktifkan sel limfosit T untuk pengenalan alergen harus mempunyai reseptor pada
a. 5 – 10 %
permukaan sel nya yaitu
b. 15 %
a. IgE
c. 40 %
b. Gamma interferon
d. 80 %
c. Class I MHC antigens
e. Tidak diketahui
d. Class II MHC antigens
Batalkan pilihan
e. Komplemen
5. Apa yang terjadi pada kadar imunoglobulin pada tata laksana Imunoterapi Spesifik Alergen ( ITSA )?
Batalkan pilihan
a. Terjadi peningkatan jumlah Ig M
11. Jenis epitel kripta yang menutupi permukaan luar tonsila palatina adalah
b. Terjadi penurunan jumlah Ig A
a. Epitel squamosa bertingkat
c. Terjadi peningkatan jumlah Ig E
b. Epitel kolumnar pseudostratified bercilia
d. Terjadi peningkatan jumlah Ig G4
c. Epitel transisional
e. Terjadi penurunan jumlah Ig G
d. Epitel kuboid stratified
Batalkan pilihan
e. Epitel kuboid sederhana
6. Sel yang berperan sebagai Antigen Presenting Cell pada Sub Lingual Immunoterapy( SLIT ) adalah
Batalkan pilihan
a. Sel Mast
12. Seorang laki-laki umur 27 tahun siswa sebuah SMA di kota A datang ke poliklinik THT RS B dengan
b. Sel eosinofil
keluhan sering bersin-bersin disertai rinore dan obstruksi nasi sejak 3 tahun yang lalu.Keluhan ini
dirasakan hampir tiap hari dan mengganggu aktifitas belajar dan bekerja terutama jika masuk keruangan
c. Netrofil
yang banyak debunya. Kemungkinan diagnosis dari kasus tersebut adalah sesuai klasifikasi ARIA-WHO
d. Eosinofil
2001
e. Sel NK
a. Rinitis alergi Intermitten ringan
Batalkan pilihan
b. Rinitis alergi Intermitten berat
18. Jika kasus diatas hasil SPT positif terhadap tungau maka pengobatan medikamentosa utama pada
c. Rinitis alergi persisten ringan
kasus tersebut sesuai ARIA-WHO 2008 adalah
d. Rinitis alergi persisten berat
a. Antihistamin
e. Rinitis alergi persisten sedang berat
b. Dekongestan
Batalkan pilihan
c. Intranasal Kortikosteroid
13. Pemeriksaan penunjang untuk mengetahui jenis alergen yang dianjurkan pada pasien tersebut diatas
d. Oral Kortikosteroid
adalah
e. Anti Leukotrien
a. Skin Prick Test
Batalkan pilihan
b. Scrap Test
19. Jika dalam pemeriksaan SPT ternyata hasil tes semua negatif terhadap alergen yang diperiksa dan
c. Intradermal test
kita curiga kuat atas alergen tersebut maka pemeriksaan invivo yang sebaiknya dilakukan untuk
d. SET
mengetahui jenis alergen adalah
e. Nasal sitology
a. Pemeriksaan Ig E total
Batalkan pilihan
b. Pemeriksaan Ig E spesifik
14. Yang termasuk “preformed mediator “pada kasus diatas adalah
c. Pemeriksaan Nasal Peak Flow
a. Prostaglandin
d. Pemeriksaan Intradermal test
b. Histamin
e. Pemeriksaan Ig E pada mukosa hidung
c. Sitokin
Batalkan pilihan
d. Leukotrien
20. Typical evolution of allergic disease or “the allergic March” in order by patients age are
e. ICAM-1
a. Asthma-Allergic rhinitis-Food allergy-Atopic dermatitis
Batalkan pilihan
b. Atopic dermatitis-Food allergy-Asthma-Allergic rhinitis
15. Gejala Obstruksi nasi yang timbul pada kasus diatas disebabkan oleh karena
c. Asthma-Atopic dermatitis-Food allergy-Allergic rhinitis
a. Vasodilatasi pembuluh darah mukos hidung
d. Atopic Dermatitis-Food allergy-Allergic rhinitis-Asthma
b. Vasodilatasi dan permeabilitas pembuluh darah mukosa hidung meningkat
e. Food allergy-Atopic dermatitis-Allerig rhinitis-Asthma
c. Vasodilatasi dan permeabilitas pembuluh darah mukosa hidung menurun
Batalkan pilihan
d. Vasokonstriksi dan permeabilitas pembuluh darah mukosa hidung menurun
21. Jika terjadi reaksi efek samping selama tes alergi atau sesudah Imunoterapi maka yang harus
e. Vasokonstriksi dan permeabilitas pembuluh darah mukosa hidung menurun
dilakukan pertamakali adalah
Batalkan pilihan
a. Ukur tensi dan nadi
16. Yang termasuk “Newlyformed mediator “pada kasus diatas adalah
b. Berikan oksigen
a. Prostaglandin
c. Berikan antihistamin
b. Histamin
d. Berikan kortikosteroid
c. Heparin
e. Berikan adrenalin sub kutan
d. Triptase
Batalkan pilihan
e. Bradikinin
22. One of the indication for immunotherapy in Allergic rhinitis patients is
Batalkan pilihan
a. Perennial allergic rhinitis
17. Sel inflamasi yang mungkin akan meningkat tajam pada pemeriksaan nasal sitologi pada kasus diatas
b. Symptoms initiated by Ig E antibodies
adalah
c. Severe persistent AR not controlled by medications and avoidance
a. Trombosit
d. Positive skin test result to all of aeroallergens
b. Eritrosit
e. Decreased quality of life
Batalkan pilihan
e. Rupatadine
23. Fase masuknya alergen pertama kali sampai terbentuknya Ig E spesifik yang menempel pada sel
Batalkan pilihan
mastosit disebut
29. Seorang perempuan berusia 35 tahun, bekerja di pabrik roti datang dengan keluhan sejak 6 bulan
a. Fase provokasi
hidung tersumbat yang makin memberat dan tidak dapat membau. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior
b. Fase pencetus
terdapat krusta serta cavum nasi yang luas. Pemeriksaan laboratorium didapatkan gula darah sewaktu
c. Fase sensitasi
yang meningkat. Diagnosis yang paling mungkin untuk penderita ini adalah :
d. Fase cepat reaksi alergi
a. Rinitis atrofi
e. Fase lambat reaksi alergi
b. Rinitis alergi
Batalkan pilihan
c. Rinitis vasomotor
24. Kegunaan dari SET ( Set Endpoint Titration ) selain untuk diagnosis rinitis alergi juga dapat
d. Rinitis okupasional
a. Menentukan dosis obat antihistamin dengan tepat
e. Rinitis medikamentosa
b. Menentukan dosis awal untuk Imunoterapi Spesifik Allergen
Batalkan pilihan
c. Menentukan dosis kortikosteroid semprot hidung
30. Pernyataan yang benar mengenai rhinitis medikamentosa adalah :
d. Menentukan apakah perlu immunoterapi dalam pengobatan
a. Tidak terjadi kerusakan mukosa
e. Menentukan berapa lama pemberian imunoterapi dengan pasti
b. Akibat penggunaan berlebihan dekongestan oral
Batalkan pilihan
c. Akibat penggunaan brlebihan dekongestan topical
25. Alergen yang paling sering ditemukan di Indonesia sebagai penyebab rinitis alergi adalah
d. Akibat penggunaan berlebihan steroid topical
a. Kecoa
e. Terjadi penekanan reseptor alfa adrenergik rongga hidung
b. Dermatophagides Pteronyssinus
Batalkan pilihan
c. Debu rumah
31. Manifestasi penyakit alergi pada manula cenderung turun karena:
d. Bulu kuda
a. Pada orang tua sudah terjadi toleransi
e. Human dander
b. Karena adanya suatu fenomena immunosenecence
Batalkan pilihan
c. Pada manula sudah terjadi kekebalan terhadap alergen
26. Yang termasuk antihistamin yang generasi lama adalah
d. Pada manula sudah terjadi keadaan hiposensitif
a. Tripolidin
e. Sesuai dengan gambaran dari allergic march
b. Oxymetazolin
Batalkan pilihan
c. Cetirizine
32. Seorang perempuan usia 24 tahun gravid 20 minggu datang ke klinik dengan keluhan obstruksi nasi
d. Fenilpropanol amin
berat dan mengganggu tidurnya. Pada pemeriksaan endoskopi tampak septum nasi tidak deviasi, konka
e. Bilastine
inferior kongesti dan tidak ada klainan hidung lainnya. Penatalakasanaan yang dianjurkan adalah :
Batalkan pilihan
a. Irigasi hidung
27. Antihistamin yang efek sedasinya sangat rendah adalah
b. Loratadin dan steroid oral
a. Cetirizine
c. Loratadin dan steroid topical
b. Loratadine
d. Dekongestan topical dan antihistamin generasi baru
c. Fexofenadine
e. Tidak diberikan terapi untuk keamanan perkembangan
d. Tripolidin
Batalkan pilihan
e. Chlorpheniramine
33. Seorang laki-laki usia 35 tahun dengan keluhan rinore encer. Pada pemeriksaan ditemukan nasal
Batalkan pilihan
eosinofilia, Kadar IgE normal dan skin tes negatif. Diagnosis yang paling mungkin adalah
28. Anti histamin generasi baru yang juga berfungsi sebagai anti PAF adalah
a. Rinitis akut
a. Cetirizine
b. Rinitis alergi
b. Loratadine
c. Rinitis Vasomotor
c. Bilastine
d. Rinitis hormonal
d. Fexofenadine
e. Nonallergic rhinitis with eosinophilia syndrome ( NARES )
Batalkan pilihan
d. Vaksinasi BCG secara rutin dikerjakan pada semua bayi
34. Mediator kimia eosinofil pada reaksi alergi fase lambat yang berperan penting dalam kerusakan
e. Higiene yang baik pada awal kehidupan
mukosa:
Batalkan pilihan
a. Histamin
40. Penatalaksanaan paling tepat untuk alergi bulu anjing adalah :
b. Fosfolipid
a. Avoidance
c. Prostaglandin
b. Terfenadin
d. Major basic protein
c. Cromolyne
e. Eosinofil kemotaktik faktor of anaphylaxis
d. Beclometazone
Batalkan pilihan
e. Cetirizin
35. Otitis media eosinophilia paling sering muncul pada masa:
Batalkan pilihan
a. Bayi
41. Allergen di bawah ini dapat menyebabkan otitis eksterna kronis adalah
b. Anak
a. House dust
c. Remaja
b. Dust mite
d. Dewasa
c. Mold
e. Tua
d. Hairspray
Batalkan pilihan
e. Food
36. Sitokin yang paling berperan dalam proses maturase, migrasi dan keberlangsungan eosinophil pada
Batalkan pilihan
otitis media eosinofilik adalah :
42. Gejala yang paling sering timbul pada pekerja akibat terpapar debu kapas secara periodik adalah
a. IL-1
a. Hidung tersumbat
b. IL-2
b. Hidung beringus
c. IL-3
c. Bersin-bersin
d. IL-4
d. Gatal Hidung
e. IL-5
e. Gatal tubuh
Batalkan pilihan
Batalkan pilihan
37. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis OM eosinofilik adalah:
43. Munculnya hygene hypothesis didasarkan pada konsep bahwa alergi terjadi karena :
a. MRI
a. Dominasi Th1 terhadap Th2.
b. CT-Scan
b. Dominasi Th2 terhadap Th1
c. Foto Mastoid
c. Selama kehamilan Th1 dominan dibanding Th2.
d. Pemeriksaan darah
d. Peran Th2 lebih penting pada imunitas seluler.
e. Pemeriksaan sitologi secret
e. Peran Th1 lebih penting pada imunitas humoral.
Batalkan pilihan
Batalkan pilihan
38. Kriteria mayor diagnosis otitis media eosinofilik adalah
44. Test SPT dilakukan pada lapisan kulit
a. Otitis media kronis dengan efusi eosinophil
a. Intradermal
b. Cairan efusi telinga tengah dengan viskositas yang tinggi
b. Intrakutan
c. Resisten denga terapi konvensional otitis media
c. Intradermal
d. Dikaitkan dengan asma bronkial
d. Subkutan
e. Dikaitkan dengan polip nasal
e. Epidermis
Batalkan pilihan
Batalkan pilihan
39. Bertambahnya prevalensi penyakit alergi di negara maju karena:
45. Rinitis alergi paling sering muncul pada kelompok umur :
a. Pemakaian antibiotik yang berlebihan
a. Bayi
b. Sebagian negara maju mempunyai 4 musim
b. Anak-anak
c. Udara yang sedkit polusinya
c. Remaja
d. Dewasa
b. Dapat mengatasi gejala pada fase lambat rinitis alergi
e. Orangtua
c. Dapat mengatasi gejala pada baik pada fese cepat maupun fase lambat rinitis alergi
Batalkan pilihan
d. Mempunyai efek samping sitemik yang besar
46. Tanda dan gejala klinis reaksi fase cepat pada hypersensitivitas tipe I, disebabkan oleh :
e. Tidak berefek pada gejala obstruksi nasi
a. Pelepasan IG E oleh sel B
Batalkan pilihan
b. Pelepasan histamin dari sel mast
52. Fungsi utama Il- 4 adalah
c. Pelepasan prostaglandin oleh sel mast
a. Pematangan dan difrensiasi dari Eosinofil
d. Pelepasan ECFA oleh sel mast
b. Mempercepat apoptosis eosinofil
e. Melekatnya IG E pada dinding sel mast
c. Merangsang limfosit B memproduksi IgE
Batalkan pilihan
d. Merangsang produksi Interferon gamma
47. Penderita rhinitis alergi mempunyai tanda khas seperti nasal crease dan allergic shiners. Penyebab
e. Meransang degranulasi sel mastosit
terjadinya allergic shiners adalah:
Batalkan pilihan
a. Kebiasaan menggosok hidung akibat hidung gatal
53. Antileukotrien biasanya diberikan pada rinitis alergi dengan keluhan yang menonjol adalah
b. Dilatasi pembuluh darah arteriol
a. Rinore
c. Penumpukan hemosiderin pada submukosa
b. Obstruksi nasi
d. Sumbatan aliran balik vena mukosa cavum nasi
c. Gatal hidung
e. Obstruksi hidung yang kronik
d. Bersin
Batalkan pilihan
e. Sefalgi
48. Seorang yang mempunyai kecenderungan mengalami hiperresponsifitas Ig E terhadap berbagai
Batalkan pilihan
antigen disebut :
54. Indikasi pemberian kortikosteroid oral sesuai ARIA-WHO 2008
a. Intoleransi
a. Diberikan sebagai obat utama pada rinitis alergi persisten sedang berat
b. Hipersensitivitas
b. Diberikan seabagai tambahan dalam jangka pendek setelah tidak ada respons dengan pengobatan
c. Hiperreaktivitas
kortikosteroid intranasal
d. Autoimun
c. Diberikan dalam jangka pandek sebelum diberikan pengobatan kortikosteroid intra nasal
e. Atopi
d. Diberikan dalam jangka panjang sebelum diberikan pengobatan kortikosteroid intranasal
Batalkan pilihan
e. Tidak dianjurkan pada rinitis alergi
49. The advantage of second-generation antihistamines is:
Batalkan pilihan
a. Has low oral bioavailibility
55. Dalam Imunoterapi Spesifik Alergen yang diberikan sub kutan perlu diberikan secara bertahap
b. Maximal antiserotinergic effect
karena
c. Blocking reflex mediated rhinitis
a. Blocking antibodi akan terbentuk jika diberikan secara bertahap
d. Maximal penetration of the central nervous system
b. Pemberian dalam dosis kecil akan merangsang terbentuknya blocking antibodi
e. Inhibition of inflamatory sell influx
c. Untuk mencegah reaksi efek samping yang tidak diinginkan
Batalkan pilihan
d. Pemberian dalam dosis besar tidak merangsang terbentuknya blocking antibodi
50. The nasal mucosal oedema in allergic rhinitis patients caused by :
e. Untuk mengurangi biaya pengobatan
a. Arteriole dilatation
Batalkan pilihan
b. Caverne sinus dilatation
56. Prinsipi Imunoterapi Spesifik Alergen adalah
c. Leakage of the arteriole
a. Harus dalam dosis tinggi dan tidak bertahap
d. Eosinophil infiltration
b. Cukup dosis rendah
e. Neutrophil infiltration
c. Pada dosis pemeliharaan diberikan dosis yang tertinggi yang tidak menimbulkan efek samping
Batalkan pilihan
d. Dosis awal sama dengan dosis pemeliharaan
51. Pemberian kortikosteroid intranasal
e. Dosis toleransi sama bagi setiap orang
a. Dapat mengatasi gejala pada fase cepat rinitis alergi
Batalkan pilihan
57. Seorang wanita 22 tahun dengan diagnosis suspek rinitis alergi sedang berat-menahun dilakukan
c. Penurunan kadar IgE pada minggu pertama
Intradermal Dilution Titration (IDT) dengan hasil
d. Penurunan kadar jumlah eosinofil yang bermakna
e. Terbentuknya IgG-blocking antibody sejak minggu pertama
a. Larutan 7 Batalkan pilihan
b. Larutan 6 63. One of the indication for immunotherapy in Allergic rhinitis patients is
c. Larutan 5 a. Perennial allergic rhinitis
d. Larutan 4 b. Symptoms initiated by Ig E antibodies
e. Larutan 3 c. Severe persistent AR not controlled by medications and avoidance
Batalkan pilihan d. Positive skin test result to all of aeroallergens
58. Dosis awal untuk memulai imunoterapi pada hasil diatas adalah e. Decreased quality of life
a. Larutan 3 Batalkan pilihan
b. Larutan 4 64. Alasan pemberian obat kombinasi antistamin dan dekongestan pada rinitis alergi adalah
c. Larutan 5 a. Untuk mengatasi gejala gatal yang menonjol
d. Larutan 6 b. Untuk mengatasi gejala bersin yang menonjol
e. Larutan 7 c. Untuk mengatasi gejala rinore yang menonjol
Batalkan pilihan d. Untuk mengatasi gejala obstruksi nasi yang menonjol
59. Sel inflamasi yang paling berperan dalam reaksi alergi fase cepat adalah e. Mencegah efek samping dari dekongestan
a. Sel APC Batalkan pilihan
b. Sel Th1 65. Histamin dalam jumlah sedikit dibutuhkan oleh setiap orang dalam hal
c. Sel Mastosit2 a. Kewaspadaan
d. Sel Neutrofil b. Tidur
e. Sel Dendritik c. Anti gatal
Batalkan pilihan d. Istirahat
60. Salah satu syarat mutlak indikasi pemberian imunoterapi spesifik alergen adalah e. Gembira
a. Merupakan hipersensitifitas tipe I dari Gell dan Coombs Batalkan pilihan
b. Hipersesnsitifitas yang diperantarai Ig G 66. Antihistamin yang mempunyai efek sedasi yang terendah adalah
c. Reaksi imun kompleks a. Desloratadine
d. Hipersensitifitas tipe IV dari Gell dan Coombs b. Fexofenadine
e. Alergi lebih dari satu macam alergen c. Levocetirizine
Batalkan pilihan d. Cetirizine
61. Efek imunoterapi spesifik alergen pada akhir terapi terhadap Sel B dan sintesis antibodi adalah e. Loratadine
a. Ratio Ig E/ Ig G4 meningkat Batalkan pilihan
b. Ratio Ig E/Ig G4 menurun 67. Sitokin yang berperan pada produksi Ig E pada Limfosit B adalah
c. Supresi produksi IL-10 dan TGF-β a. Il-4 dan Il-10
d. Ig A menurun b. !l-10 dan TGF β
e. Ratio Ig E/Ig A menurun c. Il-4 dan Il-13
Batalkan pilihan d. Il-10 dan Il-1
62. Pada Imunoterapi alergen spesifik fase dosis eskalasi pada penderita Rinitis Alergi akan didapatkan e. Il -5 dan Il-6
keadaan sebagai berikut : Batalkan pilihan
a. Terjadi kenaikan kadar Ig E 68. Dibawah ini adalah merupakan contoh penyakit atopi
b. Kadar sitokin IL-4 turun signifikan a. Rinitis alergi, asma bronkiale dan rinitis vasomotor
b. Rinitis alergi, asma bronkiale dan dermatitis atopi
c. Rematoid artritis, asma bronkiale, dermatitis kontak
d. Rematoid artritis, vaskulitis dan dermatitis kontak
e. Asma bronkiale, SLE dan dermatitis atopi
Batalkan pilihan
69. Pada rinitis alergi persisten sedang berat yang disertai asma maka prngobatan tambahan selain
kortikostroid inntranasal adalah :
a. Anti inflamasi non steroid
b. Antileukotrient
c. Antiprostaglandin
d. Mukolitik
e. Dekongestan
Batalkan pilihan
70. What is the mechanism of action of vasoconstriction by topical decongestants?
a. Release of exogenous norepinephrine
b. Release of endogenous acetylcholine
c. Parasympathetic stimulation of the nasal mucosa
d. Competitive inhibitor with epineprine at receptor level
e. α-Adrenergic stimulation of the nasal mucosa and blood vessels

Anda mungkin juga menyukai