DISUSUN OLEH
ADRIA WINATA
1420121011
S1 KEPERAWATAN 2022
i
KATA PENGANNTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah “Issue dan hukum praktik keprawatan" dengan tepat
waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan l. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang hukum-hukum praktik keperawatan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH...................................................................................3
3. TUJUAN........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
BAB II PENUTUP..........................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................9
2 SARAN........................................................................................................9
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Keperawatan adalah suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan kesehatan dengan
segala perencanaan atau tindakan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
kehidupan masyarakat (Hidayat, 2007). Pemberian asuhan keperawatan adalah tugas
perawat pelaksana (Hidayat, 2011). Perawat pelaksana bertugas memberikan asuhan
keperawatan, membantu penyembuhan, membantu memecahkan masalah pasien dibawah
pengawasan dokter atau kepala ruang (Pratiwi & Utami, 2010). Untuk mencapai asuhan
keperawatan yang sempurna maka proses keperawatan harus dilaksanakan sesuai dengan
prosedurnya.
Menurut Deswani (2011), proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis
dan terorganisasi dalam pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan
respons unik individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan
yang dialami, baik actual maupun potensial. Proses keperawatan terdiri atas lima tahap,
yaitu : pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
Setiap tahap dari proses keperawatan saling terkait dan ketergantungan satu sama
lain. Jika dari proses keperawatan langkah -langkah nya tidak dilaksanakan secara
keseluruhan maka proses keperawatan tidak akan berjalan dengan baik, karena jika satu
saja langkah atau tahap itu tidak dilakukan maka akan mempengaruhi tahap yang lain
karena mereka saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
2 RUMUSAN MASALAH
A.pengertian asuhan keperawatan
B.Tehnik Dan proses keperawatan
3 TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode literasi. Metode literasi yang
digunakan dalam pengkajian ini merupakan suatu metode penelitian yang menggunakan
pengumpulan data atau informasi, pemahaman, dan kemampuan menganalisa yang
bersumberkan pada jurnal, text book, maupun e-book yang relevan yang berfokus pada
pemahaman komponen diagnosa keperawatan dari hasil pengkajian keperawatan dan
dengan mengggunakan 13 sumber referensi dari jurnal, text book, dan e-book dalam
mendukung penulisan kajian ini.
Jika dari proses keperawatan langkah -langkah nya tidak dilaksanakan secara
keseluruhan maka proses keperawatan tidak akan berjalan dengan baik, karena jika satu
saja langkah atau tahap itu tidak dilakukan maka akan mempengaruhi tahap yang lain
karena mereka saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Menurut Craven dan Hirnle
(2000),
3
proses keperawatan sebagai pedoman untuk praktek keperawatan profesional,
mempunyai karakteristik:
3. Saling tergantung.
1. Merupakan sistem yang terbuka dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari
klien, keluarga, kelompok dan komunitas.
2. Bersifat siklik dan dinamis, karena semua tahap-tahap saling berhubungan dan
berkesinambungan.
3. Berpusat pada klien, merupakan pendekatan individual dan spesifik untuk memenuhi
kebutuhan klien
5. Menggunakan perencanaan.
6. Mempunyai tujuan.
8. Menekankan pada umpan balik, dengan melakukan pengkajian ulang dari masalah atau
merevisi rencana keperawatan.
4
9. Dapat diterapkan secara luas. Proses keperawatan menggunakan kerangka kerja untuk
semua jenis pelayanan kesehatan, klien dan kelompok
1. TAHAPAN PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan tahap awal proses keperawatan dan merupakan suatu proses
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi
dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Tahap pengkajian merupakan pemikiran dasar
dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Pengkajian
yang lengkap, akurat, sesuai kenyataan, kebenaran data sangat penting untuk merumuskan
suatu diagnosa keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
respon individu.
A. Data Dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien,
kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi
dari medis atau profesi kesehatan lainnya.
B. Data Fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap
kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang
dilaksanakan terhadap klien.
5
didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar
tersebut digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan
keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien.
2. TAHAPAN DIAGNOSA
Pada tahun 1953, istilah diagnosa keperawatan diperkenalkan oleh V. Fry dengan
menguraikan langkah yang diperlukan dalam mengembangkan rencana asuhan
keperawatan. Menurut North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) (1990,
dalam Carpenito, 1997) diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang,
keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah-masalah kesehatan/ proses
kehidupan yang aktual atau risiko. Diagnosa keperawatan memberikan dasar-dasar
pemilihan intervensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat perawat. Adapun
persyaratan dari diagnosa keperawatan adalah perumusan harus jelas dan singkat dari
respons klien terhadap situasi atau keadaan yang dihadapi, spesifik dan akurat, memberikan
arahan pada asuhan keperawatan, dapat dilaksanakan oleh perawat dan mencerminkan
keadaan kesehatan klien.
3. TAHAPAN PERENCANAAN
Langkah ketiga dari proses keperawatan adalah perencanaan. Menurut Kozier et al.
(1995) perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap
yang sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan
pemecahan masalah. Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya
berdasarkan hasil pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan
petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan,
atau mengeliminasi masalah kesehatan klien. Langkah-langkah dalam membuat
perencanaan keperawatan meliputi: penetapan prioritas, penetapan tujuan dan kriteria
hasil yang diharapkan, menentukan intervensi keperawatan yang tepat dan pengembangan
rencana asuhan keperawatan. Setelah diagnosa keperawatan dirumuskan secara spesifik,
perawat menggunakan kemampuan berfikir kritis untuk segera menetapkan prioritas
diagnosa keperawatan dan intervensi yang penting sesuai dengan kebutuhan klien (Potter &
Perry, 1997).
6
Penetapan prioritas bertujuan untuk mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan
yang sesuai dengan berbagai masalah klien (Carpenito, 1997). Penetapan prioritas dilakukan
karena tidak semua masalah dapat diatasi dalam waktu yang bersamaan. Salah satu metode
dalam menetapkan prioritas dengan mempergunakan hirarki kebutuhan menurut Maslow.
Prioritas dapat diklasifikasi menjadi tiga tingkatan, antara lain high priority, intermediate
priority, dan low priority. Dalam menetapkan prioritas perawat juga harus memperhatikan
nilai dan kepercayaan klien terhadap kesehatan, prioritas klien, sumber yang tersedia untuk
klien dan perawat, pentingnya masalah kesehatan yang dihadapi, dan rencana pengobatan
medis. Diagnosa keperawatan klien dan penetapan prioritas membantu dalam menentukan
tujuan keperawatan.
Tujuan adalah petunjuk untuk menyeleksi intervensi keperawatan dan kriteria hasil
dalam mengevaluasi intervensi yang telah diberikan (McCloskey & Bulechek, 1994, dalam
Potter & Perry, 1997). Evaluasi kritis perawat dalam menetapkan tujuan dan ukuran hasil
yang diharapkan ditekankan pada diagnosa, masalah yang mendesak, dan sumber-sumber
klien serta sistem pelayanan keperawatan (Bandman & Bandman, 1995, dalam Potter &
Perry, 1997).
4. TAHAP IMPLEMENTASI
7
5. TAHAP EVALUASI
b. Untuk menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dari tindakan keperawatan yang
telah diberikan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi dalam
pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan respons unik individu
pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang dialami, baik
actual maupun potensial. Proses keperawatan terdiri atas lima tahap, yaitu : pengkajian,
diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap dari proses keperawatan
saling terkait dan ketergantungan satu sama lain. Jika dari proses keperawatan langkah -
langkah nya tidak dilaksanakan secara keseluruhan maka proses keperawatan tidak akan
berjalan dengan baik, karena jika satu saja langkah atau tahap itu tidak dilakukan maka akan
mempengaruhi tahap yang lain karena mereka saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
2. saran
Hendaknya Setiap perawar melakukan asuhan keperawatan dengn tahap dari proses
keperawatan dengan ketentuanya karna Jika dari proses keperawatan langkah -langkah nya
tidak dilaksanakan secara keseluruhan maka proses keperawatan tidak akan berjalan
dengan baik, karena jika satu saja langkah atau tahap itu tidak dilakukan maka akan
mempengaruhi tahap yang lain karena mereka saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10