Anda di halaman 1dari 4

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Pendekatan Penelitian


Menurut Sugiyono (2019), “Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang analisis datanya
menggunakan statistik inferensial yang dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan. Tujuan analisis ini adalah mengetahui derajat hubungan dan
pola/bentuk pengaruh antara variabel bebas dengan varibel terikat.

2.2 Populasi
Menurut Sugiyono (2019), Populasi merupakan area generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar di BEI untuk periode 2014–
2020 yang berjumlah 14 perusahaan.

2.3 Sampel
Menurut Sugiyono (2019), Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penentuan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan
sampel menggunakan metode purposive sampling dilakukan dengan mengambil
sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan
dapat berdasarkan pertimbangan tertentu tertentu. Adapun kriteria yang ditetapkan
oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar di BEI (2014-2020).
2. perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar di BEI yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit
selama periode pengamatan (2014-2020).
3. perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar di BEI yang tidak mengalami kerugian dari tahun (2014-2020).
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 11 perusahaan x 7 tahun
penelitian, sehingga menjadi 77 data pengamatan.

2.4 Definisi Operasional


Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur
secara operasional di lapangan.
Tabel 2.1 Operasionalisasi Variabel
No Variabel Definisi Pengukuran Skala
Likuditas Kemampuan Current Ratio (CR) Rasio
(X1) perusahaan dalam
memenuhi kewajiban Aset lancar
jangka pendek yang CR = X 100%
segera harus dipenuhi. Hutang Lancar

5
6

2 Leverage Perbandingan atau Debt to Equity Ratio (DER)


(X2) imbangan pendanaan
jangka panjang Hutang
perusahaan yang DER = X 100%
ditunjukkan oleh Modal Rasio
perbandingan hutang
terhadap modal sendiri.

3 Nilai Persepsi investor Harga Pasar Saham


Perusahaan terhadap perusahaan go PER =
(Y) public, yang sering Laba Per Saham
Rasio
dikaitkan dengan harga
saham.

2.5 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data pendukung berupa buku-
buku referensi untuk mendapatkan gambaran tentang masalah yang diteliti,
jurnal, serta laporan yang dipublikasikan oleh Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Industri Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar di BEI dari situs www.idx.co.id.

2.6 Teknik Analisis Data


2.6.1 Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2019), Analisis statistik deskriptif ditujukan untuk
melihat profil dari penelitian tersebut dan memberikan gambaran terhadap objek
yang diteliti melalui data sampel dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.
Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan suatu data yang dilihat dari
mean, median, deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum.

2.6.2 Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas Data
Menurut Situmorang (2018), Pengujian ini dilakukan dengan tujuan ingin
mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal.
Distribusi data dikatakan normal apabila distribusi data berbentuk lonceng, yakni
tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya uji normalitas ini,
maka penelitian bisa digeneralisasikan pada populasi. Metode yang digunakan
dalam melakukan uji normalitas adalah pendekatan histogram, pendekatan grafik,
dan pendekatan Kolmogorov-Smirnov yaitu apabila nilai signifikan Kolmogorov-
Smirnov < 0,05 maka data berdistribusi dengan normal.
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Situmorang (2018), Uji multikolinearitas digunakan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terdapat korelasi (hubungan)
diantara variabel bebas dalam model regresi. Apabila terdapat korelasi antara
variabel bebas, maka terjadi multikolinearitas. Sedangkan, apabila tidak terdapat
korelasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinearitas. Pengujian
terhadap ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan melihat toleransi
variabel dan Variance Inflation Factor (VIF). Deteksi dilakukan dengan melihat
7

nilai VIF dan nilai tolerance. Multikolinearitas tidak terjadi jika VIF < 10 dan
nilai tolerance > 0,10.
3. Uji Autokorelasi
Menurut Situmorang (2018), Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai sebuah
istilah korelasi antara serangkaian pengamatan atau observasi yang diurutkan
berdasarkan waktu (seperti dalam deret waktu) atau ruang (seperti dalam data
cross-section). Pengujian autokorelasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi
muncul karena pengamatan yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya dan juga dikarenakan residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari
satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah model
regresi yang bebas dari autokorelasi. Dasar pengambilan keputusan dalam uji run
test yaitu :
a. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil < dari 0,05, maka terdapat gejala
autokorelasi.
b. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar > dari 0,05, maka tidak terdapat
gejala autokorelasi.

2.6.3 Regresi Linier Berganda


Analisis regresi berganda yaitu suatu analisis yang menguji pengaruh
likuiditas dan leverage terhadap nilai perusahaan, dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Y = α + ß1X1 + ß2X2 + €
Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan (Dependent Variabel)
α = Konstanta
ß = Koefisien Regresi Berganda (Multiple Regression)
X1 = Likuiditas (Independent Variabel)
X2 = Leverage (Independent Variabel)
€ = Error term

2.6.4 Uji Hipotesis


1. Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel bebas memiliki pengaruh
secara bersamaan terhadap variabel terikat. Untuk menganalisis apakah
hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat nilai F yakni pada nilai
probabilitasnya. Hipotesisnya adalah:
H0 : terdapat pengaruh yang tidak signifikan
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan
Adapun kriteria penerimaan/penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut:
a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung < probabilitas yang
diterapkan sebesar 0,05 (Sig < α 0,05).
b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang
ditetapkan sebesar 0,05 (Sig > α 0,05)
8

2. Uji Parsial (Uji t)


Uji t digunakan untuk menguji hipotesis apabila peneliti menganalisis regresi
parsial (sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat). Maka
pengujian ini dapat dilihat dari nilai probabilitasnya. Hipotesisnya adalah:
H0 : terdapat pengaruh yang tidak signifikan
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan
Adapun kriteria penerimaan/penolakan hipotesisnya adalah sebagai
berikut:
a. Tolak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung < taraf signifikansi sebesar
0,05 (Sig < α 0,05).
b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > taraf signifikansi 0,05
(Sig > α 0,05).
3. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi berganda atau R-square (R2) adalah untuk melihat
bagaimana variasi nilai variabel terikat dipengaruhi oleh variasi nilai variabel
bebas. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.

Anda mungkin juga menyukai