Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Mardha Hawa
1321131439054
A. Tujuan
B. Materi
Terlampir
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Setting
1) Setting Waktu
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 Menit Pembukaan:
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mengenal tim
3. Menyebutkan materi penyuluh
penyuluhan yang akan 3. Tahu apa saja yang
diberikan akan disampaikan
4. Menjelaskan tujuan dari 4. Mengerti tujuan dari
penyuluhan penyuluhan
5. Menjelaskan kontrakwaktu 5. Mengetahui
kontrakwaktu
penyuluhan
2 20 Menit Pelaksanaan:
1. Menggali pengetahuan 1. Menjawab pertanyaan
keluarga pasien tentang 2. Mendengarkan dan
penyakit asam urat. memperhatikan
2. Menjelaskan materi materi
tentang:
a. Pengertian penyakit
asam urat
b. Penyebab penyakit
asam urat
c. Faktor resiko penyakit
asam urat
d. Tanda dan gejala
penyakit asam urat
e. Komplikasi dari
penyakit asam urat
f. Pengobatan penyakit
asam urat
g. Pencegahan penyakit
asam urat
h. Pemeriksaan
penunjangpenyakit
asam urat
: Penyuluh
: Peserta
: Media
E. Media
Leaflet
F. Pengorganisasian
G. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
2) Evaluasi Proses
Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme dari purin yang berbentuk
nucleoprotein, yakni salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada intisel-
sel tubuh. Asam urat juga merupakan senyawa yang memiliki sifat sangat sulit larut
di dalam air, yang disebut juga dengan senyawa semi solid. Dengan istilah uric acid
dan rumusan kimia C5H4N405, asam urat diproduksi ketika tubuh memecah zat
yang disebut purin.
Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat didalaminti
sel tubuh semua makhluk hdup. Purin diproduksi oleh ginjal dan pasti terdapat
didalam tubuh manusia. Asupan purin juga berasal dari berbagai makanan yang
dikonsumsi, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Kadar asam urat
berkaitan erat dengan produksi purin dan asupan purin yang dikonsumsi. Purin
diddalam tubuh yang telah dikatabolisme akan menjadi asamurat. Asam urat yang
merupakan hasil buangan ini harus dikeluarkan oleh ginjaldari dalam tubuh melalu
urine dan sebagian kecil melalui feses.
Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan penumpukan asam urat
yang nyeri pada sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan
dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005 dalam Aspiani, 2014). Dapat
disimpulkan bahwa gout arthritis yaitu penyakit metabolic atau gangguan
metabolisme yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat (hiperuresemia)
yang ditandai dengan adanya penumpukan asam urat yang menimbulkan rasa nyeri
pada persendian, sering ditemukan pada sendi kaki bagian atas, pergelangan, dan
kaki bawah
2. Klasifikasi
1) Laki-laki dewasa kadar normal asam urat adalah sekitar 2-7,5 mg/dL, Wanita
dewasa adalah 2-6,5 mg/dL.
2) Laki-laki dengan usia diatas 40 tahun kadar normal asam urat yaitu 2-8,5
mg/dL dan wanita yaitu 2-8 mg/dL.
3) Anak-anak yang berusia 10-18 Tahun, pada laki-laki kadar normal asam urat
adalah 3,6-5,5 mg/dL dan pada wanita yaitu 3,6-4 mg/dL.
3. Etiologi
Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun sebagian besar kasus ini
disebabkan oleh faktor genetic dan ketidakseimbangan hormonal dalam tubuh.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan gangguan pada metabolism yang dapat
meningkatkan produksi asam urat. Beberapa faktor yang memengaruhi
ketidakseimbangan hormonal, yakni pola hidup yang tidak teratur, penumpukan
racun dalam tubuh, dan radikal bebas.
b. Penyakit asam urat sekunder
Bahan pangan yang tinggi kandungan purinnya misalnya daging, jeroan, kepiting,
kerang, keju, kacang tanah, bayam, buncis dan kembang kol dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam darah antara 0,5-0,75 g/ml purin yang dikonsumsi.
Konsumsi lemak atau minyak tinggi seperti makanan yang digoreng, santan,
margarin atau mentega dan buah-buahan yang mengandung lemak tinggi seperti
durian dan alpukat juga berpengaruh terhadappengeluaran asam urat.
c. Konsumsi alkohol berlebih
Minum alkohol dapat menimbulkan serangan gout karena alkohol meningkatkan produksi
asam urat. Kadar laktat darah meningkat akibat
produk sampingan dari metabolisme normal alkohol. Asam laktat menghambat
ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi peningkatannya dalam serum.
d. Aktivitas fisik
Olahraga atau aktivitas fisik akan menyebabkan peningkatan kadar asam laktat.
Asam laktat terbentuk dari proses glikolisis yang terjadi diotot. Jika otot
berkontraksi didalam media anaerob, yaitu media yang tidak memiliki oksigen
maka glikogen yang menjadi produk akhir glikolisis akan menghilang dan
muncul laktat sebagai produksi akhir utama. Peningkatan asam laktat dalam darah
akan menyebabkan penurunan pengeluaran asam urat oleh ginjal.
e. Obat-obatan tertentu (terutama diuretika)
Obat anti hipertensi terutama thiazide, obat-obatan diuretic, aspirin dosis rendah,
levodopa, diazoksid, asam nikotinat, azetasolamid, dan etambutol diduga se cara
tidak langsung mempengaruhi metabolisme lemak yang pada akhirnya
mengurangi pengeluaran asam lemak (Aisah, 2011).
f. Penyakit-penyakit
Penyakit seperti leukemia (kanker sel darah putih), gangguan fungsi ginjal
sehingga ekskresi asam urat menjadi terhambat, polisitemia, diabetes mellitus,
hiperurisemia, dan hipertensi dapat menyebabkan tingginya kadar asam urat
dalam darah.
g. Kegemukan (obesitas)
Seseorang dinyatakan obesitas jika indeks masa tubuh (IMT) lebih dari 30.
Obesitas merupakan salah satu faktor gaya hidup yang berkontribusi terhadap
kenaikan asam urat selain diet tinggi purin dan konsumsi alkohol.
5. Tanda dan gejala
Pada umumnya gejala asam urat yang sering dialami berupa nyeri di
persendian yang terjadi secara mendadak. Umumnya terjadi pada malam hari atau
menjelang pagi hari. Gejala lain yang muncul diantaranya kemerahan dan
pembengkakan dibagian yang diserang, demam, kedinginan, dan detak jantung
cepat. Empat taham klinis gejala asam urat:
1) Taham asimtomatik
Tahap ini terjadi peningkatan kadar asam urat tanpa disertai muncul rasa nyeridan
terbentuknya kristal asam urat di saluran kemih. Kondisi ini biasanya disebut
dengan hiperurisemia, yang berarti kondisi kadar asam urat dalam darah melebihi
batas normal (lebih dari 7 mg/dL)
2) Tahap akut
Tahap ini, akan mengalami serangan nyeri dibagian persendian secara mendadak
dan hebat disertai dengan rasa panas dan kemerahan. Serangan biasanya terjadi
pada malam hari atau menjelang pagi hari, sehingga menyebebkan penderita
terbangun dari tidurnya. Serangan yang terjadi umunya akan hilang secara cepat
dalam waktu sekitar 10 hari tanpa pengobatan.
3) Tahap interkritikal
Tahap in, penderita asam urat tidak mengalami serangan selama beberapa waktu
yang lama sekitar 1-2 tahun bahkan 10 tahun. Sebagian penderita mengalami
terjadinya serangan lanjutan, sehingga dapat menjalankan aktivitasnya tanpa ada
rasa sakit dan nyeri.
4) Tahap kronis
1) Ujung jari
Kristal asam urat (tofi) menyukai daerah yang bersuhu dingin seperti ujung jari
tangan dan kaki.
2) Ibu jari
Hampir 90% serangan pertama asam urat adalah pada sendi ibu jari (jempol),
terutama pada kaki.
3) Sendi lutut dan pergelangan kaki
4) Daun telinga
6) Saluran cerna
Asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab utama dari serangan asam urat.
7) Ginjal
Dua pertiga dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi gangguan pada
ginjal, maka kristal asam urat dapat mengendap pada ginjal dengan akibat
terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal.
8) Jantung
Kristal asam urat dapat pula mengendap dijantung dengan akibat gangguan fungsi
jantung.
7. Komplikasi
b. Urolitiasis atau batu ginjal akibat deposit kristal urat pada saluran kemih
g. Hiperlipidemia yaitu kondisi dimana kadar lipid atau lemak dalam darah
tinggi
h. Gangguan parenkim ginjal dan batu ginjal
8. Pemeriksaan Penunjang
Ada beberapa pemeriksaan penunjang menurut Aspiani (2014) dalam (Murni, 2019)
:
a. Dapat dilakukan dengan alat tes kadar asam urat, umumnya nilai normal asamurat
dalam darah yaitu 3,5 mg/dl – 7,2 mg/dl namun pada pasien dengan gout arthritis
atau kadar asam urat tinggi nilai asam urat dalam darah lebih dari 7,0 mg/dl untuk
pria dan 6,0 mg/dl untuk wanita.
b. Serum asam urat, umumnya meningkat diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini
mengindikasikan hiperurisemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau
gangguan ekskresi.
11) Makanan yang digoreng, bersantan atau dimasak dengan margarin atau
mentega
12) Makanan kaya protein (ikan dalam porsi berlebih)
10. Pengobatan
Pengobatan asam urat dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu pengobatan
medis dan pengobatan herbal. Pengobatan medis dilakukan dengan cara
menggunakan obat-obat kimia dalam jangka pendek (menghilangkan rasa nyeri) dan
jangka panjang (menghambat xantin oxidase). Pengobatan herbal dilakukan dengan
memanfaatkan tanaman obat yang mempunyai anti inflamasi seperti daun salam,
buah pare, sirsak dan apel malang (Therik, 2019).
Pengobatan (Farmakologi) :
Corticosteroid merupakan obat asam urat yang lain yang bisa dikonsumsi atau
diinjeksikan ke dalam tubuh penderita melalui jarum suntik. prednisonetermasuk
sejenis obat Corticosteroid berfungsi untuk mengobati gout. Namun, obat ini
tidak dianjurkan untuk pengobatan jangka panjang. Prednison 20-40 mg/hari
diberikan selama tiga sampai empat hari/dosis kemudian diturunkan secara
bertahap selama 1-2 minggu (Azaria RA, 2014). Pengobatan atau
penatalaksanaan Non-farmakologis pada asam urat yaitu:
1) Pembatasan makanan berkadar purin tinggi, makanan semacam ini banyak
terdapat pada hidangan laut, seperti kepiting, udang, ayam telur, daging
unggas, dan jeroan hewan. Penderita harus membatasi makanan yang
digoreng maupun bersantan.
2) Kalori sesuai dengan kebutuhan, jika penderita mempunyai kelebihan berat
badan, maka konsumsi kalori perlu dikurangi menjadi 10-15% dari total
konsumsi kalori setiap harinya.
3) Tinggi karbohidrat, penderita asam urat harus banyak mengkonsumsi
karbohidrat karena dapat mengeluarkan asam urat melalui urin. Asupanya
hanya kurang dari 100 g/hari.
4) Rendah protein, protein hewani seperti hati, ginjal, otak, paru dan limfedapat
meningkatkan asam urat. Penderita asam urat dapat dapat diberikan protein
sebesar 50-70 mg/hari dari protein nabati dan proteinyang berasal dari susu,
keju dan telur.
5) Terapi Air Putih, penderita asam uratharus memperbanyak konsumsi air
putih untuk membantu pengeluaran asam urat melalui urin. Setiap hari
minimal 2,5 liter atau 10 gelas. Selain itu juga dapat memperbaiki fungsi
ginjal dan mempermudah ginjal untuk membuang dan mengeluarkan zat
asam urat yang diproduksi oleh purin.
6) Hindari alkohol, alkohol dapat meningkatkan kadar asam laktat plasma yang
menghambat pengeluaran asam urat melalui urin. Hindari makanan yang
mengandung alkohol seperti tape dan brem.
Daftar Pustaka
Murni, H. R. (2019). Asuhan Keperawatan Gerontik Gout Artritis Pada Ny.T DanTn.K
Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Kronis Di Upt Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Jember Tahun 2019. Repository Universitas Jember, 1–106.
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/94274/HENNY RAFIKA
- 162303101055.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Savitri, Di. (2021). Diam-Diam ematikan, Cegah Asam Urat Dan Hipertensi (S.Adams
(ed.)). Anak Hebat Indonesia.
https://www.google.co.id/books/edition/Diam_diam_Mematikan_Cegah_Asa
m_Urat_dan/pcUwEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=mengenal+asam+urat
&printsec=frontcover
Therik, Karin Sukma. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Asam
Urat Pada Pasien di Puskesmas Naibonat. Karya Tulis Ilmiah PoltekkesKupang.