Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. H

DENGAN MASALAH KESEHATAN ASAM URAT

DI DESA GURAH KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI

Dosen Pembimbing :

Ferry Efendi, S.Kep.Ns., MSc., PhD

Disusun Oleh :
Mardha Hawa
1321131439054

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2022
Format Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

Hari/tanggal : 17 April 2022

Tempat : Rumah Ny. H, Ds Gurah, Kec. Gurah, Kab. Kediri

Waktu : 15.30-15.40 WIB

Sasaran : Tn. W dan Ny. H

Materi : Mengenali Asam Urat

A. Tujuan

1) Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga Ny. H mampu memahami
tentang penyakit Asam Urat.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu:
a. Mengetahui tentang penyakit asam urat
b. Mengetahui penyebab penyakit asam urat
c. Mengetahui faktor resiko penyakit asam urat
d. Mengetahui tanda dan gejala penyakit asam urat
e. Mengetahui komplikasi dari penyakit asam urat
f. Mengetahui pengobatan penyakit asam urat
g. Mengetahui pencegahan penyakit asam urat
h. Mengetahui pemeriksaan penunjang penyakit asam urat

B. Materi

Terlampir

C. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

D. Setting

1) Setting Waktu
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 Menit Pembukaan:
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mengenal tim
3. Menyebutkan materi penyuluh
penyuluhan yang akan 3. Tahu apa saja yang
diberikan akan disampaikan
4. Menjelaskan tujuan dari 4. Mengerti tujuan dari
penyuluhan penyuluhan
5. Menjelaskan kontrakwaktu 5. Mengetahui
kontrakwaktu
penyuluhan
2 20 Menit Pelaksanaan:
1. Menggali pengetahuan 1. Menjawab pertanyaan
keluarga pasien tentang 2. Mendengarkan dan
penyakit asam urat. memperhatikan
2. Menjelaskan materi materi
tentang:
a. Pengertian penyakit
asam urat
b. Penyebab penyakit
asam urat
c. Faktor resiko penyakit
asam urat
d. Tanda dan gejala
penyakit asam urat
e. Komplikasi dari
penyakit asam urat
f. Pengobatan penyakit
asam urat
g. Pencegahan penyakit
asam urat
h. Pemeriksaan
penunjangpenyakit
asam urat

3 10 Menit Diskusi/Tanya Jawab dan 1. Mengajukan


evaluasi : pertanyaan
1. Memberikan kesempatan 2. Menanggapi jawaban
pada peserta untuk 3. Menjawabpertanyaan
bertanya kemudian
didiskusikan bersama
2. Menanyakan kepada
peserta tentang materi
yang telah diberikan
3. Memberikan close
statement/ kesimpulan
dari kegiatan penyuluhan
4. Memberikan
reinforcement/reward
kepada peserta bila dapat
menjawab dan
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
4 5 Menit Terminasi: Mendengarkan dan
1. Mengucapkan terimakasih membalas salam
kepada peserta
2. Mengucapkan salam
penutup
2) Setting Tempat

: Penyuluh

: Peserta

: Media

E. Media

Leaflet

F. Pengorganisasian

G. Kriteria Evaluasi

1) Evaluasi Struktur

a. Kontrak waktu dan tempat diberikan pada 1 hari sebelum acara


dilaksanakan
b. Pembuatan SAP, poster dikerjakan maksimal 3 hari sebelumnya

c. Penentuan tempat yang akan digunakan dalam penyuluhan

2) Evaluasi Proses

a. Peserta sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan


berlangsung
b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal
sampai akhir
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat
3) Evaluasi Hasil

a. Peserta hadir sesuai dengan kesepakatan diawal

b. Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir

c. Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala

d. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan

e. Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan penyuluh


dilihat dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar.
Lampiran 1 Materi Penyuluhan
1. Definisi

Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme dari purin yang berbentuk
nucleoprotein, yakni salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada intisel-
sel tubuh. Asam urat juga merupakan senyawa yang memiliki sifat sangat sulit larut
di dalam air, yang disebut juga dengan senyawa semi solid. Dengan istilah uric acid
dan rumusan kimia C5H4N405, asam urat diproduksi ketika tubuh memecah zat
yang disebut purin.
Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat didalaminti
sel tubuh semua makhluk hdup. Purin diproduksi oleh ginjal dan pasti terdapat
didalam tubuh manusia. Asupan purin juga berasal dari berbagai makanan yang
dikonsumsi, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Kadar asam urat
berkaitan erat dengan produksi purin dan asupan purin yang dikonsumsi. Purin
diddalam tubuh yang telah dikatabolisme akan menjadi asamurat. Asam urat yang
merupakan hasil buangan ini harus dikeluarkan oleh ginjaldari dalam tubuh melalu
urine dan sebagian kecil melalui feses.
Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan penumpukan asam urat
yang nyeri pada sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan
dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005 dalam Aspiani, 2014). Dapat
disimpulkan bahwa gout arthritis yaitu penyakit metabolic atau gangguan
metabolisme yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat (hiperuresemia)
yang ditandai dengan adanya penumpukan asam urat yang menimbulkan rasa nyeri
pada persendian, sering ditemukan pada sendi kaki bagian atas, pergelangan, dan
kaki bawah
2. Klasifikasi

Ukuran kadar asam urat normal menurut WHO (2016) yaitu:

1) Laki-laki dewasa kadar normal asam urat adalah sekitar 2-7,5 mg/dL, Wanita
dewasa adalah 2-6,5 mg/dL.
2) Laki-laki dengan usia diatas 40 tahun kadar normal asam urat yaitu 2-8,5
mg/dL dan wanita yaitu 2-8 mg/dL.
3) Anak-anak yang berusia 10-18 Tahun, pada laki-laki kadar normal asam urat
adalah 3,6-5,5 mg/dL dan pada wanita yaitu 3,6-4 mg/dL.
3. Etiologi

Penyakit asam urat ada dua jenis, yaitu :

a. Penyakit asam urat primer

Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun sebagian besar kasus ini
disebabkan oleh faktor genetic dan ketidakseimbangan hormonal dalam tubuh.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan gangguan pada metabolism yang dapat
meningkatkan produksi asam urat. Beberapa faktor yang memengaruhi
ketidakseimbangan hormonal, yakni pola hidup yang tidak teratur, penumpukan
racun dalam tubuh, dan radikal bebas.
b. Penyakit asam urat sekunder

Penyebabnya berkaitan dengan asupan makanan dan minuman ke dalam tubuh.


Makanan yang mengandung banyak purin merupakan penyebab utama penyakit
asam urat sekunder.
4. Faktor resiko (Therik, 2019)

a. Usia dan jenis kelamin

Proses penuaan akan mengakibatkan gangguan dalam pembentukan enzim


urikinase yang mengoksidasi asam urat menjadi alotonin yang mudah dibuang.
Jika pembentukan enzim ini terganggu maka kadar asam urat darah menjadi naik.
Perkembangan artritis gout sebelum usia 30 tahun lebih banyakterjadi pada pria
dibandingkan wanita. Namun angka kejadian artritis gout menjadi sama antara
kedua jenis kelamin setelah usia 60 tahun.
b. Asupan senyawa purin berlebih

Bahan pangan yang tinggi kandungan purinnya misalnya daging, jeroan, kepiting,
kerang, keju, kacang tanah, bayam, buncis dan kembang kol dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam darah antara 0,5-0,75 g/ml purin yang dikonsumsi.
Konsumsi lemak atau minyak tinggi seperti makanan yang digoreng, santan,
margarin atau mentega dan buah-buahan yang mengandung lemak tinggi seperti
durian dan alpukat juga berpengaruh terhadappengeluaran asam urat.
c. Konsumsi alkohol berlebih
Minum alkohol dapat menimbulkan serangan gout karena alkohol meningkatkan produksi
asam urat. Kadar laktat darah meningkat akibat
produk sampingan dari metabolisme normal alkohol. Asam laktat menghambat
ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi peningkatannya dalam serum.
d. Aktivitas fisik

Olahraga atau aktivitas fisik akan menyebabkan peningkatan kadar asam laktat.
Asam laktat terbentuk dari proses glikolisis yang terjadi diotot. Jika otot
berkontraksi didalam media anaerob, yaitu media yang tidak memiliki oksigen
maka glikogen yang menjadi produk akhir glikolisis akan menghilang dan
muncul laktat sebagai produksi akhir utama. Peningkatan asam laktat dalam darah
akan menyebabkan penurunan pengeluaran asam urat oleh ginjal.
e. Obat-obatan tertentu (terutama diuretika)

Obat anti hipertensi terutama thiazide, obat-obatan diuretic, aspirin dosis rendah,
levodopa, diazoksid, asam nikotinat, azetasolamid, dan etambutol diduga se cara
tidak langsung mempengaruhi metabolisme lemak yang pada akhirnya
mengurangi pengeluaran asam lemak (Aisah, 2011).
f. Penyakit-penyakit

Penyakit seperti leukemia (kanker sel darah putih), gangguan fungsi ginjal
sehingga ekskresi asam urat menjadi terhambat, polisitemia, diabetes mellitus,
hiperurisemia, dan hipertensi dapat menyebabkan tingginya kadar asam urat
dalam darah.
g. Kegemukan (obesitas)

Seseorang dinyatakan obesitas jika indeks masa tubuh (IMT) lebih dari 30.
Obesitas merupakan salah satu faktor gaya hidup yang berkontribusi terhadap
kenaikan asam urat selain diet tinggi purin dan konsumsi alkohol.
5. Tanda dan gejala

Pada umumnya gejala asam urat yang sering dialami berupa nyeri di
persendian yang terjadi secara mendadak. Umumnya terjadi pada malam hari atau
menjelang pagi hari. Gejala lain yang muncul diantaranya kemerahan dan
pembengkakan dibagian yang diserang, demam, kedinginan, dan detak jantung
cepat. Empat taham klinis gejala asam urat:

1) Taham asimtomatik
Tahap ini terjadi peningkatan kadar asam urat tanpa disertai muncul rasa nyeridan
terbentuknya kristal asam urat di saluran kemih. Kondisi ini biasanya disebut
dengan hiperurisemia, yang berarti kondisi kadar asam urat dalam darah melebihi
batas normal (lebih dari 7 mg/dL)
2) Tahap akut

Tahap ini, akan mengalami serangan nyeri dibagian persendian secara mendadak
dan hebat disertai dengan rasa panas dan kemerahan. Serangan biasanya terjadi
pada malam hari atau menjelang pagi hari, sehingga menyebebkan penderita
terbangun dari tidurnya. Serangan yang terjadi umunya akan hilang secara cepat
dalam waktu sekitar 10 hari tanpa pengobatan.
3) Tahap interkritikal

Tahap in, penderita asam urat tidak mengalami serangan selama beberapa waktu
yang lama sekitar 1-2 tahun bahkan 10 tahun. Sebagian penderita mengalami
terjadinya serangan lanjutan, sehingga dapat menjalankan aktivitasnya tanpa ada
rasa sakit dan nyeri.
4) Tahap kronis

Tahap kronis biasanya muncul apabila penderita tidak melakukan penanganan


setelah serangan pertama. Tahap ini ditandai dengan terbentuknya tofus, sekitar
10-11 tahun setelah terjadinya serangan yang pertama. Tofus adalah benjolan-
benjolan pada sendi yang terserang atau sendi yang sering meradang, pada
tahap ini serangan akan lebih sering muncul sekitar 5-6 kali dalam setahun. Rasa
nyeri akan berlangsung lama dan terus menerus, sehingga dapat menyebabkan
pembengkakan. Bagian sendi yang terserang yaitu bagian sendi ang sering
mendapatkan tekanan, seperti sendi ujung ibu jari kaki, pergelangan kaki, lutut,
siku.
6. Sasaran utama

Sasaran utama asam urat terdapat pada (Purwaningsih, 2010) :

1) Ujung jari

Kristal asam urat (tofi) menyukai daerah yang bersuhu dingin seperti ujung jari
tangan dan kaki.
2) Ibu jari

Hampir 90% serangan pertama asam urat adalah pada sendi ibu jari (jempol),
terutama pada kaki.
3) Sendi lutut dan pergelangan kaki

4) Daun telinga

Kristal asam urat sering mengendap didaun telinga, membentuk benjolanputih


yang mirip jerawat
5) Retina mata

Pengendapan asam urat menyebabkan gangguan penglihatan.

6) Saluran cerna

Asupan makanan tinggi purin menjadi penyebab utama dari serangan asam urat.
7) Ginjal

Dua pertiga dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi gangguan pada
ginjal, maka kristal asam urat dapat mengendap pada ginjal dengan akibat
terjadinya batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal.
8) Jantung

Kristal asam urat dapat pula mengendap dijantung dengan akibat gangguan fungsi
jantung.
7. Komplikasi

a. Deformitas atau perubahan bentuk pada persendian yang terserang

b. Urolitiasis atau batu ginjal akibat deposit kristal urat pada saluran kemih

c. Nephrophaty atau kelainan ginjal yang mengakibatkan gangguan fungsiginjal


d. karena peradangan glomerulus akibat deposit kristal urat dalam interstisial
ginjal
e. Hipertensi ringan

f. Proteinuria atau protein dalam urin

g. Hiperlipidemia yaitu kondisi dimana kadar lipid atau lemak dalam darah
tinggi
h. Gangguan parenkim ginjal dan batu ginjal
8. Pemeriksaan Penunjang

Ada beberapa pemeriksaan penunjang menurut Aspiani (2014) dalam (Murni, 2019)
:
a. Dapat dilakukan dengan alat tes kadar asam urat, umumnya nilai normal asamurat
dalam darah yaitu 3,5 mg/dl – 7,2 mg/dl namun pada pasien dengan gout arthritis
atau kadar asam urat tinggi nilai asam urat dalam darah lebih dari 7,0 mg/dl untuk
pria dan 6,0 mg/dl untuk wanita.
b. Serum asam urat, umumnya meningkat diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini
mengindikasikan hiperurisemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau
gangguan ekskresi.

c. Leukosit, menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3


selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam

batas normal yaitu 5000-10.000/mm3.


d. Urin specimen 24 jam, urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan
produksi dan ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan
250-750mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat
maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam
mengidentifikasi gangguan ekskresi pada pasiendengan peningkatan serum asam
urat. Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu
toilet selama waktu pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan
selama pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu
diindikasikan.
e. Pemeriksaan radiografi, pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan
menunjukkan tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah
penyakit berkembang progesif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang
yang berada di bawah sinavial sendi.
9. Pencegahan

Pencegahan terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah dapat


dilakukan dengan berbagai cara yaitu melakukan pengobatan asam urat hingga
kembali normal, pola hidup sehat seperti menjaga pola makan khususnya
mengurangi asupan makanan yang tinggi purin, mengurangi konsumsi alkohol
berlebih dan olahraga serta lebih banyak minum air putih karena dengan banyak
minum air putih dapat membantu membuang purin yang ada didalam tubuh
melalui air seni.
Berikut beberapa jenis makanan yang harus dihindari dan sedikit dikonsumsi
penderita asam urat (Savitri, 2021):
1) Jeroan (babat, usus, hati, paru-paru, dll)

2) Seafood (udang, cumi-cumi, sotong, kerrang, remis, tiram, kepiting, ikanteri,


dan ikan sarden)
3) Ekstrak daging (abon dan dendeng)

4) Makanan yang sudah dikalengkan (kornet sappi dan sarden)

5) Daging (daging kambing, daging sapi, daging kuda)

6) Ungags (bebek, angsa, dan kalkun)

7) Kacang-kacangan (kacang kedelai termasuk hasil olahannya, kacang tanah,


kacang hijau, taoge, melinjo dan emping)
8) Sayuran (kembang kol, bayam asparagus, buncis, jmur kuping, daun
singkong, daun pepaya, dan kangkong)
9) Makanan yang banyak mengandung lemak (keju, telur, kaldu, kuah daging
yang kental)
10) Buah-buahan tertentu (durian, nanas)

11) Makanan yang digoreng, bersantan atau dimasak dengan margarin atau
mentega
12) Makanan kaya protein (ikan dalam porsi berlebih)

10. Pengobatan

Pengobatan asam urat dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu pengobatan
medis dan pengobatan herbal. Pengobatan medis dilakukan dengan cara
menggunakan obat-obat kimia dalam jangka pendek (menghilangkan rasa nyeri) dan
jangka panjang (menghambat xantin oxidase). Pengobatan herbal dilakukan dengan
memanfaatkan tanaman obat yang mempunyai anti inflamasi seperti daun salam,
buah pare, sirsak dan apel malang (Therik, 2019).
Pengobatan (Farmakologi) :

1) NSAID (Non Steroid Anti Inflammatory Drugs)


NSAID merupakan kelas obat yang dapat menekan inflamasi melaluiinhibisi
enzim cyclooxygenase. Obat ini dapat mengurangi rasa sakit dan memberikan
rasa nyaman bagi orang yang memiliki masalah persendian kronis. NSAID juga
merupakan terapi lini pertama yang sangant efektif untuk pasien yang
mengalami serangan gout akut. jenis NSAID lain yang umum digunakan adalah
naproxen, piroxicam dan diclofenac.
2) Allopurinol

Allopurinol berfungsi untuk menghentikan produksi asam urat dalam tubuh


sebelum terjadi proses metabolisme. Obat ini digunakan untuk pengobatan
dalam jangka panjang. Bagi penderita gout kronik, allopurinol berguna untuk
mengontrol gejala asam urat dan melindungi fungsi ginjal. Sedangkan bagi
penderita reumatik akut, allopurinol berfungsi untuk menghambat pembentukan
tofus dan memperkecil tofusyang sudah terbentuk. Tofus merupakan benjolan
keras yang berisi kristal asam urat yang mengeras seperti kapur, berbentuk
serbuk. Tofus ini mengakibatkan kerusakan permanen pada sendi dan tulang
disekitarnya, sehingga ada kemugkinan penderita menjadi cacat.
3) Corticosteroid / Kortikosteroid

Corticosteroid merupakan obat asam urat yang lain yang bisa dikonsumsi atau
diinjeksikan ke dalam tubuh penderita melalui jarum suntik. prednisonetermasuk
sejenis obat Corticosteroid berfungsi untuk mengobati gout. Namun, obat ini
tidak dianjurkan untuk pengobatan jangka panjang. Prednison 20-40 mg/hari
diberikan selama tiga sampai empat hari/dosis kemudian diturunkan secara
bertahap selama 1-2 minggu (Azaria RA, 2014). Pengobatan atau
penatalaksanaan Non-farmakologis pada asam urat yaitu:
1) Pembatasan makanan berkadar purin tinggi, makanan semacam ini banyak
terdapat pada hidangan laut, seperti kepiting, udang, ayam telur, daging
unggas, dan jeroan hewan. Penderita harus membatasi makanan yang
digoreng maupun bersantan.
2) Kalori sesuai dengan kebutuhan, jika penderita mempunyai kelebihan berat
badan, maka konsumsi kalori perlu dikurangi menjadi 10-15% dari total
konsumsi kalori setiap harinya.
3) Tinggi karbohidrat, penderita asam urat harus banyak mengkonsumsi
karbohidrat karena dapat mengeluarkan asam urat melalui urin. Asupanya
hanya kurang dari 100 g/hari.
4) Rendah protein, protein hewani seperti hati, ginjal, otak, paru dan limfedapat
meningkatkan asam urat. Penderita asam urat dapat dapat diberikan protein
sebesar 50-70 mg/hari dari protein nabati dan proteinyang berasal dari susu,
keju dan telur.
5) Terapi Air Putih, penderita asam uratharus memperbanyak konsumsi air
putih untuk membantu pengeluaran asam urat melalui urin. Setiap hari
minimal 2,5 liter atau 10 gelas. Selain itu juga dapat memperbaiki fungsi
ginjal dan mempermudah ginjal untuk membuang dan mengeluarkan zat
asam urat yang diproduksi oleh purin.
6) Hindari alkohol, alkohol dapat meningkatkan kadar asam laktat plasma yang
menghambat pengeluaran asam urat melalui urin. Hindari makanan yang
mengandung alkohol seperti tape dan brem.
Daftar Pustaka
Murni, H. R. (2019). Asuhan Keperawatan Gerontik Gout Artritis Pada Ny.T DanTn.K
Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Kronis Di Upt Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Jember Tahun 2019. Repository Universitas Jember, 1–106.
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/94274/HENNY RAFIKA
- 162303101055.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Savitri, Di. (2021). Diam-Diam ematikan, Cegah Asam Urat Dan Hipertensi (S.Adams
(ed.)). Anak Hebat Indonesia.
https://www.google.co.id/books/edition/Diam_diam_Mematikan_Cegah_Asa
m_Urat_dan/pcUwEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=mengenal+asam+urat
&printsec=frontcover
Therik, Karin Sukma. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Asam
Urat Pada Pasien di Puskesmas Naibonat. Karya Tulis Ilmiah PoltekkesKupang.

Anda mungkin juga menyukai