S DENGAN DIAGNOSA
MEDIS NEOPLASMA OVARIUM KISTIK, DI RUANG ICU RS IBNU
ZINA YAYASAN WAKAF UMI MAKASSAR
OLEH
CI LAHAN CI INSTITUSI
2022
LAPORAN PENDAHULUAN NOK
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat
tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam (Jacoeb, 2007). Kista
adalah suatu bentukan yang kurang lebih bulat dengan dinding tipis, berisi
cairan atau bahan setengah cair (Soemadi, 2006).
Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada
indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh
semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium (Agusfarly,
2008).
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan/abnormal pada
ovarium yang membentuk seperti kantong. Kista ovarium secara fungsional
adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus
mentsruasi. (Lowdermilk, dkk. 2005).
Neoplasma Ovarium Kistik adalah bentuk padat atau kista yang dapat tumbuh
secara alami. Tumor ovarium biasanya asimtomatis sampai mereka besar yang dapat
menyebabkan tekanan pada pelvic ini merupakan deteksi dini dari keganasan.
Neoplasma ovarium kistik adalah semua tumor ovarium yang padat,
tetapi tidak semua neoplasma itu ganas meskipun semuanya mempunyai
potensi maligna.( Hanifa W, 2005, Ilmu kandungan, edisi 2, hal 362 ).
Degenerasi Infeksi
ovarium ovarium
cemas
Port d’entry
Gangguan metabolisme
Self care
defisit
F. KOMPLIKASI
1. Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya
kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker
masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40
tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan
terjadinya kanker ovarium.
2. Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral
terutama yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila
seorang wanita usia subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan
kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera
melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker
ovarium.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan
pemeriksaan:
1. Ultrasonografi (USG)Tindakan ini tidak menyakitkan, alat peraba
(transducer) digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara
frekuensi tinggi (ultrasound) yang menembus bagian panggul, dan
menampilkan gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. Gambaran
ini dapat dicetak dan dianalisis oleh dokter untuk memastikan keberadaan
kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista
cairan atau padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi
material padat memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui
pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium,
menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
3. Hitung darah lengkap
Penurunan Hb dapat menunjukkan anemia kronis.
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pengobatan kiste ovarii yang besar biasanya adalah pengangkatan melalui
tindakan bedah. Jika ukuran lebar kiste kurang dari 5 cm dan tampak terisi
oleh cairan atau fisiologis pada pasien muda yang sehat, kontrasepsi oral
dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan
kiste.
2. Perawatan paska operatif setelah pembedahan serupa dengan perawatan
pembedahan abdomen. Penurukan tekanan intraabdomen yang diakibatkan
oleh pengangkatan kiste yang besar biasanya mengarah pada distensi
abdomen yang berat, komplikasi ini dapat dicegah dengan pemakaian
gurita abdomen yang ketat.
I. MANIFESTASI KLINIS
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya
sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapula kista yang berkembang
menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak
bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan
keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di
luar rahim) atau kanker ovarium.
Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau
perubahan ditubuh untuk mengetahui gejala mana yang serius. Gejala-gejala
berikut mungkin muncul bila anda mempunyai kista ovarium :
a. Perut terasa penuh, berat, kembung
b. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)
c. Haid tidak teratur
d. Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke
punggung bawah dan paha.
e. Nyeri sanggama
f. Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat
hamil.
Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan
kesehatan segera:
a. Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba
b. Nyeri bersamaan dengan demam
c. Rasa ingin muntah
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGAKAJIAN KEPERAWATAN
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan
alamat, serta data penanggung jawab
b. Keluhan klien saat masuk rumah sakit
Biasanya klien merasa nyeri pada daerah perut dan terasa ada massa di
daerah abdomen, menstruasi yang tidak berhenti-henti.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan yang dirasakan klien adalah nyeri pada daerah abdomen
bawah, ada pembengkakan pada daerah perut, menstruasi yang tidak
berhenti, rasa mual dan muntah.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Sebelumnya tidak ada keluhan.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Kista ovarium bukan penyakit menular/keturunan.
4) Riwayat perkawinan
Kawin/tidak kawin ini tidak memberi pengaruh terhadap timbulnya
kista ovarium.
d. Riwayat kehamilan dan persalinan
Dengan kehamilan dan persalinan/tidak, hal ini tidak mempengaruhi untuk
tumbuh/tidaknya suatu kista ovarium.
e. Riwayat menstruasi
Klien dengan kista ovarium kadang-kadang terjadi digumenorhea dan
bahkan sampai amenorhea.
f. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara sistematis.
B1. Kepala
a) Hygiene rambut
b) Keadaan rambut
B2. Mata
a) Sklera : ikterik/tidak
b) Konjungtiva : anemis/tidak
c) Mata : simetris/tidak
B3. Leher
a) pembengkakan kelenjer tyroid
b) Tekanan vena jugolaris.
B4. Dada (Pernafasan)
a) Jenis pernapasan
b) Bunyi napas
c) Penarikan sela iga
B5. Abdomen
1) Nyeri tekan pada abdomen.
2) Teraba massa pada abdomen.
B6. Ekstremitas
a) Nyeri panggul saat beraktivitas.
b) Tidak ada kelemahan.
B7. Eliminasi, urinasi
a) Adanya konstipasi
b) Susah BAK
g. Data Sosial Ekonomi
Kista ovarium dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dan
berbagai tingkat umur, baik sebelum masa pubertas maupun sebelum
menopause.
h. Data Spritual
Klien menjalankan kegiatan keagamaannya sesuai dengan
kepercayaannya.
i. Data Psikologis
Ovarium merupakan bagian dari organ reproduksi wanita, dimana
ovarium sebagai penghasil ovum, mengingat fungsi dari ovarium tersebut
sementara pada klien dengan kista ovarium yang ovariumnya diangkat
maka hal ini akan mempengaruhi mental klien yang ingin hamil/punya
keturunan.
j. Pola kebiasaan Sehari-hari
Biasanya klien dengan kista ovarium mengalami gangguan dalam
aktivitas, dan tidur karena merasa nyeri
k. Pemeriksaan Penunjang
Data laboratorium
1) Pemeriksaan Hb
2) Ultrasonografi untuk mengetahui letak batas kista.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri kronis b/d ageninjuri biologi
2) Cemas b/d diagnosis dan rencana pembedahan
3) PK perdarahan
4) Resiko infeksi b/d tindakan invasif dan pembedahan
5) Deficit perawatan diri b.d imobilitas (nyeri paska pembedahan)
C. RENCANA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
3. PK: Perdarahan Setelah dilakukan Monitor tanda-tanda Agar tidak terjadi pendarahan
asuhan perdarahan Untuk mengetahui nilai HB dan
keperawatan gastrointestinal HT sesuai nilai normal
selama 3x24 jam Catat nilai HB dan HT Untuk mengetahui hasil
diharapakan pasien sebelum dan sesuah trombosit setiap waktu
menunjukkan terjadi pendarahan Agar tidak terjadinya
perdarahan dapat Monitor nilai lab pendarahan
diminimalkan (koagulasi) yang Tubuh tidak kekurangan pasoka
meliputi PT, PTT, darah sehingga terjadi
Trombosit penurunan trombosit
Pertahankan bedrest Pasien tidak mengatalami
selama pendarahan pendarahan
aktif Tidak terjadi pendarahan saat
Lindungi pasien dari bab dan tidak mengalami
trauma yang dapat dehidrasi
menyebabkan
pendarahan
Hindari terjadi
konstipasi dengan
menganjurkan
mempertahankan
intake cairan
Post operasi
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIANGOSA TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC) RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan asuhan NIC LABEL : Pain 1. Berguna dalam
injuri fisik keperawatan selama Management pengawasan keefektifan
3x24 jam diharapkan 1. Kaji dan catat kualitas, obat,dan membedakan
nyeri pasien berkurang lokasi dan durasi nyeri. karakteristik nyeri.
NOC : 2. Gunakan skala nyeri Perubahan pada
Pain Level, dengan pasien dari 0 (tidak karakteristik nyeri
Pain control, ada nyeri) – 10 (nyeri menunjukan terjadinya
Comfort level paling buruk). abses atau peritonitis
Kriteria Hasil : 3. Gunakan komunikasi2. 2. Berguna untuk
Mampu mengontrol terapeutik untuk mengetahui nyeri dan
nyeri (tahu penyebab mengetahui nyeri dan respon nyeri pasien
nyeri, mampu respon pasien terhadap 3. Untuk mengetahui
menggunakan tehnik nyerinya aktivitas apa yang dapat
nonfarmakologi untuk 4. Kaji dengan pasien meningkatkan dan
mengurangi nyeri, faktor-faktor yang dapat mengurangi nyeri pasien
mencari bantuan) meningkatkan/ sehingga perawat dapat
Melaporkan bahwa mengurangi nyerinya menegakan implementasi
nyeri berkurang 5. 5. Kaji efek dari dengan benar
dengan menggunakan pengalaman nyeri 4. Untuk mengetahui
manajemen nyeri terhadap kualitas tidur, masalah lain yang
Mampu mengenali nafsu makan, aktivitas dan ditimbulkan dari nyeri
nyeri (skala, suasana hati Untuk meminimalisir
intensitas, frekuensi 6. Control lingkungan respon
dan tanda nyeri) sekitar pasien yang dapat ketidaknyamanan
Menyatakan rasa memberikan respon tidak pasien
nyaman setelah nyeri nyaman, misalnya
berkurang temperature ruangan,
Tanda vital dalam pencahayaan dan
rentang normal kebisingan
7.
2. Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan asuhan NIC Label : 1. Untuk mengetahui
penurunan pertahanan keperawatan selama 3x Infection Protection adanya tanda dan
primer 24 jam diharapakan gejala infeksi
1. Monitor tanda dan
infeksi terkontrol 2. Untuk mengetahui
gejala infeksi sistemik
NOC : adanya tanda dan
dan local
Immune Status gejala infeksi
2. Inspeksi adanya
Knowledge : Infection 3. Untuk mengurangi
kemerahan/drainase
control paparan patogen dari
pada kulit
Risk control luar
3. Batasi pengunjung
Kriteria Hasil : 4. Untuk mencegah
4. Edukasikan px dan
Klien bebas dari tanda infeksi
keluarga cara
dan gejala infeksi
menghindari infeksi
Mendeskripsikan
Infection Control Mencegah infeksi
proses penularan
1. Untuk mengurangi
penyakit, factor yang 1. Ajarkan Px dan
agen infeksi yang
mempengaruhi pengunjung mencuci
dapat timbul
penularan serta tangan untuk menjaga
2. Untuk meningkatkan
penatalaksanaannya, kesehatan
imun
Menunjukkan 2. Gunakan "universal
3. Untuk mencegah
kemampuan untuk precaution"
adanya infeksi
mencegah timbulnya 3. Anjurkan px
4. Untuk memantau
infeksi perbanyak istirahat
keadaan luka px
Jumlah leukosit dalam 4. Instruksikan px
secara regular
batas normal mendapat antibiotik,
D. Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanakan rencana keperawatan oleh
perawat terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan rencana keperawatan diantarannya:
Intervensi dilaksanakan sesui dengan rencana setelah dilakukan
validasi: keterampilan interpersonal, teknikal dan intelektual dilakukan
dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan
psikologis klien dilindungi serta dokumentasi intervensi dan respon
paisen.
Pada tahap implementasi ini merupakan aplikasi secara kongrit
dari rencana intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi masalah
kesehatan dan perawatan yang muncul pada pasien.
E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari proses
keperawatan dengan cara menilai sejauh mana tujuan dari rencana
keperawatan tercapai atau tidak.
Dalam mengevaluasi, perawat harus memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk memahami respon terhadap intervensi keperawatan,
kemampuan menggambarkan kesimpulan tentang tujuan yang dicapai,
serta kemampuan dalam menghubungkan tindakan keperawatan pada
kriteria hasil.
DAFTAR PUSTAKA