PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Notaris dalam Bahasa Inggris disebut sebagai notary dan dalam Bahasa
Belanda disebut dengan Van notaris. Notaris memiliki peran yang penting
dalam lalu lintas hukum dan terkhusus bidang hukum keperdataan. Hal ini
hukum".2
1
Sumber: Salim HS. (2019). Peraturan Jabatan Notaris, Jakarta: Sinar Grafika. Hlm. 14.
2
Ibid,. Hlm. 16.
3
Mulyoto. (2021). Dasar-dasar Teknik Pembuatan Akta Notaris. Yogyakarta: Cakrawala Media.
Hlm. 15.
1
Berdasarkan Pasal 1868 KUHPerdata, suatu akta otentik merupakan akta yang
peristiwa atau perbuatan hukum pada pihak yang menghadap. Namun, dalam
pemalsuan akta otentik yang dibuatnya. Notaris menurut Mulyoto terdiri dari
1) Pertama, dia tahu bahwa dirinya tahu sebagai notaris maka harus berani
membuat akta sebagaimana kehendak daripada klien dan benar dalam
prosesnya serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan
2) Kedua, memahami bahwa dirinya tidak tahu yang berarti apabila belum
mendapatkan pendidikan maupun pembelajaran daripada pakar Notaris
(MKn) tidak akan membuat akta yang dikehendaki para penghadap.
3) Ketiga, tidak mengetahui bahwa dirinya mengetahui sehingga jika tetap
membuat akta yang dikehendaki oleh para penghadap walaupun tidak
mengetahui aturan hukum serta perbuatan hukum dalam akta tersebut.
digunakan sebagai alat bukti, akan tetapi proses pembuatannya juga dilakukan
dihadapan atau pejabat publik yang berwenang untuk itu dengan bentuk yang
4
Mulyoto. (2019). Seputar Kenotariatan Dan Pengembangan Prodi MKn, Yogyakarta: Cakrawala
Media. Hlm. 56.
menimbulkan akibat hukum kepada pihak yang memiliki kepentingan atas
akta tersebut.
yaitu akta para pihak (partij akte) dan akta pejabat (ambtelijke akte). Partij
akte (akta para pihak) merupakan akta yang dibuat notaris atas dasar
kehendak para pihak atau penghadap yang datang kepada notaris untuk
dibuatkan akta. Sedangkan Ambtelijke akte (akta pejabat atau relas akta)
merupakan akta yang dibuat oleh notaris yang berisi kesaksian segala sesuatu
yang dilihat, dibaca, didengar atau mendasarkan atas data maupun dokumen
yang disampaikan kepada notaris terkait dan bertanggungjawab atas isi akta
aktanya.6
hukum terkait dengan pembuatan akta yang paling tepat dan benar. Pasal 16
akta notaris tidak sebatas hanya dari kebenaran formal melainkan harus
kepada orang yang tidak mampu. Notaris juga wajib membacakan akta minuta
sebagai berikut:
terdakwa tunggal atas partij akte yang dibuat dihadapannya. Larangan bagi
ketertiban umum maupun kesusilaan semisal membuat ikatan jual beli yang
objeknya adalah barang terlarang dan juga membuat akta jual beli dimana
Dps dinyatakan bahwa Terdakwa Ketut Neli Asih, S.H., terbukti bersalah
7
Mulyoto. (2021). Dasar-dasar Teknik Pembuatan Akta Notaris. Yogyakarta: Cakrawala Media.
Hlm. 20-21.
melakukan tindak pidana sengaja memberi kesempatan atau sarana dalam
tindak pidana penipuan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
378 KUHP juncto Pasal 56 ayat (2) KUHP dalam dakwaan kedua Penuntut
Terdakwa Ketut Neli Asih, S.H., berupa pidana penjara selama 2 (dua) tahun
terpidana Ketut Neli Asih, S.H. dan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi
bahwa notaris memiliki hak ingkar yaitu notaris memiliki hak untuk tidak
yang harus dirahasiakan oleh notaris adalah mengenai akta yang dibuatnya
dan segala akta yang diperoleh guna pembuatan akta sehingga apabila terlibat
kasus dan membutuhkan penyidikan maka notaris dapat menggunakan hak
ingkarnya.8
sanksi administrasi atau perdata atau kode etik jabatan Notaris, tapi kemudian
ditarik atau dikualifikasikan sebagai suatu tindak pidana yang dilakukan oleh
disusun secara tertulis dan sistematis sebagai pedoman yang harus dipatuhi
beberapa tujuan pokok. Adapun kode etik yang dibuat secara tertulis memiliki
pengawasan terhadap notaris dilakukan oleh menteri yaitu dalam hal ini
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selain itu, pengawasan dalam hal ini
Kode Etik dan aturan hukum lainnya yang berlaku. Dalam melakukan
(sembilan) orang yang berasal dari 3 (tiga) unsur, yaitu unsur organisasi
(satu) orang ketua merangkap anggota, 2 (dua) orang wakil ketua merangkap
PK/Pid/2020 adalah suatu upaya hukum yang dapat ditempuh oleh terpidana
Negeri yang tidak diajukan upaya banding, putusan Pengadilan Tinggi yang
tidak diajukan kasasi atau putusan kasasi Mahkamah Agung. Peninjauan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, kecuali putusan bebas atau
lepas dari segala tuntutan hukum, terpidana, atau ahli warisnya dapat
2. Keterbaharuan Penelitian
Pidana” diperoleh hasil pelaksanaan isi perjanjian dalam sebuah akta yang
dilanggar oleh salah satu pihak melakukan perbuatan wanprestasi oleh Pihak
12
Anthony Reysando, Winanto Wiryomartani, Widodo Suryandono. (2020). Pengangkatan
Kembali Notaris Yang Diberhentikan Dengan Tidak Hormat Berdasarkan Pasal 13 Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Jakarta: Universitas Indonesia. Hlm. 1.
Kedua, yang menyebabkan dibatalkannya akta tersebut, bukanlah menjadi
tanggung jawab Notaris, tetapi tanggung jawab para pihak yang mengikatkan
yang bersinggungan dengan pranata hukum pidana dan perdata lebih bersifat
ekstern, artinya bahwa Notaris selaku Pejabat Umum kepadanya melekat hak-
Istilah hak Istimewa dalam bidang hukum adalah hak khusus atau istimewa
yang diberikan kepada pemerintah atau penguasa suatu negara dan diberikan
pembebasan notaris dari tindak pidana penipuan. Peneliti juga akan meneliti
terkait dengan jabatan notaris serta sanksi yang diberlakukan oleh notaris
apabila melanggar kode etik baik dari aspek administrasi, perdata maupun
PK/Pid/2020)”
3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan akta jual beli yang dilakukan oleh notaris?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui proses pembuatan akta jual beli yang dilakukan oleh
notaris.
4. Manfaat Penellitian
1. Manfaat Teoritis
notaris.
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
hadapan pegawai umum yang berkuasa untuk itu, ditempat dimana akta
dibuatnya. Wewenang utama yang dimiliki oleh notaris adalah membuat suatu
akta otentik sehingga keotentikannya suatu akta notaris bersumber dari Pasal
yaitu: 1) Akta tersebut dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh Undang-
Undang; 2) Akta tersebut harus dibuat oleh atau dihadapan seorang pejabat
Mengenai akta autentik juga diatur dalam Pasal 165 HIR, yang bunyinya
sama dengan Pasal 285 Rbg, yang berbunyi : “Akta autentik adalah suatu akta
yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang diberi wewenang untuk itu,
merupakan bukti yang lengkap antara para pihak dari para ahli warisnya dari
mereka yang mendapat hak dari padanya tentang yang tercantum di dalamnya
dan bahkan sebagai pemberitahuan belaka, akan tetapi yang terakhir ini hanya
13
14
PPAT ketika hendak membuat Akta Jual Beli (AJB). Pihak penjual dan
mengenai hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun, yang akan
perbuatan hukum itu. Adapun tujuan pendaftaran tanah yaitu untuk menjamin
kepastian hukum. Pada tujuan tersebut, fungsi pendaftaran tanah ialah untuk
professional dan jujur sesuai dengan kode etik profesi seorang Notaris agar
13
Muyassar, Dahlan Ali, Suhaimi. (2019). Pertanggungjawaban Hukum Notaris Terhadap
Pengingkaran Akta Jual Beli Tanah Bersertipikat Oleh Pihak Yang Dirugikan. Syiah Kuala Law
Journal. Vol. 3 Nomor 1, hlm. 147-166.
14
Ibid,.
15
yang baik dalam menjalankan tugasnya karena jika seorang notaris tidak
memiliki etika yang baik maka bias saja dalam menjalankan tugasnya notaris
harus bersumpah terlebih dahulu dan oleh karena itu dalam melaksanakan
tujuan tertentu dan yang pasti berbeda-beda yaitu terkait Akta Jual Beli/AJB
yang dibuat dihadapan notaris/PPAT. Tetapi sebelum AJB dibuat para pihak
Pengikatan Jual Beli/PPJB. PPJB itu ada 2 jenis, yaitu PPJB yang sudah lunas
pembayarannya dan PPJB yang belum lunas. Tujuan dibuatnya PPJB yaitu
sebagai bentuk pengikatan kedua belah pihak, artinya agar tidak terjadi hal
yang tidak diinginkan jadi harus ada pengikatan yang jelas karena bias saja
salah satu pihak ada yang ingkar janji sehingga pihak yang lain dirugikan jadi
untuk menghindari hal tersebut PPJB harus dibuat terlebih dahulu, itulah
edukasi kepada para pihak terkait PPJB yang akan dibuat walapun isi dari
PPJB itu merupakan keinginan kedua belah pihak namun notaris/PPAT yang
15
Ni Kadek Septiarianti, I Nyoman Sumardika, Ni Gusti Ketut Sri Astiti. (2020).
Pertanggungjawaban Notaris Dalam Pembuatan Akta Pengikatan Jual Beli. Jurnal Interpretasi
Hukum, Vol. 1, No. 1.hlm. 143-147
16
akan memantau apakah isi dari PPJB tersebut sudah sesuai dengan aturan
undang-undang.16
pembuatan PPJB hingga AJB tersebut. Apabila akta pengikatan jual beli atas
tanggungjawab secara hokum terhadap siapa dan kepada siapa akta perjanjian
jual beli dibuatnya, dan apabila Notaris terbukti melakukan kesalahan baik
disengaja maupun tidak disengaja, maka akibat hokum yang timbul dapat
Akta otentik yang dibuat dihadapan Notaris dibagi menjadi dua jenis,
diantaranya yaitu:18
a. Akta yang dibuat oleh Notaris (Relaas) Akta-akta yang dibuat oleh
Notaris dapat merupakan suatu akta yang menguraikan secara otentik
suatu tindakan yang dilakukan ataupun suatu keadaan yang dilihat atau
disaksikan oleh Notaris itu sendiri dalam menjalankan jabatannya sebagai
Notaris. Akta yang dibuat memuat uraian dari apa yang dilihat dan
disaksikan serta dialaminya. Contohnya antara lain: Berita Acara Rapat
16
Ibid,.
17
Ibid,.
18
Habib Adjie. (2008). Meneropong Khazanah Notaris dan PPAT Indonesia, Kumpulan Tulisan
Tentang Notaris dan PPAT. Surabaya: PT Citra Adtya Bakti. Hlm. 45.
17
B. Landasan Teori
3. Teori Kewenangan
19
Ateng Syafrudin. (2000). Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang Bersih dan
Bertanggungjawab. Jurnal Pro Justisia Edisi IV, Bandung: Universitas Parahyangan. Hlm. 22.
18
20
Stout HD. (2004). de Betekenissen van de wet, dalam Irfan Fachruddin, Pengawasan Peradilan
Administrasi terhadap Tindakan Pemerintah. Bandung: Alumni. Hlm. 4.
21
A. Gunawan Setiardja. (1990). Dialektika Hukum dan Moral dalam Pembangunan Masyarakat
Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 52.
19
kalau tidak akan terjadi eigenrichting, maka dari pada itu hukum acara
salah satu hal yang diatur dalam KUHAP. Mengenai Upaya hukum
22
Wirjono Prodjodikoro. (2003). Hukum Acara Pidana di Indonesia. Bandung: Refika Aditama.
Hlm. 13.
23
H.A.S. Natabaya. (2008). Menata Ulang Sistem Peraturan Perundang-undangan Indonesia
Jakarta. Sekjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Hlm. 9-10.
20
juga direvisi hingga saat ini, padahal didalam Pasal 10 ayat (1) dan
PERMA No. 1 Tahun 1980 bertentangan dengan isi Pasal 263 ayat 1
Sedangkan dalam Pasal 263 ayat (1) KUHAP jelas dinyatakan bahwa
putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, terpidana atau
terbukti bahwa suatu tindak pidana telah dilakukan dan apakah orang
Upaya yang disediakan oleh negara sendiri dimulai dari tahap banding,
5. Pengertian Notaris
adalah:
24
Rahman Amin, (2020). Hukum Pembuktian Dalam Perkara Pidana Dan Perdata. Yogyakarta,
Deepublish. Hlm 60
25
Krisye Ivone Kalengkongan. (2022). Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Pengadilan Setelah
Ditemukan Alat Bukti Baru Dalam Hukum Pidana Di Indonesia , Lex Crimen Vol. XI/No. 1.
23
a. Pejabat umum;
b. Berwenang membuat akta;
c. Otentik; dan
d. Ditentukan oleh Undang-Undang.26
Notaris sebagai Pejabat Umum, tidak hanya untuk Notaris Saja, karena
sekarang ini seperti Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) juga diberi
26
H. Syahril Sofyan. (2010). Peran Jasa Notaris Dalam Pembuatan Warisan, Jurnal Ilmiah Abdi
Ilmu. Volume 3, No. 1 (Hlm. 337).
27
Habib Adjie. (2008). Hukum Notaris Indonesia, Tafsir Tematik Terhadap UU No. 30 Tahun
2004 Tentang Jabatan Notaris. Bandung: Refika Aditama. Hlm. 13.
24
disebut sebagai akta otentik seperti yang tercantum dalam Pasal 1868
dimaksud adalah harus berwenang akan tempat akta itu dibuat, hari
1) Bertindak professional;
2) Menjaga otensitas akta yang dibuat, hal ini berhubungan dengan
penyusunan, pembacaan dan penandatanganan akta (pada awal dan
akhir akta);
3) Menyimpan dan memelihara segala akta yang dibuatnya sebagai
bagian dari protokol notaries;
4) Memberikan pelayanan atau jasa hukum sehubungan dengan
pembuatan akta, khususnya kepada orang yang tidak mampu secara
cuma-cuma;
28
Selly Masdalia Pratiwi. (2014) Tanggung Jawab Notaris Terhadap Akta Otentik yang Berakibat
Batal Demi Hukum Pada Akhir Masa Jabatannya, Tesis Program Pasca sarjana Universitas
Udayana Denpasar, Hlm. 48.
25
7. Akta Otentik
Mengenai akta autentik juga diatur dalam Pasal 165 HIR, yang
bunyinya sama dengan Pasal 285 Rbg, yang berbunyi : “Akta autentik
adalah suatu akta yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang diberi
wewenang untuk itu, merupakan bukti yang lengkap antara para pihak
dari para ahli warisnya dari mereka yang mendapat hak dari padanya
a. Akta yang dibuat oleh Notaris (Relaas) Akta-akta yang dibuat oleh
Notaris dapat merupakan suatu akta yang menguraikan secara
otentik suatu tindakan yang dilakukan ataupun suatu keadaan yang
dilihat atau disaksikan oleh Notaris itu sendiri dalam menjalankan
jabatannya sebagai Notaris. Akta yang dibuat memuat uraian dari
apa yang dilihat dan disaksikan serta dialaminya. Contohnya antara
lain: Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan
Terbatas, Akta Pencatatan Budel, dan akta-akta lainnya.
b. Akta yang dibuat dihadapan Notaris (Partij) Akta Partij merupakan
uraian yang diterangkan oleh pihak lain kepada Notaris dalam
29
Habib Adjie. (2008). Meneropong Khazanah Notaris dan PPAT Indonesia, Kumpulan Tulisan
Tentang Notaris dan PPAT. Surabaya: PT Citra Adtya Bakti. Hlm. 45.
28
ini Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selain itu, pengawasan
dalam hal ini meliputi juga pembinaan yang dilakukan oleh menteri
Notaris saja, namun juga berdasarkan Kode Etik dan aturan hukum
Pasal 13
(1) Sebelum sidang pemeriksaan dilakukan, Ketua Majelis Pengawas
Notaris menyelenggarakan rapat gelar perkara yang dihadiri oleh
Majelis Pengawas.
(2) Rapat gelar perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan untuk mendengar duduk perkara dan penyampaian
pendapat hukum yang dilakukan secara musyawarah.
(3) Penyampaian pendapat hukum sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) sebagai bahan masukan bagi Majelis Pemeriksa dalam
memutus perkara yang berada dalam kewenangan pemeriksaannya.
(4) Ketua Majelis Pengawas dapat memerintahkan Majelis Pemeriksa
melakukan pendalaman Laporan sebelum sidang pemeriksaan
dilakukan.
(5) Hasil pendalaman Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaporkan kepada Ketua Majelis Pengawas.
(6) Setelah rapat gelar perkara dilaksanakan, Majelis Pengawas
menentukan hari dan tanggal sidang pemeriksaan Pelapor dan
Terlapor. Pasal 14 Ketua Majelis Pengawas bertanggung jawab
atas terselenggaranya pelaksanaan sidang pemeriksaan.
9. Kerangka Berpikir
Bagan 2.1
Kerangka Berpikir
mengenai kedudukan akta otentik itu sendiri. Bahwa akta notaris sebagai
Indonesia oleh karena model penyusunan akta itu sangatlah legalistik. Hal
itu dilakukan demi mewujudkan hak warga negara atas kepastian hukum
dan keadilan. Dengan demikian, pembuatan akta otentik sangat erat juga
akibat hukum yang timbul terhadap akta notaris yang didasarkan pada
keterangan palsu.
dialaminya dalam suatu perbuatan hukum jika secara sengaja atau lalai,
notaris membuat akta palsu sehingga merugikan pihak lain. Terhadap akta
mengakibatkan akta tersebut batal demi hukum. Para pihak yang dirugikan
METODE PENELITIAN
A. Spesifikasi Penelitian
normatif biasa disebut dengan penelitian hukum doktriner atau juga disebut
2. Metode Pendekatan
adalah berbagai aturan hukum yang menjadi fokus sekaligus tema sentral
penelitian.31
30
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad. (2017). Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
Cetakan IV, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm. 33.
31
Johnny Ibrahim. (2007). Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia.
Hlm.302.
34
35
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder diperoleh dari pendapat, tulisan para ahli atau pihak lain yang
berwenang atau pihak lain yang memperoleh informasi formal atau naskah
resmi dari penyusunnya.32 Bahan hukum primer pada penelitian ini adalah
buku, jurnal, kamus bahasa Indonesia dan literatur lain yang berhubungan
dengan penelitian ini. Bahan hukum sekunder lain yang menjadi data
32
Peter Mahmud Marzuki. (2005). Penelitian Hukum, Cet.6, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. Hlm. 41
33
Soerjono Sukanto. (2003). Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja
Grafindo Persada. Hlm.23
36
data hasil penelitian bahan hukum dipilah dan diolah untuk kemudian disusun
secara sistematis dan diuraikan untuk memperoleh gambaran jelas dan juga
proses pembuatan akta jual beli yang dilakukan oleh notaris yaitu awalnya
tanggal 03 Pebruari 2003, serta sebagai PPAT berdasarkan ijin dari Badan
Kelurahan Benoa seluas 5.455 m2 atas nama PT. Nuansa Bali Utama
37
38
cara menghapus piutang milik Saksi (korban) yang masih berada pada diri
Pembayaran ruko di Nusa Dua pada Bulan Juli 2013 yang seharusnya
Tiga Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) yang merupakan
(Sebelas Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Lima Ratus Ribu
atas nama PT. Nuansa Bali Utama dan bukan atas nama Saksi Gunawan
Priambodo.
Kelurahan Benoa seluas 5.455 m2 yang pada saat tersebut sedang berada /
2012 antara Saksi Gunawan Priambodo dengan PT. Nuansa Bali Utama,
dan Akta Kuasa No.31 tanggal 20 Nopember 2012 yang isinya PT.
untuk menjual sebidang tanah dengan luas 4179 m2 dengan HGB : 6237/
Benoa dari luas asal / luas global seluas 6063 m2 atas nama PT. Nuansa
Bali UtamA, yang baik PPJB maupun Akte Kuasa Menjual tersebut dibuat
pada Kantor Notaris Saksi Putu Trisna Rosilawati, SH, Mkn yang
merupakan rekan seprofesi Terdakwa atau sesama Notaris dan PPAT yang
SH, Mkn terkait legalitas PPJB dan Akte Kuasa Menjual tersebut.
tersebut untuk diproses lebih lanjut, selain daripada hal tersebut Terdakwa
diambil kembali oleh pihak Saksi Gunawan Priambodo dan sudah tidak
memang benar tanah Paradise Loft yang akan Saksi (korban) beli tersebut
yang mana isi dari surat tersebut yakni Saksi Gunawan Priambodo selaku
pemberi kuasa telah menjual sebagian tanah seluas kurang lebih 2962 m2
dan telah di bayar lunas oleh penerima kuasa yakni Saksi (korban)
3 bulan dst.
lagi menagih uang miliknya yang berada pada diri Saksi Gunawan
sebagai jaminan atas transaksi jual beli antara dirinya dengan Saksi
Puluh Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) yang selanjutnya karena ada
dibuatnya Akte Kuasa Menjual tersebut diatas, Saksi (korban) belum juga
Terdakwa, dan baru pada saat itulah Terdakwa mengatakan kepada Saksi
Benoa sudah diambil sejak lama oleh Saksi Sugiartini, sehingga Saksi
namun tidak dapat menemui Saksi Triska Damayanti, SH, Mkn dan hanya
No: 7062 / Benoa) berada di kantor Notaris Saksi Triska Damayanti dan
terhadap sebagian tanah tersebut yakni seluas 1746 m2 telah dijual oleh
Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) yang masih berada pada diri
Terdakwa, namun tidak pernah mendapat titik temu / jalan keluar sehingga
Kepolisian.
(Sebelas Milyar Enam Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Lima Ratus Ribu
Rupiah).
44
bahwa tugas utama notaris adalah membuat akta. Suatu akta dapat disebut
sebagai akta otentik seperti yang tercantum dalam Pasal 1868 Kitab
adalah harus berwenang akan tempat akta itu dibuat, hari dan tanggal
pembuatan akta. Tugas utama notaris yaitu membuat akta maka seorang
akta, tidak boleh menyimpang dari ketentuan yang sudah diatur dalam
Undang-undang jabatan Notaris, dan bentuk dari akta notaris diatur dalam
antara lain:
1) Bertindak professional;
2) Menjaga otensitas akta yang dibuat, hal ini berhubungan dengan
penyusunan, pembacaan dan penandatanganan akta (pada awal dan
akhir akta);
3) Menyimpan dan memelihara segala akta yang dibuatnya sebagai
bagian dari protokol notaries;
4) Memberikan pelayanan atau jasa hukum sehubungan dengan
pembuatan akta, khususnya kepada orang yang tidak mampu secara
cuma-cuma;
5) Memberikan, memperlihatkan atau memberitahukan isi akta, grosse
akta, salinan akta atau kutipan akta, kepada orang yang berkepentingan
langsung pada akta, ahli waris atau orang yang memperoleh hak;
46
adalah saksi Gunawan Priambodo, hal ini sesuai laporan polisi yang dibuat
melaporkan Terdakwa.
bersikap professional dan jujur sesuai dengan kode etik profesi seorang
memiliki etika yang baik dalam menjalankan tugasnya karena jika seorang
notaris tidak memiliki etika yang baik maka bias saja dalam menjalankan
menjadi pejabat umum harus bersumpah terlebih dahulu dan oleh karena
tujuan tertentu dan yang pasti berbeda-beda yaitu terkait Akta Jual
34
Ni Kadek Septiarianti, I Nyoman Sumardika, Ni Gusti Ketut Sri Astiti. (2020).
Pertanggungjawaban Notaris Dalam Pembuatan Akta Pengikatan Jual Beli. Jurnal Interpretasi
Hukum, Vol. 1, No. 1.hlm. 143-147
48
dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli/PPJB. PPJB itu ada 2 jenis, yaitu
PPJB yang sudah lunas pembayarannya dan PPJB yang belum lunas.
pihak, artinya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan jadi harus ada
pengikatan yang jelas karena bias saja salah satu pihak ada yang ingkar
janji sehingga pihak yang lain dirugikan jadi untuk menghindari hal
para pihak terkait PPJB yang akan dibuat walapun isi dari PPJB itu
memantau apakah isi dari PPJB tersebut sudah sesuai dengan aturan
undang-undang.35
pengikatan jual beli atas tanah yang ditandatangani dan dibuat oleh
terhadap siapa dan kepada siapa akta perjanjian jual beli dibuatnya, dan
35
Ibid,.
49
disengaja, maka akibat hokum yang timbul dapat dikenakan sanksi sesuai
a. Akta yang dibuat oleh Notaris (Relaas) Akta-akta yang dibuat oleh
Notaris dapat merupakan suatu akta yang menguraikan secara otentik
suatu tindakan yang dilakukan ataupun suatu keadaan yang dilihat atau
disaksikan oleh Notaris itu sendiri dalam menjalankan jabatannya
sebagai Notaris. Akta yang dibuat memuat uraian dari apa yang dilihat
dan disaksikan serta dialaminya. Contohnya antara lain: Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan Terbatas, Akta
Pencatatan Budel, dan akta-akta lainnya.
b. Akta yang dibuat dihadapan Notaris (Partij) Akta Partij merupakan
uraian yang diterangkan oleh pihak lain kepada Notaris dalam
menjalankan jabatannya dan untuk keperluan mana pihak lain itu
sengaja datang di hadapan Notaris dan memberikan keterangan
tersebut atau melakukan perbuatan tersebut dihadapan notaris, agar
keterangan tersebut dikonstatir oleh Notaris dalam suatu akta otentik.
Contohnya yaitu : kemauan terakhir dari penghadap pembuat wasiat,
kuasa dan lain sebagainya.
Terdakwa yang diproses hukum, padahal yang bertransaksi jual beli tanah
36
Ibid,.
37
Habib Adjie. (2008). Meneropong Khazanah Notaris dan PPAT Indonesia, Kumpulan Tulisan
Tentang Notaris dan PPAT. Surabaya: PT Citra Adtya Bakti. Hlm. 45.
50
pembuatan surat kuasa akta jual beli antar para saksi tersebut, maka
artinya dari proses penyidikan Terdakwa sama sekali tidak dilaporkan oleh
Orang (DPO). Bahwa walaupun Terdakwa diduga telah lalai dalam proses
membuat akte kuasa penjual tanah antara saksi korban dengan saksi
hukum publik.39
38
Ateng Syafrudin. (2000). Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang Bersih dan
Bertanggungjawab. Jurnal Pro Justisia Edisi IV, Bandung: Universitas Parahyangan. Hlm. 22.
39
Stout HD. (2004). de Betekenissen van de wet, dalam Irfan Fachruddin, Pengawasan Peradilan
Administrasi terhadap Tindakan Pemerintah. Bandung: Alumni. Hlm. 4.
52
pengawasan terhadap notaris dilakukan oleh menteri yaitu dalam hal ini
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selain itu, pengawasan dalam
hal ini meliputi juga pembinaan yang dilakukan oleh menteri kepada
berdasarkan Kode Etik dan aturan hukum lainnya yang berlaku. Dalam
yang terdiri dari 9 (sembilan) orang yang berasal dari 3 (tiga) unsur, yaitu
Bantul sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Pasal 13
(1) Sebelum sidang pemeriksaan dilakukan, Ketua Majelis Pengawas
Notaris menyelenggarakan rapat gelar perkara yang dihadiri oleh
Majelis Pengawas.
(2) Rapat gelar perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan untuk mendengar duduk perkara dan penyampaian
pendapat hukum yang dilakukan secara musyawarah.
(3) Penyampaian pendapat hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sebagai bahan masukan bagi Majelis Pemeriksa dalam memutus
perkara yang berada dalam kewenangan pemeriksaannya.
(4) Ketua Majelis Pengawas dapat memerintahkan Majelis Pemeriksa
melakukan pendalaman Laporan sebelum sidang pemeriksaan
dilakukan.
(5) Hasil pendalaman Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaporkan kepada Ketua Majelis Pengawas.
(6) Setelah rapat gelar perkara dilaksanakan, Majelis Pengawas
menentukan hari dan tanggal sidang pemeriksaan Pelapor dan
Terlapor. Pasal 14 Ketua Majelis Pengawas bertanggung jawab atas
terselenggaranya pelaksanaan sidang pemeriksaan.
disampaikan dalam bahasa Indonesia yang disertai dengan alat bukti yang
cukup, serta identitas Pelapor juga harus jelas. Laporan akan diterima oleh
Sekretariat MPD melalui Sekretaris, yang akan ditelaah dan dikaji dari
55
yang dilaporkan, serta dari segi Materiil Laporan seperti apakah Laporan
tersebut merupakan salah satu bagian kewenangan dari MPD atau tidak.
kembalikan untuk dilengkapi, serta jika dari segi Materiil tidak memenuhi
Laporan yang telah diterima akan deregister oleh Sekretaris dalam buku
deregister akan disampaikan kepada Ketua MPD untuk dapat dikaji lebih
setelah Perkara deregister yang terdiri dari 3 orang anggota yang terdiri
dari ketiga unsur (Birokrasi, Akademisi, dan Profesi Notaris) yang dibantu
Pemeriksa, dalam waktu paling lama 5 hari kerja dari tanggal Register
Perkara.
yang mengatur tentang hal itu dan yang berlaku bagi serta wajib ditaati
oleh setiap dan semua anggota Perkumpulan dan semua orang yang
jabatan.
57
Peraturan Menteri Hukum dan HAK Nomor 15 Tahun 2020 tentang Tata
Denpasar pada tanggal 10 Juni 2021, dijelaskan mengenai alur tata cara
Pengawas Daerah.40
dengan Pemeriksaan yang dapat dilakukan dan diproses oleh MPD sesuai
40
Khalis, S. R. (2021). Pembinaan Majelis Kehormatan Notaris Dan Majelis Pengawas Notaris
Berdasarkan Undang-Undang Jabatan Notaris. Lex Renaissan, 1(6), 179–192.
58
laporan, dan bukti atau fakta hukum dan lampiran dokumen. Laporan
41
Ibid,.
42
Ibid,.
59
majelis pemeriksa yang terdiri dari 1 orang ketua dan 2 orang anggota
disampaikan dalam bahasa Indonesia yang disertai dengan alat bukti yang
cukup, serta identitas Pelapor juga harus jelas. Laporan akan diterima oleh
Sekretariat MPD melalui Sekretaris, yang akan ditelaah dan dikaji dari
yang dilaporkan, serta dari segi Materiil Laporan seperti apakah Laporan
tersebut merupakan salah satu bagian kewenangan dari MPD atau tidak.
kembalikan untuk dilengkapi, serta jika dari segi Materiil tidak memenuhi
60
Laporan yang telah diterima akan deregister oleh Sekretaris dalam buku
deregister akan disampaikan kepada Ketua MPD untuk dapat dikaji lebih
setelah Perkara deregister yang terdiri dari 3 orang anggota yang terdiri
dari ketiga unsur (Birokrasi, Akademisi, dan Profesi Notaris) yang dibantu
Pemeriksa, dalam waktu paling lama 5 hari kerja dari tanggal Register
Perkara.
Panggilan yang sudah diterima paling lambat 5 hari kerja sebelum hari
laporan dari pihak pelapor dan dapat ditanggapi oleh terlapor berdasarkan
61
bukti yang dimiliki. Jika pada pemeriksaan pertama pihak pelapor tidak
kedua pelapor tidak datang juga maka laporan dinyatakan gugur dan tidak
pemeriksaan pertama maka dipanggil untuk kedua kalinya, dan jika pada
membentuk Tim Pemeriksa yang terdiri dari 3 orang anggota dari masing-
masing unsur dan dibantu oleh 1 (satu) orang sekretaris. Tim Pemeriksa
kongres dan merupakan kaidah moral yang wajib ditaati oleh setiap
anggota perkumpulan.”
penipuan pembuatan akta jual beli sesuai fakta hukum, maka tentang
keuntungan atas transaksi pembuatan surat kuasa akte jual beli tanah di
63
Gunawan Priambodo, hal ini sesuai laporan polisi yang dibuat oleh saksi
Terdakwa.
dalam proses pembuatan surat kuasa akta jual beli antar para saksi
atas nama Ketut Neli Asih, S.H., haruslah dikabulkan demi hukum dan
Jabatan Notaris.
263 Ayat (2) juncto Pasal 266 Ayat (2) huruf b angka (1) Undang-Undang
dengan adanya Hukum Pidana, maka dari itu merupakan suatu rangkaian
pidana.”43
terkait dalam rangka menegakan hukum dan keadilan, kalau tidak akan
terjadi eigenrichting, maka dari pada itu hukum acara tidaklah boleh
materiil.44
satu hal yang diatur dalam KUHAP. Mengenai Upaya hukum peninjauan
kembali (PK)/ Herziening diatur dalam Pasal 263 sampai dengan Pasal
bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, terpidana atau ahli warisnya
43
Wirjono Prodjodikoro. (2003). Hukum Acara Pidana di Indonesia. Bandung: Refika Aditama.
Hlm. 13.
44
H.A.S. Natabaya. (2008). Menata Ulang Sistem Peraturan Perundang-undangan Indonesia
Jakarta. Sekjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Hlm. 9-10.
66
Herziening.
ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan tepat dengan tujuan untuk
pidana telah dilakukan dan apakah orang yang didakwakan itu dapat
dipersalahkan.45
disediakan oleh negara sendiri dimulai dari tahap banding, kasasi, maupun
upaya hukum luar biasa yakni peninjauan kembali. Tetapi apabila diajukan
45
Rahman Amin, (2020). Hukum Pembuktian Dalam Perkara Pidana Dan Perdata. Yogyakarta,
Deepublish. Hlm 60
46
Krisye Ivone Kalengkongan. (2022). Tinjauan Yuridis Terhadap Putusan Pengadilan Setelah
Ditemukan Alat Bukti Baru Dalam Hukum Pidana Di Indonesia , Lex Crimen Vol. XI/No. 1.
67
sebagai berikut:
itu dapat digunakan sebagai bukti yang kuat jika suatu saat terjadi
perselisihan antar para pihak atau terdapat gugatan dari pihak lain. Hal ini
materil.
jabatan. Namun faktanya, hak ingkar ini tidak berarti apa-apa ketika
ayat (2) dan Pasal 16 ayat (1) huruf f tidak memberikan kejelasan
dengan pembuatan alat bukti tertulis yang bersifat otentik. Hal ini
70
kongres dan merupakan kaidah moral yang wajib ditaati oleh setiap
anggota perkumpulan.”
langsung pada akta, ahli waris atau orang yang mempunyai hak, kecuali
Notaris.
Tanpa perantara seorang hakim, sanksi itu dapat langsung dijatuhkan oleh
hukum perdata. Dalam hal ini, MPD diberi wewenang untuk menjatuhkan
tersebut.
komparisi, premis atau isi akta, atau juga dalam mengisi daftar
bahasa belanda.
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor 17 Tahun 2021 Tentang
Pasal 26;
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengikatan jual beli atas tanah yang ditandatangani dan dibuat oleh
terhadap siapa dan kepada siapa akta perjanjian jual beli dibuatnya, dan
tidak disengaja, maka akibat hokum yang timbul dapat dikenakan sanksi
Terdakwa yang diproses hukum, padahal yang bertransaksi jual beli tanah
76
pembuatan surat kuasa akta jual beli antar para saksi tersebut, maka
pengawasan terhadap notaris dilakukan oleh menteri yaitu dalam hal ini
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selain itu, pengawasan dalam
hal ini meliputi juga pembinaan yang dilakukan oleh menteri kepada
itu dapat digunakan sebagai bukti yang kuat jika suatu saat terjadi
perselisihan antar para pihak atau terdapat gugatan dari pihak lain.
etik notaris yang ditetapkan oleh kongres dan merupakan kaidah moral
penipuan pembuatan akta jual beli sesuai fakta hukum, maka tentang
keuntungan atas transaksi pembuatan surat kuasa akte jual beli tanah di
Gunawan Priambodo, hal ini sesuai laporan polisi yang dibuat oleh saksi
Terdakwa.
akte kuasa penjual tanah antara saksi korban dengan saksi Gunawan
78
atas nama Ketut Neli Asih, S.H., haruslah dikabulkan demi hukum dan
ditetapkan oleh kongres dan merupakan kaidah moral yang wajib ditaati
Tanpa perantara seorang hakim, sanksi itu dapat langsung dijatuhkan oleh
79
hukum perdata. Dalam hal ini, MPD diberi wewenang untuk menjatuhkan
B. Saran