Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MINI RISET

“PROFESI KEPENDIDIKAN”

DISUSUN OLEH :

Nama : Edi Agus Sugianto Hutasoit

Nim : 6213121097

Kelas : PKO A 21

Mata Kuliah : Profesi Kependidikan

Dsen Pengampu : Drs. Demmu Karo – karo M.Pd.

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA (PKO)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam upaya menuju tercapainya tujuan pendidikan dengan baik, apakah itu tujuan
Instruksional, tujuan ekstrakurikuler, maupun tujuan nasional, banyak faktor yang mempengaruhi
dan berperan penting di dalamnya, di antaranya supervisi-supervisi dalam tugas dan fungsi
kepengawasan ditujukan kepada usaha memperbaiki situasi belajar mengajar, sehingga terciptanya

z
proses interaksi yang baik antara pendidikan dengan peserta didik dalam usaha mencapai tujuan
belajar yang telah ditentukan.
Kepala sekolah mempunyai tugas yang sangat penting di dalam mendorong guru untuk
melakukan proses pembelajaran untuk mampu menumbuhkan kemampuan kreatifitas, daya
inovatif, kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis dan memiliki naluri jiwa kewirausahaan
bagi siswa sebagai produk suatu sistem pendidikan.
Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur
pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan
semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki. Supervisi juga
merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Secara semantik
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan
situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada
khususnya.
Tidak diragukan lagi keampuhan supervisi dalam meningkatkan kesadaran dan
pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan mengenai tugas dan fungsinya di sekolah, sehingga
mereka mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi, tetapi supervisi dapat juga mengembangkan
sumberdaya manusia (pendidik dan tenaga kependidikan). Apalagi berpegang pada prinsip
supervisi yang konstruktif dan kreatif. Para pendidik dan tenaga kependidkan akan sungguh
merasa terbina, merasa dalam suasana aman, sehingga lahirlah inisiatif, aktivitas, kreativitas dan
inovasi dalam mengembangkan potensi mereka yang seoptimal mungkin dengan penuh
tanggungjawab, yang pada akhirnya akan menghasilkan para pendidik yang berkualitas, karena itu
pelaksanaan mekanisme supervisi harus dilakukan secara terprogram, teratur, terencana, dan
kontinyu. Bertitik tolok dari uraian di atas maka koordinasi antara kepala sekolah dan pengawas
mutlak dilakukan.

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Profesi
Pendidikan,dan bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan supervisi di sekolah khususnya di SMP
PAB 8 SAMPALI,dan melatih penulis untuk mengadakan mini research. Mini research ini
diharapkan dapat memberi gambaran mengenai penelitian kualitatif.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

z
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta pengalaman penulis
mengenai penelitian kualitatif itu sendiri. Selain itu untuk mengetahui pelaksanaan supervisi
disekolah khususnya di SMP PAB 8 SAMPALI.

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 LATAR BELAKANG PENTINGNYA SUPERVISI

Latar belakang pentingnya supervise bagi guru-guru dan tenaga pendidik lainnya
dilembaga pendidikan. Kenyataan-kenyataan yang mendasarinya, antara lain:

z
a. Penyelenggara pendidikan melibatkan sejumlah orang yang perlu dikendalikan dalam
kerjasama. Pengendalian dimaksudkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan yang
efektif dan efisien.
b. Pada umumnya semua petugas pendidikan, khususnya guru, memiliki potensi yang lebih
besar daripada apa yang ditampilkannya. Namun karena berbagai faktor pengahambat
seperti kurangnya persiapan untuk menjadi guru, pengalaman yang kurang membantu
perkembangan pribadi, kondisi kerja yang kurang memadai, potensi-potensi yang kurang
sehingga penampilan guru semakin merisaukan.
c. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasanya dengan baik. Guru
tidak lepas dari berbagai masalah, faktor-faktor luar dari diri sendiri sering menjadi
penyebab guru tersebut mengahadapi berbagai masalah/kesulitan dalam melakukan
aktivitasnya.
d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan tuntuttan kebutuhan
masyarakat yang semakin kompleks, telah mengakibatkan adanya perkembangan
tuntutan tanggung jawab terhadap guru.

Dengan memperhatikan faktor di atas, kedudukan supervisi dalam dunia pengajaran dan
pendidikan semakin dirasakan.

2.2 TUJUAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Tujuan supervisi pendidikan bukan menyodorkan suatu teori, tetapi menganjurkan sesuai
kebutuhan dan untuk mengungkapkan beberapa karakteristik esensial teori. Supervisi pendidikan
sebagai salah satu instrumen yang dapat mengukur dan menjamin terpenuhinya kualitas
penyelenggaraan pendidikan maupun penyelenggara pembelajaran.
Tujuan supervisi pendidikan adalah:
1. Membantu Guru agar dapat lebih mengerti/menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah,
dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan itu.
2. Membantu Guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan masalah-
masalah yang dihadapi siswanya; supaya dapat membantu siswanya itu lebih baik lagi.
3. Untuk melaksnakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka
meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan hubungan antara staf yang
kooperatif untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan masing-masing.
4. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta
mengembangkan kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggung jawab yang
sesuai dengan kemampuannya.
5. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas.
6. Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri
dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.

z
7. Membantu guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan merencanakan
tindakan-tindakan perbaikannya.
8. Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang di luar batas atau tidak wajar; baik
tuntutan itu datangnya dari dalam (sekolah) maupun dari luar (masyarakat).
Tujuan supervisi pendidikan ialah mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik
melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar.
Supervisi harus dilakukan secara kontinu atau reguler, misalnya bulanan, per semester,
tahunan, dan lain sebagainya. Dalam melakukan supervisi, harus jelas indikator-indikator yang
harus dipantau.
Supervisi dilakukan dengan lima tujuan, yaitu:
1. Menghasilkan kinerja terbaik dengan cara memperoleh feedback dari semua pihak atau
aspek yang sedang kita kerjakan.
2. Meningkatkan rencana kerja dan melakukan tindakan perbaikan segera terhadap beberapa
penyimpangan yang mungkin terjadi.
3. Menjajaki progress danperubahanyangterjadidarisisi inputproses, maupun output melalui
sistem pelaporan dan pecatatan.
4. Membantu pengambilan keputusan.
5. Temuan hasil supervisi selanjutnya akan menjadi bahan atau bagian dari alat evaluasi
selanjutnya.

Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran (Neagly & Evans, 1980; Oliva, 1984;
Hoy Forsyth, 1986; Wiles dan Bondi, 1986; Glickman, 1990). Tujuan umum Supervisi adalah
memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu
meningkatkan kualitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar
mengajar.

2.3 FUNGSI SUPERVISI PENDIDIKAN


Supervisi mempunyai fungsi penilaian (evaluation) dengan jalan penelitian (research) dan
meruppakan usaha perbaikan (improvement). Supervisi pendidikan bersifat multifungsi. Pertama,
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Mutu proses tercermin dari suasana
pembelajaran yang sehat, dinamis, produktif, kreatif, adaptif, ekonomis, menyenangkan, dan
sebagainya. Mutu hasil pembelajaran tercermin dari nilai tambah capaian kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa. Kedua, mendorong dan mengoptimasi unsur-unsur yang terkait dengan proses
pembelajaran. Fokusnya dalam kerangka ini lebih pada hal-hal yang bersifat teknis administrasi
dan fasilitatif bagi terlaksananya proses pembelajaran yang baik dan bermutu. Ketiga, fungsi

z
membina dan memimpin. Muaranya adalah semua sumber daya yang tersedia disekolah dapat
secara konsisten dan taat atas asas bekerja pada koridornya.
Dalam suatu analisa fungsi supervisi yang diberikan oleh swearingen, terdapat
8 fungsi supervisi, yakni:
1. Mengkoordinasikan Semua Usaha Sekolah
Koordinasi yang baik diperlukan terhadap semua usaha sekolah untuk mengikuti
perkembangan sekolah yang makin bertambah luas dan usaha-usaha sekolah yang makin
menyebar, diantaranya:
a. Usaha tiap guru.
b. Usaha-usaha sekolah.
c. Usaha-usaha pertumbuhan jabatan

2. Memperlengkapi Kepemimpinan Sekolah.


Yakni, melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki ketrampilan dan
kepemimpinan dalam kepemimpinan sekolah.

3. Memperluas Pengalaman.
Yakni, memberi pengalaman-pengalaman baru kepada anggota-anggota staff sekolah,
sehingga selalu anggota staff makin hari makin bertambah pengalaman dalam hal
mengajarnya.

4. Menstimulasi Usaha-Usaha yang Kreatif.


Yakni, kemampuan untuk menstimulir segala daya kreasi baik bagi anak-anak, orang yang
dipimpinnya dan bagi dirinya sendiri.

5. Memberikan Fasilitas dan Penilaian yang Kontinu.


Penilaian terhadap setiap usaha dan program sekolah misalnya, memiliki bahan-bahan pengajaran,
buku-buku pengajaran, perpustakaan, cara mengajar, kemajuan murid-muridnya harus bersifat
menyeluruh dan kontinu.

6. Menganalisa Situasi Belajar


Situasi belajar merupakan situasi dimana semua faktor yang memberi kemungkinan bagi
guru dalam memberi pengalaman belajar kepada murid untuk mencapai tujuan pendidikan.

z
7. Memberi Pengetahuan dan Ketrampilan pada Setiap Anggota Staf.
Supervisi berfungsi memberi stimulus dan membantu guru agar mereka
memperkembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam belajar.

8. Mengintegrasikan Tujuan dan Pembentukan Kemampuan.


Fungsi supervisi di sini adalah membantu setiap individu, maupun kelompok agar sadar akan nilai-
nilai yang akan dicapai itu, memungkinkan penyadaran akan kemampuan diri sendiri.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di SMP PAB 8 SAMPALI Medan. Pada tanggal 13 April 2022
Observasi ke sekolah memakan waktu selama 1 jam.

3.2 SUBJEK PENELITIAN

z
Subjek dari penelitian ini adalah kepala sekolah sekaligus guru di sekolah tersebut. Dari
beliau lah penulis mendapatkan data dan penjelasan. Pada penelitian ini penulis menggunakan
metode kualitatif yaitu wawancara

3.3 PERSIAPAN PENELITIAN


Langkah awal dari penelitian ini adalah mengumpulkan dan mempelajari sejumlah literatur
baik dari buku, maupun artikel yang berkaitan dengan materi. Sebelum peneliti melakukan
penelitian maka terlebih dahulu mempersiapkan instrumen yang digunakan yaitu, alat perekam,
pedoman wawancara, dan instrumen lainnya untuk menunjang kelancaran jalannya penelitian.
Kemudian peneliti mencari subjek yang memenuhi kriteria.

3.4 PELAKSANAAN PENELITIAN


Peneliti menjalin komunikasi yang baik guna memperlancar proses penelitian. Kemudian
peneliti memilih tempat yang sesuai untuk melakasanakan wawancara agar partisipan bebas
bercerita. Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat janji untuk mengadakan wawancara
dengan subjek.

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 PROFIL SEKOLAH
Nama Sekolah :SMP PAB 8 SAMPALI
Alamat Sekolah :Jalan Sampali Ujung, Medan Estate
Kecamatan :Percut Sei Tuan
Kabupaten/Kota :Deli Serdang
Provinsi :Sumatera Utara
Kode Pos :20221
Status Sekolah :Swasta
Visi :Mewujudkan anak yang mandiri, berkreasi dan bermoral
Misi :Mewujudkan disiplin kerja guru dan murid berlandaskan
kesadaran, keikhlasan, kasih dan kekekluargaan & Mengembangkan multi metode dalam sistem
pembelajaran secara optimal.

z
4.2 HASIL WAWANCARA
1. Supervisi di SMP PAB 8 SAMPALI dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 semester.
2. Supervisi dilakukan oleh kepala sekolah sendiri di mana penilaian yang dilakukan adalah
kesiapan bahan ajar, kesiapan guru, metode yang digunakan guru dalam mengajar,
keserasian bahan ajar dengan praktek di lapangan dan kemampuan menguasai kelas.
3. Supervisi di SMP PAB 8 SAMPALI tidak dilakukan di hari yang sama untuk setiap guru.
4. Setelah selesai supervisi akan langsung diadakan evaluasi yang sifatnya rapat atau sharing.
5. Supervisi di SMP PAB 8 SAMPALI dilakukan personal sedangkan evaluasi dilakukan
secara global. Hal ini dilakukan agar kesalahan yang terjadi di kelas yang satu tidak terjadi
di kelas yang lainnya dan juga dapat berbagi kelebihan yang ada di setiap kelas.
6. Pada SMP ini kepala sekolah juga ikut turut ambil bagian dalam proses belajar mengajar
dan memegang tanggung jawab pada 1 kelas. Supervisi khusus untuk kepala sekolah
dilakukan oleh yayasan.
7. Pada SMP PAB 8 SAMPALI kegiatan belajar menggunakan tema tertentu untuk
menunjang pembelajaran. Misalnya, pada semester ini menggunakan tema profesi. Pada
tema ini kegiatan yang dilakukan peserta didik adalah foto dengan profesi yang mereka
minati.
8. Kegiatan belajar dimulai dari 7.15 – 12.00 WIB
9. SMP PAB 8 SAMPALI juga menyediakan les tambahan (tidak diwajibkan) yang diadakan
3 kali dalam seminggu dengan waktu 45 menit setelah pembelajaran selesai.
10. Masalah yang sering dihadapi guru di SMP PAB ini adalah tidak adanya kerja sama antara
guru dan orang tua. Ini dapat terlihat dari Pekerjaan Rumah (PR) peserta didik yang jarang
selesai dikerjakan. Dalam hal ini guru yang ada di SMP PAB 8 memberikan motivasi
kepada peserta didik agar tidak mengulangi kesalahan yang di buat misalnya dengan
memotong waktu bermain untuk mengerjakan tugas yang belum selesai kira-kira 10 menit.
11. Dalam hasil wawancara kepala sekolah menyatakan bahwa tujuan PR yang diberikan
kepada peserta didik yang duduk di SMP adalah untuk melihat kedekatan orang tua dengan
anak.
BAB IV
5.1 KESIMPULAN
1. Supervisi meningkatkan kesadaran dan pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan
mengenai tugas dan fungsinya di sekolah sehingga mereka semua memiliki loyalitas dan
dedikasi yang tinggi
2. Program dan pelaksanaan supervisi di SMP PAB sudah terjadwal dengan terstruktur dan
hasil supervisi dijadikan sebagai pegangan untuk perbaikan

z
3. Pelaksanaan supervisi di SMP PAB dapat terlaksana dengan baik dengan adanya persiapan
dan juga pelaksanaan yang didukung oleh seluruh komponen sekolah

5.2 SARAN
1. Pelaksanaan supervisi dijadwalkan dan dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi sekolah
2. Guru harus mempersiapkan semua kelengkapan untuk pelaksanaan supervise
3. Pelaksanan supervisi tidak mengganggu proses pembelajaran dan jam pelajaran

DAFTAR PUSTAKA
Danim,sudarwan dan Khairil. 2011. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Daryanto, H.M. 2006. Administrasi Pendidikan . Jakarta: PT Rineka Cipta.
Farid, Mashudi. Panduan Evaluasi & Supervisi Bimbingan danKonseling. 2003. Diva Press,
Jogyakarta.
Maryono. 2011. Dasar-Dasar & Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media
Muhtar dan Iskandar. 2009.Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada
Press
Wau, Yasaratodo. 2017. Profesi Kependidikan Edisi Revisi. Medan

Anda mungkin juga menyukai