Anda di halaman 1dari 12

ISU ISU PENCEMARAN LINGKUNGAN DI

INDONESIA DAN GLOBAL

Dosen Pengajar :
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Lingkungan

Disusun Oleh :

Putra Nusantara
1220190025

Universitas Islam As-


Syafi’iyah Jakarta
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
sertakarunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang “ISU ISU
PENCEMARAN LINGKUNGAN DI INDONESIA DAN GLOBAL” ini tepat pada waktunya
dalam memenuhi tugas mata kuliah Hukum Lingkungan. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, karena kami masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
paper ini.

Untaian terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Aamiin.

2
BAB I
A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal, nasional,


regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari permasalahan
lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional atau global. Bila kita melihat
bumi secara utuh maka bumi merupakan satu sistem yang utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan.
Hal tersebut sesuai dengan teori Gaia bahwa bumi merupakan kumpulan sistem-sistem hidup
yang menjadi satu kesatuan. Dalam sistem tersebut ada sub sistem, akan tetapi apabila ada
perubahan sekecil apapun dalam subsistem bumi maka akan memberikan dampak bagi bumi
sebagai satu system (TeoriChaos). Bila melihat dari pernyataan diatas sebenarnya dampak dari
permasalahan lingkungan pasti akan mempengaruhi sistem bumi secara keseluruhan. Pada tugas
ini dampak yang dimaksud adalah dampak yang dapat terlihat langsung atau dirasakan secara
langsung akibat dari permasalahan lingkungan yang terjadi.
Pembagian isu lingkungan lokal, nasional, regional dan global yaitu melihat dampak
yang terjadi secara langsung bisa dirasakan secara lokal, dampak nasional, regional atau global.
Memang agak sulit untuk menentukan secara harfiah bahwa permasalahan lingkungan tersebut
hanya berdampak lokal saja, atau nasional saja dan seterusnya. Dalam matrik, akan dijelaskan
permasalahan lingkungan apa dan batasan dampaknya yang terjadi secara langsung untuk
menentukan apakah isu lokal, nasional, regional atau global. Dalam matrik tersebut hanya
berisikan contoh-contoh isu lingkungan dari masing-masing isu local, nasional, regional dan
global.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, Adapun perumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa saja isu lingkungan yang terjadi di Indonesia ?
2. Apa saja isu lingkungan yang terjadi di Global ?
3. Bagaimana cara mengatasi terjadinya isu lingkungan di indonesia dan global ?

C.  Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui isu lingkungan yang terjadi di Indonesia.
2. Untuk mengetahui isu lingkungan yang terjadi di Global.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi terjadinya isu lingkungan di indonesia dan global.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isu Lingkungan Di Indonesia
Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah diketahui
bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya lapisan itu,
sangat dikhawatirkan bila lapisan ini tidak ada atau menghilang sama sekali dari alam
semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang akan menimpa
makhluk hidup di muka bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan menyebar secara
menjadi-jadi, cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan hilangnya suatu daerah
karena akan mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya tinggal
menunggu masa kehancurannya saja. Memang banyak cara yang harus dipilih untuk
mengatasi masalah ini. Para ilmuwan memberikan berbagai masukan untuk mengatasi
masalah ini sesuai dengan latar belakang keilmuannya. Para sastrawan pun tak
ketinggalan untuk berperan serta dalam menanggulangi masalah yang telah santer
belakangan ini.

1. Kekeringan
Kekeringan merupakan salah satu masalah serius yang sering muncul ketika
musim kemarau tiba. Kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber
air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang
lainnya. Banyak tempat di Indonesia mengalami masalah kekurangan air atau defisit
air atau kekeringan. Pada umumnya bencana kekeringan tidak dapat diketahui
mulainya, namun dapat dikatakan bahwa kekeringan terjadi saat air yang ada sudah
tidak lagi mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Kerusakan lahan dan dampak
kerugian yang diakibatkan oleh kejadian kekeringan sangat luas dan nilai ekonomi
kerugian cukup besar.
Dampak Kekeringan di Indonesia :
Ada banyak sekali dampak yang bisa terjadi akibat kekeringan yang terjadi di
Indonesia. Agar dampak tersebut tidak berkelanjutan sudah sepatutnya dicari solusi
yang efektif dan efisien. Berikut ini adalah dampak kekeringan di Indonesia yang
patut untuk diwaspadai:
a. Sumber Air Minum Berkurang
Salah satu dampak kekeringan yang harus diwaspadai adalah kurangnya
sumber air minum. Jika sumber air minum tidak tercukupi dengan baik manusia
akan mengalami dehidrasi yang mana sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh
manusia. Selama ini manusia bisa bertahan beberapa hari tanpa makan, namun
manusia tidak bisa bertahan lama akibat tidak minum. Kehidupan masyarakat
yang dilanda kekeringan pun akan terancam.

b. Sumber Air untuk Kebutuhan Sehari-hari Berkurang


Dampak kekeringan selanjutnya yang patut untuk diwaspadai adalah
sumber air untuk sehari-hari menjadi berkurang. Saat ini kekeringan menjadi

4
ancaman yang serius dikarenakan jika hal ini terjadi terus menerus, kualitas hidup
manusia yang terkena kekeringan akan menjadi menurun. Sebab kebutuhan air
untuk MCK, memasak dan lain sebagainya tidak terpenuhi. Manusia tidak bisa
hidup tanpa air. Air adalah komponen penting bagi manusia sehingga tanpa air
manusia tidak bisa bertahan hidup.

c. Banyak Tanaman Mati


Tanaman adalah salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Saat musim
kemarau seperti ini tanaman menjadi mati karena tidak ada air yang bisa
digunakan sebagai sumber kehidupannya. Mungkin hanya beberapa tanaman saja
yang bisa bertahan hidup seperti jati dan kaktus, selebihnya tanaman lain akan
menjadi kering dan kemudian mati. Jika tanaman banyak yang mati maka polusi
udara semakin marak, oksigen menjadi terbatas sehingga makhluk hidup bisa
mudah mati.
Solusinya
Dampak kekeringan di Indonesia dan solusinya perlu diperhatikan tidak hanya
oleh pemerintah saja namun juga masyarakat. Sehingga masyarakat dan pemerintah
bahu membahu mengatasi kekeringan yang sedang terjadi di Indonesia. Berikut ini
adalah solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi kekeringan:

a. Membangun atau melakukan rehabilitasi terhadap jaringan irigasi.


b. Pembuatan waduk buatan di beberapa daerah.
c. Memelihara dan melakukan rehabilitasi terhadap konservasi lahan maupun air.
d. Melakukan sosialisasi untuk penghematan air.
e. Reboisasi hutan dan penghijauan di area pemukiman warga maupun di jalan
besar.

2. Banjir
Banjir merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpaan
air hujan karena proses infiltrasi mengalami penurunan. Hal tersebut terjadi karena
daerah hijau sebagai penahan larian air hujan berkurang. Dikutip dari buku berjudul
Buku Pintar Mengenal Bencana Alam karangan Adityawan Sigit, dkk (2018: 8) Banjir
adalah peristiwa terbenamnya daratan karena volume air yang meningkat. Banjir
merupakan suatu kejadian alam yang dapat terjadi karena disebabkan oleh alam itu
sendiri atau disebabkan oleh ulah manusia. Kejadian banjir tidak dapat dicegah tetapi
dapat dikendalikan dan dikurangi dampak kerugian yang diakibatkan.
Dampak Banjir Bagi Lingkungan
a. Kerusakan Sarana Prasarana
Banjir dapat merusak sarana dan prasarana karena terjangan banjir dapat merusak
berbagai fasilitas umum, kendaraan, rumah sampai merubuhkan jembatan.

b. Melumpuhkan Transportasi

5
Banjir yang meluap hingga jalan raya dapat menimbulkan lumpuhnya trasportasi.
Akibatnya baik warga maupun pengendara tidak dapat melewati jalan yang
tergenang air. Sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi.

c. Pencemaran Lingkungan
Luapan banjir akan membuat lingkungan kotor dan tidak sedikit sampah yang
tergenang oleh banjir. Selain itu banjir juga membawa berbagai macam penyakit,
seperti diare, demam tifoid dan leptospirosis.

Cara Menanggulangi Banjir


Hal-hal yang harus dilakukan untuk menanggulangi banjir, terutama di daerah
yang rawan akan bencana banjir yaitu:
a. Menata daerah aliran sungai dari hulu ke hilir secara terpadu.
b. Membangun sistem pemantauan dan peringatan dini pada wilayah yang sering
terkena banjir.
c. Memasang pompa dan penghalang ombak untuk daerah lebih rendah dari
permukaan laut.
d. Tidak mengambil air dari tanah secara berlebihan.

Bencana banjir tidak bisa dihindari, terlebih dikarenakan faktor alam. Namun
dampak banjir di lingkungan dapat ditanggulangi dengan cara mempersiapkan secara
dini dan matang.

3. Pencemaran Limbah Industri


Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup adalah :
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain
ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya.

Dampak Pencemaran Limbah Industri


a. Pencemaran Limbah Industri Bagi Lingkungan
Limbah pabrik memiliki dampak yang vital, salah satunya adalah
berimbas pada lingkungan. Limbah secara garis besar berpotensi untuk
mencemari lingkungan baik air, tanah maupun udara. Udara yang kotor dan
tercemar akan merusak kesehatan paru-paru dan mengakibatkan masalah
kesehatan bagi makhluk hidup yang terpapar. Sementara pencemaran air juga
sering ditemukan, terutama akibat pembuangan limbah pabrik ke sungai yang
sering terjadi pada beberapa kasus.

6
Dampaknya terlihat pada rusaknya ekosistem dan biota air. Serta
berdampak pada ketidaktersediaannya air bersih. Sementara pencemaran limbah
pada tanah dapat berakibat buruk yakni berkurangnya kesuburan tanah. Hal ini
tentu saja akan berdampak buruk bagi manusia. Karena tanah ini merupakan
tempat yang ideal untuk menyiapkan ketersediaan bahan makanan bagi manusia.

b. Pencemaran Limbah Industri Bagi Kesehatan


Masyarakat Indonesia masih sering menggunakan air tanah sebagai
sumber air bersih. Apabila air tanah tercemar, maka berbagai masalah kesehatan
pun akan muncul. Selain itu, keberadaan limbah padat yang tidak diolah juga
menyebabkan adanya sampah beracun. Ini bisa berakibat buruk yaitu berdampak
pada timbulnya berbagai penyakit. Baik penyakit yang menular melalui rantai
makanan, penyakit akibat lalat, tikus atau hewan lainnya. Merupakan penyakit
yang ditimbulkan akibat adanya limbah beracun.
c. Limbah Membuat Lingkungan Menjadi Kotor
Lingkungan yang kotor akibat adanya limbah industri juga merupakan
dampak negatif yang tidak bisa dikesampingkan. Sampah yang menumpuk dan
tidak dikelola dengan benar akan membuat lingkungan menjadi kotor.
Selain itu, kualitas udara yang ada ditempat tersebut juga akan tercemari dan
mengganggu kenyamanan. Apalagi ditambah dengan besarnya kemungkinan
serangga-serangga penyebab masalah kesehatan akan hidup dan berkembang biak
pada tumpukan limbah. Situasi ini tidak hanya mengganggu orang yang bekerja di
pabrik, tetapi juga masyarakat yang tinggal disekitarnya.

Cara Efektif Mengatasi Limbah Industri


Sebaiknya pelaku usaha juga memiliki pemahaman yang baik mengenai cara-cara
pengelolaan limbah. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi dampak
berbahaya yang mungkin terdapat pada sampah pabrik yang dihasilkan. Sehingga
kerusakan lingkungan dapat dicegah agar tidak berdampak lebih buruk lagi. Berikut
ini langkah mendasar yang paling efektif untuk dilakukan:

a. Tidak Membuang Limbah Pada Sumber Air


Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruk
limbah adalah dengan tidak melakukan pembuangan limbah pabrik ke sungai.

7
Baik limbah cair maupun padat sebaiknya tidak dibuang ke sumber air. Karena
hal tersebut akan berkaibat fatal bagi kehidupan ekosistem di perairan.
Selain akan membuat air menjadi tercemar, pembuangan limbah pabrik ke
sungai ataupun sumber air juga akan membuat rusaknya biota air. Serta
mengakibatkan kematian bagi makhluk hidup dan tumbuhan yang ada di
dalamnya. Oleh sebab itu, limbah sebaiknya diolah terlebih dahulu. Tujuannya
adalah untuk memisahkan zat-zat berbahaya yang ada didalamnya. Agar ketika
akan dilepas ke alam, limbah tersebut sudah lebih aman dan potensinya untuk
merusak lingkungan sudah jauh berkurang.

b. Memisahkan Limbah Organik dan Anorganik


Limbah industri yang berbentuk padat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah jenis sampah
yang mudah busuk, oleh sebab itu sampah organik ini cepat terurai apabila
dikubur dalam tanah. Sampah organik dapat diolah dengan cara ditimbun dalam
sebuah lubang, kemudian dibiarkan hingga terurai dan menjadi busuk. Selain
membuat lingkungan terlihat lebih bersih dan rapi, penimbunan sampah organik
juga sangat menguntungkan. Karena akan membuat tanah menjadi lebih subur
sehingga dapat digunakan untuk kepentingan tertentu.
Sementara itu, limbah anorganik atau limbah yang tidak dapat terurai
bahkan hingga puluhan tahun lamanya. Limbah anorganik yang masih dapat
digunakan bisa dikelola kembali. Yaitu dengan cara melakukan daur ulang
kemudian dibuat menjadi barang baru. Disamping bertujuan untuk membantu
menangani limbah padat, proses daur ulang ini juga membantu Anda untuk
menghemat bahan baku produksi.

c. Menanamkan Pohon di Sekitar Pabrik


Menanam banyak pohon disekitar pabrik juga dapat menjadi cara
sederhana yang dapat ditempuh untuk mengurangi dampak limbah industri. Selain
limbah cair dan padat, aktivitas industri juga biasanya menghasilkan limbah
dalam bentuk gas. Yang mana limbah gas ini berpotensi untuk mencemari udara
dan membuat lapisan ozon menjadi menipis. Oleh karenanya, penanaman pohon
menjadi alternatif yang dapat ditempuh. Tujuannya adalah untuk menetralisir
udara yang tercemar. Sehingga kualitas udara dilingkungan pabrik bisa menjadi
lebih baik lagi.

8
B. Isu Lingkungan Di Global
Munculnya kemajuan teknologi dan industrialisasi tidak hanya memunculkan peradaban
modern , namun juga memunculkan berbagai isu lingkungan dan tantangan global. Isu
lingkungan telah menjadi perhatian bersama orang-orang di seluruh dunia. Pertumbuhan
pabrik dan bisnis telah berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan yang luas, terutama
dalam beberapa dekade terakhir, dan telah mempengaruhi keseimbangan kesehatan,
ekologi, dan iklim di seluruh dunia. Teknologi modern telah berkembang dengan
kecepatan eksponensial, membuat produksi massal barang secepat mungkin. Dengan
ekspansi bisnis yang cepat, terjadi eksploitasi dan penipisan sumber daya dan mineral
Bumi, serta degradasi lingkungan.

1. Perubahan Iklim Global


Perubahan iklim disebut sebagai fenomena pemanasan global, dimana terjadi
peningkatan gas rumah kaca pada lapisan atmosfer dan berlangsung untuk jangka
waktu tertentu. Penyebab perubahan iklim dan pemanasan global terdiri dari berbagai
faktor yang berbeda serta menimbulkan dampak bagi kehidupan manusia.
Iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-komponennya
dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor
disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan pengunaan lahan dan
penggunaan bahan bakar fosil.

Faktor yang menyebabkan perubahan iklim diantaranya:


a. Efek gas rumah kaca
b. Pemanasan Global
c. Kerusakan lapisan ozon
d. Kerusakan fungsi hutan
e. Penggunaan Cloro Flour Carbon (CFC) yang tidak terkontrol
f. Gas buang industri

Dampak perubahan iklim bagi kehidupan masyarakat, diantaranya :


a. Curah hujan tinggi
b. Musim kemarau yang berkepanjangan
c. Peningkatan volume air akibat mencairnya es di kutub
d. Terjadinya bencana alam angina putting beliung
e. Berkurangnya sumber air

2. Penipisan Sumber Daya Alam

9
Penipisan sumber daya alam terjadi ketika sumber daya dikonsumsi lebih cepat
daripada penggantian. Sumber daya alam adalah sumber daya yang ada tanpa tindakan
manusia dan dapat menjadi terbarukan atau tidak terbarukan. Penipisan sumber daya
alam didefinisikan dengan premis bahwa nilai suatu sumber daya diukur dari segi
ketersediaannya di alam.

Penyebab Menipisnya Sumber Daya Alam :


a. Kelebihan populasi
Total populasi global lebih dari tujuh miliar orang. Namun, ada
peningkatan yang konsisten dalam populasi bumi secara keseluruhan dan ini
menjadi faktor penting dalam mempercepat menipisnya sumber daya alam.
Peningkatan jumlah penduduk memperluas kebutuhan akan sumber daya dan
kondisi yang diperlukan untuk mempertahankannya.
Selain itu, ini berkontribusi pada peningkatan kontaminasi ekologi.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa negara-negara berkembang
menggunakan lebih banyak sumber daya untuk melakukan industrialisasi dan
mendukung populasi mereka yang terus meningkat. Karenanya, penipisan sumber
daya alam akan terus berlanjut selama populasi dunia meningkat.

b. Konsumsi Sumber Daya Alam yang Berlebih


Revolusi industri 1760 menyaksikan eksplorasi mineral dan minyak
berskala besar dan praktiknya telah berkembang secara bertahap, yang
menyebabkan semakin banyak minyak alami dan penipisan mineral. Serta seiring
dengan kemajuan teknologi, pengembangan, dan penelitian di era kontemporer;
eksploitasi mineral menjadi lebih mudah dan manusia menggali lebih dalam untuk
mengakses bijih yang berbeda. Meningkatnya eksploitasi berbagai mineral telah
menyebabkan beberapa di antaranya mengalami penurunan produksi.
Misalnya, produksi mineral seperti Bensin, Tembaga, dan Seng
diperkirakan akan menurun dalam 20 tahun mendatang . Ditambah lagi,
penambangan minyak terus meningkat karena peningkatan jumlah mesin yang
menggunakan minyak bumi sehingga memperbesar penipisannya. Teori puncak
minyak mendukung fakta ini dengan mengemukakan bahwa akan datang saat
dunia akan mengalami ketidakpastian tentang cara alternatif bahan bakar karena
pemanenan minyak bumi yang berlebihan.
Pengaruh Penipisan Sumber Daya Alam
a. Kekurangan air
Praktik pertanian yang buruk, penggundulan hutan , dan polusi adalah
penyebab utama menipisnya sumber daya air karena kontaminasi, pemborosan,
dan perusakan daerah tangkapan air alami. Saat ini, sekitar satu miliar orang
kekurangan akses ke air bersih karena efek penggundulan hutan dan pencemaran

10
sumber air dan air tanah. Kekurangan air semakin berkontribusi pada kelaparan
dan kerawanan pangan.
b. Penipisan minyak
Minyak adalah sumber daya tak terbarukan yang menyumbang sekitar 40
persen dari total energi yang digunakan secara global . Riset International Energy
Outlook EIA menunjukkan bahwa karena tingginya tingkat eksploitasi minyak,
jumlah minyak yang tersisa hanya akan bertahan selama 25 tahun.
Minyak adalah komoditas penting dalam manufaktur, penanaman,
pertambangan, dan transportasi di antara banyak aktivitas, dan penipisannya akan
sangat merusak. Dampak buruk dari penipisan minyak termasuk jatuhnya bisnis,
tingginya biaya hidup di negara berkembang, dan ketidakpastian di sektor
transportasi.
c. Punahnya Spesies
Karena perubahan kondisi kehidupan hewan sebagai akibat dari
eksploitasi berlebihan sumber daya dan degradasi habitat , beberapa spesies
mungkin punah. Kawasan hutan dikenal sebagai habitat ribuan hewan, tetapi
deforestasi semakin merusak habitat hutan. Praktik seperti penangkapan ikan
berlebihan dan polusi juga menyebabkan penurunan drastis jumlah spesies laut
seperti ikan tuna.
Solusi Penipisan Sumber Daya Alam
a. Mengurangi konsumsi minyak, mineral, dan material
Negara-negara kaya minyak bersama dengan Bank Dunia, badan pengatur
negara bagian, dan bahan habis pakai harus bergandengan tangan menuju tujuan
internasional bersama untuk membahas bagaimana konsumsi minyak dan mineral,
serta eksploitasi, dapat dikurangi. Pabrik dapat, misalnya, dilatih tentang lean
manufacturing (daur ulang, penggunaan kembali, dan pengurangan pemborosan)
sementara konsumen peka tentang cara mengadopsi penggunaan kembali,
mengurangi pemborosan, dan teknik daur ulang.

b. Lebih banyak eksplorasi dan penggunaan sumber energi terbarukan


Energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin dapat lebih banyak
dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan
bakar fosil, yang merupakan penyebab utama pencemaran lingkungan , perubahan
iklim, pemanasan global, dan perusakan habitat alam.

c. Sensitisasi dan penciptaan kesadaran


Masyarakat perlu dididik tentang bagaimana praktik sehari-hari mereka
membebani sumber daya alam yang langka dan kontribusi individu mereka
terhadap menipisnya sumber daya alam. Tujuan utama penyadaran adalah
mendorong masyarakat untuk melestarikan dan memulihkan lingkungan alam
dengan terlibat dalam upaya pelestarian. Ayo, pulihkan lingkungan kita!

11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manusia dengan pengetahuannya  mampu mengubah keadaan lingkungan
sehingga meguntungkan dirinya, untuk memenuhi kebutuhannya. Awalnya perubahan
itu dalam lingkungan yang kecil dan pengaruhnya sangat terbatas. Dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan
semakin besar. Sehingga, manusia ingin menguasai alam. Alam yang awalnya tetap
dapat mempertahankan keseimbangan sekarang keseimbangan itu hilang dan timbul
kerusakan di mana-mana karena ulah tangan manusia.
Salah satu isu lingkungan global adalah pemanasan global. Pemanasan global
terjadi akibat meningkatnya gas sulfur dioksida dan gas-gas rumah kaca, seperti CO2
akibat dari pembakaran bahan bakar fosil. Proses pemanasan global ini terjadi ketika
radiasi dari sinar matahari akan masuk ke bumi. Radiasi dari sinar matahari tersebut
akan sampai bumi dan menghangatkan bumi. Sebagian dari radiasi matahari akan
diserap oleh bumi, dan sebagian bumi akan memantulkan kembali ke angkasa. Jika
atmosfer bumi penuh dengan gas-gas rumah kaca maka panas dari bumi tidak dapat
diteruskan ke angkasa. Akibatnya, panas kembali ke bumi. Beberapa akibat dari
pemanasan global adalah iklim mulai tidak stabil, peningkatan permukaan laut, suhu
global cenderung meningkat, gangguan ekologis, dampak sosial dan politik, dampak
terhadap kesehatan manusia, perdebatan tentang pemanasan global. Cara mengurangi
pemanasan global adalah mencari alternatif energi lain yang lebih ramah lingkungan
dan harganya terjangkau oleh masyarakat luas, menanam pohon, menghijaukan hutan
yang telah gundul, dan melakukan efisiensi pada penggunaan bahan bakar fosil
Ada beberapa masalah lingkungan nasional, diantaranya banjir, kerusakan hutan
di Indonesia, sampah, dan banjir lumpur panas di Sidoarjo.

12

Anda mungkin juga menyukai