Disusun oleh:
Kelompok 13
Pintamara Elmahtia Manurung 7213520021
Rizky Bayu Ananda 7211220011
Silvia Nahdah Abdar 7213520008
Theresia Hosana Gultom 7213220003
AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN 2022
DAFTAR ISI
BAB 1.............................................................................................................................................i
PENDAHULUAN........................................................................................................................ii
1.3 Tujuan............................................................................................................................ii
BAB II...........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
BAB III........................................................................................................................................12
KESIMPULAN...........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Kredit pajak yang diperoleh (PPh pasal 24) adalah Rp150.000.000. Jumlah ini
diperoleh dengan membandingkan penghitungan PPh maksimum yang boleh
dikreditkan dengan PPh yang terutang atau dibayar di Luar Negeri, kemudian
pilih jumlah yang terendah.
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa PPh pasal 24 yang dapat
dikreditkan adalah Rp75.000.000.
4. Penghitungan PPh Pasal 24 Jika Penghasilan Luar Negeri Berasal dari Beberapa
Negara
Contoh :
PT Dia di Jakarta memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2009 sebagai berikut
1. Di Negara X, memperoleh penghasilan (laba) Rp. 1000.000.000,00, dengan
tarif pajak
sebesar 40% (Rp. 400.000.000,00)
2. Di Negara Y, memperoleh penghasilan penghasilan (laba) Rp.
3.000.000.000,00,
dengan tarif pajak sebesar 25% (Rp. 750.000.000,00)
3. Di negara Z, menderita kerugian Rp. 2.500.000.000,00.
4. penghasilan usaha di dalam negeri Rp. 4.000.000.000,00.
Perhitungan kredit pajak luar negeri adalah sebagai berikut :
Penghasilan luar negeri :
Laba di Negara X Rp. 1.000.000.000,00.
Untuk Negara Y :
Rp . 3.000 .000.000
¿ xRp .2.240 .000 .000=Rp . 840.000.000,00
Rp . 8.000 .000.000
Pajak yang terutang di Negara Y sebesar Rp. 750.000.000,00, maka maksimum
pajak yang dapat di kreditkan adalah Rp. 750.000.000,00.
Jumlah kredit pajak luar negeri yang diperkenankan adalah:
= Rp. 1.030.000.000,00 (Rp. 280.000.000,00 + Rp. 750.000.000,00).
Dari contoh di atas jelas bahwa dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak,
kerugian yang diderita di luar Negeri yaitu (di Negara Z sebesar Rp.
2.500.000.000,00) tidak di kompensasikan.
3.1 Kesimpulan
PPh pasal 24 mengatur tentang pajak yang dibayar atau terutang diluar negeri atas
penghasilan yang dibayar atau terutang diluar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak
yg terutama di Indonesia. Karena itu, pajak ini langsung dikenakan atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh wajib pajak
3.2 Saran
Sesuai dengan pembahasan makalah ini, penulis menyarankan setiap kepada pembaca agar
dapat memahami tentang pajak penghasilan pasal 24 dan bagaimana perhitungannya. Serta
mengetahui apa saja metode hak pemajakan di berbagai Negara
DAFTAR PUSTAKA
www.online-pajak.com
https://atpetsi.or.id/mekanisme-pengkreditan-pajak-luar-negeri
https://ortax.org/forums/discussion/pph-pasal-24-8