System informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh kriteria formal apa pun yang
mendefinisikan sifat dari proses, masukan, atau keluarannya. Kriterianya fleksibel dan
berdasarkan pada tujuan manajemen. System akuntansi manajemen mempunyai tiga tujuan
umum berikut.
1. Menyediakan informasi untuk penghitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang
ditentukan oleh manajemen
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan ini menunjukkan manajer dan pengunaa lainnya perlu memiliki akses
menuju informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui cara menggunakannya. Informasi
akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah,
serta mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi manajemen digunakan dalam semua tahap
manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu,
kebutuhan atas informasi ini tidak terbatas hanya pada perusahaan manufaktur, tetapi juga pada
perusahaan perdagangan, jasa dan nirlaba.
Jenis Organisasi Penggunaan informasi akuntansi bagi manajer tidak terbatas pada
perusahaan manufaktur. Apa pun bentuk organisasinya, manajer harus memiliki kemampuan
yang cukup dalam menggunakan informasi akuntansi. Konsep dasar yang diajarkan dalam buku
in dapat diaplikasikan ke dalam berbagai bentuk organisasi. Empat skenario pada awal bab ini
meliputi jasa hukum, manufaktur, perawatan kesehatan, jasa wisata, organisasi yang mencari
laba dan nirlaba. Administrator rumah sakit, direktur perusahaan, dokter gigi, administrator
pendidikan, dan wali kota dapat meningkatkan kemampuan manajerial mereka dengan bersandar
pada konsep dasar dan penggunaan informasi akuntansi
Terdapat dua subsistem utama dalam sistem informasi akuntansi yaitu sistem
akuntansi manajemen dan sistem akuntansi keuangan. Pertama, sistem infromasi akuntansi
keuangan atau yang disebut dengan akuntansi eksternal. Sistem ini berkaitan dengan penyediaan
keluaran bagi pengguna eksternal dengan menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan serta
proses yang memenuhi aturan dan konvensi tertentu. Informasi tersebut dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan investasi, evaluasi, aktivitas pemonitoran, dan lain-lain. Kedua, sistem
informasi akuntansi manajemen atau disebut dengan akuntansi internal. Akuntansi manajemen
bertujuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, serta melaporkan
informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam proses pengambilan keputusan.
Laporan akuntansi manajemen dan keuangan sering diambil dari basis data yang
sama yang biasanya dibuat untuk mendukung kebutuhan penyusunan laporan akuntansi
keuangan. Banyak organisasi mendesain ulang basis data ini agar lebih memenuhi kebutuhan
pengguna internalnya.
2) Orientasi Pelanggan
Nilai pelanggan yaitu fokus utama karena perusahaan dapat membangun
keunggulan kompetitif dengan menciptakan nilai pelanggan yang lebih baik dengan
biaya yang sama atau lebih rendah daripada pesaingnya atau menciptakan nilai yang
setara dengan biaya yang lebih rendah daripada pesaing.
Nilai pelanggan adalah perbedaan antara apa yang diterima pelanggan (realisasi
pelanggan) dan apa yang dikorbankan pelanggan (pengorbanan pelanggan). Apa
diterima disebut produk total. Produk total adalah rangkaian lengkap manfaat nyata dan
tidak berwujud yang diterima pelanggan dari produk yang dibeli. Jadi, realisasi
pelanggan meliputi fitur produk dasar dan khusus, layanan, kualitas, petunjuk
penggunaan, reputasi, nama merek, dan faktor lain yang dianggap penting oleh
pelanggan.
a) Posisi Strategis
Pada umumnya, perusahaan memilih posisi strategis yang sesuai dengan salah
satu dari dua strategi umum yaitu:
(a) kepemimpinan biaya (cost leadership)
(b) produk unggulan melalui diferensiasi.
Tujuan strategi kepemimpinan biaya adalah memberikan nilai yang sama
atau lebih baik kepada pelanggan dengan biaya yang lebih rendah daripada
pesaing dengan tujuan untuk meningkatkan nilai pelanggan dengan mengurangi
pengorbanan. Menyediakan pelanggan dengan sesuatu yang tidak disediakan
oleh pesaing menciptakan keunggulan kompetitif. Misalnya, toko alat elektronik
dapat menawarkan layanan perbaikan di tempat, fitur ini yang tidak ditawarkan
oleh pesaing lain di pasar lokal. Maka dengan itu, strategi diferensiasi yang
layak harus memastikan bahwa nilai tambah bagi pelanggan melalui diferensiasi
melebihi biaya perusahaan untuk menyediakan diferensiasi. Dalam hal ini
bermakna bahwa sistem biaya dapat berbeda-beda sesuai dengan strategi yang
digunakan oleh suatu perusahaan tersebut.
b) Kerangka Rantai
Suatu tindakan yang sukses atas strategi kepemimpinan dan/atau strategi
diferensiasi, membutuhkan suatu pemahaman atas rantai nilai tingkat internal
dan tingkat industri perusahaan. Bagian dalam rantai nilai merupakan
serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk merancang, mengembangkan,
memproduksi, memasarkan, dan menyampaikan produk dan layanan kepada
pelanggan. Jadi, menekankan kekuatan nilai pelanggan manajer untuk
menentukan aktivitas mana dalam rantai nilai yang penting bagi pelanggan.
Sistem akuntansi manajemen harus melacak informasi tentang berbagai aktivitas
yang menjangkau rantai nilai internal. Pertimbangkan, misalnya, segmen
pengiriman. Pengiriman tepat waktu dari suatu produk atau jasa adalah bagian
dari total produk dan, dengan demikian, nilai bagi pelanggan. Nilai pelanggan
dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kecepatan pengiriman dan respons.
Rantai nilai industri juga penting untuk manajemen biaya strategis. Rantai
nilai industri adalah rangkaian aktivitas penciptaan nilai yang terkait dari bahan
baku dasar hingga pembuangan produk akhir oleh pelanggan pengguna akhir.
Pemilihan rantai nilai nilai perusahaan ke dalam berbagai aktivitias strategis
yang penting adalah dasar dari kesuksesan implementasi strategi kepemimpinan
biaya dam strategi diferensiasi,
3) Perspektif Lintas Fungsional
Pengelolaan rantai nilai berarti akuntan manajemen harus memahami banyak
fungsi bisnis, mulai dari manufaktur pemasaran, distribusi hingga pelayanan konsumen.
Kebutuhan ini akan semakin besar saat perusahaan terlibat dalam perdagangan
internasional. Manajemen berdasarkan aktivitas telah bergorak dari definisi biaya
manufaktur tradisional mengenai biaya produk Ke definisi yang lebih inklusif.
Perspektif lintas fungsional memungkinkan kita melihat gambar yang besar. Pandangan
yang lebih luas ini memungkinkan manajer meningkatkan kualitas, mengurangi waktu
yang diburuhkan untuk melayani pelanggan internal ataupun eksternal, dan
meningkatkan efisiensi.
4) Manajemen Kualitas Total
Filosofi manajemen kualitas total—dimana perusahaan berusaha menciptakan
suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna
(zero defect)—telah menggantikan sikap “kualitas yang berterima” di masa lalu.
Penekanan total pada kualitas juga telah menciptakan kebutuhan akan adanya suatu
sistem akuntansi manajemen yang menyediakan informasi keuangan dan nonkeuangan
tentang kualitas.
5) Waktu Sebagai Elemen Kompetitif
Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu ke pasar dengan menekan siklus
desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan-perusahaan ini mengirimkan produk
atau layanan dengan cepat dengan menghilangkan waktu yang tidak bernilai tambah,
yaitu waktu yang tidak bernilai bagi pelanggan (misalnya, waktu yang dihabiskan
produk di dok pemuatan). Menariknya, penurunan waktu yang tidak bernilai tambah
tampaknya berjalan seiring dengan peningkatan kualitas. Tujuan keseluruhan, tentu saja,
adalah untukmeningkatkan daya tanggap pelanggan. Tingkat inovasi teknologi telah
meningkat untuk banyak industri, dan umur produk tertentu bisa sangat singkat.
Manajer harus mampu merespon dengan cepat dan tegas terhadap perubahan kondisi
pasar.
6) Efisiensi
Meningkatkan efisiensi juga menjadi perhatian penting. Kedua ukuran efisiensi
keuangan dan non keuangan diperlukan. Biaya adalah ukuran penting dari efisiensi.
Tren biaya dari waktu ke waktu dan ukuran perubahan produktivitas dapat memberikan
ukuran penting dari kemanjuran keputusan perbaikan berkelanjutan. Agar ukuran
efisiensi ini bernilai, biaya harus didefinisikan, diukur, dan ditetapkan dengan tepat;
lebih jauh lagi, produksi output harus berhubungan dengan input yang dibutuhkan, dan
efek finansial keseluruhan dari perubahan produktivitas harus dihitung.
Struktur Perusahaan
Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi adalah salah satu peran
pendukung. Mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
tujuan dasar organisasi. Posisi yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar
organisasi disebut sebagai posisi lini (line position). Posisi yang sifatnya mendukung dan tidak
bertanggung jawab langsung untuk tujuan dasar organisasi disebut posisi staf (staff position).
Sebagai contoh, asumsikan misi dasar suatu organisasi adalah untuk memproduksi
dan jual printer laser. Wakil direktur manufaktur dan pemasaran, manajer pabrik, dan perakit
termasuk ke dalam posisi lini. Sedangkan wakil presiden keuangan dan sumber daya manusia,
akuntan biaya, serta manajer pembelian semua termasuk ke dalam posisi staf.
Direktur Utama
Wakil Direktur
Wakil Direktur
Bidang
Bidang Produksi
Keuangan
Pengawas
Pengontrol Bendahara
Produksi
1.7 Sertifikasi
Terdapat tiga jenis utama sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen,
diantaranya yaitu Certificate in Management Accounting (CMA), Certificate in Public
Accounting (CPA), dan Certificate in Internal Auditing (CIA). Sertifikasi tersebut memberikan
bukti bahwa pemegang sertifikat telah memenuhi tingkat minimum kompetensi profesional,
karena setiap pemegang sertifikat harus memenuhi persyaratan pendidikan dan pengalaman
khusus serta lulus ujian kualifikasi untuk menjadi bersertifikat. Sertifikasi juga mengungkapkan
komitmen terhadap kompetensi profesional, karena ketiga sertifikasi ini mengharuskan
pemegangnya untuk terlibat dalam melanjutkan pendidikan profesi dalam rangka
mempertahankan sertifikasi.
1. Certificate in Management Accounting (CMA)
Certificate in Management Accounting dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus
akuntan manajemen. Seorang akuntan manajemen yang bersertifikasi (Certified Management
Accountants – CMA) telah lulus ujian kualifikasi yang ketat, telah memenuhi persyaratan
pengalaman, dan berpartisipasi dalam melanjutkan pendidikan. Salah satu tujuan utama dari
CMA adalah untuk membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui,
profesional, dan terpisah dari profesi akuntan publik.
Salah satu kunci dari persyaratan untuk mendapatkan CMA adalah lulus ujian
kualifikasi yang menekankan empat bidang, yaitu: (1) ilmu ekonomi, keuangan, dan
manajemen; (2) akuntansi dan pelaporan keuangan; (3) pelaporan manajemen, analisis, dan
isu-isu perilaku; dan (4) analisis keputusan dan sistem informasi. Bagian-bagian dari ujian
tersebut mencerminkan kebutuhan akuntansi manajemen dan menggarisbawahi observasi
sebelumnya bahwa akuntansi manajemen memerlukan pengetahuan antar disiplin ilmu lebih
banyak daripada bidang-bidang lain dalam akuntansi.
2. Certificate in Public Accounting (CPA)
Certificate in Public Accounting adalah sertifikasi yang memiliki tujuan untuk
menyediakan kualifikasi, minimal profesional bagi auditor eksternal yang bertanggungjawab
untuk untuk menyediakan jaminan tentang keandalan laporan keuangan perusahaan. Akuntan
publik bersertifikasi (Certified Public Accountant – CPA) diizinkan (oleh undang-undang)
untuk melayani sebagai auditor eksternal. CPA harus lulus ujian nasional dan dilisensikan
oleh negara tempat mereka melakukan praktik.
3. Certificate in Internal Auditing (CIA)
Sertifikasi lain yang tersedia untuk akuntan internal adalah Certificate in Internal
Auditing. Faktor pendorong yang menyebabkan adanya sertifikasi ini sama dengan penyebab
munculnya CMA. Audit internal berbeda dari audit eksternal dan akuntansi manajemen, serta
banyak auditor internal merasa membutuhkan suatu sertifikasi khusus. Seorang auditor
internal bersertifikasi (Certified in Internal Auditor – CIA) telah lulus ujian komprehensif
yang didesain untuk memastikan kompetensi teknis dan memiliki dua tahun pengalaman
kerja.
1.8 Kasus
Kyoto Company memproduksi kamera digital. Pada bulan Januari, Kyoto memproduksi 10.000
kamera dengan perincian biaya sebagai berikut:
Bahan baku langsung $560.000
Tenaga kerja langsung 96.000
Overhead 220.000
Tidak ada barang dalam proses awal dan akhir.
Diminta :
1. Berapakah total harga pokok produksi untuk bulan januari?
2. Berapakah total harga pokok produksi per unit untuk bulan januari?
3. Berapakah total biaya utama (prime cost) untuk bulan januari?
4. Berapakah total biaya utama (prime cost) per unit untuk bulan januari?
5. Berapakah total biaya konversi untuk bulan januari?
6. Berapakah total biaya konversi per unit untuk bulan januari ?
Jawaban :
1. Total harga pokok produksi untuk bulan januari
Bahan baku langsung $ 560.000
Tenaga kerja langsung 96.000
Overhead 220.000 +
Harga pokok produksi $ 876.000
Jadi total harga pokok produksi untuk bulan januari adalah sebesar $876.000
4. Total biaya utama (prime cost) per unit untuk bulan januari
Biaya utama
=
Produksi
$ 656.000
= 10.000
Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2007. Managerial Accounting,8th edition. Thomson. :
South–Western (HM).