Anda di halaman 1dari 4

Berdasarkan Tabel 15.

3 dapat dilihat bahwa rata-rata skor diskriminan bank


berdasarkan kategori awal berkinerja bagus adalah 1,427, sedangkan dengan kategori
berkinerja jelek adalah -1,427. Nilai rata-rata score diskriminan itu sesuai dengan
hasil perhitungan output SPSS dalam bentuk function of centroids
Berdasarkan nilai centroids tersebut dapat digunakan sebagai nilai cut
off pengklasifikasian. Nilai score diskriminan yang membagi ruang
kedalam dua wilayah disebut nilai cutoff. Klasifikasi dari observasi
secara esensial akan membagi ruang diskriminan kedalam dua wilayah.
Makin tinggi SKALA dan makin tinggi FP makin tinggi nilai score
diskriminan dan sebaliknya. Oleh karena itu bank yang mempunyai
kinerja baik akan memiliki nilai yang lebih tinggi untuk kedua variabel
diskriminan tersebut, yaitu SKALA dan FP, sedangkan bank yang
mempunyai kinerja jelek akan memiliki score diskriminan lebih rendah

Jadi bank akan dikelompokkan dengan kinerja baik jika score


diskriminannya lebih tinggi daripada nilai cutoff dan sebaliknya bank
dikelompokkan dengan kinerja jelek jika score diskriminannya lebih
kecil dari nilai cutoff.
NILAI CUT OFF
Secara umum nilai cutoff adalah angka kritis yang merupakan nilai yang meminimumkan
jumlah incorrect classifícation atau kesalahan misklasifíkasi yang dapat dihitung dengan
rumus

Dengan menggunakan fungsi diskriminan, selanjutnya diperoleh nilai centroids dapat dicari nilai cut
off. Nilai dari Tabel 14.3 dan nilai centroids yang dihasilkan SPSS, maka cut off = (1,427 + -1,427)/2
= 0.
Dengan menggunakan nilai cut off tersebut, maka jika nilai Z score > 0 masuk klasifikasi bank
dengan kinerja bagus (2), sedangkan jika nilai Z score < 0 masuk klasifikasi bank dengan kinerja
jelek (1). Dengan demikian, bank sampel nomor 1 dengan skor diskriminan sebesar 0,003,
diklasifikasikan berkinerja “bagus” karena skor diskriminannya lebih besar dari nol. Demikian juga
bank nonor 12, karena memiliki skor diskriminannya kurang dari nol, maka diklasifikasikan
berkinerja “jelek”, namun bank dengan nomor 13 diklasifikasikan berkinerja “bagus”, karena skor
diskriminannya lebih besar dari nol.
KETEPANAN PRIDIKSI FUNGSI
DISKRIMINAN
Berdasarkan Tabel 15.3 dapat dilihat bahwa terdapat 2 buah bank yang
misprediksi atau misklasifikasi. Bank dengan nomor 12, pada
klasifikasi awal berkinerja bagus, namun hasil akhir diklasifikasikan
berjinerja jelek, dan nomer 13 dengan klasifikasi awal berkinerja jelek,
namun klasifikasi akhir berkinerja jelek. Output SPSS memberikan
nilai tingkat klasifikasi sebesar 91,7 persen.

Ringkasan hasil klasifíkasi dapat dilíhat pada


classification matrix atau confusion matrix.
Hasil matrik klasiflkasi menunjukkan bahwa
22 dari 24 observasi telah diklasifíkasikan
secara benar dan hanya dua observasi
diklasifíkasikan salah yaitu observasi no 12
dan 13, jadi ketepatan klasifikasi adalah
(22/24) atau 91,7 persen.

Anda mungkin juga menyukai