Anda di halaman 1dari 12

CONTOH 15.

Pertanyaan: Apakah variabel skala dan kinerja keuangan bank mampu


membedakan kedua kelompok bank dengan kinerja baik dan jelek? Buat
fungsi diskriminan, dan prediksi klasifikasi kinerja bank berdasarkan nilai
variabel diskriminan.
LANGKAH ANALISIS DENGAN SPSS
 Buka file contoh diskriminan
 Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze
kemudian submenu Classify lalu pilih
Discriminant

 Tampak dilayar monitor Discriminant Analysis


 Pada box Grouping Variabel masukkan kinerja bank,
dengan define range: minimum 1 dan maksimum 2.
 Pada kotak Independent masukkan variabel SKALA
dan FP
LANGKAH ANALISIS DENGAN SPSS
 Pada submenu Statistics dan test statistic
descriptive centangin: Means, Univariate
ANOVA, serta function coeffícient: Fisher’s
dan Unstandardized.

 Pada Submenu Clasify centangin: Summary


tabel
IDENTIFKASI VARIAB
YANG MAMPU
MEMBEDAKAN
Tujuan pertama dari analisis diskriminan adalah mengidentifik
variable yang mampu membedakan kelompok yang diamati. Per
menguji perbedaan nilai masing-masing antar pasangan variabel s
kemudian dilanjutnya dengan uji perbedaan skor diskriminan y
melibatkan semua variabel antar kelompok yang dibandingka
DESKRIPSI VARIABLE
DESKRIMINAN

Dari Group statistics dapat diketahui bahwa skala bank (BS) dengan kinerja jelek (1)
mempunyai rata-rata 0,0833, sedangkan pada bank dengan kinerja bagus (2) dengan rata-
rata 0,8333. Untuk kinerja keuangan (FP) bank dengan kinerja jelek mempunyai rata-rata
0,8750, sedangkan bank dengan kinerja bagus mempunyai rata-rata 2,4717. Atau dapat
dikatakan bahwa kinerja keuangan (FP) pada bank ber kinerja bagus 3 kali lipat
dibandingkan dengan bank berkinerja jelek.
PENILAIAN SIGNIFIKANSI PERBEDAAN

MASING-MASING VARIABEL
Penilaian signifíkansiDISKRIMINAN
variabel diskriminan dapat dilihat dari nilai statistik
masing-masing variabel diskriminan atau secara parsial. Untuk menguji
apakah ada perbedaan secara signifíkan antara dua kelompok sampel
umumnya dapat dilakukan dengan uji t test. Namun, oleh karena analisis
diskriminan juga dipakai menganalisis lebih dari dua kelompok sample,
maka alternatif lain untuk menganalisis perbedaan nilai rata-rata
antarkelompok sampel adalah dengan menggunakan Wilk's A test statistics.
Semakin kecil nilai Wilk's A, sehingga semakin besar probabilitas hipotesis
nol (tidak ada perbedaan rata-rata populasi) ditolak
PENILAIAN SIGNIFIKANSI PERBEDAAN

MASING-MASING VARIABEL
DISKRIMINAN

Dari test statistik Wilk's dapat dilihat BS memiliki nilai Wilk's Lamda sebesar 0,434
dan probablilitas 0,000 sedangkan nilai Wilk's Lamda FP sebesar 0.424 juga memiliki
probabilitas 0,000, atau lebih kecil dari tingkat signifikansi 1 persen. Hasil ini
menunjukkan bahwa variabel BS dan FP (kinerja keuangan) masing-masing berbeda
antara kelompok bank yang berkinerja bagus dan yang berkinerja jelek. Dengan
demikian variabel tersebut dapat digunakan untuk membentuk fungsi diskriminan
(persamaan diskriminan), berdasarkan output Canonical Discriminant Function
Coefficient.
SIGNIFIKANSI PERBEDAAN
SKOR DISKRIMINAN
Untuk mengetahui perbedaan kumpulan variabel diskriminan tersebut secara
simultan antar kelompok atau kategori yang dianalisis, dilakukan dengan
menguji signifïkansi statistik nilai means (rata-rata) score diskriminan. Skor
diskriminan dihasilkan dari fungsi diskriminan (canonical discriminant
function), yang merupakan hasil kombinasi linier dari variabel diskriminan.
Contoh skor diskriminan dengan notasi Z dapat dilihat pada Tabel 15.3. Untuk
menguji beda skor diskriminan atau perbedaan simultan (serempak)
antarkelompok variabel diskriminan, dilakukan menggunakan multivariate test
of significance melalui uji Wilk's Lamda, yang dapat didekati dengan statistic
Chi-square, seperti tampak dalam kotak sebagai berikut.
SIGNIFIKANSI PERBEDAAN
SKOR DISKRIMINAN

Besarnya nilai Wilk's Lamda sebesar 0,310 sama dengan Chi-square


24,570 dan ternyata nilai ini signifíkan pada 0,000, maka dapat
disimpulkan bahwa fungsi atau rata-rata skor disriminan antara bank
yang berkinerja jelek dan bagus berbeda secara signifíkan dengan
probabilitas kurang dari 1 persen
KOEFIESIEN KORELASI
Untuk menguji seberapa besar dan berarti KANONIK
perbedaan skor diskriminan antara kedua
kelompok yang dibandingkan dapat dilihat
dari nilai Square Canonical Correlation (CR2).
Square Canonical Correlation identik dengan
R2 pada regresi yaitu mengukur variasi antara
kedua kelompok yang dapat dijelaskan oleh
variabel diskriminannya

Tampilan output eigenvalues menunjukkan bahwa


besarnya Canonical Correlation adalah sebesar 0,830
atau besarnya Square Canonical Correlation (CR2) =
(0,830)2 atau sama dengan 0,689. Jadi dapat
disimpulkan bahwa 68,9% variasi kinerja bank
(kinerja bagus dan jelek) dijelaskan oleh variasi
variabel diskriman BS dan FP.
TABLE OF CONTENTS
01 02 03
Mercury Venus Mars
You can describe the topic of You can describe the topic of You can describe the topic of
the section here the section here the section here

04 05 06
Earth Jupiter Saturn
You can describe the topic of You can describe the topic of You can describe the topic of
the section here the section here the section here
MENILAI PERAN MASING-MASING
VARIABEL DISKRIMINAN

Tampilan standardized canonical discriminant function menunjukkan bahwa besarnya


koefisien skala bank (BS) adalah 0,635 dan koefísien FP sebesar 0,655. Koefísien yang
sudah distandardisasi digunakan untuk menilai pentingnya variabel diskriminator
secara relatif dalam membentuk fungsi diskriminan. Makin tinggi koefisien yang telah
distandardisasi, maka makin penting variabel tersebut terhadap variabel lainnya dan
sebaliknya. Variabel FP relatif lebih penting dibandingkan variabel BS dalam
membentuk fungsi diskriminan

Anda mungkin juga menyukai